Saturday, July 13, 2019

Tips Mempersiapkan Anak agar Semangat Sekolah

Assalamualaikum, halo Mom. Tak terasa liburan sekolah anak-anak sudah hampir berakhir. Anak-anak akan kembali ke sekolah, termasuk anak-anak saya. Siapa nih yang sudah deg-degan menghadapi drama anak masuk sekolah? Apalagi kalau anak masih sekolah PAUD atau TK. Biasanya dramanya banyak sekali, dari mulai susah bangun pagi, tak mau sarapan, tak mau mandi, sampai tak mau berangkat ke sekolah.


Blogger Gathering SGM Eksplor 3Plus


Sebagai ibu dengan tiga anak yang pernah sekolah di PAUD, saya merasakan semua drama itu. Jadi, sebelum anak mulai sekolah, kita harus mempersiapkan segala hal yang akan membuat anak semangat sekolah. Tak cukup hanya dengan membelikan perlengkapan sekolah seperti tas yang lucu, tempat makan, buku dan pensil, kaus kaki, dan lain-lain, tapi juga hal-hal penting yang berkaitan dengan kenyamanannya di sekolah.

Tanggal 4 Juli 2019 lalu, saya menghadiri blogger gathering “SGM Eksplor 3Plus Ajak Orang Tua Dukung Semangat Sekolah si Kecil dengan Nutrisi Seimbang.” Berlokasi di Kaum Resto, Menteng, Jakarta Pusat, acara ini menghadirkan para narasumber yang berbobot dan memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan materi pembicaraannya, yaitu:

dr. Andyda Meliala, Pemerhati Pendidikan Anak Usia Dini dan Founder Resourceful Parenting Indonesia
dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M. Gizi, SpGK, Dokter Spesialis Gizi Klinis
Ririn Dwi Ariyanti, artis dan ibu empat anak.

Immanuel Sembiring, Marketing Manager SGM Eksplor memberikan sambutannya dengan memaparkan pentingnya mempersiapkan anak untuk masuk ke sekolah. Jika dulu saat anak masih kecil dan belum bersekolah, orangtua masih sedikit santai, maka ketika anak akan masuk sekolah harus dipikirkan dengan lebih serius. Persiapan anak untuk masuk sekolah itu sangat penting, terutama jika itu adalah anak usia dini yang baru pertama kali masuk sekolah.

Immanuel Sembiring


Ibu-ibu, siapa yang memasukkan anaknya ke PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)? Menurut dr. Andyda Meliala, “ketika orangtua memasukkan anaknya ke PAUD, maka anak akan menghadapi dunia baru. PAUD itu penting sebagai fondasi pertama belajar anak secara formal, menyiapkan anak ke jenjang pendidikan berikutnya (SD), dan fondasi bagi pendidikan, kesehatan, serta kesejahteraan anak. Semuanya berguna untuk kualitas hidup anak di masa depan, pembentukan sumber daya manusia, dan tentunya masa depan bangsa.”

Sebanyak 90% otak anak terbentuk pada usia 0-5 tahun, dan fungsi eksekutif otak anak akan mulai dibentuk ketika masuk  PAUD. Fungsi eksekutif otak tersebut antara lain: pengendalian diri, ingatan untuk bekerja (working memory), dan fleksibilitas mental. Ketiganya dapat membantu anak untuk meraih higher order thinking, berupa kemampuan memecahkan masalah, merencanakan, dan memiliki pemikiran yang baik. Jadi, orangtua akan memasukkan anaknya ke PAUD, harus mempersiapkan dan membangun semangat sekolah anak agar menciptakan kebiasaan yang positif ke depannya.

Dr. Adynda Meliala

Saat ini di Indonesia, telah terjadi peningkatan jumlah anak yang mengikuti PAUD yaitu dari 72, 35% di tahun 2016 menjadi 74,28% di tahun 2018. Mereka berusia antara 3-6 tahun. Pada tahun 2017/2018, telah lebih dari 4,6 juta anak tercatat di TK. Anak-anak saya juga semuanya mengikuti PAUD dan TK, untuk saya sendiri dampaknya sangat positif dalam mempersiapkan anak masuk SD. Mereka menjadi lebih mudah bersosialisasi dengan teman, tidak menangis saat ditinggal di sekolah, dan terbiasa dengan rutinitas berangkat ke sekolah.

