Beberapa waktu lalu sempat heboh soal status di facebook yang ditulis oleh seorang suami. Ceritanya dia sedang mengeluhkan tentang istrinya yang "hanya"seorang ibu rumah tangga. Sudah tidak berpenghasilan, pekerjaan rumah tangganya juga tidak beres. Suami pulang tidak dibuatkan kopi. Seharian hanya menonton sinetron dan tidur.
Beuh, tuduhan bahwa ibu rumah tangga itu tidak melakukan apa-apa bukan hanya dilontarkan oleh para suami lho. Sesama perempuan pun sering berprasangka seperti itu. Kalau seorang wanita hanya di rumah, pasti kerjaannya nonton sinetron, ngerumpi, dan tidur. Dikira cucian baju, setrikaan, makanan di meja, urusan anak-anak bisa beres tanpa melakukan apa-apa?
Pekerjaan domestik, yaitu mengurus rumah tangga, memang masih dipandang sebelah mata karena tidak menghasilkan uang. Padahal, ibu-ibu yang mengurus rumah tangga tanpa bantuan asisten (apalagi suami), capeknya kebangetan. Tanpa sadar, seorang suami bersikap seperti BOS yang memperbudak istrinya, sampai urusan pakai sepatu dan jas kantor saja harus dipakaikan istrinya.
Itulah sebagian perilaku Affandi terhadap istrinya, Aniek yang setia melayaninya sampai hal yang sekecil-kecilnya. Cut Mini, ibunda Aniek yang melihatnya pun gemas bukan main. Dia tak rela putrinya diperlakukan seperti pembantu oleh Afffandi. Lalu, bagaimana?
Hari Sabtu ini, saya ikut nonton bareng Film 3 Dara 2 bersama Komunitas ISB di Cinema 21 Blok M Square. Walaupun film ini adalah bagian kedua dari Film 3 Dara (dan saya belum nonton bagian pertamanya, wkwkwk) tapi saya bisa mengikuti jalan ceritanya lho. Jadi, tak masalah kalau belum menonton film 3 Dara yang pertama.
Film ini menampilkan artis-artis senior seperti Tora Sudiro sebagai Affandi, Fanny Fabriana sebagai Aniek, Adipati Dolken sebagai Jay, Tanta Ginting sebagai Richard, dan Cut Mini sebagai Eyang Putri alias ibu dari Aniek. Affandi, Jay, dan Richard ini bersahabat tapi kemudian mereka menjadi keluarga karena putri Affandi menikah dengan Richard. Nah lho....
Sikap Eyang Putri yang juga pemilik perusahaan tempat Affandi bekerja, membuat menantunya ini tertekan dan ingin lepas dari kekangan. Affandi pun ingin berbisnis sendiri tanpa di bawah bayang-bayang ibu mertuanya. Dia mengajak Jay dan Richard untuk menginvestasikan uang mereka total 45 Miliar ke dalam bisnis pertanian.
Sayangnya, mereka ditipu. Uang mereka dibawa lari oleh Bowo. Mereka pun harus merelakan seluruh harta mencakup rumah, mobil, perhiasan, dll disita oleh Bank. Mereka harus hidup menumpang di rumah Eyang Putri sambil tetap berusaha mendapatkan kembali jejak si penipu.
Namun, istri-istri mereka punya rencana lain. Mereka ingin bertukar peran supaya bisa cepat melunasi utang. Para istri bekerja di kantor, sedangkan suami menjadi bapak rumah tangga. Affandi mencuci dan menyetrika pakaian, Jay mengepel dan membersihkan rumah, sedangkan Richard berbelanja sayur dan memasak.
Berbagai kelucuan pun terjadi saat ketiganya melakukan pekerjaan rumah tangga yang ternyata sangaaaat melelahkan. Disutradarai oleh Monty Tiwa, kelucuan para pemeran bapak rumah tangga ini dapat ditonton oleh semua umur. Ternyata dugaan saya bahwa film ini barangkali memuat adegan dewasa, sama sekali tidak terbukti. Ini fimnya aman banget, kecuali ada sedikit kalimat makian dari Affandi saat menyadari dirinya tertipu.
