"Ah, Mama ini kenapa sih nyuruhnya makan dan mandi terus?"
Pernah diprotes begitu nggak Bu-Ibu? Saya sering, hihihi.... Kalau anak-anak tanya kenapa mamanya sering menyuruh makan dan mandi, maka mamanya heran kenapa anaknya susah disuruh makan dan mandi? Urusan susah makan inilah yang membuat saya harus rajin masak dan kreatif agar anak-anak suka makan. Eit, tapi kalau terlalu banyak makan juga nggak baik ya. Salah-salah nanti anak obesitas. Duh, jadi gimana dong?
Hari Rabu tanggal 8 November 2017 kemarin, saya bersama para ibu blogger diajak ke kantor PT. Ajinomoto Indonesia yang terletak di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Kami akan mengikuti acara-acara menarik dari pengetahuan seputar MSG, produk-produk Ajinomoto, talkshow yang mengulas obesitas pada anak dan cara mencegahnya, dan tentu saja demo masak sehat oleh Chef Yunita Princess.
Di Kantor Ajinomoto |
Saya dan teman-teman blogger diajak memasuki Dapur Umami, tempat di mana sering diadakan demo masak dengan menggunakan produk-produk Ajinomoto. Jadi sudah kebayang kan, kami bakal diajarin masak juga. Ini yang sudah saya tunggu. Saya paling senang ikut acara masak begini, karena bisa jadi modal memasak di rumah.
Untuk bisa ikutan demo masak di Dapur Umami ini antriannya panjang lho. Harus dipesan sebulan sebelumnya. Banyak komunitas ibu-ibu yang sudah ikutan demo masak di sini. Pastinya sangat bermanfaat ilmunya untuk menyajikan masakan yang lezat dan bergizi di rumah. Setelah MC, Mas Ridho membuka acara, Ibu Yani Herlyani selaku Consumer Food and Seasoning Departemen Manager PT Ajinomoto Indonesia memberikan sambutannya untuk para blogger.
Ibu Yani |
"Kebanyakan masakan sehat itu tidak lezat. Benar kan Ibu-ibu?" pertanyaan beliau menjadi pembuka sambutannya.
Saya langsung mengangguk. Ya iya emang bener. Contohlah diet yang pernah saya lakukan, yaitu diet tanpa garam dan gula. Duh, saya tersiksa sekali makan sayur bayam yang dimasak tanpa garam. Sudah ada tambahan garam dan gula pun menurut saya masih kurang lezat kalau untuk sayuran berkuah dan tumis-tumisan. Biasanya, saya juga menambahkan MSG sedikit di dalam sayuran berkuah dan tumis supaya lebih enak.
Nah, Bu Yani mengerti juga permasalahannya bahwa ada isu yang beredar kalau MSG itu berbahaya dan memunculkan penyakit. Makanya, para blogger diundang datang untuk melihat sendiri faktanya dan kemudian mengabarkan kepada dunia mengenai kebenarannya. Selain itu, para blogger yang diundang ini kebanyakan adalah ibu-ibu yang pastinya punya anak-anak kecil. Kendala utama yang biasa dialami adalah anak susah makan atau anak obesitas.
MASAKO mengajak ibu-ibu blogger untuk mengikuti talkshow mencegah obesitas pada anak dan demo masak masakan yang lezat tapi juga bergizi sehingga tidak menyebabkan obesitas. Tahu sendiri kan Bu, yang namanya masakan lezat kan pastinya bikin kita pengen makan terus dan akhirnya berat badan bertambah. Jadi, gimana caranya supaya masakan tetap lezat tapi nggak bikin obesitas?
Ibu Eurli |
Selanjutnya, Ibu Eurli Asria, Brand Manager Masako menjelaskan tentang produk MASAKO yang pastinya sudah kita kenal semua dong. Masako memang mudah dibeli di mana saja, di tukang sayur depan rumah pun ada. Masako ada dua varian, yaitu yang terbuat dari ekstrak daging sapi dan daging ayam berkualitas, plus bumbu dan rempah pilihan (bawang putih, bawang merah, lada, dan lain-lain). Jadi, daging ayam atau sapinya itu dimasak dan digiling, lalu diambil sarinya. Bentuk produk Masako berupa Granule (powder atau bubuk) berwarna kuning sehingga awet dan tahan lama, dikemas dalam plastik berlaminasi.
