Moving: Drama Superhero yang Humanis

Biasanya saya itu nggak terlalu suka nonton film atau drama superhero, karena udah nggak sesuai umur kali ya. Lain halnya dengan drama Moving ini. Saya berhasil menamatkan 20 episode, meskipun di beberapa adegan sempat membuat saya ketiduran. Untungnya saya suka dengan dua pemeran ibu bapaknya nih yaitu Han Hyo Joo dan Jo Insung. Jadi, saya tamatkan menontonnya. 

 

 

Ada banyak tokoh di sini, tapi nggak bikin bingung kok. Tokoh utamanya adalah Bong-Seok, seorang remaja SMA bertubuh gendut tapi bisa terbang. Dia ini sengaja dibikin gendut oleh ibunya, Mihyun yang diperankan Han Hyo Joo, supaya bisa menahan tubuhnya agar nggak mudah terbang. Kemampuan terbang Bong-Soek diturunkan dari ayahnya, Kim Dosik yang diperankan oleh Jo Insung. 

Jo Insung ini jarang banget main drakor. Terakhir saya cuma menonton filmnya, setelah itu seperti tenggelam. Padahal sih dia bukan tenggelam, tapi bayarannya memang mahal. Selain ganteng, aktingnya memang bagus. Di drama Moving ini, kemunculan Jo Insung nggak banyak. Hanya ada di beberapa episode. Dimulai dari episode 6, seingat saya. 

Baca Juga: Rahasia Wanita dalam Drakor

Sinopsis Drama Korea Moving

Alkisah, ada beberapa superhero nih yang tadinya bekerja di pemerintahan sebagai agen khusus untuk menjadi senjata melawan Korea Utara. Kemudian mereka berpencar dan menjadi rakyat biasa karena sebuah kasus. Nonton aja deh kasusnya apa. Sampai kemudian mereka diburu oleh pembunuh yang juga memiliki kemampuan khusus itu. Satu per satu mereka dibunuh dengan kejam. 

Para superhero ini ada yang bisa terbang, menciptakan kilat, tidak mati-mati meskipun dibunuh berkali-kali, memiliki kekuatan super, pendengaran yang tajam, dan lain-lain. Sayangnya, adegan kekerasannya benar-benar ekstrim dan penuh darah, jadi sebaiknya nggak ditonton oleh anak-anak yang belum siap umur ya. 

Kim Dosik yang bisa terbang ini awalnya dijebak untuk jatuh cinta kepada Mihyun. Ternyata Dosik memang sudah jatuh cinta kepada Mihyun dalam suatu tugas pemusnahan mata-mata Korut. Begitu bertemu lagi ya dia pun semakin jatuh cinta. Mihyun yang semula hanya pura-pura pun juga jatuh cinta. Mereka ini sama-sama pernah melanggar aturan agensi untuk membunuh mata-mata Korut karena kemanusiaan. 

Sampai kemudian berkat usaha mereka, agen itu pun dibubarkan dan mereka pun bisa menikah serta punya anak. Rupanya anak mereka bernama Bong-Seok itu mewarisi kemampuan terbang. Sehingga mereka pun diburu lagi oleh agen Korsel dan Korut. Agen Korsel ingin menugaskan mereka, sedangkan agen Korut ingin membunuh mereka.  

Selain Bong-Seok, ada juga Haeso, gadis cantik di kelas yang memiliki kemampuan tidak bisa mati yang diwariskan pula dari ayahnya. Ada kisah cinta orangtua Haeso juga di sini. Jadi, alurnya nanti maju mundur ya antara masa lalu dan masa depan. 

Ulasan Drama Korea Moving

Drama Moving diangkat dari WebToon. Dari segi cerita dan plotnya oke banget, meskipun katanya mirip dengan seri Heroes dari Hollywood. Saya sih belum nonton yang Heroes itu yah, karena sekali lagi saya memang kurang suka dengan cerita superhero. Kalau dari judulnya: Moving, itu bisa jadi karena Bong-Soek yang bisa berpindah tempat dengan terbang atau karena para tokohnya itu selalu bergerak (moving) untuk menghindari kejaran agen Korsel dan Korut. 

 

Para superhero ini tidak mau dimanfaatkan oleh pemerintah Korsel sebagai senjata pembunuh, tetapi mereka juga ingin menyelamatkan diri dari agen Korut yang takut dengan kehadiran mereka. Korut juga menciptakan sosok-sosok superhero lainnya. Nggak dijelaskan dari mana mereka mendapatkan kekuatan. Ya, mungkin memang sudah dari sananya ya. Intinya ada beberapa orang yang memiliki kekuatan supranatural itu dan kemudian dijadikan senjata pembunuh oleh pemerintah. 

Beberapa adegan kekerasan membuat saya menutup mata atau skip-skip, karena terlalu intens. Kisah cinta para tokohnya sangat manis walaupun bukan hal yang utama. Tak sekadar cerita superhero yang unjuk kekuatan, tetapi juga tentang kemanusiaan. Bahwa superhero itu juga manusia yang ingin hidup damai dan nggak mau berperang dengan sesamanya. Pada akhirnya, ada satu superhero dari Korut yang selamat dan malah dijadikan saudara oleh satu superhero dari Korsel. Seperti memberikan pesan bahwa sebenarnya Korut dan Korsel itu bersaudara. 

CGI-nya mulus, teknologi yang membuat kekuatan para superhero ini tampak nyata. Seperti adegan terbangnya, itu nggak kelihatan bohongannya. Nggak kaku seperti di sinetron Indonesia. Nggak ada adegan 18+ ya, paling hanya adegan kissing antara Jo Insung dan Han Hyo Jo. Tapi sepertinya anak-anak nggak boleh nonton, karena adegan kekerasannya itu cukup gore. Saya pun melewatkan beberapa adegan yang terlalu berlebihan sampai berdarah-darah gitu. 

Adegan kekerasan paling parah sih adegan perkelahian Jang Jowon yang nggak bisa mati karena tubuhnya cepat pulih dari luka. Nggak heran jadinya banyak adegan tonjok menonjok sampai berdarah-darah, tapi dia nggak mati-mati. Saya yang nontonnya aja yang ngilu sehingga saya lewatkan saja adegan itu. Buat saya, adegan berantemnya ini yang membosankan karena durasinya terlalu lama. Ya namanya juga cerita superhero ya, jadi wajar. Cuma gimana ya adegan berantemnya itu sepertinya sudah sering saya lihat di film-film, jadi terlihat biasa saja. 

Baca Juga: Kupas Kehidupan Influencer dalam Drakor Celebrity

Lain halnya kalau adegan berantem di film kungfu itu buat saya terlihat menarik, jadi durasi lama pun nggak terasa. Atau adegan berantem dengan zombie-zombie di drakor Kingdom, itu seru banget. Ya itu penilaian saya pribadi ya, subyektif. Pokoknya pas adegan berantem di Moving ini saya sempat ketiduran hehehe.

Dari segi komedi, ini ada lucu-lucunya juga. Terutama saat adegan jatuh cinta. Menggemaskan deh. Adegan-adegan ini yang menarik ditonton meskipun lambat.  Kalau nanti ada season 2, harapan saya peran Jo Insung diperbanyak lagi soalnya dia yang bikin segar hehehe.