Novel-novel Keigo Higashino sekarang sedang amat digemari. Kebetulan saya punya satu novelnya dari hasil barter anak kedua dengan teman kelasnya. Dia kebagian novel Keigo Higashino. Waktu itu saya belum kenal dengan penulis Jepang yang sedang terkenal ini. Saya pun baru baca setengah.
Rupanya buku dia banyak direkomendasikan akun literasi di Twitter karena novelnya bergenre kriminal yang plot twist. Dan ternyata saya bahkan sudah menonton film yang diangkat dari salah satu novelnya itu. Bahkan saya nonton filmnya dari dua negara. Yup, novelnya berjudul Kesetiaan Mr X sudah difilmkan di berbagai negara karena seru dan menarik.
Film adaptasi yang pertama dari Korea Selatan berjudul Perfect Number. Tentu saja nama tokohnya disesuaikan dengan nama negara ya. Jadi kalau diadaptasi oleh Korsel ya pakai nama-nama Korea. Filmnya memang sangat plot twist meskipun terkesan suram dan kelam.
Berikutnya saya nonton lagi yang versi Bollywood diperankan oleh Kareena Kapoor. Saya pikir ini film yang berbeda. Judulnya Jaane Jan. Ternyata setelah ditonton kok mirip dengan yang versi Korsel. Walaupun begitu saya tetap nonton sampai habis karena tetap menarik. Tak disangka akhirnya saya bisa membaca novelnya di Ipusnas, perpustakaan digital.
Saat lebaran kemarin saya punya banyak waktu membaca sambil mudik. Salah satunya yang novel Kesetiaan Mr X ini. Entah kenapa pas lebaran banyak novel Keigo yang bisa dipinjam. Sepertinya orang-orang sibuk lebaran, nggak sempat baca buku ya. Saya bisa baca tiga bukunya, meskipun yang pertama belum selesai karena sibuk lebaran juga. Sekarang sudah sulit lagi dipinjam.
Kesetiaan Mr X atau bahasa Inggrisnya Devotion of Mr X mengangkat karakter seorang guru Matematika bernama Ishigami yang bergelar profesor dan sangat cerdas. Dia suka berhitung dan memecahkan teka-teki angka. Saat hendak bunuh diri, tetangga barunya mengetuk pintu dan memberikan kue sebagai perkenalan sebagai tetangga.
Tetangganya adalah seorang single mother dengan satu anak perempuan. Sang ibu bernama Yasuko, seorang pekerja kafe. Ishigami langsung jatuh cinta kepada Yasuko, apalagi Yasuko telah menyelamatkan hidupnya. Seketika Ishigami memiliki semangat hidup lagi dan tidak jadi bunuh diri.
Namun, sebagai seorang yang selalu fokus belajar, Ishigami tidak pernah mendekati perempuan dan tidak tahu caranya. Dia pun menjadi pengagum rahasia Yasuko. Dia selalu membeli menu sarapan di kafe Yasuko hanya kalau Yasuko sedang bekerja. Kalau Yasuko sedang libur, Ishigami pun tidak datang ke kafe. Lama-lama karyawan kafe yang lain pun bisa membaca gelagat Ishigami yang sepertinya jatuh cinta kepada Yasuko.
Suatu ketika, mantan suami Yasuko datang ke kafe dan memancing pertengkaran. Rupanya Yasuko dan anaknya melarikan diri dari mantan suaminya yang pengangguran dan KDRT. Mantan suaminya selalu minta uang. Yasuko sering pindah rumah untuk menghindari suaminya. Kali ini mantan suaminya berhasil menemukan rumah barunya.
Mantan suaminya mendatangi rumah Yasuko dan memaksa agar Yasuko kembali kepadanya. Yasuko tahu bahwa mantannya itu hanya mau minta uang. Sudah diberi uang, tetap saja mengancam bahwa itu tidak akan jadi yang terakhir. Putri Yasuko yang baru pulang sekolah pun geram mendengarnya. Dia sudah sangat membenci ayahnya, sehingga dia memukul ayahnya sampai pingsan.
Ibu dan anak itu terkejut melihat lelaki jahanam itu terkapar. Ketika lelaki itu menampakkan gelagat ingin membalas, refleks saja Yasuko meraih kabel yang ada di dekatnya dan mencekik mantan suaminya. Anaknya membantu memegangi ayahnya supaya bisa cepat mati. Ibu dan anak itu menjadi pelaku kejahatan.
