Mumpung anak-anak masih liburan sekolah dan saya masih ada banyak waktu untuk menulis, saya akan lanjutkan perjalanan liburan ke Pulau Pari pada akhir Desember 2022. Setelah sampai menikmati perjalanan ke Pulau Pari dan beristirahat sebentar di homestay, kami mulai mengeksplorasi Pulau Pari. Jadwal pertama adalah snorkeling!
Jujur karena ini pengalaman pertama, jadi saya agak ngeri-ngeri gitu menyelam di tengah laut. Saya pun berencana untuk nggak ikut menyelam dan hanya akan mendokumentasikan foto anak-anak. Walaupun begitu, saya tetap diberikan peralatan menyelam yaitu pelampung dan selang oksigen (entah apa disebutnya). Semua peralatan itu harus dijaga baik-baik,jangan sampai hilang.
Saat briefing, kami diinformasikan cara menggunakan pelampung dan selamg oksigen secara benar. Jadi nggak asal pakai ya, karena kami akan berenang di tengah laut menggunakan pelampung. Ini bukan lagi berenang di kolam renang lho. Selanjutnya kami naik perahu lagi ke tempat snorkeling yang memang itu dijadikan lokasi snorkeling. Nggak asal pilih lokasi. Pastinya udah dipertimbangkan oleh pemandu turnya.
Snorkeling di Pulau Pari
Setelah perjalanan naik perahu kurang lebih 30 menitan (cukup jauh juga ya), sampailah kami di lokasi snorkeling di tengah laut tapi ombaknya tenang dan aman. Rasanya seperti menyebur ke kolam renang saja deh. Bedanya kami berenang bersama ikan-ikan. Airnya bening banget, jadi bisa kelihatan dari atas juga ikan-ikan hiasnya. Anak-anak saya sih seneng banget ya nyebur. Berkat pelampung, mereka bisa berenang dengan bebas tanpa takut tenggelam.
Melihat keseruan orang-orang yang sudah nyebur, saya jadi tertarik juga deh. Padahal tadinya nggak mau. Baju saya juga nggak mendukung karena pakai celana kulot yang lebar dan besar. Saya coba turun deh, eh ternyata saya nggak berani melepaskan pegangan dari tangga kapal. Nggak tahu kenapa mungkin faktor baju, saya merasa pelampungnya nggak bisa membuat saya mengapung saking keberatan badan dan baju. Ya udah deh, daripada tenggelam, saya naik ke kapal lagi.
Kalau tanpa travel agen, saya nggak tahu nih biaya snorkelingnya berapa. Snorkeling udah termasuk jadwal wisata yang ditentukan oleh agennya. Kami tinggal menikmati saja, nggak usah mikir biaya sewa peralatan dan kapalnya. Ada sekitar dua jam lebih ya mereka berenang bersama ikan-ikan. Dapat fasilitas foto di bawah air juga. Untuk foto-foto itu, pelampungnya harus dibuka sebentar. Alhamdulillah nggak ada kejadian berbahaya, karena memang lokasi snorkeling ini sudah dipilih yang teraman.
Cuacanya juga sangat mendukung. Seharian dari berangkat sampai sore, nggak ada hujan sama sekali. Alhamdulillah, bahagia rasanya bisa menemani anak-anak berenang bersama ikan-ikan. Walaupun ikannya banyak, ternyata susah sekali ditangkapnya. Anak-anak saya pun mencoba menangkap ikan, tapi nggak berhasil.
Persiapan Snorkeling
Pakaian
Untung saja jadwal snorkelingnya hari Sabtu tanggal 24 Desember itu, karena hari minggunya hujan terus dari malam sampai menjelang siang. Lain kali kalau mau ikut snorkeling lagi, bajunya harus diperhatikan. Jangan seperti saya yang pakai kaus panjang dan celana kulot lebar. Gunakan pakaian selam atau renang, kalau muslimah ya pakai baju renang muslimah. Jadi badannya nggak terlalu berat dan bisa mengapung dengan pelampung.
Cuaca
Akan lebih baik lagi kalau melihat ramalan cuaca sebelum memesan paket perjalanan. Pilihlah hari yang cerah. Kalau ramalannya meleset ya apa boleh buat. Apalagi di akhir bulan Desember yang masih musim hujan dan sering terjadi bencana gempa bumi dan tsunami. Saya baru kepikiran setelah sampai di rumah. Ternyata para wisatawan yang berlibur ke Karimun Jawa itu banyak yang nggak bisa pulang karena terkendala cuaca. Syukurlah kemarin di Kepulauan Seribu aman-aman saja.
Perlengkapan
Gunakan perlengkapan snorkeling dengan baik. Pelampungnya harus terpasang dengan benar, jangan disepelekan karena memang kita akan sangat bergantung pada pelampung saat berenang. Lalu, untuk kacamata dan selang oksigennya juga harus terpasang dengan baik. Bisa diperhatikan cara pemakaiannya dari briefing. Kalau tidak dipakai, mending disimpan saja di kapal daripada tertinggal di laut karena nanti kena biaya tambahan.
Setelah pulang dari snorkeling ini, kami langsung dijadwalkan lagi untuk main di Pantai Perawan. Lokasinya juga dekat dari homestay dan kami bisa naik sepeda. Di homestay ada banyak sepeda yang bisa dipakai. Pengalaman main pasir di Pantai Perawan akan saya ceritakan di artikel berikutnya ya. Yang pasti, Pantai Perawan ini lebih bersih daripada Pantai Pelabuhan Ratu yang sudah saya ceritakan di artikel Menyambut Pagi di Pantai Pelabuhan Ratu.
Mbaaaak, pelampungnya itu kuat. Percayalah ... trus air laut kan asin jadi kita mudah mengambang di sana walau tanpa pelampung. Palingan kalau panik aja sih jadi oleng saat berenang, hehe.
ReplyDeleteSeru yaa main di kepulauan seribu.
wkwkwk udah takut duluan, soalnya kayak mau tenggelam. Seru banget nih, semoga nanti bisa main lagi ke sana.
DeleteWah asyik banget nih mbak, tapi harus punya dasar berenang dulu ya mbak untuk bisa menyelam?
ReplyDeletegak harus bisa berenang, kan pake pelampung. Jadi mengambang di air.
DeleteWah seru ini snorkeling sama anak dan suami lihat-lihat seisi laut, jadi pengin ke pantai. Baru dengar pulau pari saking banyaknya nama pulau di indonesia, masyaAllah bagus juga tempat yang satu ini. Terima kasih sharingnya!
ReplyDeleteIni salah satu yg aku belum berani mba. Segala aktifitas extreme di ketinggian, aku hayuk aja. Tapi kalo udah menyangkut lautan, ntr dulu, nyali belum kekumpul 🤣🤣.
ReplyDeleteTapi suami dan anak2 suka niiih. Makanya mereka udh ngajakin aja ke pulau2 gini biar bisa snorkeling juga. Asik juga kalo diliat Yaa. Yg penting aman arusnya.. aku harus pilih2 pas di bulan yg cocok sih, biar ga terjebak cuaca jelek
Iya mba, udah takut tenggelam ya. Tapi aku juga takut ketinggian sih wkwk. Bener emang mendingan snorkelingnya jangan di musim hujan.
DeleteBoleh di share kak pakai agen tour apa ya?
ReplyDeleteSaya pakai @jalankeluartour (instagram).
DeleteSnorkeling di Pulau Pari memang sangat menyenangkan ya.. saya kalau main kesana tuh rasanya seharian pun gak cukup euy... makanya saya selalu jadi yang terakhir naik kapal, saking senangnya main di laut.
ReplyDelete