Selain fungsi otak eksekutifnya, karakteristik lain dari anak PAUD adalah aktif bergerak. Materi pembelajaran PAUD memang didominasi oleh aktivitas fisik karena mereka memang belajar sambil bermain. Sayangnya, menurut dr. Andyda, dari pengalamannya, tidak sedikit anak PAUD di kota maupun daerah terpencil yang terlihat lemas dan tidak fokus saat sedang belajar sambil bermain. Berdasarkan hasil survei PISA tahun 2015, juga ditemukan fakta bahwa Indonesia menempati peringkat ke-63 dari 72 peserta, dalam hal kondisi prestasi sekolah anak Indonesia di dunia untuk mata pelajaran Matematika, Minat Baca, dan Science.

Anak di usia dini itu memiliki potensi kecerdasan yang dapat distimulasi pada usia dini yaitu kecerdasan bahasa. Ternyata stimulasinya cukup dengan sering diajak bicara dan dibacakan cerita. Minimal 15 menit sehari dibacakan cerita, maka anak-anak akan dapat menyerap banyak kosa kata baru. Untuk menciptakan anak yang berprestasi inilah, maka fondasi mental dan fisik harus disiapkan sejak usia dini.

Pada usia dini ini juga, waktunya orangtua untuk menerapkan kebiasaan makan yang baik. Anak usia dini harus makan tepat waktu, yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam. Tips pemberian nutrisi seimbang pada anak, sebagai berikut:

Jadikan Rutinitas
Anak harus makan dengan teratur, terutama sarapan. Jangan sampai anak tidak sarapan, karena sarapan menjadi bekal anak untuk belajar agar fokus dan tidak lemas. Saat masuk jam makan, makanan sudah harus siap dan orangtua harus membiasakan anak untuk makan pada waktunya.

Jadikan Aktivitas Makan itu Kegiatan yang Menyenangkan
Bagi orang dewasa, makan itu menyenangkan. Tapi, tidak begitu dengan anak-anak. Terkadang anak-anak merasa makan itu beban. Mereka belum lapar, tapi sudah disuruh makan. Gunakan peralatan makan yang berbentuk menarik dan berwarna warni, masaklah makanan yang disukai anak dan minta dia menamainya dengan nama karakter kesukaannya, ciptakan menu makanan yang bergizi seimbang, ajak anak menyiapkan makanannya bersama dengan orangtua seperti membuat susu, dan tambahkan susu ke dalam menu makanannya seperti ke dalam sereal, roti, dan lain-lain.

Makan Bersama
Anak-anak pasti senang jika makan bersama dengan teman atau keluarganya. Setidaknya dua kali sehari, orangtua memiliki waktu untuk makan bersama anak yaitu saat sarapan dan makan malam. Di PAUD, anak juga diajak makan bersama dengan teman-temannya sehingga mereka bersemangat menghabiskan makanannya.

Penjelasan lebih lanjut mengenai pentingnya nutrisi seimbang untuk anak agar semangat sekolah dijelaskan oleh dr. Nurul Ratna. Beliah mengatakan bahwa, “Nutrisi seimbang merupakan dasar kesiapan fisik anak untuk menerima stimulasi dan pendidikan di sekolah. Agar anak semangat sekolah, orangtua harus memastikan anaknya mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang setiap hari.”

Dr. Nurul Ratna

Kebutuhan nutrisi yang seimbang itu berasal dari berbagai zat makronutrien dan mikronutrien. Keduanya penting untuk metabolisme tubuh anak, apalagi anak PAUD sangat aktif bergerak. Beberapa komponen nutrisi yang diperlukan itu sebagai berikut:

Karbohidrat
Sebagai sumber energi untuk saraf, otot, sel darah merah, dan otak, anak harus mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat. Ada 2 jenis karbohidrat, yaitu karbohidrat sederhana (simpleks) berasal dari madu, sirup, gula pasir, tepung dan olahannya, dan karbohidrat kompleks berasal dari nasi, kentang, havermouth, barley, singkong, dan ubi. Keduanya boleh diberikan kepada anak, tapi utamakan karbohidrat kompleks karena lebih lama dicerna sehingga anak tidak cepat lapar.

