Setelah lama berselang, akhirnya saya bisa melanjutkan lagi penulisan cerita jalan-jalan ke Pulau Pari beberapa waktu lalu. Yup, saya sekeluarga baru bisa jalan-jalan ke tempat yang dekat-dekat saja nih. Mungkin perjalanan ke Pulau Pari ini yang terjauh dan pertama kalinya naik kapal laut. Kalau naik pesawat sekeluarga, belum pernah. Anak-anak sudah minta diajak naik pesawat, tetapi kami belum ada waktu untuk traveling sekeluarga ke tempat yang jauh.
Nah, setelah menikmati asyiknya snorkeling di Pulau Pari, kami langsung lanjut penjelajahan Pulau Pari dengan mendatangi Pantai Pasir Perawan. Kami naik sepeda yang sudah terparkir di halaman homestay. Sepedanya ada banyak lho. Tinggal dipilih mau yang mana. Pantai itu jaraknya tidak begitu jauh dari homestay. Jalanan menuju pantai itu hanya berupa jalanan kecil seperti di dalam gang-gang sempit.
Pantai Pasir Perawan Pulau Pari
Setibanya di pantai, sepeda pun diparkir di depan gerbang tanpa dikunci. Agak khawatir juga sepedanya hilang dan ternyata beneran salah satu sepedanya hilang. Tapi nggak usah khawatir, kata pemandu wisatanya. Kalau hilang nggak ke mana. Paling warga sekitar situ yang mengambil dan nanti bisa ditemukan lagi. Ya sudahlah, toh sepedanya nggak ada kuncinya. Masa kami mau main ke pantai sambil mengawasi sepeda?
Kami nggak perlu membayar tiket masuk lagi, karena sudah sepaket dengan tarif travel ke Pulau Pari. Kalaupun bayar, hanya Rp 2000 saja lho. Murah banget memang masuk ke pantai ini. Itupun hanya biaya kebersihan. Yang membuat saya takjub dengan kondisi pantai ini adalah kebersihannya! Yup, luar biasa bersih. Nggak sia-sia membayar tarif kebersihan.
Kondisi ini berbeda sekali dengan Pantai Pelabuhan Ratu yang kami datangi. Penuh sampah dan nggak enak dipandang. Di Pantai Pasir Perawan ini, saya nggak melihat satu pun sampah, kecuali sampah yang saya hasilkan sendiri yaitu sampah tisu. Gara-garanya, anak saya terkeca pecahan cangkang kerang, jadi saya harus menutup lukanya dengan tisu. Oh sudah tentu malu dong meninggalkan sampah tisu itu sembarangan, jadi saya bawa pulang juga.
Pasir pantai ini pun terlihat menakjubkan buat saya yang biasanya melihat pasir pantai berwarna abu-abu tua. Pasir Pantai Perawan ini putih bersih seperti gadis yang masih perawan. Pantas saja ya namanya Pantai Pasir Perawan. Seneng banget deh melihatnya. Nggak heran anak kedua saya langsung berseluncur saja di pantai sampai terkena pecahan cangkang kerang.
Yup, harus berhati-hati saat main pasir karena banyak pecahan cangkang kerang. Akibatnya, saya dan anak kedua nggak bisa main lama-lama di pantai ini. Malamnya juga ada acara barbeque, sayang sekali kami sudah kecapaian sehingga hanya BBQ di rumah. Itupun baru dimakan pagi harinya. Rupanya tenaga kami sudah nggak seperti anak-anak muda yang bisa seseruan sampai malam.
Kegiatan di Pantai Pasir Perawan
Pantai ini nggak begitu ramai oleh wisatawan, sehingga kami bisa bermain dan berfoto sepuasnya. Anak ketiga saya asyik bermain pasir, sedangkan saya berfoto-foto sejenak di beberapa spot yang sudah disediakan. Itu sebelum beranjak pulang karena harus mencari obat luka untuk anak kedua.
Bagi anak-anak, harus hati-hati ya bermain pasir dan berenang karena banyak pecahan cangkang kerang itu. Memang saya sesali nih, karena pertama kalinya main ke pantai eh ada banyak pecahan cangkang kerang seperti beling. Andai anak saya nggak terluka, mungkin kami bisa berenang lebih lama.
Warga di sekitar sini sepertinya sudah bosan main ke pantai, jadi yang kami lihat hanya wisatawan saja meskipun lokasi pantai ini sangat dekat dengan perumahan warga. Asyik ya punya rumah di tepi pantai, tapi kok saya memikirkan bagaimana kalau ada tsunami. Ah, nggak usah mikir jauh-jauh deh ya. Tinggal di mana pun pasti ada risikonya.
Saya berfoto di hiasan Ikan Pari. Sebagaimana namanya, Pulau Pari, pastinya di pantai ini ada banyak ikan parinya. Sayangnya, nggak ada jadwal travel melihat ikan pari. Siapa tahu saja ikan parinya muncul di bibir pantai pada waktu tertentu. Duh, saya lupa menanyakannya ke pemandu wisata. Mungkin karena saking excitednya dan waktunya hanya sehari semalam. Ternyata kurang lho waktunya untuk menjelajahi pulau ini.
