Insomnia? Ini Cara Mengatasinya

Insomnia jangan dianggap sepele. Tubuh kita memiliki hak untuk tidur dan beristirahat sebanyak 7-8 jam sehari. Pernah baca berita tentang seorang karyawan muda yang tidak tidur selama 3 hari karena menyelesaikan pekerjaan, lalu di hari ke-4 dia meninggal dunia?

Profesi blogger dan penulis berpotensi untuk membuat kita rajin begadang. Sebab, menulis saat malam hari itu memang asyik. Suasana sepi, ide pun mengalir lancar. Akan tetapi, begadang terlalu sering tidak diperbolehkan. Tubuh harus beristirahat dan tidur di malam hari.

Pembersihan organ hati dari racun dilakukan pada malam hari dan kita harus dalam kondisi tidur. Kalau tidak tidur, organ hati pun tidak bisa dibersihkan. Banyak racun yang mengendap di tubuh, tentunya akan memunculkan banyak penyakit. Terutama kanker hati.

Insomnia adalah masalah sulit tidur yang berkelanjutan. Jadi bukan hanya sehari dua hari sulit tidur ya, melainkan setiap hari. Beberapa penyebab insomnia, sebagai berikut:

Kebiasaan Tidur

Sudah terbiasa begadang membuat kita mengalami insomnia. Misalnya, kita terbiasa tidur jam 2 pagi. Ya, sulit untuk mengubah kebiasaan itu. Sebelum jam 2 pagi, mata tak bisa memejam.

Stres

Otak yang penuh pikiran buruk atau stres juga menyebabkan kita sulit tidur. Stres bisa datang dari mana saja, terutama dari kondisi ekonomi dan sosial. Saya pernah mengalami stres yang menyebabkan sulit tidur. Entah mengapa, sumber stres itu terus ada di pikiran sehingga saya tak bisa tidur. 

Gangguan Kesehatan 

Beberapa penyakit akan menyebabkan insomnia. Memang kalau kita sedang sakit, tidur pun tak enak. Rasa sakit membuat kita sulit tidur nyenyak. 

Lingkungan Tak Nyaman 

Kondisi lingkungan yang tak nyaman juga bisa menyebabkan kesulitan tidur, misalnya rumah berada di sisi jalan raya atau rel kereta api yang bising, bertetangga dengan orang yang suka berisik seperti menyalakan musik keras-keras, dan sebagainya. 

Kondisi Rumah Tak Nyaman 

Rumah yang tak nyaman juga menyebabkan insomnia. Misalnya, rumah sempit, panas, tempat tidur berantakan, terlalu banyak orang di dalam rumah, banyak nyamuk, dan sebagainya. 

Bagaimana cara mengatasi insomnia? Caranya dengan melihat penyebabnya apa. Berikut ini beberapa cara mengatasi insomnia yang disesuaikan dengan penyebabnya: 

Ciptakan Kebiasaan Tidur yang Baik

Waktu tidur yang baik itu sekitar jam 8 malam, atau setelah salat Isya (bagi muslim). Itu sesuai dengan hadist Rasulullah Saw. Maksimal jam 10 malam, kita sudah tidur. Otomatis, kita harus mulai membiasakan tidur pada jam-jam itu. Awali dengan mencoba tidur dan terus dicoba setiap hari. 

Hindari Minum Kopi sebelum Tidur 

Jika susah tidur, hindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi pada malam hari karena akan semakin membuat kita sulit tidur. Gantilah dengan susu, karena susu memiliki kandungan trypthopan yang memberikan rasa tenang sehingga membantu otak untuk rileks dan bisa tidur. 

Bersihkan Rumah dan Tempat Tidur 

Kebersihan rumah dan tempat tidur akan membuat tidur lebih nyenyak. Rumah yang bersih akan mengurangi nyamuk. Tempat tidur yang bersih juga enak untuk ditiduri. Udara yang panas juga bisa dikurangi jika barang-barang ditata secara teratur, bahkan dikurangi jumlahnya. Buang atau berikan barang yang tak terpakai. 

Menjauh dari Lingkungan yang Tak Nyaman

Tentunya hal ini tidak mudah dilakukan, apalagi kalau kita sudah memiliki rumah di lokasi tersebut. Mau tak mau kita harus menerima suasana yang bising. Jika bisa pindah, maka sebaiknya pindah saja. Carilah rumah yang lingkungannya lebih tenang.

Atasi Stres 

Banyak cara untuk mengatasi stres, misalnya dengan berbicara kepada orang yang tepat, berlibur, makan enak, dan sebagainya. Tapi kalau semuanya tidak manjur, kita bisa berkonsultasi ke dokter Psyco Therapist atau Psikolog. Stres yang didiamkan dapat meningkat menjadi depresi. 

Belakangan ini, banyak berita tentang orang yang bunuh diri akibat stres. Niat hati mau curhat ke orang terdekat, tapi diabaikan. Curhat ke media sosial, malah mendapatkan perundungan. Maka yang paling tepat adalah curhat ke psikolog. Jangan khawatir soal biaya, karena melalui aplikasi Halodoc, kita bisa konsultasi ke psikolog secara gratis.