Friday, August 16, 2024

Cegah Kanker Leher Rahim dengan Vaksin HPV

Meskipun sudah berusia 40 tahun ke atas, kita pasti tetap ingin sehat, aktif, dan produktif dong. Kaum wanita rentan terkena kanker leher rahim yang biasanya baru muncul gejalanya di usia 40 tahun ke atas. Setelah kanker payudara, kanker leher rahim menjadi penyakit yang paling banyak diidap oleh wanita Indonesia dan termasuk penyakit yang mematikan. 

Cegah Kanker Leher Rahim dengan Vaksin HPV


Sayangnya, gejala kanker leher rahim itu baru muncul kalau sudah stadium lanjut sehingga terlambat ditangani. Di antara gejalanya adalah keputihan yang parah dan pendarahan saat berhubungan seksual. Kanker leher rahim stadium lanjut sudah sulit ditangani dengan operasi, sehingga harus menjalani kemoterapi dan kesempatan sembuhnya sangat kecil. 

Jadi, mencegah lebih baik daripada mengobati. Rupanya pencegahan kanker leher rahim ini bisa dilakukan sejak anak perempuan berusia 9 tahun atau belum melakukan hubungan seksual yaitu dengan vaksin HPV. Kemarin di sekolah anak saya baru saja dilakukan pemberian vaksinasi HPV untuk anak SD kelas 5 dan 6 dalam rangka Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Alhamdulillah, sekarang sudah ada program ini dari pemerintah sehingga risiko terkena penyakit kanker leher rahim bisa berkurang. 

Informasi mengenai pentingnya vaksin HPV untuk mencegah kanker leher rahim ini memang perlu diketahui banyak orang. Untuk itulah beberapa waktu lalu saya mengikuti Kampanye Perempuan Indonesia Merdeka dari Bahaya Kanker Leher Rahim dengan Tenang untuk Menang di Jakarta. Acara ini diselenggarakan atas kerjasama Biofarma, MSD, dan Kemenkes. 

George Stylianou selaku Managing Director MSD Indonesia memberikan sambutannya dalam acara ini dengan mengatakan bahwa kanker leher rahim adalah ancaman besar di dunia kesehatan yang disebabkan oleh virus HPV dan dapat dicegah dengan vaksin HPV. MDS Indonesia sangat senang bisa bekerjasama dengan Bio Farma untuk mengkampanyekan pencegahan kanker leher rahim dengan vaksin HPV. 

Kampanye Tenang untuk Menang


Kemudian, Shadiq Akasya, Direktur Utama Bio Farma menyatakan bahwa Bio Farma bekerjasama dengan MSD Indonesia, sebuah perusahaan global yang punya reputasi dan sudah merencanakan transfer teknologi. Bio Farma memerlukan waktu 2-3 tahun untuk melakukan transfer teknologi itu. Roadmap kolaborasi dengan partner global akan dilanjutkan dengan berbagai program yang ada. Biofarma juga terus mendukung program pemerintah dan WHO. Harapannya bisa menjadi partner pemerintah untuk menyejahterakan kesehatan. 

Sedangkan dari Kemenkes diwakili oleh dr.Yudhi Pramono, MARS, Plt. Direktur  Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes tentang pentingnya vaksinasi HPV sebagai aksi nyata mewujudkan perempuan Indonesia bebas dari kanker leher rahim. Diketahui bahwa kanker leher rahim merupakan jenis kanker yang menempati peringkat kedua sebanyak pada wanita Indonesia. Ada 36 ribu kasus kanker leher rahim dan 20 ribu kasus kematian di 2022. Hampir semua pasien datang dalam stadium lanjut yang sudah memburuk dan biayanya sangat besar. 

Penanganan kanker ini memakan biaya 5,9 trilyun. Kemenkes mencanangkan aksi nasional eliminasi kanker leher rahim tahun 2020. Ada 3 strategi. Pentingnya pendekatan sistem holistik dalam pengendalian kanker, mengintegrasikan program skrining dan tata laksana, dan layanan kesehatan penyakit menular dan tidak menular. 

Saat ini telah dilakukan pemberian imunisasi HPV dengan target anak perempuan kelas 5 SD dosis 1 dan kelas 6 SD dosis 2. Pemberian imunisasi dilakukan bertahap dari tahun 2016-2021 dan sudah menjangkau 120 kabupaten kota. Program ini diperluas secara nasional dan sudah mencakup 95%. Kemenkes tahun 2023 lalu melakukan ujicoba di DKI dan 2024 di 26 kabupaten kota 15 provinsi. Butuh dukungan dan peran berbagai pihak untuk melakukan harmonisasi pelaksanaan imunisasi HPV sehingga dapat mengeliminasi kanker. 

