Betapa beruntungnya anak-anak yang memiliki orangtua yang bertanggungjawab terhadap pendidikannya. Para orangtua berusaha memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Bagaimana dengan anak-anak yang tidak memiliki orangtua atau orangtuanya tidak bertanggungjawab terhadap pendidikan anak-anaknya seperti anak-anak yang tinggal di SOS Children' Village?
Tanggal 1 November 2018, Siegwerk dan SOS Children's Village Jakarta meresmikan kerjasama digital village dengan memberikan beberapa unit komputer untuk perpustakaan digital di SOS Children's Village yang berlokasi di Jalan Karya Bhakti Ria Pembangunan Cibubur Jakarta Timur.
Tari Japin oleh anak-anak SOS Children's Villages Jakarta |
Acara dibuka dengan penampilan anak-anak SOS Children's Village Jakarta menarikan tarian Japin dari Riau. Kemudian Herbert Forker, CEO Siegwerk memberikan sambutannya. Beliau mengatakan bahwa "Dalam sistem pendidikan saat ini, anak-anak memerlukan akses ke sumber daya digital dan metode kerja. Pengalaman digital akan mempengaruhi prospek masa depan untuk kelayakan kerja."
Herbert Forker, CEO Siegwerk |
Siegwerk mensponsori perangkat komputer baru beserta jaringan internet dan alat presentasi interaktif yang canggih dan fasilitas konferensi video. Sebanyak 15 rumah keluarga yang ada di dalam SOS Children's Village Jakarta ini dilengkapi dengan komputer, akses internet, dan jaringan perpustakaan.
SOS Children's Village adalah organisasi sosial nirlaba non pemerintah yang mendukung hak-hak anak yang telah kehilangan pengasuhan anak dengan memberikan keluarga dan rumah yang penuh kasih sayang, seperti keluarga pada umumnya.
Di Indonesia, SOS Children's Village didirikan oleh Agus Prawoto yang pernah bertugas sebagai tentara di Austria, negara asal sistem pengasuhan ini. Beliau pun mendirikannya di Bandung, Cibubur Jakarta, Semarang, dan beberapa kota lainnya. Informasi lebih lanjut tentang SOS Children's Village bisa dilihat di www.sos.or.id.
Di dalam satu rumah keluarga yang ada di SOS Children's Village terdapat 2 ibu dan 10-15 anak asuh. Para ibu ini bekerja melalui proses seleksi dan harus berstatus sendiri (tidak menikah). Merekalah yang mengasuh anak-anak ini sejak bayi seperti ibu sendiri.
Saya juga berkesempatan mendengarkan kisah Ibu Arista Saragih yang telah menjadi ibu asuh selama 24 tahun. Ibu Arista tetap setia dengan pekerjaannya karena selalu merasa kasihan setiap kali menerima bayi yang tidak mendapatkan pengasuhan dari orangtua kandungnya. Beliau mengasuh dan mendidik anak-anak seperti anaknya sendiri.
Berbincang dengan Arista Saragih |
Gregor Hadi Nitihardjo, Direktur Nasional SOS Children's Villages Indonesia dalam paparannya menyebutkan bahwa Siegwerk juga mendukung program YouthCan! untuk membantu kaum muda di Indonesia agar siap menghadapi dunia kerja.
Gregor Hadi Nitihardjo |
Jadi, dalam rangka mengentaskan pengangguran, Siegwerk tak hanya memberikan fasilitas digital tetapi juga menjadi mentor untuk para remaja yang membutuhkan keterampilan kerja dengan memberikan bimbingan karier dan pengalaman kerja langsung, terutama para remaja yang ada di lingkungan SOS Children's Village.
Peresmian kerjasama digital |
Siegwerk melakukan kemitraan dengan YouthCan! yaitu dengan mengadakan pelatihan karir, kelas TOEFL bahasa Inggris, magang dan pelatihan kewirausahaan.
Siegwerk sendiri adalah produsen Internasional terkemuka untuk tinta cetak dan solusi kemasan, label, dan katalog. Telah berpengalaman selama 180 tahun dengan filosofi perusahaan "Ink, Heart, and Soul." Tenaga kerja lebih dari 5000 orang di seluruh dunia. Informasi: www.siegwerk.com.
Saya pun menyaksikan Perpustakaan Digital yang disokong oleh Siegwerk dan terkagum-kagum melihat fasilitas komputer dengan merk hp yang masih baru-baru. Dilengkapi dengan internet sehingga anak-anak nantinya dapat mengakses internet dan tidak ketinggalan zaman.
Perpustakaan Digital Siegwerk-SOS Children's Villages Jakarta |
Fasilitas Komputer dan Internet dari Siegwerk |
Tim Siegwerk |
Tentunya kita paham betul, internet saat ini sangat dibutuhkan karena kita sudah memasuki era digital. Sokongan Siegwerk melalui perpustakaan digital ini akan menambah wawasan dan pengetahuan anak-anak di SOS Children's Villages yang tak mendapatkan fasilitas tersebut dari orangtuanya.
Bahkan, di acara ini juga didemontrasikan bagaimana para ibu di rumah keluarga itu memanfaatkan fasilitas wifi untuk saling berkomunikasi. Dunia digital juga memberikan peluang pekerjaan bagi anak-anak yang sudah beranjak dewasa. Ibu Arista sendiri memaparkan keinginannya untuk belajar menulis di blog agar dapat berbagi cerita dan pengalaman.
