Alhamdulillah sudah pertengahan Ramadan 2023. Agak telat nih mengeluarkan artikel ini, tapi ya nggak apa-apa buat kenang-kenangan. Sebelum Ramadan kemarin, kami sekeluarga berangkat ke Garut untuk munggahan. Munggahan itu tradisi orang Sunda untuk kumpul keluarga dan makan-makan sebelum bulan Ramadan.
Bapak mertua mengajak kami ke Lamping Cirorek yang katanya itu adalah tempat wisata milik temannya. Ibu mertua pun menyiapkan aneka makanan untuk ngebotram. Botram ini adalah tradisi sunda juga, yaitu acara makan-makan di sembarang tempat dengan lesehan.
Perjalanan ke Lamping Cirorek dari rumah mertua itu sekitar 30 menitan. Nggak jauh tapi juga nggak dekat. Pemandangannya indah sepanjang jalan karena kami masuk kawasan hutan. Memang lokasinya juga menanjak ke atas, kanan-kirinya pohon entah apa ya. Mungkin pohon pinus yang tinggi menjulang. Suasananya agak seram.
Kami membayangkan kondisinya kalau malam hari, karena nggak ada penerangan jalan. Namanya juga di hutan. Makanya heran kok ada yang membuat kafe di sini, ya itulah dia Lamping Cirorek. Itu pegawainya kalau pulang malam bagaimana ya? Intinya mah kami jangan sampai pulang kemalaman. Lagipula ternyata memang kami hanya sebentar saja di sana.
Sebenarnya di sepanjang jalan menuju Lamping Cirorek itu ada tanah kosong di mana kita bisa ngebotram dengan dinaungi pepohonan besar. Gratis pula. Tapi bapak mertua bersikeras mengajak kami ke Lamping Cirorek. Kami mengira itu semacam tempat wisata. Ya sudah ikut saja deh.
Jalannya menanjak dan masih tanah, karena memang jalanan hutan. Masih bisa dilewati mobil kok, meskipun goyang-goyang. Begitu sampai di Lamping Cirorek, kami harus bayar tiket masuk Rp 10 ribu per orang. Murah sih, tapi kalau di dalamnya hanya ada kafe ya nggak sesuai dengan niat kami ngebotram hahaha.
Tempatnya bagus untuk berwisata. Bisa lihat pemandangan hijau dari atas. Sebenarnya juga disediakan beberapa permainan seperti sepeda gantung dan motor-motoran. Tapi sepertinya pemiliknya belum siap ya. Anak-anak minta naik sepeda gantung, eh nggak ada penjaganya. Jadi apa yang ditawarkan oleh Lamping Cirorek?
Yup, baru kafe saja. Sudah tentu nggak sesuai dengan tujuan ngebotram, karena ibu mertua sudah bawa makanan sendiri dari rumah. Bingung dong mau dimakan di mana? Kami mencari tempat untuk lesehan. Ya sudah akhirnya di sembarang tempat saja. Toh nggak ada penjaganya, jadi nggak ada yang menegur juga saat kami lesehan.
Ini asli karena ketidaktahuan kami bahwa Lamping Cirorek ini baru menyediakan kafe saja. Kalau tahu ini kafe, sudah tentu kami nggak bawa makanan dari rumah atau mendingan ngebotram di bawah pohon tadi. Walaupun begitu tetap senang dengan pemandangan dari atas. Ngeri juga sih lihat anak-anak terpacu adrenalinnya untuk naik ke atas ketinggian. Takut jatuh.
Setelah makan-makan, kami salat di musola yang cukup bersih. Toiletnya juga banyak. Tempatnya nyaman. Apalagi bisa bebas goleran karena nggak banyak orang yang datang. Setelah selesai salat, kami pun bergegas pulang karena memang nggak mau sampai kemalaman di sini.
Jadi, Lamping Cirorek ini mirip dengan Kebun Naga Poernama Garut. Sebuah kafe dan restoran yang dibangun di ketinggian, menyajikan pemandangan hijau dan menyenangkan. Akan tetapi, kalau mau mencari wahana permainannya, sepertinya belum siap. So, memang nggak tepat ya ngebotram di sini. Harusnya kalau mau datang ke sini ya nggak usah bawa makanan dari rumah hahaha.
Untungnya nggak ada penjaga yang mengusir kami karena lesehan di depan. Saat perjalanan pulang, kami melihat keluarga lain sedang ngebotram di pinggir jalan di bawah pepohonan. Nah, harusnya kami ngebotram di situ juga. Nggak perlu bayar biaya masuk. Kalau ditanya apa saja menu di Lamping Cirorek ini, ya kami nggak tahu karena nggak makan di sana. Cuma numpang makan.
Namun, tujuan sudah tercapai yaitu silaturahmi bersama keluarga besar dari suami (meskipun nggak semuanya ikutan) sebelum bulan Ramadan. Insya Allah kumpul lagi saat lebaran.
Paling asyik ya jalan2 di tempat yang adem dan banyak pohonnya, bikin tenang
ReplyDeleteBerarti kalo mau kesini, tunggu semua selesai aja ya mba. Jadi tempatnya udah ready, ada resto dan wahana.
ReplyDeleteIya sih aku pun mikir, ini yg kerja di sana apa ga serem pulang pergi lewat tempat sepi 😂. Tapi kalo udh jadi total, semoga aja rame yaaa, jadi ga nyeremin.