Serat
Serat adalah bagian dari karbohidrat kompleks yang sangat penting sebagai sumber energi untuk susu sehingga menyehatkan saluran cerna. Serat juga mengandung vitamin dan mineral, serta mencegah sembelit. Buah-buahan dan sayuran mengandung banyak serat. Anak usia 4-6 tahun, membutuhkan serat sebanyak 22 gram per hari. Jika anak sulit makan sayur, siasati dengan membuat makanan dan minuman yang mengandung buah dan sayur.

Protein
Bermanfaat untuk kontraksi otot rangka, imunitas tubuh, dan membentuk albumin dan hemoglobin. Makanan yang mengandung protein di antaranya daging ayam, daging sapi, ikan, dan telur. Kalau Moms mau anak memiliki tubuh yang tinggi, penuhi kebutuhan asupan protein anak. Protein juga ada dua, yaitu protein esensial yang diperoleh dari makanan karena tubuh tidak dapat membentuknya sendiri. Serta protein non esensial yang dapat dibentuk oleh tubuh.

Zat Besi
Anak juga membutuhkan zat besi agar tidak mudah lemas dan mengantuk, sehingga dapat berkonsentrasi belajar. Ada banyak makanan yang menjadi sumber zat besi, seperti nasi, daging,  telur, sayuran hijau, dan lain-lain.

Lemak
Tak seperti orang dewasa yang harus membatasi konsumsi lemak supaya langsing, anak-anak tetap membutuhkan lemak karena lemak mengolah sumber energi. Lemak juga menjadi sumber energi dan menyimpan energi dalam bentuk trigiserida. Lemak dapat melarutkan vitamin A, D, E, K, penyedia asam lemak esensial, memproteksi organ dalam, dan kolesterol dari lemak dapat membentuk hormon. Asam lemak juga ada dua yaitu esensial dan non esensial. Asam lemak esensial berasal dari makanan yang mengandung Omega 3 dan Omega 6. Omega 3 (EPA dan DHA) bermanfaat bagi perkembangan otak anak, karena 8 dari 10 anak usia sekolah di Indonesia masih kurang mengonsumsinya.

Air
Jangan lupa juga untuk memberikan air minum yang cukup untuk anak. Usia 3-6 tahun ini membutuhkan tidak kurang dari 1200 ml cairan setiap hari, yang bisa berasal dari air putih, jus buah, dan susu. Berikan susu yang sudah terfortifikasi dengan Omega 3, zat besi, seng, dan berbagai vitamin agar bisa sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Pemberian susu dapat dilakukan dua kali sehari dan bukan sebagai pengganti makan. Jadi, susu ini adalah pelengkap makanan sehari-hari. Anak harus mengosumsi makanan dengan nutrisi seimbang ditambah susu.

Ririn Dwi Aryanti membagi pengalamannya mempersiapkan anak masuk sekolah. Anak keduanya sudah mulai bersekolah, tentunya menimbulkan kecemasan apakah anaknya bisa menghadapi hari pertama di sekolah dengan baik. Yang utama adalah mempersiapkan fisik dan mentalnya, didukung dengan nutrisi seimbang. Ririn selalu mengusahakan untuk membuatkan sarapan bernutrisi. Terutama pada pagi dan malam hari. Mengapa?

Pada pagi hari, anak bersiap ke sekolah dan menerima pelajaran. Jangan sampai perutnya dalam keadaan kosong, karena nanti anak bisa tidak fokus belajarnya. Jika tidak sempat membuat sarapan, cukup dengan roti cokelat dan segelas susu pun bisa. Lalu, pada malam hari, anak harus makan dengan nutrisi seimbang untuk menggantikan energi yang hilang di siang hari dan juga agar tidurnya nyenyak.

Jadi, kesimpulannya dari bahasan blogger gathering ini, tips untuk mempersiapkan anak agar semangat sekolah adalah:

Persiapan Materi
Orangtua menyiapkan kebutuhan perlengkapan sekolah seperti baju seragam, tas, alat tulis, sepatu, dan lain-lain sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Persiapan Mental
Orangtua sudah membekali anak untuk siap menghadapi lingkungan sekolah, bertemu dengan teman-teman baru, dan belajar dengan guru di sekolah.