Anak-anak terlihat bahagia dengan fasilitas komputer dan wifi yang sudah diberikan oleh Siegwerk yang menjadi bagian dari kegiatan CSR (Customer Social Responsility) dari perusahaan tinta cetak global tersebut.
Siegwerk dan SOS Children's Villages Indonesia |
Assalammualaikum, Mak Leyla, keren, nih produktif banget isi blog. Saya mah keteteran mulu.
ReplyDeleteIni blog baru saya, silakan berkunjung. Masih harus dibenahi, nih.Soal SOSchildren's villages , bagus juga, Mak.
Keren bisa aktif menyambangi banyak acara. :)
Kerja sama yang bagus sekali. Anak-anak di SOS children village bisa belajar menggunakan komputer dan membaca diperpus. Semoga jadi bisa menciptakan generasi penerus yang berkuslitas
ReplyDeleteMaaakkk kapan kemarinyaaa? Ya Allah ini tuh deket banget sama rumahkuuuuuuuuuu. Kesel aku ga tau info ini :D
ReplyDeleteKeren banget yaa SOS Children's Village ini. Programnya juga bagus2. Semoga makin banyak anak2 terlantar yg bisa terurus dg baik dan jadi generasi yg hebat nanti :)
ReplyDeleteMeskipun anak-anak ini kurang beruntung dengan orang tua kandung. Tetapi, semoga dengan ada program seperti ini masa depan mereka tetap cerah
ReplyDeleteSenangnya bisa berbagi dengan mereka. sukses terus untuk usaha siegwerk, supaya semakin banyak membantu orang lain lagi.
ReplyDeleteDan sangat berguna banget untuk anak-anak yang kurang beruntung ini. :)
Luar biasa sekali program SOS ini, humanity nya top banget. Aku sangat kaishan dgn anak2 jalanan bhkan yg msh bayi bxk yg ditelantarksn, klu program ini berkembang di sluruh kota mngkin akan meminimalisir ank2 yg telantar. Sukses buat program SOSnya 😊
ReplyDeleteProgram digital dengan memberikan fasilitas komputer dan internet wifi gini bagus banget. Anak2 yang dalam binaan SOS children village bisa menggunakan untuk hal bermanfaat ya mba
ReplyDeleteThis is a great program indeed! Semoga membawa banyak manfaat buat semua ya mba
ReplyDeleteFasilitas dari program CSRnya keren. Semoga menjadikan anak-anak di sana semakin cerdas dan kelak menjadi orang yang bermanfaat
ReplyDeleteKeren ya, ada fasilitas perpustakaan digital dan layanan digital lainnya. Banyak kemudahan yang bisa kita dapatkan dari kecanggihan teknologi saat ini ya, Mbak.
ReplyDeleteAku pernah mengikuti kegiatan yang diselenggarakan SOS Children's Village. Emang bagus-bagus kegiatannya, membantu banget buat anak-anak, terutama anak-anak asuhannya
ReplyDeleteProgram gini nih setuju banget kalo dibanyakin. Di semua daerah kalo perlu.
ReplyDeleteProgramnya bagus ini, Mbak. Salah satu cara untuk memanfaatkan multimedia kalau menurutku. Jadi ga begitu harus fobia fobia amat sama teknologi.
ReplyDeleteAllhamdulillah ada SOS Children's Village jadi anak-anak bisa tetap mendapatkan haknya sebagai anak selain belajar juga kasih sayang dan perhatian. Semoga gak cuma di Jakarta aja ya yayasannya
ReplyDeleteSuka sama programnya dan kekinian banget ya mengikuti era digital sampai disediakan fasilitas wifi juga.
ReplyDeleteSeneng deh, sekarang mah festival2 dan karnaval2 banyak diselenggarakan. Dulu mah bisanya cuma lihat di TV. Btw, namanya aku kira ada hubungannya sama kelapa. Heheheh...
ReplyDeleteProgram CSR nya keren banget mba Ela, jadi anak anak yang kurang beruntung tetap bisa berkesempatan tumbuh dengan jauh lebih baik. Semoga program ini bisa merambah ke kota2 lain.
ReplyDeleteAku kira Siegwerk ini perusahaan tinta.
ReplyDeleteDan kayanya...dulu pernah kuliah industri ke perusahaan ini.
Semoga program yang memajukan Indonesia lainnya turut dikembangkan guna mencerdaskan rakyat.
Mantap nih programnya, masih banyak anak-anak di daerah yang belum paham perkembangan digital semoga program ini berkembang ke daerah lain sehingga anak-anak di daerah menikmati kecanggihan teknologi ya :)
ReplyDeletePara ibu ini bekerja melalui proses seleksi dan harus berstatus sendiri (tidak menikah) >> ini maksudnya ibu asuhnya single parent atau mmg org yang tidak boleh menikah Mbak? Jd kalau menikah harus 'resign' ya?
ReplyDeleteSedih kalau lihat wajah anak anak yang tidak punya ortu kandung. Alhamdullilah program ini berjalan dengan baik
ReplyDeleteMasya Allah, keren sekali program ini.
ReplyDeleteSemoga semakin berkembang ya demi kepentingan penerus bangsa ini :)
Senang sekalai perusahaan global seperti Siegwerk ini memiliki program SCR yang bagus sekali.
ReplyDeletePasti bantuan komputer dan wifi ini akan bermanfaat bagi seluruh penghuni.
Salut untuk Siegwerk dan SOS Childrens Villages
Ikut bahagia bacanya, programnya keren banget. Semoga bisa terus menerus berjalan ya programnya. Terus menginspirasi ya mba.
ReplyDelete