Produk Masako diproduksi langsung di pabrik Masako dengan menggunakan teknologi canggih, aman, higienis, dan halal dengan urutan produksi seperti yang bisa dilihat di gambar berikut:
Psssy... tahu nggak sih Bu, hanya Masako yang berani mempublikasikan proses produknya lho. Jadi, Bu Ibu bisa dilihat sendiri proses produksinya secara live di www.masakolivestream.ajinomoto.co.id. Dari mulai penerimaan daging di pabrik, perebusan daging, pemisahan tulang dan penggilingan daging, pengeringan, hingga pengemasan. Kita bisa menilai sendiri kualitas produknya dengan menyaksikan proses produksinya.
Untuk penyeleksian bahan baku, daging ayam yang dipilih adalah ayam jenis pedaging dengan usia 40-45 hari dan berat antara 1,8 - 2 kg per ekor. Daging ayam ini dikirim dari supplier daging RPH yang sudah mendapatkan sertifikat HALAL, jadi jelas disembelih sesuai syariat Islam mengingat di Indonesia ini mayoritas penduduknya beragama Islam. Sedangkan bumbu rempahnya diseleksi di pabrik oleh petugas produksi langsung dan dipisahkan dengan bahan yang kualitasnya kurang baik. Jadi, kalau bumbu rempahnya sudah busuk gitu ya disingkirkan, nggak akan dimasukkan ke dalam proses produksi.
Masako Ekstrak Daging Sapi dan Ayam |
Untuk daging sapi, dipilih dari sapi lokal dan sapi impor Australia yang digemukkan secara lokal, salah satu jenisnya adalah Sapi Brahman. Daging yang diambil adalah bagian paha depan karena dagingnya banyak dan tidak terlalu banyak kandungan lemaknya agar rasa kaldunya tidak berminyak. Lalu, apa sajakah keunggulan dari produk Masako?
- Sudah tentu terbuat dari bahan alami dan lengkap. Selain ekstrak daging ayam atau sapi dan bumbu rempah berkualitas, juga sudah ada garam, gula, MSG, sehingga rasa masakan lebih lezat. Jadi, kalau sudah menggunakan Masako, kurangi penggunaan garam atau kalau perlu nggak usah ditambah garam lagi karena di dalam produk Masako juga sudah ada garamnya.
- Praktis pemakaiannya, karena dikemas di dalam plastik sachet, jadi tinggal tuang. Nggak perlu menggiling bumbu rempah lagi. Buat ibu-ibu yang sibuk, sudah tentu sangat membantu dalam proses memasak.
- Ekonomis, harganya hanya Rp 1.000 per dua sachet, yang artinya per sachetnya hanya Rp 500. Kalau saya sendiri, satu sachet ini bisa untuk pemakaian 2-3 hari.
- Dapat digunakan untuk menu berkuah, tumisan, dan gorengan. Masakan apa saja bisa deh dikasih Masako. Kadang saya juga masukkan ke dalam rebusan bubur ayam, lho, jadi rasanya lebih gurih dan lezat.
- HALAL, nah ini yang paling penting juga ya. Masako sudah mendapatkan sertifikasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia, jadi aman secara syariat Islam ya Bu.
- Masako adalah produk bumbu kaldu nomor 1 di Indonesia dengan penjualan paling banyak.
Masako Bumbu Kaldu No.1 di Indonesia |
Ekstrak daging ayam di dalam produk Masako itu 1,1% atau 28 kali lebih banyak dibandingkan produk sejenis, sedangkan ekstrak daging sapinya 2,05% atau 3 kali lebih banyak dibandingkan produk sejenis. Produk Masako yang tersedia di pasaran, sebagai berikut:
Masako 11 gram, harga Rp 1000/ 2 bungkus
Masako 25 gram, harga Rp 1000/ bungkus
Masako 100 gram, harga Rp 4.000/ bungkus
Masako 138 gram, harga Rp 5.000/ bungkus
Masako 250 gram, harga Rp 9.000/ bungkus.
Masako memiliki kampanye dengan nama Lezat Bernutrisi untuk mendukung gizi anak-anak Indonesia. Masako mendorong ibu-ibu untuk memasak makanan yang bergizi dan sehat, khususnya sayur, tapi tetap memiliki cita rasa lezat dan enak. Anak-anak kan paling susah disuruh makan sayur. Makanya, sayurnya harus enak dan lezat. Nggak mau ketinggalan informasi penting dari Masako? Ikuti terus facebook fanspage ASLI Masako karena ada banyak hal yang bisa ditemukan seperti: Product Knowledge, Informasi Nutrisi Makanan, Informasi Resep, Kuis dan hadiah menarik.
Masakan di rumah saya pakai Masako & Sajiku |
MSG, Benarkah Aman?