Nah, sebagai warga masyarakat, perlu sekali kan kita mendukung program vaksinasi HPV apalagi kalau punya anak perempuan. Sebagaimana pemaparan dr. Prima Yosephine, MKM bahwa vaksin HPV yang diberikan kepada anak-anak yang belum berhubungan seks, akan lebih efektif dan efisien, memiliki daya lindung yang tinggi dari virus HPV, dan cukup diberikan dua kali. 

Narasumber Tenang untuk Menang



Ini adalah momentum yang baik dan didukung oleh banyak pihak untuk mendorong perlunya memasukkan vaksin ini ke program imunisasi. Sasarannya adalah anak 9-14 tahun. Bertahap dilakukan mulai dari DKI, Jogja, Bangka Belitung, dan 8 provinsi. Mulai tahun 2023 tidak ada lagi daerah yang tidak memberikan layanan imunisasi HPV bagi semua siswi setara duduk di kelas 5 SD dan 6 SD. Sasaran ini bukan hanya anak di sekolah, tapi bagi semua anak yang setara usianya. Pelaksanaan BIAS HPV akan tetap berlangsung.

Vaksin HPV ini gratis dengan biaya dari pemerintah. Jadi, sayang sekali kalau orangtua tidak memberikan izin untuk anaknya divaksin. Vaksinnya juga aman karena diperiksa BPOM. Ada komite KIPI juga. Kalau ada keluhan setelah vaksin, laporkan ke komite untuk diteliti apakah disebabkan vaksin atau bukan. Sudah ada jutaan anak yang divaksin HPV dan belum ada laporan KIPI yang serius.

Lebih lengkap lagi tentang kanker leher rahim dijelaskan oleh dr. Ivander Ramon Utama, F.Mas, SpOG, Msc, Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan. Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV dan bisa menjangkiti lelaki dan perempuan. Virus ini bisa dibunuh dengan vaksin HPV. Kalau kanker lain tidak bisa dicegah, maka kanker serviks ini satu-satunya kanker yang bisa dicegah dengan vaksinasi. Daripada membiayai pengobatannya yang sangat mahal, lebih baik dicegah dengan vaksin.

Bahaya Kanker Serviks



Gejala kanker serviks yang muncul di stadium akhir seperti keputihan parah, sakit saat berhubungan, dan berdarah itu sudah tidak bisa dioperasi lagi. Biasanya baru diketahui setelah bergejala ini. Sehingga lebih baik dicegah dengan vaksin. Vaksin ini efektivitasnya mendekati 100%. Virus HPV ditularkan bukan hanya dari kontak seksual tapi juga dengan kontak non seksual. Kontak kulit yang saling bergesekan bisa menjadi media transmisi kanker serviks.

Ternyata di Asia Tenggara, Indonesia ini menjadi negara terbanyak kasus kanker serviks. Sebagian besar orangtua tidak tahu kapan anaknya memulai aktivitas seksual. Di situlah terjadi transmisi virus tapi baru terlihat gejalanya di usia 40-an, sehingga perlu divaksin sejak dini. Jadi, virus ini bisa ditularkan dari usia belasan tahun tapi baru memperlihatkan gejalanya di usia 40 tahunan. 

Kontak seksual sejak dini pada perempuan bisa mempermudah terinfeksi virus HPV. Sedangkan para lelaki, penyebabnya bisa dari kebiasaan merokok, tidak disunat, dan seks bebas. Pencegahan dari virus HPV yaitu jangan kena virusnya atau punya kekebalan dengan vaksinasi. Selain itu perlu juga dilakukan skrining dengan pap smear.

Nah, sudah dapat informasi mengenai kanker leher rahim dan pentingnya vaksin HPV kan dari artikel ini? Sebarkan informasi ini ke orang-orang di sekitar kita ya, supaya semua perempuan Indonesia bisa terbebas dari kanker leher rahim. 

Kampanye Tenang untuk Menang






20 comments:

  1. Masih banyak yaa.. Wanita yg kena kanker rahim. Bener2 harus aware ya.gkn pencegahannya dengan vaksin hpv. Baguslah kalau kemenkes sudah menyediakan anggaran.

    ReplyDelete
  2. Jangan sampai kena virusnya dan harus bisa dihadang oleh vaksin :) Memang deh pencegahan kanker leher rahim ini masih harus terus disosialisasikan kepada masyarakat agar mereka tidak takut berkonsultasi dan berobat sebelum menjadi parah penyakitnya. Semoga imunisasi HPV tepat sasaran dan manfaatnya terbaik untuk kesehatan kita.

    ReplyDelete
  3. Besar ya dana yang digelontorkan pemerintah untuk penanganan dan pencegahan penyakit ini. Sampai 5,9 T. Semoga kaum hawa di Indonesia selalu sehat dan terhidar dari penyakit ini

    ReplyDelete
  4. Kanker leher rahim memang semengerikan itu ya mbak.
    Alhamdulillah sudah ada vaksin yang diberikan untuk mencegah para perempuan terkena kanker leher rahim, bahkan bisa diberikan dari anak perempuan usia 9 tahun

    ReplyDelete
  5. Untung mampir di sini, jadi lebih banyak tahu tenatang kanker leher rahim.

