Assalamualaikum. Tersentak hati kita ketika beberapa hari sebelum Ramadan, terjadi teror bom yang menewaskan belasan orang dan pelakunya beragama Islam. Apa pun anggapan orang di luar sana, saya meyakini bahwa agama Islam yang sesungguhnya adalah agama cinta dan kasih sayang. Nabi Muhammad SAW, pembawa ajaran ini, adalah seorang yang lembut dan penyayang, jujur, suka memberi, dan sederet sifat baik lainnya yang diajarkan kepada kita sesuai dengan firman Allah Swt di dalam Al Quran. Salah satunya, zakat.
Bulan Ramadan tak pernah lepas dari zakat. Di akhir bulan ini kita diwajibkan mengeluarkan zakat fitrah, siapa pun orangnya, bahkan seorang bayi yang baru lahir. Selain zakat fitrah, selama bulan Ramadan ini pun kita disunahkan memberikan infak dan sedekah yang pahalanya dilipatgandakan. Amal ibadah itu hanyalah salah satu pertanda bahwa agama Islam adalah agama cinta dan kasih sayang untuk sesama manusia. Seorang muslim yang sungguh-sungguh beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, tentu akan mengasihi sesama umat manusia karena Rasulullah SAW bersabda,
“Orang-orang yang penyayang, niscaya akan disayangi pula oleh ar-Rahman (Allah). Maka sayangilah yang di atas bumi, niscaya Yang Di Atas langit pun akan menyayangi kalian.” (HR. Tirmidzi, hadist shahih).
Jadi, jangankan membunuh orang lain yang tak berdosa, justru kita diwajibkan berzakat dan disunahkan memberikan infak dan sedekah kepada orang-orang yang membutuhkan, apa pun agamanya sebagai salah satu tanda bahwa kita menyayangi semua yang ada di atas bumi. Dalam sebuah riwayat pun, Nabi Muhammad SAW menjenguk seorang Yahudi yang sedang sakit, meskipun orang itu sering menyakiti Nabi dengan melempari kotoran setiap kali Nabi lewat di depan rumahnya. Nabi Muhammad juga pernah menyuapi seorang pengemis Yahudi yang buta, padahal pengemis itu selalu menjelek-jelekkan Nabi. Pengemis itu baru tahu bahwa orang yang sering menyuapinya adalah orang yang selalu dijelek-jelekkannya, justru setelah Nabi tiada. Itulah sifat-sifat welas asih Nabi Muhammad SAW yang mestinya kita contoh.
Apa itu Zakat?
Zakat adalah sejumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang Islam untuk diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Zakat adalah salah satu dari rukun Islam, yang menandakan setiap muslim diwajibkan untuk berzakat. Tersurat dalam ayat Al Quran,
“Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.” (QS: Al Baqarah: 43).
Zakat itu tak hanya zakat fitrah yang setahun sekali kita tunaikan setelah lebaran. Bagi muslim yang memiliki harta di atas nishab (ukuran atau batas terendah untuk menentukan kewajiban berzakat), maka diwajibkan berzakat, yaitu zakat maal (zakat harta). Dengan rutin berzakat, kita diajarkan untuk menjadi seorang yang penyayang, menjauhi sifat pelit, dan ikhlas melepas sebagian harta yang kita miliki untuk orang lain. Sebab, seorang muslim diharuskan meletakkan harta di tangannya, bukan di hatinya. Artinya, kita boleh memiliki harta yang banyak tapi hanya jangan sampai hati kita sangat condong kepada harta itu sehingga kita tak mau melepaskannya dan terlalu mencintainya, seperti Qarun. Qarun adalah seorang hartawan yang ditenggelamkan ke dalam perut bumi bersama hartanya, akibat terbelenggu oleh harta dan tidak mau menyedekahkan sebagian untuk orang lain.
Salurkan Zakat di Dompet Dhuafa
Banyak berita penyaluran zakat yang justru berujung pada kematian, karena para penerima zakat berdesak-desakkan demi memperoleh sedikit uang dan sembako yang dibagikan. Penyaluran semacam itu juga tidak memberdayakan, ibarat seorang nelayan yang memberikan ikan kepada orang yang kelaparan. Ikan itu seketika habis dimakan dan orang itu akan kelaparan lagi esok harinya. Bukankah lebih baik memberikan kail, sehingga orang itu bisa menangkap ikan yang akan dimakannya untuk hari-hari ke depan?
Belum lagi dampaknya yang traumatik, yaitu kematian akibat berdesak-desakkan. Salurkanlah zakat dengan cara yang baik dan tidak menyusahkan orang yang menerimanya. Apalagi mengesankan penerima zakat seperti pengemis, karena antri menerima zakat dan berdesak-desakkan. Terkadang orang-orang yang mampu secara ekonomi pun ikut antri menerima zakat karena penyaluran dengan cara semacam ini tidak terseleksi dengan baik.
Salurkanlah zakat melalui Dompet Dhuafa yang akan dikelola dengan tujuan memberdayakan dan memajukan perekonomian penerima zakat dengan cara yang baik. Salah satu lini penyaluran zakat Dompet Dhuafa adalah di bidang pendidikan. Zakat yang kita berikan akan disalurkan untuk mendanai pendidikan siswa-siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu ataupun mendirikan sekolah mandiri dengan biaya gratis yang tentunya bertujuan untuk mengentaskan jumlah anak putus sekolah akibat tidak mampu membayar biaya sekolah.
Salah satu sekolah inisiasi Dompet Dhuafa. Foto: Dompet Dhuafa |
Yuk, kita wujudkan pesan cinta Rasulullah SAW dalam zakat dengan berdonasi melalui Dompet Dhuafa.
Zakat juga harus disalurkan di tempat yang bisa dipercaya. Dompet Dhuafa salah satunya ya, Mbak :)
ReplyDeleteDompet Dhuafa sudah lama memang menjadi tempat yang terpercaya untuk masyarakat menyalurkan zakat mereka ya Mbaa. Semoga semakin berkah. Aamin
ReplyDeleteSemoga lembaga Dompet Dhuafa bisa selalu amanah dan benar-benar menyalurkan zakat kepada semua orang yang berhak dan layak mendapatkannya ya mba :)
ReplyDeleteDengan xakat termasuk salah satu cara membersihkan harta kita, bukan begitu mbak?
ReplyDeleteMemang ada baiknya zakat itu melalui perantara yg dipercayai salah satunya lembaga zakat. Utk saat ini sudah semakin banyak fasilitatornya
ReplyDeleteDengan berzakat di dunia kita dapat membantu mereka yg membutuhkan, dan utk akhirat jika kita iklas maka akan menjadi tumbukan bata yg akan membangun istana di surganya allah
ReplyDeleteDengan berzakat di dunia kita dapat membantu mereka yg membutuhkan, dan utk akhirat jika kita iklas maka akan menjadi tumbukan bata yg akan membangun istana di surganya allah
ReplyDeleteMenambah pahala dan amal ibadah semakin lengkap ya Mba. Maju terus inovasi dompet dhuafa.
ReplyDeletesebaiknya emang mengenalkan zakat pada anak sejak dini ya Mbk
ReplyDelete