Dari foto-fotonya kelihatannya seperti panas dan gersang ya, tapi nggak menyengat kok. Nggak seperti panasnya Kota Depok yang membakar kulit. Airnya tenang banget, nggak ada ombak sedikit pun. Nggak tahu ya kalau pagi hari, karena saya nggak ikut suami yang ngopi pagi-pagi di kedai pinggir pantai.
Oh ya, di pinggir pantai ini ada banyak kedai makan dan minum air kelapa. Harga makanan dan minumannya masih bersahabat. Entah mengapa meskipun jauh dari Kota Jakarta, harga makanan dan minumannya masih murah. Mungkin yang agak mahal itu harga minuman kemasan. Itupun masih wajarlah. Padahal, untuk mengangkut dari Jakarta kan harus naik kapal.
Saya salut dengan para penduduk di sini karena bisa hidup jauh dari Jakarta. Kalau cuaca buruk, pastinya distribusi bahan makanan sedikit terhambat. Belum lagi saat saya googling klinik dokter terdekat, eh nggak ada di maps. Entah apakah ada klinik dokter atau tidak ya di pulau ini. Saya berpikir bagaimana kalau ada kecelakaan besar. Untung anak saya hanya tergores saja jarinya. Untung juga ada yang jual obat luka yang standar. Soalnya saya tanya ke penduduk situ, di mana ada apotik. Jawabnya, nggak ada apotik. Waduh. Jadi, kalau mau traveling ke sini, jangan lupa bawa obat luka juga buat jaga-jaga.
Itulah sekelumit pengalaman kami di Pantai Pasir Perawan. Saya hanya sebentar di sini gara-gara anak terluka, jadi kurang puas. Besok paginya, seharusnya jadwal ke hutan bakau, tapi kami malah main ke Pantai Bintang. Ada apa saja di Pantai Bintang, nanti ya di artikel berikutnya.
Indah banget Masha Allah. Pake ada kedai kopinya pula.
ReplyDeleteBerapa kali pun main ke Pulau Pari tuh gak akan pernah bosan deh. Selalu menyenangkan. Apalagi pantai pasir perawannya itu. Sunset di sini juga keren banget lho.. Selalu suka deh dengan pulau Pari.
ReplyDeleteWah, pulau pari. Jadi penasaran ya. Naik perahu, suka deg degan secara gak bisa berenang
ReplyDeletePantai Pasir Perawan beneran cakep dan bersih ya. Kalau ke sana, aku bakal betah deh apalagi sepi gitu. Bisa santai kaya milik sendiri, hehehe
ReplyDeletePantai Pasir Perawan beneran cakep dan bersih ya. Kalau ke sana, aku bakal betah deh apalagi sepi gitu. Bisa santai kaya milik sendiri, hehehe
ReplyDeleteIni cakep banget si pantainya, dan jaraknya juga gak jauh dari Jakarta. Udah beberapakali saya berencana ke pulau seribu kek gini tapi belum kesampaian.
ReplyDeleteSejak menikah, saya kalau traveling selalu berusaha bawa 1 tas berisi perlengkapan P3K. Kebiasaan dari suami yang akhirnya jadi kebiasaan sekeluarga. Tapi, jadinya saya penasaran juga dengan kehidupan warga di sana, ya. Beli obatnya di mana? Apa ada toko obat lain selain apotik?
ReplyDeletemain di pantai itu sangat cocok banget apalagi untuk menjernihkan pikiran terlebih lagi jika pantainya pun bersih, jadi makin jernih juga pikiran kita setelahnya
ReplyDeleteKangen bgt main air di pantai dan snorkeling ✨ anw, seneng ngeliat pantai yg bersih gini. Semoga tetap terjaga kebersihannya
ReplyDeletePantainya cantik banget. Pasirnya putih terlihat lembut gitu ya Mba, trus terlihat seperti sungai apakah seperti muara gitu Mba? dan airnya jernih banget, bersih yang beneran terjaga...
ReplyDeleteDi Pulau Pari ga ada apotek? Waduh. Obatnya mungkin hanya yang otc tanpa resep yah dijual di toko kelontong.
ReplyDeleteRawan juga ada banyak pecahan cangkang kerang. Lebih aman pakai sandal gunung kali yaa supaya tidak terluka.
Kalau di Pulau Tidung ada puskesmas, harusnya ada apotek juga tapi aku ga terlalu perhatikan.
Mungkin perlu juga tarif masuk ditambah ya mbak, untuk biaya keamanan misalnya walau secara kebersihan sudah oke, butuh penunjang fasilitas lain agar pengunjung merasa aman, nyaman dan banyak sisi pelajaran yang digali. Karena sejatinya main ke pantai sama dengan mengecek seberapa kondisi pantai kita hari ini
ReplyDeleteMasya Allah oantainya beesih banget tuh, Kak. Asik ya bisa menikmati suasana pantai bersama keluarga kesayangan. Sekaligus tadabbur alam ya, Kak
ReplyDeleteSeru bangeeeet Mak Ela jalan-jalan ke Pulau Pari. Bersih banget Pantai Pasir Perawan ya.. Duh, jadi pingin mantai lagi nih.. Abis lebaran bikin plan ke pantai seru kayaknya ya 😁
ReplyDelete