Masalah obesitas atau kelebihan berat badan sudah menjadi masalah orang kebanyakan terutama yang tinggal di kota besar dan bekerja dengan sedikit aktivitas fisik (di belakang meja). Hayo, siapa yang kalau sedang kerja pasti sambil ngemil? Kalau nggak ngemil rasanya ada yang kurang ya. Sama, saya juga gitu.
Tanpa disadari, porsi ngemil terlalu banyak sehingga kelebihan kalori. Tanpa disertai aktivitas fisik yang memadai karena jarang olahraga, lemak pun menumpuk dan sulit terbakar. Tak heran jika tumpukan lemak ada di mana-mana. Ini bukan hanya membuat tubuh tak enak dilihat tapi juga berdampak pada kesehatan. Banyak masalah kesehatan yang menjangkiti kalangan muda akibat obesitas.
Beraneka program diet sudah dicoba tapi kok masih susah ya mengurangi berat badan? Awas, diet ekstrim malah bikin kita sakit lho. Jangan sampai tidak makan. Solusinya sebenarnya mudah. Atur pola makan dan perbanyak aktivitas fisik. Makanan seperti apa sih yang bisa membantu program diet?
Pernah dengar kalau kedelai bisa membantu menjaga berat badan ideal? Nah, saya baru dengar nih. Makanan berbahan dasar kedelai kadang-kadang saya makan seperti tahu, tempe, dan minuman sari kedelai tapi tidak rutin. Ternyata kalau kita rutin mengkonsumsi kedelai, kita bisa terhindar dari Obesitas.
Prof. Dr. Ir. Made Astawan, MS dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian IPB dalam acara Media dan Blogger Gathering di The Hook Jakarta tanggal 25 April 2018 menyampaikan hasil penelitian tentang peranan kedelai dalam pencegahan obesitas. Beliau menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan berat badan:
Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Berkalori Tinggi
Siapa yang jumlah makanannya tidak diatur? Apa saja masuk tanpa diperhitungkan jumlah kalorinya apakah sesuai dengan jumlah kalori yang kita keluarkan setiap hari? Misalnya, jumlah kalori yang dibutuhkan sehari hanya 2000, tapi makanan kita mengandung 4000 kalori. Otomatis sisanya menumpuk di tubuh dan menyebabkan obesitas. Mulai sekarang kurangi porsi makan hingga setengahnya saja ya.
Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Manis
Makanan khas Indonesia memang banyak banget yang manis, sebut saja Putu Ayu, Bubur Kacang Hijau, Putu Mayang, Gemblong, Onde-onde, Lupis, dan lain-lain. Makanan manis memang enak dan bikin energi bertambah. Yap, gula memang bikin kita berenergi dan karena itulah tubuh tidak bisa lagi membakar lemak. Asupan energi sudah dipenuhi oleh gula. Alhasil lemak menumpuk dan bikin kita jadi gendut.
Konsumsi Snack dan Makanan Cepat Saji Berlebihan
Nah ini dia kebiasaan orang kekinian: suka makanan cepat saji seperti fried chicken, pizza, kentang goreng, semua gorengan, keripik yang gurih, dan lain padahal kandungan kalorinya tinggi. Makannya sih nggak terasa, padahal sudah menyumbang banyak kalori yang bikin gemuk.
Kurang Aktivitas, Suka Nonton TV dan Main Game
Dengan kata lain, kita sudah dimanjakan oleh gadget yang bikin seluruh tubuh kita terpusat ke gadget. Akibatnya ya kurang gerak. Seperti pekerjaan saya sebagai Blogger ini. Saya memang lebih banyak duduk dan pegang gadget. Nggak heran kalau tubuh saya gemuk huhuhu...
Tidak Rutin Berolahraga
Hayoo... siapa yang rutin olahraga? Kesibukan bikin kita nggak sempat olahraga padahal olahraga dapat membantu membakar lemak.
Kurang Makan Buah-buahan dan Sayuran
Pola makan tidak sehat juga membuat kita kekurangan makan buah dan sayur padahal keduanya mengandung serat untuk melancarkan pencernaan. Sisa-sisa makanan di usus pun tak dapat terbuang dengan baik sehingga menumpuk di tubuh dan menyebabkan obesitas.