MSG adalah kepanjangan dari Monosodium Glutamat dan lebih dikenal dengan sebutan Micin atau Vetsin. Sekarang sedang ngetren nih di media sosial, olok-olok kalau seseorang melakukan sesuatu yang salah, langsung deh dibilang, "kebanyakan makan micin sih!" Micin memang dianggap sebagai penyebab kebodohan. Apa benar begitu?
Nah, ini testimoni asli dari saya. Sebagai anak Betawi asli (ada campuran Jawanya sedikit sih), masakan di rumah keluarga saya dulu rasanya harus gurih. Kalau nggak gurih, ya nggak ada rasanya. Salah satu cara supaya gurih, ya pakai micin. Jadi, saya bisa dibilang sebagai salah satu anak generasi micin. Bodoh? Hm, tingkat kebodohan setiap orang sih berbeda-beda ya, tapi alhamdulillah semua anak orangtua saya cukup berprestasi di sekolah. Eh ciyee....
Sekarang bicara soal keamanan micin. Micin juga dituduh sebagai penyebab dari timbulnya berbagai macam penyakit, dari yang paling ringan seperti sakit kepala sampai yang paling berat: kanker. Secara logika sih gampang, kalau memang micin itu berbahaya, kenapa sampai hari ini nggak dilarang peredarannya? Bapak Haris Fadhillah selaku PR Manager PT Ajinomoto Indonesia menjelaskan fakta MSG yang banyak disalahpahami.
Bapak Haris Fadhillah |
Sumber rasa Umami itu berasal dari Glutamate (Kombu Dashi, kaldu bening dari ganggang laut atau rumput laut), Inosinate (Kerang), dan Guanylate (Jamur). Kandungan utama MSG adalah asam glutamat yang termasuk ke dalam asam amino non esensial, diperlukan oleh makhluk hidup sebagai penyusun PROTEIN atau kerangka-kerangka molekul penting di dalam tubuh. Asam Glutamat juga ditemukan pada tomat, ikan, daging, susu, brokoli, keju, bahkan di dalam ASI (Air Susu Ibu) pun ada MSG-nya yaitu sebanyak 50% dari total protein ASI. Nggak heran kan kenapa bayi suka minum ASI? Hayooo....
Ternyata, orang-orang di seluruh dunia juga memakai MSG, hanya namanya yang berbeda-beda. Ada yang menyebutnya Bovril (Eropa), Soy Sauce (China), Terasi (Indonesia), Vegemite (Australia), dan lain-lain. Sedangkan produk MSG dari PT Ajinomoto Indonesia dibuat dari fermentasi Tebu karena tanaman Tebu sangat mudah tumbuh di Indonesia, jadi pasokannya banyak.
Panjang bahasan Bapak Haris ini karena sangat menarik. Bahkan tak terasa sesinya sudah habis. Ya gimana enggak, sebagai ibu, saya juga nggak mau dong masukin "racun" ke dalam makanan anak-anak saya. Selama ini, MSG selalu dianggap racun karena bisa membuat anak jadi bodoh dan berpenyakit. Saya harus punya alasan kuat mengapa tetap menggunakan MSG. Kompisisi MSG terdiri atas 70% Asam Glutamat, 12% Natrium (Garam), dan 10% Air. Nah, di dalam MSG sudah ada garamnya, jadi kalau sudah pakai MSG, kadar garam yang ditambahkan ke dalam masakan bisa dikurangi.
Pemakaian MSG yang aman itu harus sesuai ketentuan. Intinya mah, makanan apa pun kalau dimakan berlebihan kan pasti berbahaya, nggak hanya MSG. Takaran di kemasan, gunakan MSG hanya 0,2 - 0,8% dari volume makanan. Digunakan bisa pada saat persiapan, memasak, atau saat akan dihidangkan. Gampangnya, gunakan MSG tidak lebih dari 2 sendok teh per hari. Nah, kalau masak sendiri, kita bisa menakarnya kan. Beda kalau beli makanan di luar, kita nggak tahu deh berapa banyak MSG yang dimasukkan ke dalam masakan. Makanya aneh kalau ada orang yang anti memakai MSG untuk masakan di rumah, tapi dia suka makan di luar atau jajan kuliner padahal hampir semua pedagang makanan menggunakan MSG dan kita nggak tahu berapa banyak yang digunakannya.
Setelah sekian lama dituduh sebagai penyebab kebodohan dan penyakit, MSG ternyata punya beberapa manfaat lho, diantaranya:
- Meningkatkan Cita Rasa Masakan: masakan jadi lebih enak tentunya, karena ada tambahan rasa gurih.
