Suatu hari, Sidiq mengeluh perutnya sakit dan badannya panas. Dia juga muntah beberapa kali. Setelah kami periksakan ke dokter, ternyata dia sakit magh. Saya pun bertanya apakah dia tidak makan siang di sekolah? Dia menggeleng. Jam istirahat sangat mepet dan di kantin pun antriannya panjang untuk membeli makan siang. Akibatnya, dia melewatkan jam makan siang. Sejak itu, saya harus membawakan bekal untuk Sidiq.
Urusan membawa bekal ini sebenarnya sedikit ribet untuk Sidiq. Sekolahnya kan jauh. Kalau saya bawakan bekal sejak pagi, dia mengeluh karena pas makan siang itu makanannya sudah dingin. Berlangganan katering di sekolah, dia tidak mau. Alasannya, dia tidak suka menu yang disajikan. Akhirnya, saya berikan saja uang saku untuk membeli makan siang di kantin sekolah yang bisa dipilih sendiri. Eh nyatanya ada kasus di mana dia tak sempat membeli karena antriannya panjang.
Sekarang, saya membuat bekal makan siang untuk Sidiq dan mengantarnya pada jam 11. Sekaligus menjemput adiknya pulang sekolah di TK. Memang pekerjaan saya jadi bertambah, tapi ya sudahlah. Demi anak. Toh, sejak saya bawakan bekal, dia sudah tidak sakit magh lagi. Jadi, ini 5 manfaat penting mengapa anak perlu membawa bekal dari rumah:
Agar Menghemat Uang untuk Jajan
Sidiq tetap mendapatkan uang jajan, tapi hanya sedikit. Bisa dikatakan hanya untuk membeli snack-snack kecil. Saya tetap memberikannya uang jajan karena kasihan ya kalau dia mau memakan cemilan. Dia berada di sekolah sampai sore. Tidak cukup hanya makan besar. Pasti perlu juga memakan cemilan. Uang jajannya lebih hemat karena makan besarnya saya bawakan dari rumah.
Bekal Makanan Lebih Bersih dan Higienis
Bekal makanan itu saya sendiri yang menyiapkan, jadi saya tahu proses pembuatannya bagaimana. Tentunya saya menjaga kebersihannya agar Sidiq tidak sakit perut. Alhamdulillah, selama makan bekal dari saya, dia belum pernah sakit perut.
Memastikan Makanannya Habis Dimakan
Saat masih berlangganan katering, Sidiq sering tidak menghabiskan makanannya. Saya tidak bisa memantaunya, karena tidak melihat kotak kateringnya. Setelah membawa bekal sendiri, saya jadi tahu siang itu dia makan seberapa banyak.
Memberikan Makanan Kesukaan Anak
Memang seharusnya anak mau makan apa saja, tapi setiap orang pasti punya makanan kesukaan. Saya memberikan makanan kesukaannya di dalam bekal sesekali, supaya makanannya habis.
Memastikan Kebutuhan Nutrisi Anak
Di dalam kotak bekal, saya menyusun makanan yang memenuhi kebutuhan gizi anak. Memang tidak banyak, masing-masing komponen hanya 1. Sebab, Sidiq juga makannya tidak banyak. Kalau terlalu banyak lauk, maka pasti tidak habis. Jadi saya memasukkan nasi, 1 jenis sayur, 1 jenis protein hewani, dan 1 macam buah.
Untuk buah, memang anak-anak itu susah makan buah. Terutama Sidiq. Sampai kemudian dia mengalami mata minus. Saya pun kembali telaten memberikannya buah, supaya minusnya tidak bertambah. Buah-buahan kaya dengan vitamin dan serat. Buah yang saya berikan itu bervariasi. Kalau wortel, saya jus atau sayur sop karena dia tidak suka dimakan langsung seperti kelinci.
Kalau buah potong seperti pepaya dan melon, saya masukkan ke dalam plastik supaya tetap segar sampai waktunya makan siang. Omong-omong soal plastik untuk buah dan makanan lain, harus berhati-hati memilihnya. Saya pilih plastik PP Wayang yaitu kantung plastik jenis PP (Polypropylene) yang bening. Permukaannya mengkilap.
Plastik ini menggunakan bahan biji plastik berkualitas grade A dengan standar food grade sehingga aman bersentuhan langsung dengan makanan. Tidak dibuat dari bahan plastik daur ulang lho. Selain itu, plastik PP Wayang juga tidak mudah jebol karena menggunakan seal 2 lapis agar kuat. Jadi, cairan dari buah tidak akan merembes atau bocor.
Yang lebih meyakinkan lagi, plastik PP Wayang memperoleh 3 sertifikat yaitu sertifikasi ISO 9001, Halal MUI, dan Indonesia Best Brand Award (2011-2018). Sebagai produk lokal berkualitas, plastik ini telah mengubah kemasan depannya sehingga nampak sangat Indonesia. Selain ada gambar wayang yang besar, juga goresan batik di sisinya yang terlihat cantik. Beli di mana? Di toko plastik dekat rumah kita juga ada.
Namun, penggunaan plastik juga harus sesuai kebutuhan juga ya. Untuk pembungkus buah potong, memang sangat saya perlukan. Kalau tidak dibungkus, aroma buah akan terserap di nasi dan lauk pauk sehingga anak pun malas memakannya. Buah juga jadi layu jika tidak dibungkus plastik. Selain dari itu, saya jarang pakai plastik. Intinya, kita harus ramah lingkungan juga. Jangan lupa membuang sampah pada tempatnya.
Sampah plastik jangan dibuang sembarangan, apalagi dibuang ke sungai atau laut. Saya membuang sampah plastik ke tong sampah, yang nantinya akan diangkut petugas sampah dan dibawa ke tempat pembuangan akhir. Jika sedang dalam perjalanan, saya memilih menyimpan sampah di tas kalau tidak menemukan tong sampah.
