Beberapa waktu lalu, masyarakat meributkan tingkat polusi udara di Jakarta yang tidak sehat. Ternyata, kota-kota besar lainnya juga memiliki polusi udara yang membahayakan bagi kesehatan. Tingginya polusi udara itu dikarenakan banyaknya kendaraan dan pabrik-pabrik yang mengeluarkan asap yang mengandung zat kimia berbahaya seperti Benzema dan Timbal.
Banyak penyakit yang ditimbulkan oleh polusi udara ini, seperti gangguan pernapasan dan sistem peredaran darah. Kerusakan gangguan pernapasan ini memunculkan penyakit asma, sesak napas, sampai kanker paru. Bukan penyakit yang sepele, kan? Sedangkan, kerusakan pada sistem peredaran darah akan memunculkan penyakit serangan jantung, stroke, diabetes akibat pengentalan darah.
Ternyata untuk mengurangi tingkat polusi udara itu, bisa dimulai dari diri sendiri. Solusinya adalah dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke kendaraan umum.
Mengapa? Perhatikan saja kendaraan yang memacetkan ibukota itu sebagian besar adalah kendaraan pribadi. Banyak mobil yang penumpangnya hanya 1-2 orang dan banyak sekali motor yang memadati jalanan. Padahal, Jakarta sudah memiliki fasilitas transportasi umum yang sangat banyak seperti kereta commuter, bus Transjakarta, bus biasa, MRT, LRT, dan angkutan kota.
Itu kan di Jakarta, bagaimana dengan Depok? Sebagai kota tempat tinggal saya, Depok juga memiliki fasilitas transportasi umum yang cukup memadai. Kereta commuter pun melewati Depok. Depok itu bisa dikatakan sebagai surganya Angkutan Kota (Angkot), karena banyaknya angkot. Kemudian Bus Transjakarta juga ada lho yang sampai di Terminal Depok. Lalu, mengapa tingkat polusi udara di Depok cukup tinggi?
Jalan kaki yook |
Selain beralih ke kendaraan umum, kita juga sebaiknya berjalan kaki saja kalau jaraknya dekat. Misalnya, jarak sekilo-dua kilo dan tidak dikejar waktu untuk sampai di sekolah atau kantor. Lebih baik ya jalan kaki. Supaya tidak terburu-buru, berangkat dari rumah lebih cepat. Saya teringat masa remaja dulu, kalau mau ke sekolah juga jalan kaki dari rumah sampai ke tempat pemberhentian angkot. Jaraknya sekitar 2 kilometer.
Kampanye Jalan Hijau di Tol Cijago |
Hah, jalan kaki 2 kilometer apa nggak capek? Ya iya memang capek, tapi ternyata hasilnya baik untuk kesehatan. Ini lho, manfaat jalan kaki untuk kesehatan:
Mengurangi Risiko Osteoporosis
Berjalan kaki akan menguatkan tulang, sehingga mengurangi risiko terkena Oestoporosis atau pengeroposan tulang. Apalagi untuk kaum wanita nih yang berisiko terkena osteoporosis karena cadangan kalsium terpakai untuk janin yang dikandung dan saat menyusui bayi. Harus sering jalan kaki agar tulang kuat.
Melangsingkan Tubuh
Sudah tentu dong ya, kalau kita banyak bergerak maka kalori akan terbuang. Kalori yang menumpuk di tubuh itu yang bikin gemuk. Jalan kaki sudah tentu membuat tubuh kita banyak bergerak dan efek positifnya ya melangsingkan badan.
Terhindar dari Penyakit Stroke
Belakangan ini jumlah penderita stroke semakin meningkat. Ternyata berdasarkan hasil penelitian, jalan kaki setiap hari bisa mengurangi risiko terkena stroke antara 20-40%. Wow, mantap banget nih.
Menyehatkan Jantung
Nah, ini juga penting banget. Berjalan kaki dapat meningkatkan kinerja jantung sehingga jantung tetap sehat.
Masih banyak lagi lho manfaat berjalan kaki untuk kesehatan. Minimal, kita berjalan kaki itu 6000 langkah sehari atau yang idealnya adalah 10000 langkah sehari. Yang utama, dengan berjalan kaki dan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi, kita dapat mewujudkan Jalan Hijau. Apa itu Jalan Hijau?
Kampanye Jalan Hijau adalah kampanye yang dilakukan oleh BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) Kementerian Perhubungan, untuk mendorong masyarakat agar berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum dan berjalan kaki jika jaraknya dekat. Dengan begitu, tingkat polusi udara dapat diturunkan dan jalanan pun menjadi ramah lingkungan (hijau). Kita jadi bisa menghirup udara yang segar lagi karena asap kendaraan berkurang.
Kampanye Jalan Hijau di Jalan Tol Cijago |
Kampanye ini dilakukan di beberapa tempat di Jabodetabek, salah satunya di perempatan lampu merah Tol Cijago Depok pada tanggal 20 Agustus 2019. Kampanye ini dilakukan dengan turun ke jalan dan memberikan edukasi mengenai pentingnya jalan kaki dan beralih ke kendaraan umum. Kalau di Tol Cijago, dibagikan masker dan kipas tangan yang berisikan edukasi tersebut.
Kampanye ini sendiri berlangsung dari tanggal 19 Agustus sampai 22 Agustus di Jakarta, Depok, dan Bekasi dengan melibatkan taruna/ni Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD). Mereka menggunakan kaus berwarna kuning sebagai makna sinar matahari. Maksudnya, dengan berjalan kaki di pagi hari, kita juga akan mendapatkan asupan sinar matahari yang mengandung vitamin D dan baik untuk kesehatan. Sedangkan syal hijaunya memiliki makna Go Green (lingkungan hijau).