Nilai-nilai yang ingin disampaikan, dalam hal ini pernikahan, yang bisa saya tangkap diantaranya:
Sayangnya, mereka ditipu. Uang mereka dibawa lari oleh Bowo. Mereka pun harus merelakan seluruh harta mencakup rumah, mobil, perhiasan, dll disita oleh Bank. Mereka harus hidup menumpang di rumah Eyang Putri sambil tetap berusaha mendapatkan kembali jejak si penipu.
Namun, istri-istri mereka punya rencana lain. Mereka ingin bertukar peran supaya bisa cepat melunasi utang. Para istri bekerja di kantor, sedangkan suami menjadi bapak rumah tangga. Affandi mencuci dan menyetrika pakaian, Jay mengepel dan membersihkan rumah, sedangkan Richard berbelanja sayur dan memasak.
Berbagai kelucuan pun terjadi saat ketiganya melakukan pekerjaan rumah tangga yang ternyata sangaaaat melelahkan. Disutradarai oleh Monty Tiwa, kelucuan para pemeran bapak rumah tangga ini dapat ditonton oleh semua umur. Ternyata dugaan saya bahwa film ini barangkali memuat adegan dewasa, sama sekali tidak terbukti. Ini fimnya aman banget, kecuali ada sedikit kalimat makian dari Affandi saat menyadari dirinya tertipu.
Nilai-nilai yang ingin disampaikan, dalam hal ini pernikahan, yang bisa saya tangkap diantaranya:
- Pekerjaan rumah tangga itu berat, jadi jangan semuanya dilimpahkan ke istri. Suami juga harus membantu jika tak memiliki asisten rumah tangga.
- Istri bukanlah pembantu suami, tetapi partner hidup suami. Jadi harus diperlakukan dengan baik, bukan seperti pembantu.
- Suami harus berkomunikasi dengan istri dalam hal apa pun, apalagi jika menyangkut urusan keuangan rumah tangga. Seperti berbisnis dengan orang lain. Istri harus diajak diskusi, ditanya pendapatnya, supaya tidak kaget kalau tiba-tiba bisnisnya gagal.
Film yang dibuat oleh MNC Pictures ini telah tayang di bioskop dari tanggal 25 Oktober 2018. Mumpung masih tayang di bioskop, yuk buruan nonton. Siapa tahu tiba-tiba Adipati Dolken masuk ke dalam bioskop setelah filmnya berakhir, seperti yang saya alami tadi.
Ketiga pemainnya tiba-tiba datang. Foto: Ani Berta |
Setelah film berakhir dan lampu dinyalakan, eh Adipati Dolken, Tanta Ginting, dan Ovi Dian (pemeran Grace, istri Jay) masuk ke dalam bioskop. Para penonton pun bersorak karena tak menyangka para pemainnya akan datang. Wow, heboh bangeeet.....
Surprise banget ya waktu Tata Ginting dan pemain lainnya muncul di dalam bioskop.
ReplyDeleteTp aku selalu bertanya, sebenarnya mereka sedih gak ya waktu liat bangku2 penonton banyak yg kosong. Walaupun sederhana film ini menghibur dan sarat pesan.
Hehehe padahal dalam islam memang belanja sayur dll memang itu tugas suami mbak .tapi tetap aja banyak lelaki yg berangkapan jika seluruh pekerjaan irt itu gampang. Smg kita bisa jd ibu yg mendidik generasi selanjutnya lebih berempati terhadap tugas istri dirumah.
ReplyDeleteBtw aku sdh lama ga injak bioskop huhu suka mupeng baca review
Jadi kita harus mendidik putra-putra kita gimana biar mereka tau pekerjaan rumah tangga ibunya, gimana supaya peka terhadap perasaan perempuan, dsb.. biar mereka kelak bisa jadi suami yg bisa menghargai istrinya. Hihihi. Tugas berat ini mah.
ReplyDeleteLiat posternya kayaknya gokil gitu ya Mbak filmnya ��
Aku blm nonton bagian satu, apalagi 2 ini, hahaha. Tapi memang ya masih banyak suami yg suka 'semena-mena' dan ngatain cuma di rumah. Padahal ya pekerjaan rumah juga banyak. Makanya kudu saling menghargai dan membantu
ReplyDeleteAku pun terkaget kaget mba. Dan beneran, film ini sukses bikin saya ngakak binti malu maluin selama nonton.
