Assalamualaikum. Kemarin di grup WA banyak beredar broadcast tentang kesulitan dari sistem Rujukan Online BPJS Kesehatan. Katanya, sejak diterapkannya Rujukan Online, para peserta BPJS Kesehatan hanya bisa dirujuk ke rumah sakit kelas D.
Tulisan ini adalah yang ketiga kalinya saya menulis tentang Rujukan Online, karena memang BPJS Kesehatan selalu mengabarkan setiap perkembangan dari sistem ini. Tujuan diadakannya Rujukan Online ini tak lain dan tak bukan hanya agar peserta maupun tenaga medis lebih mudah bertemu.
Nah, pada fase ketiga ini, dalam jumpa media dan blogger yang bertempat di kantor pusat BPJS Kesehatan, Deputi Direksi Bidang Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan, Arief Syamsudin menyebutkan bahwa masa ujicoba Rujukan Online tahap tiga ini diperpanjang sampai tanggal 15 Oktober 2018. Tujuannya agar implementasinya lebih sempurna dan manfaatnya dapat dirasakan oleh semua peserta.
Arief berusaha meluruskan anggapan bahwa sistem Rujukan Online telah mengurangi jumlah rujukan ke rumah sakit kelas A dan B, karena pasien lebih banyak diarahkan ke rumah sakit kelas C dan D. Faktanya, memang ada pergeseran distribusi pelayanan antar kelas rumah sakit tapi hanya sekitar 3-4% saja.
Ada yang bilang nih, katanya pasien banyak yang terlambat ditangani akibat dirujuk ke rumah sakit kelas D yang kurang fasilitasnya. Padahal, sistem rujukan online ini masih memberi kesempatan pasien dirujuk ke rumah sakit kelas A dan B jika sesuai dengan kebutuhan medisnya.
Bagi para pasien yang memiliki kasus rujukan dengan kondisi khusus seperti gagal ginjal, hemofilia, thallassemia, kemoterapi, radioterapi, jiwa, kusta, TB-MDR, dan HIV-ODHA dapat langsung ke rumah sakit kelas mana pun berdasarkan riwayat pelayanan sebelumnya.
Jadi gini lho ya, kalau penyakitnya masih bisa diobati di rumah sakit kelas C dan D, ya kenapa tidak dirujuk ke rumah sakit tersebut? Sebab kecenderungannya, pasien itu menumpuk di rumah sakit kelas A dan B dengan alasan pelayanan dan fasilitasnya lebih bagus. Padahal, kapasitas rumah sakit dan tenaga medisnya terbatas.
Sistem Rujukan Online ini ingin meratakan jumlah pasien agar tidak menumpuk di beberapa rumah sakit kelas A dan B saja. Jenis penyakit juga disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit rujukan. Jadi, kalau rumah sakit rujukan tak bisa menangani, ya tidak akan dirujuk ke rumah sakit tersebut.
Pada penyempurnaan Rujukan Online tahap ketiga ini, beberapa hal yang disempurnakan adalah: penetapan mapping fasilitas kesehatan, kesesuaian data kapasitas yang diisi oleh rumah sakit, dan proses sosialisasi. BPJS Kesehatan berusaha memastikan peserta JKN-KIS dapat dilayani dengan baik sesuai kebutuhan medisnya tanpa mengurangi mutu pelayanan yang diberikan.
Jadi teman-teman, dalam sistem Rujukan Online ini, saat kita minta dirujuk ke rumah sakit, kita akan diarahkan ke rumah sakit yang terdekat dari lokasi kita berada, yang pada saat itu tersedia dokter sesuai kebutuhan medis kita.
Kita pun tinggal cuss berangkat ke rumah sakit tersebut. Sehingga setibanya di rumah sakit, kita tak perlu antri lagi. Nah, jika di rumah sakit terdekat itu ternyata dokternya sedang tidak ada, maka kita akan diarahkan ke rumah sakit lain yang juga sesuai dengan kebutuhan medis kita. Dokter tersebut pun sudah siap melayani kita karena kedatangan kita sudah diinformasikan melalui aplikasi P-Care BPJS Kesehatan. Rekam medis kita juga sudah ada di sana.
Gimana menurut teman-teman? Bukannya lebih gampang ya daripada rujukan manual? Semisal kita pakai rujukan manual, kita bawa surat rujukan ke rumah, antri dokter, eh ternyata dokternya sedang tidak ada atau antriannya panjang sekali karena banyak pasien yang ingin berobat ke rumah sakit tipe A. Bukankah waktu jadi terbuang?
Jika saat ini masih ada kekurangan dalam sistem Rujukan Online, itu karena memang masih dalam tahap penyempurnaan. Yang pasti, BPJS Kesehatan telah mengintensifkan sosialisasi ini melalui berbagai kanal informasi. Kalau tidak mau ketinggalan informasinya, mendingan cuss ke:
Twitter: @BPJSKesehatanRI
Instagram: @bpjskesehatan_ri
Facebook: BPJS Kesehatan
Youtube: BPJS Kesehatan
Kompasiana: BPJS Kesehatan
Kaskus: bpjskesehatan
Waini...di era teknologi informasi harus dimanfaatkan untuk efektivitas pelayanan
ReplyDeletesaya pikir ini adalah sebuah terbosan dimana pasien gak perlu report2 daftar ulang di rumah sakit rujukan
Aku udh nyobak bpjs online ini, tp bukan soal rujukan, melainkan soal ganti faskes. Alhamdulillah ngerasa terbantu dan dimudahkan.
