Beberapa minggu lalu, harga beras
sempat melambung. Saya yang biasanya membeli beras seharga Rp 7000-Rp 7500 per
liter, tiba-tiba harus membeli beras seharga Rp 9000-Rp 10000 per liter. Disinyalir,
kenaikan itu disebabkan oleh fluktuasi kenaikan harga BBM dan adanya mafia
beras[1].
Selisih harga Rp 2000-Rp 3000 itu kelihatannya kecil, tapi kalau beli berasnya
sekarung ya tidak kecil lagi. Sedangkan uang belanja yang diberikan oleh suami
tidak mengalami kenaikan, karena gaji suami pun tidak naik. Pembantu saya saja
mengeluh. Biasanya dia bisa mendapatkan beras seharga Rp 6000, kemarin tidak
lagi. Pertama kalinya seumur hidup, dia harus memakan beras seharga Rp 9000/
liter.