Paket Perawatan Kulit Wajah Berjerawat dan Rambut Berketombe dari Erha

Setiap wanita pasti menginginkan wajah yang halus dan mulus tanpa noda. Sayangnya, tidak semua wanita bisa mendapatkannya. Contohnya saya. Jerawat menjadi musuh besar saya sejak remaja. Seingat saya, wajah saya mulai berjerawat saat duduk di kelas 1 SMA. Awalnya, jerawat itu tidak begitu mengganggu karena bisa dihilangkan dengan masker dan obat jerawat. Lama-lama, jerawat itu seperti kebal. Obat dan masker jerawat yang dulu tidak lagi mempan.

Kini, meskipun usia saya sudah 36 tahun yang katanya kadar minyak di wajah sudah berkurang. Kenyataannya, jerawat masih setia menghinggapi. Beberapa penyebab mengapa jerawat di wajah saya sulit dihilangkan, diantaranya sebagai berikut:

Faktor Genetik

Saya menyadari bahwa faktor genetik ini berperan besar pada munculnya jerawat-jerawat yang menyebalkan ini. Ayah saya sewaktu mudanya juga berjerawat sehingga wajahnya dihiasi dengan parutan bekas jerawat. Begitu juga dengan om dan tante saya, yaitu adik-adik dari ayah saya. Makanya saya merasa akrab dengan jerawat ini karena hampir semua anggota keluarga dari ayah saya memiliki wajah yang berjerawat.

Wajah Berminyak dan Pori-pori Besar

Sejak kelas 1 SMA dan mengalami menstruasi, wajah saya menjadi berminyak. Kadar minyak berlebih itu membuat kotoran mudah menempel dan menyebabkan jerawat. Ditambah lagi dengan pori-pori kulit yang besar, kotoran pun terperangkap di dalam pori-pori dan bercampur dengan kadar minyak di wajah sehingga menggumpal menjadi sebum dan komedo. Jika didiamkan, komedo itu menjadi jerawat. Rasanya tak cukup membersihkan wajah 2 kali sehari, karena kadar minyak di wajah hanya hilang sebentar.

Sering Memencet Komedo

Ini kebiasaan sejak SMA juga, ketika tangan saya gatal melihat komedo-komedo bermunculan di wajah. Bermula dari iseng mencoba mengeluarkan komedo itu, saya malah jadi ketagihan karena bisa menjadi salah satu sarana mengisi waktu luang hehehe…. Akibat kebiasaan ini, komedo malah semakin meradang dan menjadi jerawat yang besar, merah, dan bernanah. Bahkan, kulit saya jadi berbekas karena lubang yang tercipta setelah komedo dikeluarkan itu tidak bisa kembali menutup.

Suka Makanan Berlemak dan Berminyak

Kebiasaan makan saya juga tidak bagus, karena dulu saya jarang makan sayur dan buah. Sebaliknya, saya suka makanan pedas, gorengan, dan semua makanan berminyak yang sudah tentu berpengaruh juga pada kesehatan kulit. Makanan berminyak juga memicu timbulnya jerawat. Sekarang, saya mencoba untuk rajin makan sayur dan buah agar kulit lebih segar dan mengurangi kadar minyak di wajah.

Malas Membersihkan Wajah

Sebenarnya saya membersihkan wajah 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore hari dengan menggunakan Facial Wash atau sabun pembersih wajah. Saya menyadari bahwa itu tidak cukup. Sebab, walaupun saya sudah membersihkan wajah, jerawat tetap saja muncul. Kesibukan mengurus rumah dan melakukan pekerjaan sampingan sebagai penulis dan blogger membuat saya tidak sempat melakukan perawatan ekstra seperti menggunakan peeling wajah dan maskeran.

Jerawat dan bekas jerawat di pipi

Ada kalanya saya rajin melakukannya dan jerawat tidak muncul, tapi belakangan ini dengan padatnya pekerjaan, saya mulai malas lagi. Minimal saya sudah membersihkan wajah dengan Facial Wash. Nyatanya, saat ini wajah saya kembali ditumbuhi jerawat karena Facial Wash yang saya gunakan tidak efektif membersihkan dan mencegah jerawat. Belum lagi saya sering bepergian dan menggunakan make up, yang membuat wajah semakin membutuhkan pembersihan optimal tapi saya tidak melakukannya.

Faktor Hormonal

Faktor hormonal juga berpengaruh di mana hormon saya tidak stabil saat sedang menstruasi dan hamil. Setiap menjelang menstruasi, pasti wajah saya berjerawat. Begitu juga saat hamil dulu. Wajah saya mengalami jerawat yang sangat parah sampai saya malas menatap cermin. Saya hamil 3 kali dan 3 kali pula wajah saya terlihat sangat buruk. Kini, bekas jerawat itu masih ada di wajah saya.