Kurang Makan Buah-buahan dan Sayuran
Pola makan tidak sehat juga membuat kita kekurangan makan buah dan sayur padahal keduanya mengandung serat untuk melancarkan pencernaan. Sisa-sisa makanan di usus pun tak dapat terbuang dengan baik sehingga menumpuk di tubuh dan menyebabkan obesitas.
Penyebab Obesitas |
Menurut laporan WHO tahun 2014, sekitar 65% penduduk dunia menderita obesitas dan memiliki risiko kematian lebih tinggi daripada penderita kurang gizi. Obesitas memicu penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, radang sendi. Solusinya adalah dengan konsumsi bahan pangan yang rendah energi, rendah lemak, tinggi serat, dan kaya antioksidan.
Untuk mengetahui apakah kita sudah terkena obesitas atau belum, pantau berat badan melalui parameter indeks masa tubuh (IMT). Jika kurang dari 18 berarti kurus. Kalau lebih dari 27 berarti obesitas.
Bentuk tubuh juga bikin susah turun berat badan, misalnya bentuk tubuh Genoid seperti buah pir. Lemak tertimbun di sekitar perut, paha, pantat, dan pinggul. Obesitas juga dilihat dari lingkar perut. Untuk pria, jika lebih dari 90 cm berarti obesitas. Dan wanita jika lebih dari 80 cm berarti sudah obesitas.
Prof Made menganjurkan diet berbasis kedelai, seperti yang dilakukan oleh orang Jepang. Kita lihat sendiri tubuh orang Jepang ramping-ramping karena makanan mereka banyak mengandung kedelai seperti Tofu atau tahu sutra. Kedelai bisa dijadikan pengganti susu sapi, pengganti nasi, dan bahkan snack asal tahu cara mengolahnya menjadi makanan yang enak.
Kandungan nutrisi kedelai sangat komplit karena ada 15% karbohidrat, 38% protein, 18% lemak, vitamin, mineral, asam lemak tak jenuh, serat pangan, prebiotik, Isoflavon, dan lain-lain. Dan terutama Indeks Glikemik Kedelai sangat rendah, hanya 16. IG adalah angka kecepatan makanan dalam menaikkan gula darah. IG kurang 55 tergolong rendah dan IG Kedelai jauh di bawah 55.
Lonjakan gula darah dapat menyebabkan diabetes, karena itu kita harus memilih makanan dengan kadar IG rendah sehingga perut cepat kenyang dan tak ingin makan lagi dalam waktu berdekatan. Makanan dengan bahan dasar kedelai sangat cocok untuk menjadi makanan penjaga berat badan karena IG yang rendah itu. Menurut survei Nielsen tahun 2016, kedelai dimasukkan ke dalam kategori Super Food karena manfaatnya untuk pengobatan (34%) dan pencegahan penyakit ringan (40%). Rasanya juga enak.
Ibu Evy Christina Setiawan Head of Scientific Section di PT Amerta Indah Otsuka menjelaskan penelitian mengenai manfaat kedelai yang dapat memberikan rasa kenyang lebih lama dan menurunkan berat badan. Agar kedelai enak dikonsumsi, PT Amerta Indah Otsuka yang merupakan afiliasi Otsuka Pharmaceutical Co. Ltd Jepang membuat cemilan SOYJOY dalam bentuk batangan. Ada 5 varian dengan rasa original dan buah-buahan. Meskipun ditambahkan kandungan buah, kadar IG-nya masih rendah.
Ibu Evy |
SOYJOY dikonsumsi sebagai cemilan sehat. Dianjurkan dimakan sebelum makan besar agar perut sudah kenyang sehingga porsi makanan besar bisa dikurangi. SOYJOY dibuat 100% dari tepung kedelai, jadi tidak ada tambahan tepung terigu. SOYJOY juga BEBAS GLUTEN dan hanya ditambahkan sedikit gula.