Kaus kuning dan syal hijau |
Jadi, yuk semangat kurangi polusi udara dengan berjalan kaki dan menggunakan kendaraan umum! Ingat ya, kalau jaraknya dekat, nggak usah naik motor. Jalan kaki saja. Hitung-hitung olahraga. Wujudkan jalan hijau dengan jalan kaki dan rasakan manfaatnya untuk kesehatan!
Jalan kaki emg menyehatkan mba. Mana murah meriah pula untuk melakukannya.
ReplyDeleteEnter your comment... kerjaan saya ya jalan kaki. dari pagi jam 6 hingga jam 11
ReplyDeleteJujur Saja saya lebih suka jalan kaki ketika di kampung halaman, alasanya di kota trotoar sudah banyak yg alih fungsi buat jualan.
ReplyDeleteAku nih resiko osteoporosis Mak
ReplyDeleteKapan hari cek di Kimia Farma
Kudu musti semangat jalan kaki lagiiiii!
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Nah..aku juga suka nih mba jakan kaki.. tapi kalau suasana sekitar kurang mendukung (trotoar panas, lalin rame, polusi) sering males juga sih..hehe..
ReplyDeleteJalan kaki itu memang asyik ya mba, menyehatkan pula, terlebih sekarang pemerintah udah menyiapkan jalur pejalan kaki yang nyaman banget.
ReplyDeleteHampir di tiap kota rasanya udah makin nyaman banget jalurnya.
Jadi selain sehat juga mengurangi polusi banget :)
Ya, selama masih bisa jalan kaki memang lebih baik jalan aja ya
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteJalan kaki, memang lebih bermanfaat selama kita enggak dikejar waktu.
ReplyDeleteKebiasaan aku selama di Jawa Tengah jalan kaki sih, kenapa? Bisa berhenti, ngobrol sejenak dua jenak, nyambung silaturahmi
Aku sebenernya lebih suka jalan kaki gitu daripada naik kendaraan. Cuma sebelnya selain polusi, kendaraan suka tau2 nyerempet, paling parah cat calling. Sedih banget kalau lagi jalan sama anakpun tetap diganggu
ReplyDeleteAku suka jalan kaki, tapi lebih memilih tempat sih kayak di taman yang bebas dari polusi. Dulu aku suka jalan kaki sampai 3 km jaraknya, tapi karena merasa nggak nyaman jalan di atas trotoar yang kurang ramah dengan pejalan kaki, aku berhenti akhirnya. Sekarang pilih jalan kaki dekat taman di rumahku aja yang aman dan nyaman
ReplyDeleteAku setuju dengan manfaat jalan kaki mba dan juga pakai transportasi publik. Tapi kalau fasilitas transportasi publiknya masih ngga bener dan ngga nyaman, pasti orang tidak akan tergerak mba
ReplyDeleteAku juga inget banget, kak...
ReplyDeleteDulu kalau pulang sama berangkat sekolah naiknya ya..angkot.
Sebelum sampai ke terminal angkotnya, jalan dulu.
Pas pulang juga gitu, jalan lagi buat dapetin angkot dan turunnya untuk sampai ke rumah.
Anak sekarang...uda pada pinter pesen ojek online euuii...
wah aku terhenyak, seketika teringat kalau aku udah lama banget gak jalan kaki dalam artian olahraga huhu
ReplyDeleteTambah lagi list manfaat jalan kakinya mbak, biar irit hihihi eh tapi habis jalan kaki laper makannya jangan banyak2 ya.
ReplyDeleteAyolah jalan kaki bareng aku tiap hari di sini :)
Aku msh suka jalan kaki sampai skrng krn udah males motoran, apalagi kalau jarak cuma kurang dr sekilo, kecuqki aku gk tau lokasinya��. Depok yang di Margonda itu sbmrnya cukup banyak jalur pejalan kaki, cuma sayang ada yang dipakai jualan atau parkir. Moga pemerintah makin tegas. Kempen kyk gini kudu sering2digalakkan ya.
ReplyDeleteJalan kaki itu sebeneranya enak tapi kadang udara dan cuaca panas yang bikin mengurungkan niat huhu.. aku jalan kaki masih yang deket deket rumah aja nih.. mau coba deh kalo pergi ke lokasi yang deket stasiun better jalan kaki dan pakai masker ya
ReplyDeleteKeren banget kampanyenya. Bikin kita lebih sehat, dan lingkungan lebih ramah. Semoga banyak dicontoh daerah2 lain. Walopun tingkat polusi gak separah Jakarta. Hayuk ah jalan kaki aja :D
ReplyDeleteAku suka jalan kaki sebenarnya. Cuman sekarang di Jogja ga semua troatar nyaman buat jalan kaki. Tapi kalo yg di pusat kota Jogja nyaman banget trotoarnya
ReplyDeleteKebanyakan orang jaman sekarang kemana-mana naik motor melulu ya, sampai lupa kalau jalan kaki itu menyehatkan. Mendambakan kota yang sejuk dan punya trotoar yang manusiawi nih agar jalan kaki terasa menyenangkan.
ReplyDeletekalau udah lama ga jalan kaki, terus jalan yang lumayan jauh,
ReplyDeletepuegeeeel-puegelnya terasa banget! tapi habis itu badan terasa ringan :D
Wah saya seringnya jalan kaki di mall, mbak haha.
ReplyDeleteMe time dengan jalan kaki yang lama memang bisa bikin pegel tapi manfaat jangka panjangnya setuju dengan tulisan di atas
Kalau berangkat kerja pagi sih aku biasa jalan kaki dari stasiun cuma kalau siang hari terpaksa naik ojol soalnya panas
ReplyDeleteKa gmn cara masuk ke komunitas be a writer
ReplyDelete