Siapa yang belum tahu tentang penyakit Demam Berdarah atau Demam Berdarah Dengue? Rasanya mustahil kalau belum tahu, karena penyakit ini sudah umum di Indonesia. Terutama kalau sudah masuk musim hujan yang menyebabkan munculnya banyak genangan air dan menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegepti penyebab Demam Berdarah.
Hah? Kaget dong ya, Demam Berdarah bisa menyebabkan ratusan orang meninggal dunia. Penyakit ini memang bukan penyakit ringan. Makanya kita harus benar-benar mencegahnya, karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Di keluarga saya sendiri, pernah terkena Demam Berdarah yaitu keluarga mertua. Saat itu ada 3 orang dalam satu rumah yang terkena Demam Berdarah, yaitu bapak dan ibu mertua, serta adik ipar saya. Di dalam rumah itu hanya ada 3 orang dan semuanya kena Demam Berdarah dalam satu waktu. Otomatis, ketiganya dirawat di rumah sakit bersamaan.
Kok bisa? Iya, bisa, karena penyakitnya kan disebabkan oleh gigitan nyamuk dan nyamuknya itu terbang ke seantero rumah. Sudah pasti satu orang digigit, yang lainnya juga digigit. Bukan hanya satu rumah lho. Nyamuk Aedes Aegepti ini juga bisa menularkan penyakit ke satu kawasan seperti satu sekolah atau satu komplek perumahan. Ngeri ya. Sudah seperti wabah Covid.
Alhamdulillah, ketiga keluarga saya itu masih selamat dan sehat sampai sekarang. Setelah kejadian itu, kami semakin waspada terhadap Demam Berdarah. Untuk menambah wawasan mengenai penyakit Demam Berdarah dan cara mencegahnya ini, saya mengikuti acara “Bincang Santai tentang Demam Berdarah Dengue” yang diadakan oleh IDAI dan CegahDBD. Di lokasi acara yang diadakan di hotel St Regist ini juga disediakan 360 photobooth dan quiz menarik untuk diikuti oleh para peserta.
Gejala Demam Berdarah dari Ringan sampai Berat
Mengerikan karena Demam Berdarah bisa menyebabkan kematian. Akan tetapi bila kita mengetahui gejalanya dan segera membawa pasien Demam Berdarah ke rumah sakit, maka pasien dapat terhindar dari kematian. Itulah kenapa kita harus mengetahui gejala Demam Berdarah sejak gejalanya masih ringan. Nah, sekarang apa saja gejala Demam Berdarah dari ringan sampai berat?
dr. Fita Moeslicha Sp.A menjelaskannya dengan mudah, bahwa perbedaan antara gejala ringan dan berat adalah terjadinya pendarahan. Jika gejalanya ringan, maka tidak terjadi pendarahan. Sedangkan gejala berat adalah terjadinya pendarahan dan demamnya sudah turun. Waspada, kalau demam sudah turun, itu bukan berarti sembuh tapi justru malah sudah masuk tingkatan kritis.
Demam Berdarah diawali dengan demam tinggi. Suhu tubuh normal kita adalah 36,5 sampai 37,5 derajat celsius. Jika di atas itu berarti demam. Demam Berdarah itu memiliki 4 tingkatan gejala, yaitu demam tinggi yang mendadak, kulit terasa perih saat disentuh, merasakan sakit kepala yang sangat berat, dan timbul bintik-bintik kemerahan pada kulit. Nah, kalau sudah ada semua gejala tersebut, berarti harus langsung dibawa ke rumah sakit nih agar tidak terjadi gejala yang lebih berat yaitu pendarahan.
Pengalaman Ringgo Agus Rahman dan dr. Tika Bisono dengan Demam Berdarah
Dalam ngobrol sore ini juga hadir artis dan influencer Ringgo Agus Rahman dan istrinya, Sabai Morscheck yang memiliki pengalaman dengan Demam Berdarah. Saat itu, anak keduanya yang baru berusia setahun terkena Demam Berdarah. Padahal, keluarganya sudah melakukan berbagai pencegahan seperti 3M. Bahkan di kompleknya pun sedang ada penyemprotan nyamuk Aedes Aegepti. Ternyata masih bisa lolos juga itu nyamuknya. Syukurlah bayinya terselamatkan, meskipun ada trauma terhadap tenaga kesehatan karena melihat mereka selama dirawat di rumah sakit.