Persiapan Fisik
Pemberian nutrisi yang seimbang sesuai dengan panduan ahli gizi tersebut di atas. Jangan lupa untuk memberikan sarapan sebelum berangkat ke sekolah supaya anak bisa fokus dan tidak lemas.

Jika kita ingin mengetahui apakah nutrisi yang kita berikan untuk anak itu sudah seimbang, kita bisa buka di halaman www.generasimaju.co.id/kalkulator-nutrisi. Selain itu, kita juga bisa mendapatkan tips untuk membantu mempersiapkan anak masuk sekolah. Jangan lupa untuk melengkapi nutrisi anak dengan SGM Eksplor 3Plus, pelopor produk bernutrisi untuk ibu dan anak demi terciptanya Anak Generasi Maju yang dilengkapi dengan minyak ikan dan Omega 3, Kalsium dan Vitamin D, Zinc dan Vitamin C, dan serat pangan inulin.

Talkshow SGM Eksplor 3Plus 

Ditra Komala, Brand Manager SGM Eksplor 3Plus memaparkan bahwa semoga materi ini dapat membantu orangtua dalam mempersiapkan anak masuk sekolah agar anak tidak termasuk ke dalam 8 dari 10anak Indonesia usia sekolah (4-12 tahun) yang kekurangan Omega 3. Jika anak siap mental dan mendapatkan nutrisi seimbang, maka anak akan menunjukkan 5 potensi anak generasi maju  yaitu, tumbuh tinggi, kuat, percaya diri, inisiatif kreatif, supel, dan mandiri.

Bagaimana, Moms? Sudah siap kan menghadapi anak masuk sekolah?

28 comments:

  1. Iya ya, dulu kayaknya pra anak masuk sekolah orangtua santai gitu. Sekarang kayaknya udah excited banget, udah heboh ibu plus anaknya.

    ReplyDelete
  2. Kalau dulu kan kita hobi ya nyuruh sampe maksa anak buat makan, nah kalau sekarang, anak ga usah dipaksa makan, cuman kita cukupi di nutrisinya


    Immanuel Sembiring, Marketing Manager SGM Eksplor nya kok sehat banget yaaa

    ReplyDelete
  3. Setujuuuu nih persiapan matang baik materi, fisik dan mental perlu untuk awal sekolah anak. Apaalagi jika nutrisinya tercukupi, bakal optimal tumbuh kembang dan makin semnagat sekolahnya.

    ReplyDelete
  4. Nutrisi yang baik memang penting buat tumbuh kembang anak.
    Susu SGM itu udah ada sejak dulu yaa dan terbukti mencerdaskan anak.

    ReplyDelete
  5. Zaman bunda perasaan yg ada tuh rasa eforia di kedua belah pihak ( ibu n anak) di hari hartama sekolah. Soal nutrisi aman karena anak2 bunda semua menyukai sayuran dan buah. Aamiin.

    ReplyDelete
  6. Kalau nutrisi yang lengkap buat anak memang semua orang tua ingin berbuat yang terbaik ya Mbak. Masalahnya anaknya ini yang susah mengkonsumsi makanan bernutrisi.

    ReplyDelete
  7. Selain nutrisi yg lngkap dn seimbang persiapan mental perlu bngt y utk anak Msuk sekolah,,, kyk Salim dah berani ditinggal top bngt deh

    ReplyDelete
  8. Anakku kalau ditanya "disekolah paling senang kegiatan apa mas?" pasti dia akan jawab "buka bekal" karena disekolah anakku akan bertukar makanan. Nah biasanya aku bawakan bekal buat anakku macem-macem nih, yang pasti harus memperhatikan gizi dan nutrisinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku paling senang kalau acara dari SGM ini karena bahasannya bikin semangat untuk memperhatikan gizi dan nutrisi anak.

      Delete
  9. jadi inget saat anak2 masih kecil, repot bikin bekel

    ReplyDelete
  10. Iya ya, jaman sekarang kadang si anak yang mau sekolah santai aja, eh malah orang tuanya yang heboh persiapan ini itu.

    ReplyDelete
  11. Anak harus kenyang dan happy ya sebelum berangkat ke sekolah, ortu harus kreatif menyiapkan menu untuk anak..

