Salah satu masalah perkembangan anak yang membuat orangtua cemas adalah keterlambatan berbicara atau speech delay. Anak pertama saya dulu juga mengalami speech delay yang membuat kami cemas. Di usia hampir dua tahun, dia hanya bisa mengucapkan lima kata. Kami penasaran apakah dia memiliki autisme atau hanya keterlambatan bicara. Sebab, kalau diajak bicara, dia tidak begitu merespon. Alhamdulillah, di usia menjelang 3 tahun dia sudah bisa berbicara dengan baik sehingga kekhawatiran kami pun pupus.
Penyebab mengapa si sulung mengalami speech delay agaknya karena saya dan suami sangat kurang mengajaknya bicara. Kami pasangan yang pendiam dan sedikit bicara. Saya sendiri kurang suka bernyanyi dan berbicara dengan bayi, karena menganggap bayi tidak akan menjawab ucapan saya. Di rumah, saya hanya sendirian kalau suami sedang ke kantor. Tidak ada tetangga, sehingga saya jarang berbincang dengan tetangga.
Nah, setelah anak kedua lahir, lucunya dia malah lebih cepat berbicara. Di usia 6 bulan, dia sudah menyapa kakaknya dengan mengoceh. Interaksi antara kakak beradik itu pun membuat si sulung terlepas dari keterlambatan berbicara. Saya dan suami juga mulai sering mengajak anak-anak berbicara dan memperdengarkan musik. Syukurlah, masalah speech delay pada si sulung tidak berlarut-larut. Sekarang dia malah cerewet.
Keterlambatan bicara pada anak tidak bisa dianggap sepele, sebab bisa jadi akan berlanjut sampai anak memasuki usia balita. Dr. Anggia Hapsari, SpKJ (K) seorang Psikiater Konsultan Remaja dan Anak menyebutkan adanya tolak ukur perkembangan bicara pada anak sesuai dengan usianya. Jika anak memiliki keterlambatan berbicara dan tidak segera diatasi, maka bisa menimbulkan gangguan jiwa karena kecemasan bahkan depresi. Speech delay juga akan menyebabkan turunnya prestasi akademik anak, sulit bersosialisasi, dan mudah cemas.
Jadi, berikut ini adalah 5 Cara Mengatasi Speech Delay menurut dr. Anggia Hapsari, SpKJ (K) yang bisa diterapkan di rumah oleh para orangtua:
Perbanyak Komunikasi antara Orangtua dan Anak
Orangtua harus sering mengajak si kecil berbicara. Memang awalnya anak tidak menanggapi, diam, bahkan cenderung tak acuh. Tapi, singkirkan perasaan malas berbicara dengan anak. Teruslah bicara sampai perlahan anak merespon ucapan orangtuanya.
Mengajak Anak Bernyanyi
Bernyanyi bersama anak itu sebenarnya menyenangkan, tapi bagi orangtua yang pendiam memang tidak mudah. Mulailah mengajak anak kita bernyanyi bersama-sama dengan mendengarkan lagu-lagu anak yang energik.
Membacakan Buku Cerita
Stimulasi lainnya adalah dengan membacakan buku cerita atau dongeng. Memang, saya dulu juga cepat menyerah membacakan buku cerita karena anaknya tidak mau mendengarkan dan malah meloncat-loncat. Sudah begitu, bukunya disobek dan dicoret-coret. Sekarang sudah banyak buku bantal untuk balita yang tidak mudah disobek. Biarpun si kecil tidak mendengarkan, tetaplah membacakan buku ceritanya.
Mengajak Bersosialisasi dengan Teman
Sering-sering ajak anak bersosialisasi dengan teman sebayanya. Kalau belum punya adik, maka ajak anak keluar rumah dan berbincang dengan anak-anak tetangga. Terbukti, setelah adiknya lahir, anak sulung saya pun jadi lebih cepat perkembangan bicaranya karena dia sering berbincang dengan adiknya.
Menggunakan Bantuan dari Dini.id
Jika orangtua masih kesulitan menstimulasi anak agar terlepas dari speech delay, maka bisa menggunakan bantuan dari dini.id. Sebuah startup yang dirancang dengan program stimulasi dan intervensi untuk tumbuh kembang anak. Memadukan tiga hal penting, yaitu teknologi, psikologi, orangtua, dan tim ahli.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, tinggal diklik saja website dini.id. Nantinya ada assesment online gratis, kelas stimulasi dan intervensi, serta program assesment, observasi, dan investigasi yang berkala.
Tentunya, jangan lupa ya keterlibatan aktif dari para orangtua dengan sering mengajak anak berbicara. Aktivitas itu tidak berhenti sampai speech delay anak teratasi, tapi juga sampai mereka besar pun orangtua tetap harus aktif berkomunikasi dengan anak.
Wah kayaknya aku harus mampir ke dini.id nih..makasih infonya Mbak.
