Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga mencicipi sambal cibiuk yang terkenal di Garut. Selama ini hanya melewati restorannya saja yang berada di pinggir jalan raya ke arah Kota Garut. Mau mampir tapi masih mikir-mikir.
Ekspektasi harganya selangit, ternyata standar saja sebagaimana harga-harga makanan di restoran Sunda lainnya. Ya sedikit lebih mahal tapi nggak bikin tercengang. Masih di bawah Rp 500 ribu untuk makan sekeluarga plus kakek dan nenek.
Mengapa memilih Cibiuk Resto? Setelah mencicipi makan di Rumah Makan Asep Stroberi, sasaran berikutnya memang Cibiuk Resto karena penasaran dengan sambalnya yang terkenal itu. Kalau dulu hanya membawa nenek, sekarang sepasang kakek dan nenek.
Si kakek ini memang sebelumnya kurang suka makan di luar, karena lebih suka masakan nenek. Sekarang sudah mau ikut makan di luar. Untuk lokasi nggak perlu ditunjukkanlah ya di mana. Kalau sudah sampai di Garut pasti akan mudah menemukan lokasi Cibiuk Resto ini.
Saking terkenalnya, sewaktu kami datang jelang makan siang, restorannya sudah cukup dipenuhi pengunjung. Sebagaimana restoran Sunda, konsepnya lesehan. Di depan restoran ada playground juga. Kalau kita masuk ke dalamnya pun ada spot untuk foto-foto.
Setelah mendapatkan tempat lesehan yang bersih dan nyaman, kami pun langsung memesan makanannya. Saya bisa bernapas lega karena harganya masih bisa diterima kartu debit. Saya kira bakalan mahal sekali, ternyata tidak juga. Untuk harga per makanannya, saya sudah lupa. Tapi makan berlima ini totalnya hanya sekitar Rp 300.000-an deh. Harga yang wajar sih kalau menurut saya.
Sebagaimana restoran Sunda dengan konsep saung seperti di Restoran Saung Emak yang juga pernah saya ulas di blog ini, di tengah restoran juga ada kolam ikan mas tapi dilarang memberi makan dengan sisa makanan ya. Ikan masnya cukup dipandangi saja.
Oya, walaupun kondisinya setelah hujan, restorannya tetap bersih. Nggak ada lalat beterbangan. Jadi sesuai dengan mottonya: Bersih, Ramah, Nikmat.
Jadi, apa saja menu yang dipesan?
Sambal Cibiuk
Oh, sudah pasti wajib memesan Sambal Cibiuk karena ini adalah tujuan awal datang ke Cibiuk Resto. Penasaran dengan rasanya seperti apa. Rupanya Sambal Cibiuk ini terbuat dari cabe rawit hijau dan tomat hijau. Jadi sambalnya berwarna hijau. Lalu ada kencurnya juga yang sangat dominan rasanya.
Yah sebenarnya Nenek juga sering bikin Sambal Cibiuk ini di rumah, tapi kalau belum mencicipi sambal di restonya kok belum terjawab rasa penasarannya ya hehehe. Jujur saya agak terganggu dengan rasa kencurnya, karena saya nggak terbiasa dengan sambal pakai kencur. Tapi sambalnya tetap enak kok.
Sambal Tomat
Selain Sambal Cibiuk yang berwarna hijau, kami juga memesan sambal tomat yang berwarna merah. Kalau yang ini rasanya seperti sambal tomat biasa dan saya lebih suka sambal yang ini karena lebih familiar di lidah. Sambalnya ini seger banget dan diulek kasar. Jadi bukan diblender ya. Sudah pasti masih terasa keaslian bahan-bahannya karena nggak dicampur air.
Belut Goreng
Nah kalau ini favoritnya suami saya karena saya nggak pernah masak belut. Duh, ngebayanginnya aja geli masak belut yang penampakan hidupnya seperti ular hehehe. Jadi kalau mau makan belut ya di restoran aja deh. Belutnya ini garing dan gurih.
Oya, di Cibiuk Resto ini juga menyediakan nasi merah. Jadi suami saya memesan nasi merah dan porsinya lumayan besar. Alhasil, setengahnya lagi dibawa pulang oleh si nenek. Kata suami saya, nasi merahnya enak. Kan nggak mudah masak nasi merah yang enak. Makanya sisanya dibawa pulang untuk makan malam hehe.
