Sudah Olahraga dan Makan Sehat, tapi apakah Kamu #YakinSehat?

Diet, saat ini sedang menjadi tren di tengah masyarakat. Bermacam-macam program diet diklaim dapat menurunkan berat badan dan menyehatkan. Sebut saja, diet keto, diet mayo, diet ala artis, dan lain-lain. Semuanya memiliki cara yang berbeda-beda. Ada yang hanya mengonsumsi lemak dan sedikit sayuran dan buah, ada yang melarang penggunaan gula garam dalam makanan, dan ada yang hanya mengonsumsi sayur dan buah serta melarang memakan makanan berlemak.

Duh, jadi bingung pilih yang mana ya apalagi semuanya mengklaim dapat menurunkan berat badan dan menyehatkan tubuh. Tapi, benarkah Anda #YakinSehat setelah melakukan diet tersebut yang melarang konsumsi jenis makanan tertentu? Nah, tanggal 28 November 2017 kemarin, Zurich Topas Life meluncurkan kampanye kesehatan #YakinSehat di Almond Zuchini Kemang.

Chief Agency Officer Zurich Topas Life, Budi Darmawan mengatakan bahwa saat ini masyarakat kita banyak yang termotivasi untuk melakukan diet dan gaya hidup sehat. Sayangnya, aktivitas itu tidak terpantau sehingga hanya memunculkan dugaan-dugaan bahwa oh, saya sudah sehat nih. Ternyata ada hal-hal di luar dugaan tersebut, sebut saja, ada orang yang meninggal saat berolahraga.

Bapak Budi Darmawan 

Lho, olahraga kan menyehatkan, tapi kenapa orang itu terkena serangan jantung saat berolahraga? Berarti selama ini dia tidak tahu kalau jantungnya lemah, sehingga tidak boleh terlalu keras berolahraga? Menurut Pak Budi, melakukan aktivitas kesehatan itu juga harus kritis agar olahraga dan diet yang kita lakukan itu sesuai dengan kondisi kesehatan kita. Caranya bagaimana? Rajin melakukan Medical Checkup atau pemeriksaan kesehatan.

Gaya hidup modern memunculkan risiko kesehatan yang tinggi. Seperti analisa WHO, bahwa sekitar 63% penyebab kematian di dunia dikarenakan oleh Penyakit Tidak Menular (PTM), yaitu jantung, penyakit pernapasan, dan diabetes. Di Indonesia, kasus tersebut juga terus meningkat setiap tahunnya dari 50,7% pada tahun 2004 menjadi 71% di tahun 2015. Penyebab kematian tertinggi adalah stroke, hipertensi, diabetes, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronis.

Lho, kok aneh ya? Bukannya tren hidup sehat ini sudah meningkat? Tapi kenapa justru kasus PTM juga meningkat? Padahal, pengobatan PTM ini butuh waktu dan biaya yang nggak sedikit lho. Makanya nggak heran kalau menurut kabar yang beredar, anggaran BPJS kita defisit. Duh, daripada menghabiskan uang negara untuk biaya pengobatan dengan BPJS, mendingan kita mencegah penyakit itu sejak dini. Iya sih, kita juga sudah melakukan aktivitas kesehatan, masalahnya, kenapa masih saja terkena penyakit?

Ketiga narasumber kampanye #YakinSehat 

Itu dia mengapa Zurich Topas Life sebagai penyedia asuransi jiwa berusaha untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mencegah daripada mengobati. Apalagi kesadaran masyarakat Indonesia untuk memproteksi diri dan keluarga masih rendah. Melalui kampanye #YakinSehat, Zurich Topas Life mempromosikan pentingnya penyediaan produk dan layanan kesehatan yang lengkap untuk berbagai kebutuhan.

Seperti yang disebut di atas, tentang pentingnya melakukan Medical Checkup agar kita yakin bahwa aktivitas kesehatan yang kita lakukan itu sudah benar. Dalam salah satu produk Zurich Topas Life, yaitu Zurich Pro-Care, tersedia layanan untuk melakukan pemeriksaan medis berkala sampai dengan Rp 50 juta. Produk asuransi lain hanya memberikan layanan ini sampai Rp 15 juta.

Salah satu aktivitas kesehatan yang kita lakukan adalah mengonsumsi makanan sehat menurut versi kita. Kalau yang melakukan diet keto, makanan sehat itu yang berlemak. Kalau yang melakukan diet mayo, makanan sehat itu tanpa gula dan garam. Kalau yang melakukan diet artis, makanan sehat itu hanya sayur dan buah. Nah lho, bingung kan pilih yang mana?

Chef Steby Rafael, sebagai seorang Chef yang juga seorang Healthy Food Specialist memberikan pemahaman tentang pentingnya kebutuhan nutrisi dan kondisi metabolisme tubuh sebelum menerapkan pola makan sehat. Kata Chef yang digandrungi ibu-ibu ini, tidak ada pola diet yang cocok untuk semua orang. Diet itu harus memahami kebutuhan keluarga dan pengetahuan yang cukup untuk mengolah makanan dengan komposisi nutrisi dan kalori yang tepat.