ReplyDeleteBener sih mba, karena semua itu tergantung dengan tingkat sakit penderita. Kalo cuma pusing karena flu ya di faskes. Trus kalo sakitnya nggak butuh penanganan gawat darurat gitu, cukup di tingkat C atau malah D. Aku udah menjalani jadi keluarga pasien, yang perawatannya terus meningkat ke RS tipe A krn memang butuh penanganan lebih intensif
ReplyDeleteBPJS terus berbenah ya.
ReplyDeleteTapi emang BPJS ini bermanfaat buatku sekeluarga. Waktu Senin lalu Papiku kena serangan jantung dan langsung dipasangim ring, Alhamdulillah tidak ada biaya samsek!
Thanx to BPJS ❤
Alhamdulillah diperpanjang, semakin memudahkan masyarakat, semoga terus meningkatkan kualitas pelayanannya nih BPJS jadi semakin dicintai
ReplyDeleteDulu aku ngerasain ribet banget kalo bikin rujukan ke RS besar, apa lagi sedih kalo belum sembuh batas waktu rawatnya dah abis. Alhamdulillah kalo diperpanjang
ReplyDeleteAku belum pernah coba nih sejak pulang ke Indonesia.. dulu jaman askes oke banget sih
ReplyDeleteBPJS semakin berbenah yaa. Belum pernah gunakan BPJS nih, dan semoga jangan pernah sih yaa, mudah-mudahan sehat terus, amiin
ReplyDeleteAsyik ya kalau bisa rujuk online. Kalau manual, minta ampun lamanya menunggu untuk proses administrasinya. Semoga bisa jadi lebih tertib.
ReplyDeleteBiasanya hal yg baru memang butuh penyesuaian.. nah dalam masa penyesuaian ini seringkali banyak yg komplain karena blm faham benar ya..hehe.. TFS mba ..
ReplyDeleteMemang kebanyakan pasien maunya langsung dirujuk ke Rumah Sakit besar, padahal sakitnya yang nggak seberapa. Akhirnya pasien di RSUP numpuk nggak kebagian kamar. Aku pernah kaya gini soalnya, hiiks :(
ReplyDeleteDi era digital semua lebih mudah ... termasuk layanan rujukan BPJS ya. semoga masyarakat lebih banyak yang terbantu dan diberi kemudahan dalam hal pelayanan kesehatan.
ReplyDeleteOh gitu. Kemarin2 masih pakai rujukan manual. Dan emang zonk kalau dokternya gak ada atau lagi operasi gitu. Dg online sangat membantu
ReplyDeleteenggak benar ya kalau hanya ke RS kelas D, tergantung kebutuhan pasien aja supaya ditangani dengan tepat.
ReplyDeleteKemajuan kemajuan yang dilakukan oleh BPJS ini memang keren deh. Dan memang setelah adanya rujukan online ini, makin lebih menghemat waktu ya mba. JAdi nggak perlu antri antrian lagi. DItunggu inovasi BPJS yang lain ya
ReplyDeleteHarusnya kalau alurnya seperti gini, makin memudahkan ya Mbak.
ReplyDeleteTapi ntahlah pada kenyataannya di lapangan seperti apa.
Aku malah baru tahu, Mbak, kalau ada Rujukan Online ini. Berarti ini menjawab kasus yang sering he oh di tipi, kalo pasien BPJS ditelantarkan dan bla bla itu ya.
ReplyDeleteSistem Rujukan Online ini membantu banget masyarakat ya. Aku baru tau mbak malah infonya setelah baca postingan ini. Nyobain BPJS aja baru sekali :) Semoga sehat sellau lah kita
ReplyDeleteBunda mau minta info ke Faskes tentang rujukan online dan perpanjangan rujukan ini. Bunda baru tau kalau ada rujukan online. Konten yg manfaat, mbak Hana.
ReplyDeleteAku baru coba BPJS sekali.
ReplyDeleteSekarang masih proses perbaikan karena ada sedikit kendala...
Selalu berdoa, semoga fasilitas kesehatan di Indonesia ini makin baik dari hari ke hari.
ReplyDeleteKami sendiri sejujurnya belum ikut BPJS.
kemarin di salah satu WAG yang saya ikuti juga bahas soal Rujukan Online ini. semoga dengan ini, pelayanan dan penanganannya jadi lebih baik.
ReplyDeleteSemoga kita diberi kesehatan selalu ya mak biar keluarga bahagia
ReplyDeletebuatku sih ebih efektif rujukan online karena gak ribet bolak balik.. semoga pelayanannya makin baik .. bener lo prinsip klo bisa diobatin di tipe c atau d kenapa harus ngantri di RS tipe a atau b..
ReplyDeleteKebijakan seperti ini perlu diikuti juga dengan komunikasi dengan rumah sakit agar pasien segera cepat mendapat layanan yang dibutuhkan.
ReplyDeletePerlu adanya pengawasan secara kontinyu dari BPJS dan rumah sakit untuk memastikan sistem ini sudah tereksekusi dengan baik.
Aku pribadi belum pernah mencoba rujukan online ini.
Semoga kita semua sehat senantiasa ya, mba...
Hehe BPJS kesehatan ya. Saya terus terang orang kesehatan yang mendengar cerita dari teman2 nakes di RS tentang BPJS, jadi cuma bisa berdoa semoga semakin baik ke depannya.
ReplyDelete