Saturday, November 30, 2024

Sayonara November

Bulan November sudah hampir berakhir. Bulan kelahiranku yang kuanggap biasa saja. Pertambahan umur membuatku setiap hari berpikir kapan maut menghampiri. Apalagi di beberapa grup WA sudah sering diumumkan berita kematian. Semoga aku dan suamiku diperkenankan mendampingi anak-anak sampai dewasa dan mandiri. 

Leyla Hana



Katanya Laudya Chintya Bella sudah meninggalkan dunia gemerlap dan menyerahkan akun medsosnya ke admin karena sudah selesai dengan dunianya. Kulihat diriku sendiri sepertinya belum selesai dengan duniaku, karena masih banyak mimpi yang belum terwujud. Semua masih serba nanggung. Jadi penulis novel, nanggung. Jadi blogger juga nanggung. 

Aku pernah hopeless nulis novel karena royaltinya sedikit, lalu beralih ke blog. Sekarang aku hopeless di blog dan kembali ke novel. Lihat saja postinganku di blog ini selama November hanya ada 3 artikel (sebelum tulisan curhat ini). Job blogger sudah menyusut karena keterbatasan usia dan persyaratan makin sulit. Bulan ini saja aku cuma dapat satu job event, laporannya bisa dibaca di Perawatan Non-Bedah untuk Peremajaan Wajah

Bukannya job blogger sudah habis, tapi memang persyaratan makin sulit. Blogger harus punya puluhan ribu follower dulu supaya sering dapat job. Banyak kok yang masih berlimpah job blognya, karena rezekinya. Aku sering mengisi form job, tapi jarang dapat. Aku juga sudah kehilangan minat di blog. Rencananya mau kuhentikan sewa domain di blog kedua yang sudah jarang kuiisi. 

Kabar buruknya lagi, katanya banyak blog di blogspot yang dicuri judi online sehingga disarankan pindah ke wordpress. Duh, biaya sewa domain dan hosting di wordpress itu mahal sekali. Konon bisa mencapai jutaan sebulan. Masa iya aku dapat job di blog, hasilnya cuma buat bayar sewa domain? Kalau fee-nya masih cuma ratusan ribu saja sih, buat apa? Sudah capek nulisnya, fee-nya buat bayar domain dan hosting. Jadi biarlah aku bertahan di blogspot ini. 

Akhirnya selama November ini aku lebih banyak menulis novel di KBM App, menulis novel baru dan menamatkan novel yang lama. Pasti rasanya nggak enak jadi pembacaku karena novelku banyak yang belum tamat. Alhamdulillah aku berhasil menulis novel baru dan sebulan ini sudah sampai 31 bab. Sebuah prestasi buatku yang nggak mudah menulis. Judulnya, Suamiku Bukan Kurir Paket Biasa. 

Suamiku Bukan Kurir Paket Biasa


Bulan Februari lalu, aku juga sudah menamatkan satu novel berjudul Jodohku Bos Tampan. Ya, jadi setahun ini cuma berhasil menamatkan satu novel. Kalah jauh dengan penulis KBM berpenghasilan 60 juta sebulan. Makanya masih panjang usahaku merebut hati pembaca. Selain menulis, juga harus rajin promosi di semua medsos. Kalau mau baca novel KBM, unduh aplikasi KBM ya. Ada 7 bab gratis dan sisanya berbayar Rp 1500/babnya. Jodohku Bos Tampan ada 60 bab, 7 bab gratis, 3 bab bisa dibayar pakai koin perak yang didapatkan setelah mengerjakan tugas. Sisanya 50 bab x 1500, jadi Rp 75.000 untuk baca sampai tamat. Kalau mau baca acak juga bisa, itulah enaknya novel online. 

Jodohku Bos Tampan


Moodku naik turun, waktu pun terbatas karena lebih banyak mengurus rumah tangga. Hampir semua pekerjaan rumah tangga kupegang sendiri. Pekerjaan menulis masih menjadi sampingan yang kulakukan saat senggang. Jadi hasilnya pun sekadar sampingan. 

Suamiku sudah menyuruh mengambil asisten tapi aku nggak mau nanti jadi ketergantungan. Begitu asistennya berhenti, aku jadi kelimpungan dan kelelahan beradaptasi lagi dengan pekerjaan rumah tangga. Aku juga malas berhubungan dengan drama asisten yang tiap bulan berutang tapi nggak dibayar. 

Aku mendoakan suamiku agar selalu sehat dan selamat di mana pun berada, karena dialah pencari nafkah utama. Walaupun aku juga punya sedikit penghasilan, tetap saja sebagian besar pengeluaran rumah tangga ditanggung olehnya. 

Alhamdulillah Allah menjodohkanku dengannya, seorang suami bertanggungjawab kepada anak dan istrinya. Dia juga nggak berharap berlebihan kepada kami. Biarpun berat badanku naik terus, dia biasa saja. Dia nggak memaksaku diet atau membullyku gendut. Justru aku yang sering keceplosan menyebutnya gendut. 

Begitu juga kepada anak-anak kami. Dia nggak menekan mereka harus terus belajar dan dapat nilai bagus. Anak-anak pun enjoy menjalani proses belajarnya. Walaupun mereka bukan anak yang ranking 1 dan sering menang lomba,  tapi nilainya masih bagus dan yang terpenting adalah akhlaknya. Semuanya anak yang baik, penurut, soleh, dan ganteng. 

Di saat banyak anak bermasalah yang mencoreng nama orangtua, bisa punya anak rumahan yang baik saja sudah sangat bersyukur. Semoga rezeki yang kami dapatkan selalu berkah, sehingga anak-anak pun mendapatkan jalan hidup yang baik. 

Akhir kata, sayonara November. Semoga dipertemukan kembali dengan November tahun depan karena tugasku dan suamiku masih banyak dan panjang. Demikian curhatku. Semoga setelah curhat ini, penghasilanku di KBM meningkat drastis hahaha.... Biasanya suka begitu. Kalau sudah dicurhatin ke orang lain, Allah mendengar keinginanku. Aamiin. 

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...