SOYJOY |
Menurut Prof Made, mengonsumsi kedelai jangan ditambah dengan banyak gula karena itu sama saja akan menggemukkan badan. Pilihlah makanan dengan bahan dasar kedelai yang tambahan gulanya hanya sedikit.
Ibu Evy juga mengungkapkan, 2 kandungan utama SOYJOY yaitu Isoflavon dan kadar IG rendah membantu kita merasa kenyang lebih lama dan menekan lonjakan gula darah sehingga mencegah obesitas. Rasanya juga enak, saya sudah mencoba varian Crispy yang seperti kue kering lebaran. Jadi saat lebaran nanti, ganti kue lebarannya dengan SOYJOY supaya berat badan yang hilang selama berpuasa tidak kembali lagi.
SOYJOY Crispy rasanya enak |
Menjaga berat badan ideal bukan sekadar untuk memperindah penampilan tapi juga untuk menjaga kesehatan, karena kesehatan adalah nikmat yang tiada taranya. Yuk mulai rutin mengkonsumsi kedelai untuk mencegah obesitas!
harus menjaga banget nich aku, biar gak makin kaya bola. Suka banget dengerin materi ini ilmu banget dr Prof Made
ReplyDeleteBetul banget. Perlu deh diet sehat mulai sekarang.
Deletelangsung cek IMT, alhamdulillah masih ideal mbak, hhhe walau 18.75
ReplyDeleteMakan terlalu manis terkadang bikin negh banget, dan kalau berat badan kerasa berlebih, segera senam. Kebayang kalo gak olehraga, gitu tubuh rasanya berat banget
TFs utk sharingnya ya mbak, bergizi sekaliiii
Alhamdulillah itu mah ideal. Aku nih yg deg degan.
DeleteNyemil sehat dengan soyjoy, rasanya enak pulaa.
ReplyDeleteYup enak bangeeet
DeleteEnak banget rasa Soyjoy. Aku mau rutin makan 1 bar ah 1 jam sebelum makan biar porsi makan besar berkurang ����
ReplyDeleteYuk deh bareng aku makan SoyJoy
Deleteharus di coba nih,,,..
ReplyDeleteBanyak banget manfaat kedelai..
ReplyDeleteMakanya jadi bahan yg pas buat soyjoy bikin produk makanan bagi yg ingin diet
Iyaa manfaatnya komplit
DeleteAq sk yg crispy, tmn ngedraft nih jd gak perlu cemilan lain, ckp 1 bar Soyjoy
ReplyDeletesama nih Mba. Enak ya yang crispy
DeleteSaya juga sedang program untuk mengurangi berat badan agar terhindar dari obesitas, untung ada SOYJOY yang membantu membuat perut terus kenyang meski jam makan masih lama.
ReplyDeleteIya biar gak maruk ambil nasi yaa
DeleteMulai sekarang mba konsumsi makanan sehat ya kalau ngemil stock soyjoy yg banyak
ReplyDeleteBetul mbaa.. ganti cemilan dg SoyJoy
DeleteAsyik bisa ngemil sehat kalau begitu, soalnya masalah obesitas ga bisa dipandang remeh juga
ReplyDeleteIya betul. Obesitas berbahaya
DeleteAku suka ngemil mbaa, kemaren udh cobain soyjoy crispy dan sukaaaa.
ReplyDeleteEnak ya rasanya
DeleteKedelai ini sangat kaya akan manfaat ya, bersyukur doyan semua yang berbahan kedelai, ternyata dia merupakan superfood. Alfath nih masih blm doyan kedelai, semoga lama2 dia terbiasa dg rasanya :)
ReplyDeleteIya ternyata superfood ya. Manfaatnya banyak.
Deletekedelai memang protein nabati yang paling banyak manfaatnya ya
ReplyDeleteSelain rutin makan Soyjoy jangan lupa juga buat kurangi karbo dan makanan manis2, plus banyakin gerak.
ReplyDeleteKemarin ngukur lingkar pinggang sendiri ternyata daku termasuk obesitas juga :(
ReplyDeleteJadi rutin ngemil Soyjoy crispy, terutama di pagi hari, pengganti sarapan yang biasanya suka makan gorengan :)