Sedangkan pengalaman Tika Bisono lebih menyedihkan, karena putrinya meninggal dunia akibat Demam Berdarah hanya dalam waktu 3 jam setelah gejala. Penyakit Demam Berdarah itu memberikan trauma kepada keluarganya. Tika pun membantu menyebarkan edukasi mengenai Demam Berdarah agar bisa mengurangi jumlah pasien Demam Berdarah dengan melakukan kampanye edukasi Demam Berdarah selama 5 tahun.
Dari cerita mereka kita jadi paham bahwa penyakit Demam Berdarah itu bukan penyakit sepele, meskipun sepertinya sangat umum karena banyaknya korban. Di antara korban yang berhasil selama itu, banyak juga yang meninggal dunia apabila tidak ditangani dengan cepat. Sedih sekali pastinya kehilangan anggota keluarga karena Demam Berdarah. Sebelum menyesal, lakukan pencegahan Demam Berdarah dengan langkah-langkah yang disebutkan oleh dr. Fita.
Cara Cegah Demam Berdarah dengan 4 Langkah Mudah
Apa saja sih cara cegah Demam Berdarah dengan 4 langkah mudah dari dr. Fita? Kita pasti sudah tahu bahwa nyamuk Aedes Aegepti itu suka bertelur di air bersih yang menggenang. Jadi usahakan jangan sampai sampai genangan air di sekitar rumah kita, sekolah, atau kantor. Kalau dr. Tika Bisono melakukan penyemprotan obat nyamuk secara rutin setiap sore menjelang tidur. Jangan lupakan juga bagian bawah sofa, kasur, lemari, dan tempat-tempat lain.
Berikut ini 4 langkah mudah cara cegah Demam Berdarah:
Tetap Melakukan 3 M
Lakukan 3 M, yaitu Menguras, Mengubur, dan Menutup tempat-tempat yang digenangi air. Menguras bak mandi secara rutin seminggu sekali dan bersihkan sudut-sudutnya agar tidak ada jentik nyamuk. Kalau punya kolam ikan, ya harus rajin dikuras juga. Kemudian perhatikan juga di sekitar kita apakah ada barang-barang bekas dalam kondisi terbuka dan menampung air? Misalnya, kaleng biskuit bekas yang terbuka dan dibiarkan di luar rumah sehingga tergenang air. Itu bisa juga menjadi sarang nyamuk, sehingga harus dikubur. Yang terakhir adalah menutup benda-benda yang digenangi air itu, contohnya wadah air.
Fogging Berulang
Fogging adalah pengasapan dengan menggunakan bahan insektisida yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan setempat selama dua kali dalam satu bulan dengan jeda waktu satu minggu. Biasanya dilakukan ketika wabah Demam Berdarah sedang meningkat atau sedang musim hujan di mana nyamuk sedang bertelur.
Semprot Nyamuk dan Lotion Anti Nyamuk
Setiap hari, semprotlah rumah dengan obat semprot anti nyamuk sebagaimana saran dr. Tika. Bisa dilakukan sore hari sebelum tidur. Selain itu juga bisa mengoleskan lotion anti nyamuk ke kulit.
Vaksin Demam Berdarah
Nah, ini dia pencegahan yang terbaru karena sekarang sudah ada vaksin Demam Berdarah yang sudah disetujui peredarannya di Indonesia oleh BPOM sejak tahun 2016. Vaksin ini terbukti lebih efektif untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran Demam Berdarah. Menurut dr. Fita, Vaksin Demam Berdarah dapat mengurangi risiko infeksi dan keparahan penyakit Demam Berdarah. Vaksin dapat diberikan kepada anak-anak maupun dewasa.
Ringgo Agus Rahman juga menyebutkan bahwa dirinya dan keluarga sudah divaksin Demam Berdarah.
Untuk mendapatkan vaksin Demam Berdarah ini kita harus mendatangi fasilitas kesehatan seperti klinik dan rumah sakit terdekat.
Demikianlah informasi yang saya dapatkan dari acara Bincang Santai tentang Demam Berdarah. Jika ingin mengetahui informasi lebih lengkap lagi tentang cara cegah Demam Berdarah, langsung saja cek di https://www.cegahdbd.com
C-ANPROM/ID/QDE/0114 | Aug 2023
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....