Penggunaan Moisturizer yang Tidak Tepat

Wajah yang berjerawat itu katanya sih sudah tidak perlu lagi menggunakan pelembap wajah karena sudah lembap. Pelembap wajah justru akan membuat wajah semakin berminyak. Akan tetapi, di usia yang sudah 36 tahun ini, saya perlu menggunakan pelembap wajah karena kandungan collagen di kulit sudah berkurang. Masalahnya, kalau pelembap yang saya gunakan tidak tepat, saya jadi berjerawat. Serba salah ya?

Setidaknya, itulah beberapa penyebab mengapa jerawat suka tumbuh di wajah saya dan bekasnya sulit dihilangkan. Selain masalah jerawat, saya juga mengalami masalah pada rambut. Sebagai seorang hijaber atau pemakai hijab, rambut saya memang lebih banyak tertutup hijab. Belakangan ini, saya mengalami ketombean yang cukup parah dan sangat menganggu. Mengapa? Ya, karena ketombe itu sangat gatal dan membuat saya sulit fokus saat beraktivitas karena harus menggaruk kepala.

Ada beberapa penyebab mengapa rambut saya berketombe:

Malas Mengeringkan Rambut setelah Keramas

Saya ini paling malas mengeringkan rambut setelah keramas. Saya membiarkan rambut tersebut kering dengan sendirinya. Padahal, kadang-kadang setelah keramas itu saya harus langsung bepergian. Alhasil, rambut saya yang basah harus langsung ditutup dengan hijab dan menjadi lembap. Kelembapan itu membuat kulit kepala tidak sehat dan ditumbuhi ketombe.

Jarang Keramas

Nah, ini dia kebiasaan buruk yang sering dikritik suami saya, hahaha… Saya suka malas keramas. Biasanya, saya keramas kalau rambut sudah terasa berminyak dan kotor. Itu memang sangat buruk. Seharusnya saya rajin membersihkan rambut. Berhubung saya malas mengeringkannya sehabis keramas, saya jadi malas keramas juga.

Mudah Berkeringat

Aktivitas saya sehari-hari sangat padat karena saya mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri, belum ditambah dengan pekerjaan sampingan. Otomatis, kulit kepala saya pun banyak berkeringat. Keringat di rambut tersebut membuat rambut mudah kotor. Harusnya sih kalau kepala sudah berkeringat begitu, saya membersihkannya dengan shampoo. Nyatanya, saya suka menundanya. Ya sudah deh, ketombe pun dengan jeleknya tumbuh di kulit kepala saya.

Selain berketombe, rambut saya juga mudah rontok. Suami sampai sering protes karena rambut yang rontok itu memampatkan saluran pembuangan di kamar mandi. Saya jadi harus memungutinya setelah berkeramas supaya tidak menghalangi jalannya air. Rambut saya pun jadi tipis karena sering rontok. Sepertinya rambut saya mulai sering rontok setelah melahirkan.

Untuk mengatasi permasalahan kulit dan rambut tersebut, suami saya pernah menyarankan supaya saya mendatangi klinik kecantikan saja seperti Erha Clinic. Beberapa waktu lalu saya membaca postingan Instagram seorang @lylaandalucia, selebgram yang memperkenalkan paket perawatan wajah dan kulit dari ERHA. 

Instagram @lylaandalucia

Menariknya, paket perawatan wajah dan kulit itu bisa dibeli tanpa resep dokter. Waw, saya tertarik dong. Saya tinggal menyebutkan saja permasalahan wajah dan rambut yang saya alami, kemudian saya akan diberikan rekomendasi produk Erha yang sesuai dengan permasalahan tersebut. Saya bisa mendapatkan produk tersebut di pusat-pusat perbelanjaan seluruh Indonesia,  cabang-cabang Erha Clinic, Erha Apothecary, dan Erha Derma Center. 

Jadi begini, ERHA memiliki rangkaian produk Over The Counter (OTC) yang dapat dibeli tanpa menggunakan resep dokter dan bisa digunakan untuk sehari-hari.  Rangkaian produk OTC ini dihadirkan dalam konsep ERHA APOTHECARY.

Erha Apothecary. Foto: Erha

Ada 11 Personalized Category yang bisa kita pilih dan disesuaikan dengan permasalahan kulit kita.  Nah, kalau kita membelinya di  setiap cabang ERHA APOTHECARY, disediakan juga konsultasi dengan tenaga ahli dan dokter agar dapat mengetahui permasalahan kulit dan rambut kita supaya bisa disarankan produk yang cocok untuk kita.  

Produk OTC ERHA ini sudah dermatologist formularies, yang diformulasikan oleh para dermatolog bekerja sama dengan para scientist, formulator, dan pharmacist. Jangan khawatir juga karena sebelum produk ini diluncurkan, ERHA juga melakukan uji klinis yang dilakukan oleh badan riset terpercaya terhadap setiap produknya. 