Chef Steby Rafael

Hidup sehat itu nggak harus melarang konsumsi makanan tertentu dan bikin selera makan menurun karena makanannya tidak enak. Diet tidak harus mengorbankan cita rasa. Kalau kita bisa kreatif mengolah makanan yang bernutrisi seimbang, kita bisa menjalani pola makan sehat yang asyik. Contohnya saja, diet tanpa lemak, atau hanya makan sayur dan buah.

Lemak berfungsi untuk memperbaiki sel tubuh. Kalau tidak ada lemak, maka sel tubuh tidak akan beregenerasi. Sel otak saja, contohnya. Kalau tidak ada regenerasi, otak jadi sulit berpikir. Mau tubuh langsing tapi kulit keriput dan otak lemot? Jadi tetap harus ada konsumsi lemak dalam makanan kita. 

Begitu juga konsumsi sayur dan buah. Tanpa sayur dan buah, tubuh kurang vitamin dan serat. Bisa-bisa sembelit dan kulit tidak segar. Yang penting bagaimana mengombinasikan semua makanan tersebut agar tidak membuat tubuh gemuk dan tetap sehat. 

Sayuran itu penting ya Bu

Terakhir, Helga Angelina, co-founder Burgreens, sebuah restoran organik yang menyajikan berbagai healthy plant-based food. Bukan tanpa alasan Helga membuat restoran organik. Sesungguhnya itu dilatarbelakangi oleh pengalamannya sendiri yang sejak kecil sakit-sakitan. Setelah mengonsumsi healthy food, penyakit dan alergi yang sudah menahun di tubuhnya pun berangsur hilang. Dia pun mempelajari seluk beluk makanan sehat dan bercita-cita mempromosikan pola makan sehat di Indonesia sehingga mendirikan Burgreens bersama ketiga temannya. 

Helga 

Helga menyadari bahwa untuk menjalankan pola hidup sehat itu seseorang harus memiliki komitmen dan motivasi yang kuat. Kalau hanya ingin kurus, maka kita hanya akan menerapkan pola makan sehat sampai tubuh kurus tercapai. Helga sendiri termotivasi oleh keluarganya karena ingin terus hidup bersama keluarga, dia ingin tetap sehat. 

Acara kampanye #YakinSehat tak hanya diisi dengan talkshow tapi juga demo masak dua jenis makanan sehat ala Chef Steby. Wah saya seneng banget nih kalau ada masak-masak ya. Dua menu itu adalah Roti Jala Selada dan Smoothies Buah Sayur. Setelah Chef mendemonstrasikan keduanya, kami pun ditantang untuk mencoba membuat Roti Jala sendiri. 

Walaupun tidak menang, kami sudah puas bisa mendapatkan resep baru untuk diterapkan di rumah. Sejujurnya, saya belum mencoba Roti Jalanya karena lupa hehe... Baru nyolek sedikit rotinya, rasanya asin gurih. Isian dalamnya Selada dan Ayam Goreng. Kalau Smoothiesnya, saya sudah coba karena langsung dibagikan dalam mangkuk mungil setelah demo. 

Roti Jala

Saya tadinya berpikir smoothiesnya tidak enak karena dibuat dari campuran Strawberry, Bayam, Pisang, Sayur Kale yang diblender. Apa enak ya? Saya tidak bisa membayangkan makan bayam yang diblender. Selama ini kan bayam dimasak sayur kuah. Di atas smoothiesnya ditaburi biji-bijian sehat. Berhubung sudah dibagikan, saya pun mencoba mencicipinya. Ternyata....

Smoothies Sayuran dan Buah 

Enaaaak. Sumpah, enak banget. Tidak terasa sedang makan sayur bayam dan kale. Rasa dominannya adalah pisang. Smoothies ini bisa ditambah susu rendah lemak, bisa juga tidak. Sepulang dari acara ini, saya langsung praktekkan membuat smoothies sendiri dari sayuran dan buah yang ada di rumah. Karena hanya ada nanas, tomat, mentimun, bayam, ya saya blender saja semuanya. Ternyata... Juga enaaaak! 

Duh, selama ini kita sudah berpikir buruk terhadap sayuran ya. Kalau diblender kelihatannya eneg eh rupanya enak. Suami saya masih ogah mencicipinya dengan hanya melihat penampilan luarnya. Nanti saya coba lagi membujuknya ya.

Silakan dicoba Bu

Terakhir, tetap tidak lupa juga untuk melakukan medical checkup secara rutin agar pasti apakah kita #YakinSehat ? Dengan layanan Pro-Care Zurich Topas Life, layanan itu disediakan sampai nominal Rp 50 juta. PT Zurich Topas Life adalah perusahaan asuransi jiwa yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dan sudah ada di Indonesia sejak tahun 2010. 

Informasi lebih lanjut: 

Instagram: @zurichid

Twitter: @zurichindonesia