Alhamdulillah, masih di pertengahan Januari 2022. Tahun lalu jelang 40 tahun, satu cita-cita saya tercapai yaitu kembali menulis novel. Yup, sudah hampir 10 tahun nih saya berhenti menerbitkan novel karena asyik ngeblog dan main medsos. Selain itu, pemasaran novel agak susah juga dengan semakin berkurangnya pengunjung toko buku offline.
Gara-gara itu, saya ketinggalan fenomena baru menerbitkan novel yaitu aplikasi novel atau platform novel. Saya baru mengetahuinya di awal pandemi atau tahun 2020. Bermula dari lomba novel di sebuah aplikasi dengan hadiah ratusan juta. Saya mencoba mengikutinya, tapi tidak menang.
Kemudian saya mulai berselancar mencari aplikasi-aplikasi novel lainnya yang kira-kira cocok untuk novel saya sampai akhirnya mendarat di aplikasi KBM. Awalnya tidak terlalu berminat dengan aplikasi ini karena melihat judul-judulnya yang ala novel stensil zaman dulu seperti Hasrat Seorang Ipar, Gairah Pelakor, Gundik Suami, dll.
Percobaan pertama membuat akun di KBM App hanya berlangsung dua hari. Saya mencoba posting novel lama yang sudah pernah terbit, hanya dua bab saja. Lalu, saya tutup lagi aplikasinya karena tidak paham caranya. Tidak ada teman untuk bertanya pula. Sebenarnya saya berteman dengan mantan editor di penerbit yang sudah resign dan ikut menulis di KBM App. Dia sering memperlihatkan penghasilan penulis KBM yang menyentuh puluhan juta per bulan. Saya mencoba bertanya kepadanya, tapi dia seperti malas menjawabnya. Dia hanya menyuruh saya bergabung di grup facebook KBM dan mengikuti materi-materi kepenulisannya.
Selang beberapa bulan kemudian, saya membuka lagi akun KBM. Gara-gara lupa passwordnya, saya pun membuat akun baru. Kali ini saya sudah menemukan beberapa teman penulis yang juga baru memulai menulis di KBM, salah satunya Mbak Achi TM. Beliau pun membuat grup whatsapp untuk saling sharing tentang menulis di KBM. Saya pun mulai terpicu menulis di KBM. Kami juga saling support dengan saling subscribe dan komentar.
Akhirnya, saya mendapatkan motivasi untuk menulis di KBM. Meskipun kami jatuh bangun ya, karena tema novel yang kami sajikan itu berbeda dengan selera para pembaca KBM yang suka dengan novel "Kumenangis." Aplikasi KBM ini memang dikenal juga sebagai aplikasi Ikan Terbang atau Indosiar, karena novel-novelnya banyak yang mirip dengan cerita sinetron Kumenangis di Indosiar. Tentang istri-istri yang dizalimi.
Saya dan teman-teman menulis ala buku cetak, ternyata memang sambutannya kurang bagus. Novel platform dan novel cetak itu berbeda sekali. Saya tetap menulis dengan gaya sendiri, salah satunya novel Suami Dingin. Ini ceritanya berbeda dengan cerita di KBM, karena ini adalah stok naskah saya yang sudah saya tulis sejak 8 tahun lalu dan rencananya mau saya kirim ke penerbit mayor.
Tak disangka ternyata sambutannya itu luar biasa buat saya. Memang awalnya saya posting beberapa bab di aplikasi lain dan saya sampai dihubungi empat kali oleh editornya agar saya segera menekan kontrak. Akan tetapi, saya ragu-ragu. Sampai kemudian saya putuskan untuk diposting di KBM karena aplikasi ini tidak ada kontrak mengikat dan novel bisa dihapus.
Rupanya benar seperti prediksi editor itu, novel Suami Dingin bisa meraih perhatian pembaca. Selama tayang di KBM, sudah ribuan kunci bab yang dibuka. Meskipun tidak sebanyak penulis KBM lainnya yang terkenal, saya sudah takjub karena novel cetak saya penghasilannya tidak sebesar novel Suami Dingin. Apalagi hanya diperoleh dalam beberapa bulan saja.
