5 Tips Hidup Sehat yang Mudah dan Murah

Hidup sehat sampai tua adalah keinginan kita semua. Apa gunanya harta berlimpah kalau sakit-sakitan? Sebagai Ibu, saya berusaha menerapkan gaya hidup sehat untuk seluruh keluarga, karena saya ingin mengulang momen makan malam romantis di Pantai Jimbaran. Kali ini bersama anak-anak. 

Pastinya kita mau tidak hanya diri sendiri yang sehat, tapi juga suami dan anak-anak. Terkadang kita abai dengan kesehatan anak-anak karena berpikir usia mereka masih muda dan metabolisme tubuhnya masih bagus. Tak sedikit orangtua yang kehilangan anaknya karena penyakit. 

Namun, anak-anak zaman sekarang pun sudah banyak yang terkena penyakit orang tua, seperti obesitas, diabetes, dan jantung akibat gaya hidup tidak sehat. Jarang bergerak karena lebih banyak bermain game di ponsel dan  mengonsumsi makanan manis dan berlemak. Saya juga memiliki kekhawatiran terhadap hal ini. Secara ekonomi, kehidupan saya lebih mapan daripada kehidupan orangtua saya dulu sehingga bisa memberikan makanan yang enak-enak kepada anak-anak.

Apakah makanan yang enak-enak itu pasti tidak sehat? Ya tidak juga. Banyak juga makanan enak yang sehat, tetapi makanan yang disukai oleh anak-anak itu sebagian besar fast food dengan kalori dan lemak yang tinggi. Jadi, saya berusaha menerapkan tips hidup sehat yang mudah dan murah untuk seluruh keluarga. 

Kenapa saya sebut "mudah dan murah"? Sebab, saya lihat sekarang ini banyak tips hidup sehat yang membutuhkan biaya mahal. Misalnya, berolahraga menggunakan alat olahraga yang harganya tidak murah dan makan makanan sehat dengan harga yang membuat dompet menjerit. 

Buat mama-mama yang ingin hidup sehat dan hemat, yuk intip apa saja tips saya itu! 

Rutin Berolahraga 

Selama pandemi, anak-anak jadi kurang bergerak karena belajar dari rumah dan tidak ada pelajaran olahraga. Alhasil, anak-anak rentan terkena obesitas dan diabetes. Solusinya, saya mengajak anak saya berolahraga bersama. Olahraga yang murah saja, bahkan gratis, yaitu dengan jalan kaki keliling komplek. Tidak hanya di komplek saya, tapi juga sampai ke komplek tetangga. Setelah saya total ternyata sekali jalan itu kami menempuh jarak 4 km. Lumayan, kan? 

Jalan kaki itu kami lakukan di pagi hari, supaya udaranya masih segar. Seringnya sih saat akhir pekan ya karena kalau hari biasa kan anak-anak harus sekolah.  Alhamdulillah, peredaran darah menjadi lancar dan tubuh pun bugar. Ketika baru pertama mencoba, memang rasanya melelahkan. Lama kelamaan, terbiasa juga berjalan kaki berkilo-kilo meter. Bahkan sekarang saya lebih suka jalan kaki saat turun dari pemberhentian transportasi publik. 

Pantas saja orang dulu tuh sehat-sehat. Seperti yang saya tonton di 5 Drama Saeguk Kerajaan Korea yang seru ini, orang zaman dulu ke mana-mana jalan kaki. Kecuali kalau punya kuda atau tandu, tapi itu hanya di kalangan bangsawan saja. Nah, kenapa tidak kita pun sekarang jalan kaki saja kalau hanya ke depan komplek atau tempat-tempat yang jaraknya dekat? 

Melakukan Pekerjaan Rumah 

Serius deh, melakukan pekerjaan rumah itu bisa mengurangi kalori. Sejak beberapa tahun lalu, saya memang tidak menggunakan asisten rumah tangga lagi. Tentunya saya tidak melarang ibu-ibu menggunakan jasa asisten rumah tangga ya, tetapi usahakan kita tetap ambil bagian dalam pekerjaan rumah. Saya pun tidak melakukan pekerjaan rumah itu sendirian. Saya mengajak anak-anak untuk ikut melakukannya. 