ReplyDeleteBerarti emang harus dirangsang ya si anak agar tidak speech delay. Peran orang tua memang sangat penting dalam hal ini agar mereka bisa memberikan yang terbaik buat putra putrinya apalagi dalam masa tumbuh kembang.
ReplyDeleteDini.id assesment saja atau ada stimulasinya juga mbak? Anak2ku cewek malah ceriwis semua. Katanya kalo anak cewek duluan bicara, anak cowok duluan berjalan. Bener enggak ya?
ReplyDeleteDulu anak pertama saya juga dikatakan terlambat bicara, dan ujung-ujungnya netizen nyinyirin emaknya sampai saya sering nangis. Padahal saya sudah ajak nyanyi, baca, dsb. Tapi, akhirnya saya bisa buktikan karena sekarang anaknya malah nggak bisa berhenti ngomong hehehe...
ReplyDeleteMenurutku memang sebagai orangtua kita juga jangan berhenti untuk mengajarkan anak untuk berkomunikasi dan berbicara dengan anak ya mba :)
ReplyDeleteBener tuh, kaya anakku yg pertama, suasana sepi di rumah dan sepertinya ada trauma jadi gak mau bicara waktu kecil, beda banget sama adeknya yg ceriwis semua
ReplyDeletePeran orang tua sangat penting dalam masa pertumbuhan anak, karena tumbuh kembang anak itu antara 2 - 6 tahun untuk bisa menciptakan kreatifitas.
ReplyDeleteInfo yang saya butuhkan ini, mba.. kebetulan anakku belum banyak bicara padahal udah hampir 24 bulan. Semua tips itu udah kami Lakukan, tapi si anak masih belum mau bicara padahal aslinya cerewet.
ReplyDeleteBerarti memang stimulasi dari ortu untuk ngajak ngobrol interaksi itu penting juga ya mbak untuk mencegah speech delay.
ReplyDeleteAdik Zinan juga sama nih mbak Leyla, waktu usia 2thn masih mingkem aja. Padahal aku kan orangnya ceriwis. Udah panik jangan2 speech delay karena kalau mas-nya dulu usia 1,5thn udah nyerocos macem2. Waktu imunisasi pernah tanya sama dokter dan kata beliau selama kalau dipanggil masih ada respon insyaAllah nggak kenapa2. Alhamdulillah di usia 3thn lebih bbrp bulan mulai deh ngomong da langsung nyerocos.
Ini penting yaa, kak..
ReplyDeleteassesment, observasi, dan investigasi yang tepat, bikin anak jadi percaya diri mengungkapkan apa yang dirasakan melalui kalimat utuh yang bisa dipahami.
Mantap juga ya startup dini.ID ini ya mba. Aku baru tahu juga ada startup seperti ini dan insyaAllah bisa banget membantu untuk mengatasi speech delay ya
ReplyDeleteTernyata berbagai macam ya penyebab anak speech delay. Beberapa teman saya juga ada yang anaknya mengalami hal ini. Dan membutuhkan terapi biar gak berkelanjutan masalahnya
ReplyDeleteaku harus mampir ke dini.id nih, thanks infonya mbak :)
ReplyDeleteTapi ya Mba, anaķku sempat mengalami speech delay. Padahal tante dan simbahnya selalu bawel gitu banyak menstimulasi biar cepat bicara
ReplyDeleteSalah satu cara mengatasi speech delay adalah dengan selalu mengajak anak berkomunikasi dan memperhatikan kebutuhan mereka. Jadi semangat terus buat cerita sama anak-anak mbak.
ReplyDeleteibuku juga selalu bilang kalau anak harus sering diajak ngomong biar cepat bisa bicara, mbak. kasus speech delay pastinya bikin orang tua cemas, ya, mbak. jadi ingat adik bungsuku juga baru lancar ngomong umur 3 tahun. kami sampai mikir dia bisu saking nggak ada suaranya waktu kecil dulu
ReplyDeleteJadi ortu memang harus selalu aware sama perkembangan anak ya mbak.
ReplyDeleteDan Dini.id ini bisa membantu ortu memahami perkwmbangan anak y
Keren banget dini.id membantu intervensi agar anak2 tidak mengalami speech delay ya mba
ReplyDeletePeran org tua penting bgt disini, setidaknya harus bawel dikit yaa 😁
ReplyDeleteponakanku speech delay dan emang ajak komunikasi dan bercerita ngaruh banget kaak, sekarang sudah bisa mulai ngomong walaupun belum jelas
ReplyDeleteAnak q yang bungsu juga agak lambat bicara, tetapi cepat di kepandaian lain, namun kami tetap stimulasi untuk bicara. Setelah usia 2vtahun, dia mulai bicara sangat aktif dan cerewet
ReplyDeleteDirumah yang telat ngomong ponakanku dan biasanya kalo main kerumah diajak ngoceh melulu kayak beo
ReplyDeletemakasih mom infonya. aku kasih tau sepupu nih buka dini.id soalnya keponakan agak telat ngomong.
ReplyDelete