ReplyDeleteWah seru banget ya mbak, jadi buat nonton film ini kita tidak perlu nonton yang pertama dulu ya? hahahaha.. di sini bioskopnya baru saja terbakar mbak, jadi kayaknya buat nonton film ini kudu nunggu tayang di TV dulu, hahaha.
ReplyDeleteFilm jujur jauh baget dari 3 dara1 tapi masih dapat sisi komedi dan pembelajaran hidupnya
ReplyDeleteSetuju banget sama nilai-nilai di ats itu terutama bahwa 'istri bukan pembantu tetapi partner!"
ReplyDeleteMakanya kita, perempuan diciptakan dari tulang rusuk oleh Allah SWT, untuk didampingi, disayangi dan dilindungi.
Kita, istri dan suami harus bersinergi ^^
wahhh filmnya seru yaa, mau coba ajak suami untuk nonton ahhh, mudah-mudahan dia mau :)
ReplyDeleteAku pernah lhooo mba nonton film 3 dara yang aslinya mba.. jaman Mieke Wijaya masih mudaaa banget
ReplyDeletePenasarann mau lihat bapak-bapak keren ngerjain tugas rumah tangga. Enaknya ajak suami kayaknya biar bisa lihat beratnya tugas rumah tangga hehe
ReplyDeleteKayaknya seru nih, gimana yah kalau laki2 jadi bapak rumah tangga 🤣
ReplyDeleteKalau soal pesan moralnya film ini bisa dibilang edukatif banget yah. Secara gak langsung memuliakan perempuan
huaaa, penasaran pengen nonton nih *sama PakSu
ReplyDeletebiar lebih ngerti lagi dianya, hihihih
Kebayang iih...dunia terbalik.
ReplyDeleteSemoga Allah memuliakan para suami yang berlelah-lelah di luar sana untuk mencari nafkah yang halal sedangkan sang istri pun mendapat pahala setimpal karena melayani dan melindungi harta suami.
**jadi ingat sama buku mba Leyla mengenai rumahtangga.
Aku jarang nonton film Indonesia hehehehehe. Boleh deh ini untuk referensi
ReplyDeleteFilm ringan yang asyik ditonton kayaknya. Sedari lihat trailer, aku udah penasaran. Semoga bisa nyempetin nonton di bioskop deh. Dan semoga si dia mau aku ajak nonton film ini. :)))
ReplyDeletePadahal pekerjaan rumah tangga kalau satu2 dikonversi ke uang atau dihitung dengan bayaran mungkin suami gak kuat bayar :-D
ReplyDeletebagus juga ya moral cerita film ini
Kebayang serunya film ini apalagi ada ending gebrakan dari pemainnya yang datang. Heboh banget ya Bund.
ReplyDeleteJadi penasaran tukar tempat hahahah
Waduh senlai 45 M lalu ditipu. Huhuhu. Wah belum nonton filmya. Jadi penasaran. Hehehe
ReplyDeletesemenjak punya anak aku sudah gak update film mba, 3 dara 1 pun gak ku nonton, seperti biasa sebenarnya gak tertarik sih sama film2 indo yang penuh drama.. tapi aku salfok dengan tugas IRT, yupss seorang Ibu jangan menjadi super women apalagi wonder women, pekerjaan Rumah itu tugas berdua. Termasuk anak-anak sebenarnya menjadi tanggung jawab suami, kita para Ibu malah membantu tugas suami untuk menyelesaikan tanggung jawabnya kelak.. wahhh jadi panjang lebar hahhaha
ReplyDeletejadi penaasaran pengen nonton emang iyah jd IRT berat yes mba hahhaa..
ReplyDeleteAkarui Cha, segitunya ampe ngakak? Wah, bunda musti tungguin saat tayangnya di Mall BXc nih. Btw mbak Leyla, bunda nonton yg pertama tp lulupa ceritanya tentang apa, tp bintang2 masih inget Chitra Dewi,Mieke Wijaya dan si bontotnya Indriati Iskak. Bunda masih remNa ting ting tuh, hihihiii
DeleteJadi kepengen nonton film 3 Dara 2 karena ada aktor favoritku. Hihihi.
ReplyDeleteBelum lihat filmnya, karena bingung mau masuk bioskop sama anak 4 tahun. Ga bisa ditinggal. Semoga segera.
ReplyDelete