Anak-anak saya di sekolah pun sudah diajari seperti itu. Hanya membuang sampah di tong sampah yang sudah disediakan. Bahkan, di sekolahnya pun tong sampah sudah dipisahkan berdasarkan sampah organik dan non organik. Sampah plastik adalah sampah non organik yang bisa didaur ulang.
Wah makasih info plastik wayangnya mba, aku juga dr nayla tk sampai hari ini nayla kelas 6 aku selalu bawain bekel, dua tempat malah, untungnya dia gak masalah kalau makanan sudah dingin hi...hi...
ReplyDeleteWah makasih info plastik wayangnya mba, aku juga dr nayla tk sampai hari ini nayla kelas 6 aku selalu bawain bekel, dua tempat malah, untungnya dia gak masalah kalau makanan sudah dingin hi...hi...
ReplyDeleteKalau Mpo suka beli cap tomat untuk plastik. Plastik dirumah Mpo komplit ukuran seperempat kilo, ada. Mau ukuran setengah kilo,ada. Ikutan agak gede sekilo dan dua kilo juga ada.
ReplyDeleteWalaupun Mpo bukan tukang dagang yang simpan plastik banyak. Tapi buat jaga jaga aja kalau soal bungkus ngebungkus apalagi buat bekal sarapans dari rumah
Ak selalu bawakan bekal anak-anak, tp tidak pakai pelasrik karna takut berbahaya, baru tahu informasi ini kalo tidak semua plastik berbahaya utk bahan makanan ya mba
ReplyDeleteBerarti plastik ini aman ya Mbak kalau buat membungkus makanan? Enak nih kalau bikin makanan nggak bocor. Untuk ukurannya apakah sama semua Mbak, atau beda-beda?
ReplyDeleteTerkait sampah ini saya meniru anak anak sekolah di Taiwan saat saya bekerja dulu .Alhamdulillah bisa diterima Fahmi anak saya. Setiap naik gunung, isi saku dan tasnya pasti sampah semua yang dia sendiri bawa turun.
ReplyDeleteibu yang super hebat, bisa memberikan bekel anak setiap pagi untuk kesekolah dengan nutrisi gizi yang lengkap.
ReplyDeletesemua alesan diatas benar dan akurat mbak, tinggal aku nya atur waktu supaya ngga kesiangan untuk menyiapkan bekal hehehe
ReplyDeleteMembawa bekal sendiri itu bagus banget bagi kesehatan krn kandungan serta higienis nya Insha allah terjaga.
ReplyDeletePlastik wayang selalu aku pakai untuk buat es batu di rumah..
ReplyDeleteAda kalanya kita memang perlu menggunakan plastik ya mba, tetapi harus bijak juga agar sampah plastik tidak makin banyak
aku juga selalu pakai plastik wayang buat bikin es batu, kalau nggak pakai plastik susah simpennya di kulkas karena tercampur dengan bahan makanan lain.
ReplyDeleteWah cap wayang memang bagus ni buat bungkus ga mudah robek , buat sayur juga aman
ReplyDeleteSaya jadi ingat waktu masih menangani katering anak sekolah, biasanya sayur dan buahnya juga saya kemas dalam plastik. Sayurnya supaya enggak tumpah, buahnya supaya tetap segar dan aromanya tidak terkontaminasi
ReplyDeleteAku baru tau plastik merk wayang dan kualitasnya bagus buat naro buah atau sayur yah
ReplyDeleteeh kalau anak laki minta dibuatin bekal bento berhiaskan ini-itu gak sih? repooot kalau tiap pagi harus berkreasi. Hahahah
ReplyDeleteHihii Mama ku selalu pakai ini sewaktu jualan Es. Bahkan sekarang juga masih pakai untuk bungkus Bandrek.. ternyata sekarang ganti cover yah.. Indonesia banget.. Lafff
ReplyDeletemasalah makan anak emang peer banget buat ibu-ibu. bawa bekal pagi juga repot banget, pasti nggak maksimal bekalnya. asyik ya ada plastik buat lauk anak, jadi nggak tumpah bekalnya.
ReplyDeleteJadi keinget isu kmrn waktu ada berita tentang pembungkus makanan yang kurang higenis, beruntung dhe bisa baca artikel ini, jad ad referensi plastik yang aman dan higenis 😊
ReplyDeleteApalagi kalau nyiapin bekalnya dihias ala bento gitu, pasti jadi semangat maemnya juga ya.
ReplyDeleteUntuk buah macam pepaya, memang kalau langsung dimasukkan dalam lunch box, takut kurang aman juga ya. Karena bisa bercampur dengan isi bekal lainnya. Jadi mesti pake plastik deh. Plastiknya pun juga mesti yang baik untuk makanan. :)
ReplyDeletesaya sudah nyerah nggak lagi kasih bekal soalnya yang makan bekal kebanyakan malah temennya semua. Jadi sama aja saya ngasih bekal ke anak lain sementara anak saya tetep makannya dikit. sampe udah dikreasikan kayak apa aja. tetep yang makan temennya.
ReplyDeletePlastik cap Wayang terkenal kuat dan foodgrade ya. Waktu masih jualan makanan aku juga suka ngebungkusnya pake plastik cap Wayang.
ReplyDeletemantapp bosku..
ReplyDeletenice post.
ReplyDeleteterimakasih
good..
ReplyDeleteSampai sekarang, anak sulungku yang sudah kuliah pun masih bawa bekal. Hiihi. Aku juga suka pakai plastik Wayang ini, food grade soalnya.
ReplyDelete