Nasi Goreng Ayam
Kalau ini pesanan Salim, satu-satunya anak saya yang ikut makan karena kakak-kakaknya nggak mau diajak ke Garut. Namanya juga anak-anak, pesan makanan yang praktis aja karena belum mau mencoba aneka ragam makanan. Nasi gorengnya porsinya banyaaak, sampai Salim nggak sanggup menghabiskannya. Ini yang bikin saya kekenyangan karena harus menghabiskan porsi makan Salim.
Nasi Goreng Ayam ini pakai potongan ayam yang cukup besar dan telur ceplok. Salim cukup lahap memakannya walaupun sisanya dimakan saya.
Plecing Kangkung dan Ayam Goreng
Menu lainnya yang kami makan bersama-sama adalah Plecing Kangkung dan Ayam Goreng. Sebenarnya agak gimana gitu ya makan ayam goreng lagi, tapi apa boleh buat si kakek dan nenek maunya ayam goreng. Plecing Kangkungnya bisa dimakan bersama karena porsinya banyak.
Bebek Penyet
Sebenarnya saya lupa ini bebek atau ayam penyet ya, soalnya tertutup sambal hahaha. Maklum, udah lama banget makan di sini jadi lupa dulu pesan menu apa. Ya ini menu pesanan saya. Udah pakai sambal Cibiuk dan sambal tomat, masih aja pesan makanan yang pedas.
Itu kenapa saya suka masakan tradisional, karena nggak tanggung-tanggung ngasih sambalnya. Yang pasti ketagihan bener nih makan nasi pakai bebek penyet, plecing kangkung, dan double sambal ini. Sampai perut terasa mau meledak.
Minuman
Untuk minumannya sih saya fotokan pesanan suami saya dan Nenek ya. Suami saya pesan air kelapa, sedangkan Nenek pesan jus melon. Kalau saya cukup teh tawar yang disediakan gratis saja, supaya nggak nambah kalori karena makanannya saja sudah bikin kekenyangan.
Mengapa di artikel ini nggak ada foto saya? Sebenarnya ada foto saya di spot foto yang disediakan oleh Cibiuk Resto ini, tapi sayang pakai ponsel suami dan sampai sekarang nggak dikasih-kasih fotonya ke saya hahaha. Yah gitu deh.
Fyi, sebagaimana restoran Sunda lainnya, di sini juga disediakan otak-otak yang langsung dihadirkan di meja tanpa kita pesan dulu. Harganya Rp 5000/ buah. Lumayan pricey ya tapi enak kok ini. Salim aja doyan banget. Makanya dia udah kenyang pas makan nasgornya karena udah makan otak-otak.
Di bagian kasir ada oleh-oleh Garut juga kalau mau sekalian belanja. Setelah kenyang makan, bisa cus langsung wisata misalnya ke Kawah Talaga Bodas. Dijamin deh wisata Garut murah meriah.
Wah sambel tomatnya keliatan menggoda semua apalagi yang tomat hijau hemm mantul kayaknya rasanya. Jadi lapar lagi kalau lihat ini, makanan Garut memang beda, ya. Unik dan menarik, terima kasih sharingnya!
ReplyDeleteIya makasih udah mampir yaa
DeleteDuuuh terakhir kali ke Garut pas anak buahku nikah mba, dan sukaaaa bgt Ama kotanya ❤️. Jadi pengen kesana lagi. Asep strawberry aku udh cobain tuh, makannya di sana waktu itu.
ReplyDeleteAku tuh baca nama sambal Cibiuk, langsung ngerasa familier. Kayak pernah denger, tapi kok ga inget pernah coba. Eh pas ditulis sambelnya pake kencur, langsung inget sambel di salah satu restoran Sunda Deket rumah, ada yg namanya sambel Cibiuk danpake kencur. Aku msh inget Krn lidahku juga susah nerima rasa kencur mba 🤣🤣. Aneh yaaa, mungkin Krn ga biasa. Jadi jujur nya aku ga suka sih rasa sambel Cibiuk, yg biasa aja deh 😂.kecuali kalo kencurnya diilangin 😁
Toslah kita ga biasa makan sambal pake kencur yaaa hahaha
Deletesemua menunya terlihat endus mbak
ReplyDeleteapalagi sambal tomatnya aduh bikin ngiler
tempatnya juga asyik banget
cocok buat rekreasi bareng keluarga
Kebayang rasa sambel Cibiuk dari tomat dan rawit hijau - dengan kencur
ReplyDeletesegeeerrrrr