Selanjutnya tentu saja mereka bingung bagaimana menyingkirkan mayat lelaki itu. Yasuko pun berpikir untuk lapor polisi dan mengakui perbuatannya. Tapi bagaimana dengan putrinya nanti? Putrinya juga terlibat. Apakah masa depan putrinya akan hancur? Saat sedang bingung, Ishigami mengetuk pintu. Rupanya dia mendengar adegan perkelahian tadi dan melihat lelaki itu sudah mati.
Ishigami menawarkan diri untuk menyingkirkan mayat lelaki itu. Alasannya karena polisi akan menangkap putri Yasuko juga kalau mereka mengaku. Meskipun heran mengapa Ishigami mau membantunya, Yasuko pun bersedia. Dia mengikuti saja rencana Ishigami untuk melarikan diri dari tuduhan polisi.
Mantan suami Yasuko itu menginap di hotel dan belum checkout. Petugas hotel pun menghubungi polisi karena tamunya menghilang. Polisi segera menyelidiki hilangnya lelaki itu. Sampai tibalah penyelidikan itu kepada Yasuko karena terbukti Yasuko orang terakhir yang bertemu dengan mantan suaminya.
Yasuko pun mengikuti arahan Ishigami dalam menjawab pertanyaan polisi. Sampai-sampai polisi hampir percaya Yasuko tidak terlibat. Akan tetapi ada satu polisi yang yakin sekali bahwa Yasuko terlibat. Dia terus menyelidiki Yasuko. Sementara itu, Ishigami telah membuat alibi untuk menyembunyikan mayat lelaki itu.
Dari awal cerita kita sudah tahu bahwa pembunuhnya adalah Yasuko dan putrinya, tetapi bagaimana caranya Ishigami membuat polisi tidak bisa mengendus perbuatan itulah yang membuat cerita ini menarik dan plot twist. Kalau malas membaca novelnya, langsung saja menonton filmnya deh. Kita bisa melihat kecerdasan Ishigami sebagai profesor Matematika dalam membuat hitungan waktu kematian dan rencana penghilangan mayat.
Akhir dari cerita ini sangat sedih, karena pengorbanan cinta Ishigami yang begitu besar. Sedangkan Yasuko malah menjalin hubungan dengan mantan bosnya setelah peristiwa pembunuhan itu. Memang Yasuko tak tertarik kepada Ishigami yang terlihat nerd dan kaku. Namanya juga orang super pintar ya. Tragis banget kan. Sudah dibantu eh malah diselingkuhi. Ishigami berharap bantuannya itu bisa menarik hati Yasuko, nyatanya tidak.
Kecurigaan polisi pun semakin menguat seiring dengan berjalannya penyelidikan sehingga Yasuko pasti akan ditangkap. Itulah yang menjadi alasan Ishigami untuk berkorban walaupun sedih karena Yasuko tetap tak menganggap keberadaan dirinya. Sebab, Ishigami merasa bahwa Yasuko adalah penyelamatnya saat mau bunuh diri. Kalaupun dia dihukum mati, ya tidak apa-apa. Toh awalnya dia memang mau mati.
Maaf ya kalau artikel saya ini spoiler tapi tetap harus ditonton lho film dan baca novelnya karena saya belum menceritakan bagaimana Ishigami menyamarkan mayat lelaki itu supaya tak ketahuan dan usaha polisi dalam menemukan pembunuhnya. Kalau nggak mau antri baca di ipusnas ya harus beli novelnya. Soalnya novel ini memang antri sekali saking banyaknya peminat.
Gaya bahasa Keigo juga mudah diikuti dan tidak rumit. Dibandingkan dengan novelnya yang lain, ini ceritanya lebih mudah diikuti dan dipahami karena hanya menggunakan satu sudut pandang yaitu orang ketiga dan tokoh-tokohnya tidak banyak.
Bangga sekali penulis Asia sekarang sudah banyak digemari karyanya, seperti novel Korsel yang sudah saya review di review novel The Good Son. Semoga nanti juga ada karya penulis Indonesia yang mendunia dan diadaptasi ke film-film di berbagai negara. Atau sudah ada?
Melihat larisnya novel Jepang dan Korsel di Indonesia sampai-sampai kemarin saya menemukan loker editor novel yang harus bisa bahasa Jepang. Pasti untuk mengedit novel terjemahan Jepang nih. Mau melamar tapi nggak bisa bahasa Jepang hehehe. Kapan ya penulis Indonesia bisa sesukses penulis Korsel dan Jepang?
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....