    Bagian ini juga sangat mencerahkan bagiku:

    "... vaksin HPV yang diberikan kepada anak-anak yang belum berhubungan seks, akan lebih efektif dan efisien, memiliki daya lindung yang tinggi dari virus HPV, dan cukup diberikan dua kali!"

    Catat ya Anna!

    ReplyDelete
  6. Perlindungan anak sejak SD akan membuat mereka bisa terhindar dari kemandulan dan kanker serviks. Kebijakan pemerintah membantu membentuk antibodi pada anak dan orang tua patut di dukung

    ReplyDelete
  7. Kanker leher rahim menjadi salah satu penyebab tertinggi kematian perempuan
    Senang sekali sekarang ada vaksi HPV yang bisa mencegahnya
    Kemarin anak gadisku yang kelas 6 SD habis di vaksin HPV

    ReplyDelete
  8. MK Leyla Hana yg manis, mema g betjl sekali karena gak ada gejala SUPER awal yg bs menjadi tanda²nya. Kl sdh begini ya tinggal si penderita saja yg hrs prihatin dan rajin utk periksa sesuai anjuran pak dokter. Rajin minum air rebusan macam2 rempah.

    ReplyDelete
  9. alhamdulillah ya sekarang pemerintah sudah ada program vaksin hpv ini buat anak yang memasuki remaja karena bisa menjadi upaya kita untuk mencegah kanker serviks

    ReplyDelete
  10. Masukan penting ini untuk yang usianya udah 40 ke atas, atau pun yang belum kayak daku, biar bisa makin aware lagi dan mengenal lebih dalam tentang vaksinnya

    ReplyDelete
  11. Di sekolah anakku kebetulan besok dilakukan vaksin HPV untuk anak-anak putri, jadi ini juga sudah melalui persetujuan orang tua murid yang usianya sudah cukup.

    ReplyDelete
  12. Insighful sekali..
    Karena benar adanya bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati.
    Semoga dengan adanya vaksin HPV ini membuat perempuan semakin sehat dan dijauhkan dari kanker serviks.

    ReplyDelete
  13. Pentingnya vaksin HPV ini gak boleh disia-siakan. Anak-anak perempuan kelas V atau VI SD yang jadwalnga dapat vaksin itu, harus banget deh diterima.

    Sdmoga gak ada berita hoax seputsr vaksin HPV yang jadi bingung masyarakat.

    ReplyDelete
  14. Makasih sharingnya, mba.. Vaksin HPV ini ternyata penting banget ya untuk anak2 kita. Bener mba, lebih baik mencegah sejak dini yaaa..

    ReplyDelete
  15. Semoga rezeki kita dan anak2 gadis kita kelak bisa dapat vaksin HPV ini. Seneng banget krn sudah masuk program BIAS di sekolah. Memang kanker serviks ini sangat butuh perhatian apalagi skrng gaya hidup bener2 mempengaruhi kesehatan ya. Kudu diantisipasi dengan pencegahan2 agar kita jauh2 dr penyakit ini aamiin.

    ReplyDelete
  16. Nah ini nih yang saya butuhkan informasinya
    Beberapa kali petugas kesehatan juga datang
    Memberikan angket soal kanker HPV ini
    Ingin segera vaksin tetapi nunggu dana dan waktu juga

    ReplyDelete
  17. Kanker leher rahim emang sangat memgerikan sih. Ada kenalanku akhirnya juga berpulang lantaran penyakit satu ini. Semoga kita sehat terus yaaa

    ReplyDelete
  18. Betul banget, walau usia terus bertambah terpenting yaitu sehat. Salah satunya terhindar dari kanker rahim. Ternyata sudah ada vaksin untuk mencegah kanker rahim ini ya, Mba.

    ReplyDelete
  19. Alhamdulillah, pemerintah memberi perhatian terhadap pemberian vaksin HPV untuk mencegah munculnya kanker serviks. Semoga kehadiran vaksin ini dapat menjadikan kita dan generasi selanjutnya bebas dari kanker serviks dan kita tetap sehat.

    ReplyDelete
  20. Aku juga seneeeeng sih anak2 diksh vaksin ini dari sekolah bekerja sama dengan kemenkes. Pastinya aku lgs approve pas gurunya nyuruh isi form persetujuan.

    Aku sendiri udh lengkap vaksin HPV mba. Dan ngerasain kalo itu mahal bangetttt utk 3x suntik. Jd kalo bisa gratis kenapa malah ditolak kan ☺.

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....