Biarpun ketiga anak saya itu lelaki semuanya, saya tetap mengajak mereka melakukan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci piring, mengangkat jemuran, memasak, dan menyapu lantai. Dengan begitu, mereka tetap melakukan aktivitas fisik meskipun sedang  berada di rumah saja. Kebayang nggak sih kalau semuanya dikerjakan asisten rumah tangga, sudah pasti kita hanya rebahan sepanjang hari dan tubuh pun malah jadi gampang sakit. 

Menu Makanan Sehat

Sebagai Ibu, salah satu tugas utama saya adalah menyiapkan makanan untuk keluarga. Saya pun berusaha menyajikan menu makanan sehat dengan gizi seimbang. Harus ada karbohidrat,  protein, lemak, vitamin, dan serat setiap harinya. Kalau belanja bahan makanan harus ada ikan, ayam, sayuran, dan buah-buahan. Walaupun awalnya menolak makan sayur dan buah, sekarang anak-anak saya sudah mau memakannya. 

Jangan menyerah memberikan menu makanan sehat untuk anak sekalipun mereka menolak dengan alasan tidak suka. Itulah tantangan menjadi ibu. Kalau pengalaman anak-anak saya sih, mereka menolak karena belum mencoba memakannya tapi sudah merasa makanan itu tidak enak. Entah mengapa di pikiran mereka itu, sayuran dan buah-buahan rasanya tidak enak. Ternyata setelah mencobanya, mereka menyukainya. 

Bingung mau masak menu masakan yang sehat, bisa contek di artikel saya di Menu Masakan Sehat dan Praktis. 

Biasakan Sarapan

Sarapan jangan sampai dilewatkan sesibuk apa pun. Sarapan akan memberikan energi sebelum beraktivitas. Jika tidak sarapan, maka tidak bisa konsentrasi bekerja atau belajar karena kekurangan energi. Selain itu, saat waktunya makan siang,  kita bisa makan berlebihan karena kelaparan. 

Menu sarapan pagi yang disajikan sebaiknya menu yang sehat. Itu sebenarnya nggak susah. Misalnya, roti isi telur dadar, sereal dan susu, nasi goreng sosis, dan mie Lemonilo dengan sayur dan telur. Semuanya mudah dan cepat dibuat, sehingga anak-anak tetap sempat sarapan meskipun harus berangkat pagi-pagi ke sekolah.

Anak-anak saya berangkat ke sekolah jam 5.30 pagi karena jalanannya macet. Saya tetap sempat membuatkan sarapan jam 4.30 atau 5 pagi. Kalau tidak sempat makan di rumah, mereka  akan makan di mobil. Nah, kalau anak-anak naik angkutan umum, gimana? Kalau tidak sempat makan di rumah, bisa dibawa saja sebagai bekal dan dimakan sebelum bel masuk pelajaran. 

Kalau sarapan dengan mie instan, Lemonilo adalah pilihan mie sehat karena tinggi serat, tanpa pengawet, tanpa penguat rasa, dan tanpa pewarna sintetis. Selain itu, Lemonilo juga rendah gluten dan rendah kalori. Rasanya tetap enak dan disukai anak-anak. Dimasak dengan telur dan sayuran, bisa memberikan energi sampai siang.

Camilan Sehat 

Di sela-sela makan berat itu kita pasti butuh ngemil. Usahakan juga ngemilnya snack sehat yang rendah gula dan kalori. Pernah dengar nggak, ada yang bilang kalau penyebab obesitas itu bukan karena makan nasi tapi makan camilan. 

Yup, karena sebagian besar camilan itu bukan snack sehat. Pilihan snack sehat ada di Chimi dari Lemonilo yang rendah gluten, tinggi serat, bebas pengawet, pewarna, dan penguat rasa buatan. 

Chimi adalah keripik yang terbuat dari ubi. Bisa dimakan sebagai snack sehat di sela-sela jam makan besar. 

Itu di 5 tips hidup sehat yang bisa saya bagikan. Semoga bermanfaat ya. Asalkan konsisten melakukan gaya hidup sehat, insya Allah kita terhindar dari penyakit berbahaya. Salam sehat!