Nah, sekarang saya mau mencoba menerbitkannya dalam bentuk audio book di youtube, sekaligus sebagai sarana promosi. Jika mau membacanya dengan cepat, bisa langsung ke aplikasi KBM saja. Kalau sambutannya besar dengan subscriber dan view yang melimpah, tentu saya akan mencoba konsisten membuat audio booknya. Saya baru posting satu videonya, karena ternyata butuh waktu untuk membuatnya.
Silakan klik video di bawah ini, ditunggu dukungannya.
Wah KBM kali ini topiknya, iya juga memang kebanyakan cerita di KBM judulnya ala-ala film Indonesiar, tapi tidak semua karena ada cerita menarik seperti Suami Dingin ala anak wattpad tapi kualitasnya bagus tulisannya. Semangat!
ReplyDeleteWkwkw bisa ae nih mba AE
Deletemba, KBM itu komunita bisa menulis bukan yak? aku belum download penasaran, mau download dan baca juga ah
ReplyDeleteIya betul, Komunitas Bisa Menulis. Sekarang ada aplikasinya juga.
Deletewaktu masih di FB saya beberapa kali baca cerita di KBM, tapi sekarang sih belum pernah download KBM Aps karena apa? yaaa sekalian aja deh nonton Indosiar, toh ceritanya mirip2 gitu juga yekaaan hihihih
ReplyDeletetapi jadi penasaran lho dengan cerita Suami Dingin ini. Yukk Mbak, semangat, kenapa gak sekalian taken kontrak tuk versi cetaknya aja? bukannya lebih 'menjual' ya? Eits, tapi sekarang sih lebih banyak yang membaca versi online sih ya :D
Novelnya blm tamat wkwwk..kalo dicetak harus udah tamat kan
Deletemba leyla semoga bisa menghasilkan lebih banyak karya terbaru tahun ini yah, seneng banget ini bisa mendegarkan audio booknya mba leyla, cuma aku ada sedikit saran boleh yah mba, nada suara ada yang terlalu cepat jadi aku mendengarnya agak sulit membayangkan reka adegannya.
ReplyDeleteMakasih sarannya mbak. Video berikutnya harus lebih santai yaa
DeleteAku sempat daftar KBM tapi belum mulai nulis karena ceritaku kebanyakan adult romance yang pasarnya belum berumah tangga. Jadi masih nulis di Wattpad sama Storial aja. Hehe.
ReplyDeleteBtw menarik juga ya bikin audio book di youtube, walau bikinnya effort. Mungkin bisa dicoba juga buat aku promosi.
Iya buat sarana promosi juga di youtube
Deletewah mantap nih, agak gimana gitu ya judulnya di bahasa indonesia-in hehee... keren mbak
ReplyDeleteWkwkw judul bahasa Indonesia lebih laris di kbm
Deletewaaah, kereeen bgt mba Leyla sepak terjangnya. sukses terus ya novel dan impian2 ke depannya. aamiin.
ReplyDeleteKak Kak mau nanya nih, klalau misal membaca puisi jadi audio book di youtube gitu apakah ada risiko terkena hak cipta?
ReplyDeleteBaru tau KBM ada aplikasinya sekarang. Selamat ya mbak, pasti senang banget bisa selesai 1 novel lagi setelah sekian lama.
ReplyDeleteAku penasaran sama app KBM, baru denger soalnya hihihi.. Anw, bikin audiobook itu keren banget loh mba, solusi buat nemenin kerjaan domestik biar tetep fokus dan cepet selesai.. Soalnya klo ngerjain kerjaan domestik sambil nonton drakor itu malah ga selesai" kerjaannya, hihi curcol deh
ReplyDeleteAku baru tau KBM App. Kalau aku lebih suka baca novel secara buku fisik sih, kalau dari gadget gitu agak kurang aja. Hehe
ReplyDeletePengen juga deh nanti bisa bikin novel karyaku sendiri.