Jadi, insya Allah produk OTC ERHA ini dipastikan aman dan mengandung formula yang efektif untuk mengatasi permasalahan kulit wajah dan rambut kita.

Alhamdulillah, saya akan mencoba paket perawatan wajah dan rambut dari ERHA yang sesuai dengan permasalahan saya. Sebelumnya, saya perkenalkan dulu ya apa saja produknya:

Erha21 Acne Care Lab ACSBP

Yaitu Acne Cleanser Scrub Beta Plus with Salicylic Acid and Sulphur. Ini adalah facial scrub atau pembersih wajah dengan scrub yang lembut. Mengandung Salicylic Acid untuk membantu mengangkat sel kulit mati dan kotoran yang menyumbat pori-pori wajah. Kandungan Sulphurnya berfungsi sebagai anti acne agar wajah bebas jerawat dan segar.

Erha21 Acne Care Lab Clarifying Gel

Berfungsi untuk mengurangi kadar minyak di wajah. Mengandung Salicylic Acid, Nacinamide, dan AHA Complex. Ini nanti digunakan setelah wajah dibersihkan dengan Facial Scrub. Dioleskan ke wajah yang berjerawat, dibiarkan hingga kering, dan jangan dibilas.

Erha21 Truwhite Activator Day Cream

Ini adalah krim yang digunakan pada pagi sampai sore hari. Mengandung Active Whitening System dan Sunscreen SPF 25 PA++. Tyrosinase Inhibitor dan Niacinamide yang ada di dalamnya bermanfaat untuk menghambat pigmentasi berlebih. Ada juga kandungan Oil Absorbance yang dapat mengurangi minyak berlebih pada wajah. Jadi, ini diklaim aman untuk wajah berjerawat.

Sebagai seorang wanita yang juga aktif berkegiatan di luar rumah, saya memang sudah seharusnya menggunakan krim siang ini. Saya berharap krim siang dari Erha ini cocok untuk kulit saya yang berjerawat. Jadi, wajah saya tetap terlindungi dari sinar matahari, tapi juga terhindar dari jerawat. Seperti yang saya sebutkan di atas, wajah yang berjerawat harus berhati-hati memilih pelembap wajah. Krim siang ini juga mengandung moisturizer untuk melembapkan wajah tapi tidak membuat wajah berminyak.

Erha21 Truwhite Activator Night Cream

Krim malam juga wajib digunakan untuk regenerasi kulit, terutama untuk wanita dengan usia 35 tahun lebih seperti saya ini. Krim mala mini mengandung Arbutin, Vitamin C, Cromabright MFF, dan TegoCosmo C 250 yang berfungsi sebagai whitening complex untuk mencerahkan kulit. Ditambah lagi dengan kandungan Glycosphere Papain untuk membantu mengangkat sel kulit mati dan mencegah wajah kusam.

Erhair Scalp Care Shampoo for Dandruff & Scalp Problem

Nah, ini dia shampoo dari Erha yang katanya dapat menghilangkan ketombe dan mencegah kerontokan rambut. Mengandung Climbazole, Piroctone Olamine, Aloe Vera, dan Pro Vit B5. Saya akan menggunakannya untuk membuktikan benarkah ketombe di rambut saya akan lenyap setelah menggunakan shampoo ini.

Erhair Hair Loss Tonic

Ini adalah hair tonic dari Erha yang bermanfaat untuk menguatkan dan menjaga kesehatan rambut agar tidak mudah rontok. Digunakan setelah keramas dalam keadaan rambut yang sudah setengah kering dan tidak usah dibilas lagi. Mengandung vitamin, mineral, dan asam amino untuk menutrisi rambut dan kulit kepala. Diformulasikan juga dari Kopexil dan Extrak Panax Ginseng untuk merawat kekuatan rambut.

Saya akan mencoba ke semua produk di atas selama kurang lebih satu bulan. Setelah itu, saya akan menulis ulasannya di blog ini. Apakah benar produk perawatan wajah dan rambut dari Erha akan membantu mengatasi permasalahan saya seperti di atas? Tunggu ya ulasannya nanti.

ERHA sendiri adalah klinik kecantikan yang sudah lama berdiri di Indonesia digagas oleh dr. Ronny Handoko, SpKK(K) melalui praktek pribadi di tahun 1999. Klinik ERHA yang pertama didirikan di Kemanggisan Jakarta tahun 1999. 

Kini, Erha sudah memiliki 90 Cabang di 39 Kota. Jadi pastinya mudah sekali ya menemukan klinik Erha. Rencananya akan menjadi 100 cabang di akhir tahun 2018 ini. 

Simak unboxing paket perawatan kulit wajah berjerawat dan rambut berketombe dari Erha di channel youtube saya: 

Informasi lebih lanjut mengenai Erha bisa dilihat di: 

www.erha.co.id

Instagram: @erha.dermatology