Lagi-lagi saya mau mereview rumah makan Sunda nih, karena kemarin baru aja ke Garut untuk suatu keperluan. Suami mengajak keluarganya untuk makan di Lumbung Padi Garut khas Sunda. Tentu sudah terbayang dong menu apa saja yang akan disajikan di sana.
Untungnya, masakan Sunda itu salah satu masakan favorit saya kecuali sambalnya karena kurang pedas. Rumah makan Sunda yang juga pernah saya review di blog ini adalah Cibiuk Resto. Dari segi tempat-tempat sama-sama menyenangkan, bukan sekadar tempat makan ya.
Namun, Lumbung Padi ini lebih banyak spot foto dan main untuk anak. Sebelum dan sesudah makan, kita bisa foto-foto dan bermain di beberapa sarana bermain yang disediakan. Anak-anak sampai nggak mau diajak pulang, karena masih mau main terus.
Review Lumbung Padi Garut Tempat Makan Sunda
Tempat dan Fasilitas
Dari depan terlihat seperti restoran Sunda biasa. Bagian depannya itu kasir, sedangkan tempat makannya di belakang. Jadi kami harus masuk dulu ke belakang. Ada tempat makan berbentuk saung-saung.
Tempatnya luas, nyaman, dan bersih banget. Benar-benar terawat karena nggak terlihat satu pun sampah dan lalat. Di samping saung ada kolam ikannya yang juga sangat bersih. Dilarang memberikan makan ke ikan, supaya air kolamnya tetap bersih.
Sebelum makan, ibu mertua minta ditemani ke tempat terapi ikan. Ada kolam terapi ikan di mana kita bisa menyeburkan kaki ke dalamnya lalu nanti ada ikan-ikan kecil yang menggigiti kaki kita. Seru juga tapi sakit lho. Walaupun ikannya nggak bergigi, ibu mertua sempat teriak sakit. Saya pun nggak berani menyeburkan kaki lama-lama hehehe.
Untuk anak-anak ada fasilitas bermain seperti ayunan, becak, sampai outbond. Outbondnya nggak tinggi kok. Anak-anak bisa main tanpa pengawasan karena aman banget, tapi tetap ada pegawainya yang mengawasi.
Untungnya pengunjungnya sedang nggak begitu banyak, jadi anak-anak nggak berebutan main. Paling seru main outbondnya. Kapan lagi kan bisa main outbond gratis gini? Cuma bayar makanannya.
Menu dan Harga
Untuk menunya ya sudah tentu masakan Sunda ya. Berhubung kami membawa keluarga suami yaitu dua adik ipar dan keluarganya, jadi kami pesan menu paket saja. Menu paket untuk 5 orang Rp 395 ribu sudah dapat nasi liwet, gurami goreng, sayur asam, ayam bakar, sambal, karedok, teh tawar, lalapan, tahu tempe, dan peda pete.
Tadinya saya kira ini masih kurang ya, karena kan jumlah orangnya aja lebih dari lima. Jadi ada yang pesan menu tambahan yaitu 3 porsi nasi goreng, 1 porsi mie goreng, 2 milkshake cokelat, 1 teh manis, dan 1 es lemon. Harganya masih standar ya. Kisaran 35 ribu untuk nasi gorengnya dan 20 ribu untuk minumannya.
Ternyata paket nasi liwetnya itu banyak banget lho isinya. Nasinya aja mungkin bisa buat 10 orang. Supaya habis, kami sampai nambah 2x. Itupun masih ada sisa yang terpaksa nggak dimakan. Begitu juga dengan lauknya. Guraminya dapat 1 ekor ikan yang besar dipotong 5 (fillet). Sisa tulangnya tetap disajikan dengan sudah digoreng dan dibumbui.
Ayam bakar, tahu, dan tempenya juga dapat 5 potong. Potongan ayamnya besar-besar, bisa jadi itu 1 ekor ayam ukuran kecil. Kenyang banget deh pokoknya. Sampai nggak habis dan dibawa pulang. Soalnya saya pantang buang-buang makanan. Jadi meskipun makan di resto, kalau nggak habis ya minta dibungkus.
Rasa dan Pelayanan
Pelayanannya cukup ramah dan cepat. Nggak sampai harus bikin emosi karena makanannya datang terlalu lama. Ya mungkin karena pengunjungnya juga tidak terlalu ramai ya. Entahlah kalau sedang musim liburan dan banyak pengunjung.
Para pelayannya sih ramah, nggak ada yang judes. Untuk rasa makanannya juga cukup enak. Saya sampai nambah juga. Saya hanya mencicipi nasi liwet, ayam bakar, sambal, gurami tepung, tahu tempe, dan peda petenya. Kalau karedok dan sayur asamnya nggak sempat nyicipin.
Sambalnya kurang pedas, sebagaimana sambal Garut yang memang nggak bakalan bikin huah-huah. Nggak sepedas Sambal Dower di Dapur Betawi. Guraminya enak, nggak bau amis. Ayam bakarnya juga lembut. Nasi liwetnya pun sudah pas santannya. Nggak terlalu lembak ataupun keras. Peda petenya mantap, bikin saya nambah makannya.
Dengan saya nambah makan itu udah jadi pertanda bahwa makanan di sini cukup enak dan nggak mengecewakan ya. Makasih traktirannya, Pak Suami. Sekeluarga besar senang betul. Alhamdulillah nggak ada lauk yyang terbuang. Semuanya tandas!
Wah ini bukan sekedar lumbung padi karena ada berbagai wahana termasuk terapi ikan dan tempat bermain outbond. Dilihat dari suasananya pun nyaman, apalagi menu yang ada menggugah banget. Menu makan Sunda pasti klasik dan rasanya tradisional, rempahnya terasa banget. Bikin ngiler pagi-pagi ini, terima kasih informasinya!
ReplyDeleteSelain masakan Sumatra, makanan yg juga fav ku itu menu2 Sunda mba 😄😄😍. Selalu sukaaaaaak. Apalagi kalo ada lalapan dan sambel. Tapi memang sih mostly sambelnya ga pedes. Walopun pernah juga dpt yg luar biasa bikin tebal merona bibir 🤣.
ReplyDeleteAku sekali ke Garut, sempet makan di restoran Sunda, tapi lupaaaa namanya. Krn waktu itu blm aktif nulis di blog. Restorannya aku suka, dan sambelnya seingetku lumayan pedes.
Kangen pengen ke Garut lagi.
Naah soal makanan sisa, sama dengan aku. Paling ga suka buang2 makanan. Jadi kalo sisa masih banyak, ya aku pasti minta bungkus, kecualiiiii makanannya bener2 ga sesuai lidah dan ga bakal kemakan juga :(. Kayak sedih aja kalo sampe makanan mubazir