    ReplyDelete
  12. Setuju sama mbak Dedew. Anak kudu happy dan kenyang saat berangkat sekolah. Soalnya ngaruh banget ke memintal dan juga kemampuan akademisnya di sekolah. Anak yg bahagia dan cukup nutrisi pasti ga males2-an ngerjain tugas di sekolah

    ReplyDelete
  13. Mempersiapkan anak untuk semangat sekolah memang tak mudah. Dan menurutku memang kita harus membantu untuk menyiapkan bersama sama :)

    ReplyDelete
  14. Dramaku di hari pertama sekolah tuh Juna sulit bangun pagi, udah mandi pakai seragam malah tidur lagi... Katanya dingin... Huhuhu

    ReplyDelete
  15. Wah bener nih ritual makan bersama emang bikin kita makin semangat makan ya. Dulu waktu aq masih kecil selalu makan bareng keluarga nih, tapi pas udah punya keluarga sendiri malah suka lupa makan bareng. anakku aja kadang makannya ditemenin TV. Haduuhhh

    ReplyDelete
  16. Kalau sarapan atau bawa bekalnya SGM eksplor anak-anak bakal setrong terus sampai pulang sekolah. Memulai sekolah dengan semangat dinulai dari asupan makanan yang tepat dan disukai anak-anak.

    ReplyDelete
  17. Anakku drama banget, hiks hiks. Tapi 2 hari pertama aja, selanjutnya ya rewel sedikit.
    Iya nih, selain menyiapkan mental anak,urusan nutrisi memang nggak boleh diabaikan. Pokoknya menu seimbang deh, tambah susu biar lebih mantap.

    ReplyDelete
  18. Sarapan itu penting untuk memulai aktivitas ya. Jadi ingat, ibu dulu sangat menekankan pentingnya sarapan. Sarapan bikin konsemtrasi ketika menerima pelajaran karena tidak kelaparan...

    ReplyDelete
  19. Kalau mamah mamah nya pinter pinter pengetahuan luas tentang nutrisi untuk anak maka Indonesia memiliki generasi emas saat 20 tahun yang akan datang

    ReplyDelete
  20. Mempersiapkan anak sekolah ga cuma urusan peralatan sekolah ya. Kudu aware juga sama mental anak, nutrisinya juga dukungan penuh orang tua

    ReplyDelete
  21. Iya banget, menyiapkan anak agar semangat sekolah salah satunya adalah dengan memberi mereka makanan bergizi seimbang. Supaya mereka tetap aktif, sehat, dan ceria sehingga siap menghadapi pelajaran.

    ReplyDelete
  22. Baru tau ttg fungsi eksekutif yang dimulai saat anak usia 5 tahun ke atas. Tapi emang usia 5 ke atas itu sdng aktif2nya eksplorasi sana sini. Apalagi kalau dis ekolah ya ketemu dunia baru. Penting banget pastinya mempersiapkan nutrisi, mental, dan fisik anak sblm sekolah.

    ReplyDelete
  23. Wahh.. PR-ku banyak sekali nanti untuk jadi orang tua: Mencukupi nutrisi anak dengan makanan bergizi, mempersiapkan sekolahnya mulai dari PAUD, dan yang paling penting mempersiapkan fisik dan mental si anak biar nggak drama.

    ReplyDelete
  24. Nah inii.. mempersiapkan anak untuk berangkat sekolah memang tricky yaa. Kalau salah dari awal, misal banguninnya bikin dia nangis, bisa ngambek deh dan ga mau sekolah.

    ReplyDelete
  25. Kedua anakku ikutan masuk PAUD gara2 udah ga sabar nunggu giliran sekolah masuk TK. Bawaannya udah pada pengin sekolah gituuuu...

    Bener, butuh asupan gizi seimbang untuk anak2 kita yang selalu aktif berkegiatan. Minum susu bisa bantu anak2 makin sehat dan lincah.

    ReplyDelete
  26. Harusnya di Surabaya diadakan juga ya
    Mumpung juga hari pertama masuk sekolah ini momen excited tiap tahun ajaran baru

    ReplyDelete
  27. Anakku selalu nangis kalau tiap mau masuk sekolah soalnya udah terbiasa dengan libur sih ya, hehehe

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....