- Membantu Menjaga Kesehatan Mulut: produksi liur bertambah akibat masakan yang lezat.
- Membantu Pencernaan di Mulut, Lambung, dan Usus Halus: ada Reseptor Glutamat di lidah dan lambung.
- Mengurangi Konsumsi Garam 20%-40%: Eit, jangan salah. Bukan hanya MSG yang dituduh menyebabkan penyakit. Garam pun bisa memicu hipertensi jika terlalu banyak. Penggunaan MSG bisa mengurangi pemakaian garam, dengan syarat, kalau sudah pakai MSG ya takaran garamnya dikurangi atau tidak sama sekali.
Sayangnya, isu bahwa MSG berbahaya masih terus menyebar meskipun negara-negara di seluruh dunia sudah menyatakan keamanannya. Ya iyalah, kalau nggak aman masa masih diproduksi dan dibiarkan beredar? Menurut PERMENKES RI No 033-2012, MSG adalah bahan tambahan pangan penguat rasa yang diizinkan dengan batas maksimum penggunaan secukupnya (sewajarnya sesuai dengan tujuan penggunaannya). Jadi, Bu Ibu, masih takut pakai MSG?
Tips Mencegah Obesitas pada Anak
Wow, rasanya tak percaya melihat dokter yang satu ini ternyata sudah berusia 46 tahun! Keren banget nggak sih. Terlihat awet muda dan langsing. Saya yang 10 tahun lebih muda saja kalah. Dokter Rita Ramayulis, pengurus Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Ahli Gizi Indonesia, Tim Komite Pengendalian Obesitas Tingkat Nasional, Penulis Buku Gizi dan Kesehatan yang telah menulis 30 buku Gizi, dan Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta.
Dokter Rita ini ingin menjadi Role Model untuk Ibu-ibu sekalian. Jangan salah lho, nggak hanya usianya yang sudah 46 tahun tapi masih seperti 20 tahun, beliau juga sudah punya 4 anak! Dokter Rita membuktikan bahwa usia bertambah dan memiliki anak banyak BUKAN halangan seorang wanita yang ingin memiliki tubuh langsing dan sehat. Yah, kita lihat kan, contohnya saya sendiri deh, setiap kali hamil dan melahirkan, bobot tubuh pasti bertambah.
Obesitas adalah keadaan kelebihan lemak non esensial. Prinsip berat badan yang ideal yaitu makanan yang masuk seimbang jumlahnya dengan aktivitas yang dilakukan. Jadi, kalori yang masuk digunakan untuk energi semuanya, bukan disimpan. Nah, masalahnya kan kita ini malas gerak. Apalagi anak-anak zaman sekarang mainannya bukan di lapangan lagi tapi olahraga jari di gadget. Lebih banyak duduk dan menonton televisi, sehingga kurang gerak.
Apakah obesitas berbahaya? Ya, tentu saja. Obesitas bisa memicu munculnya penyakit lain yang berbahaya, contohnya diabetes. Orang yang obesitas sudah tidak memiliki rasa kenyang sehingga bawaannya mau makan terus. Terlalu tinggi asupan karbohidrat dan gula akan meningkatkan produksi insulin sehingga akhirnya tidak mampu lagi diproduksi dan menyebabkan diabetes. Tanda gejala diabetes pada anak ada pada di lipatan kulit leher berwarna kehitaman. Itu bukan daki ya Bu Ibu, tapi tanda si anak sudah terkena diabetes. Duh, seremnya.
Penyakit diabetes itu TIDAK BISA disembuhkan. Hanya bisa diobati untuk mengurangi sakitnya. Penyakit itu akan berlangsung seumur hidup. Jadi, sebelum terkena, lebih baik dicegah. Anak gemuk tak selalu sehat. Waspadai dulu gemuknya seperti apa.
Anak gemuk disebabkan oleh kondisi saat ibu hamil dulu terlalu gemuk, sehingga mempengarungi lemak janin atau anak yang terlalu banyak meminum susu formula, atau pemberian makanan padat yang terlalu dini yang mengandung gula dan lemak. Masalah umum pula adalah anak tidak suka sayur, padahal sayur mengandung vitamin, mineral, serat yang berperan dalam metabolisme lemak. Sekitar 93,5% masyarakat Indonesia tidak mengonsumsi sayur yang sesuai gizi seimbang, termasuk anak-anak.
