18 November 2006
![]() |
Undangan pernikahanku dulu desain sederhana, tapi biayanya mahal |
Resepsi pernikahanku akhirnya
terlaksana. Kulihat satu per satu undangan berdatangan dan menyalamiku (bersama
suamiku, tentu) yang duduk di kursi pelaminan. Perasaanku campur aduk, antara
bahagia, sedih, kecewa, gugup, dan banyak lagi. Tak mudah untuk melangsungkan
pernikahan yang sudah direncanakan sejak 8 bulan sebelumnya. Apalagi keluarga
kami baru ditinggal pergi oleh ibunda tercinta akibat penyakit kanker. Almarhumah
ibuku sempat menyusun agenda acara akad dan resepsi, meski tak sempat
menyaksikannya.