Kalau konsumsi sayurnya rendah, maka akan meningkatkan konsumsi energi (karbohidrat, lemak, dan protein hewani). Lalu, gimana dong supaya anak suka makan sayur? Ya, tugas kita ibu-ibu untuk bisa memasak sayuran yang enak dan lezat supaya anak suka makan sayur. Dokter Rita juga memperkenalkan tentang Diet REST (Rendah Energi Seimbang dan Teratur). Pada diet ini, kita mengurangi asupan lemak dan gula, serta memperbanyak aktivitas. Tidak ada pantangan makanan, tapi hanya memodifikasi menu makanan.
Prinsip diet REST pada anak dan remaja, ada 3:
MOVE
Bergerak atau memperbanyak gerakan pada aktivitas sehari-hari sehingga pertumbuhan tulang dan otot akan maksimal dan mengeluarkan energi lebih banyak. Contoh stimulasi gerakan pada anak, yaitu saat anak menonton televisi. Anak-anak pada umumnya suka memindahkan chanel televisi. Letakkan remote televisi di tempat yang jauh, agar anak-anak bangun dari duduknya untuk mengambil remote.
MODEL
Orang tua harus menjadi model yang baik untuk anak, termasuk kebiasaan makan. Anak tidak bisa menyaring perilaku yang dilihatnya dan selanjutnya akan mengikutinya. Jadi, anak-anak akan mengikuti kebiasaan makan orangtuanya. Saat besar, mereka tidak bisa menyaring perilaku makan yang dilihatnya jika mereka tidak mendapatkan Nutrition Parenting. Dokter Rita mencontohnya kebiasaan makannya yang ditiru oleh kedua anaknya, dan kini kedua anaknya menjadi role model di lingkungan sekolahnya karena pola makan sehat yang diterapkan. Kalau orangtua mencontohkan suka makan sayur, maka anak-anak akan suka makan sayur. Kalau orangtua hanya menyuruh anak supaya makan sayur tapi tidak ikut memakannya, maka anak-anak pun tidak akan memakannya.
MEET
Libatkan anak bersama orangtua untuk melakukan perubahan dalam pola makan. Sempatkan waktu untuk makan bersama-sama.
Berikut tips-tipsnya nih, untuk menerapkan pola makan sehat dan anak bebas dari obesitas:
- Ajarkan anak mengenal rasa lapar dan kenyang.
- Ajarkan anak mengendalikan rasa bosannya tanpa makanan. Misal nih, saat sedang menonton teve, biasanya kan ditemani makanan supaya nggak bosan. Nah, orangtua terlibat aktif bersama anak, sehingga anak nggak sebentar-sebentar minta makanan.
- Kalau anak minta tambah makan, berikan saja buah dan cobalah mengulur waktu kemudian berikan makanan rendah lemak dan gula.
- Berikan buah kepada anak dengan 3 pilihan. Misal, "mau makan apel, mangga, atau pepaya?" Bukannya malah nanya, "mau makan buah nggak Nak?" Jelas, anaknya pasti jawab tidak.
- Bu Ibu juga harus mengurangi masak makanan berlemak dan berminyak dan kurangi juga tambahan gula pada makanan dan minuman anak.
- Ibu pandai-pandailah bercerita saat anak sedang makan sayur. Misalnya, cerita tentang wortel yang tersesat di kandang kelinci.
- Berikan pujian pada anak saat dia mau makan sayur, buah, dan makanan sehat lainnya.
Nah, ini dia demo masak yang juga ditunggu oleh ibu-ibu blogger. Chef Yunita Princess memberikan banyak tips mengolah sayur agar enak dan tetap bernutrisi. Setidaknya, ada beberapa tips yang saya tangkap dari Chef Yunita:
- Cuci sayuran di bawah air mengalir dalam wadah yang memiliki lubang kecil-kecil sehingga kotorannya bisa turun. Kesalahan mencuci sayur yang biasa dilakukan ibu-ibu adalah, memasukkan sayuran ke dalam wadah tertutup lalu merendamnya, kemudian membuang airnya dari atas. Akibatnya, kotoran tidak sepenuhnya hilang karena masih ada yang mengendap di bawah.
- Jika sayuran masih ingin disimpan atau untuk stok di kulkas, maka lakukan proses Blansir. Yaitu, sayuran dicuci sebentar dengan air panas, kemudian diguyur dengan air dingin (air es). Terakhir, kemas sayuran di dalam wadah tertutup (kedap udara), bisa gunakan plastik kedap udara, dan simpan di dalam kulkas.
- Memasak sayuran jangan lama-lama. Masaklah setengah matang, sehingga warna sayuran masih segar dan saat dimakan masih renyah. Masak sayuran di akhir proses pemasakan. Jadi, bumbu-bumbunya dulu, baru masukkan sayurannya sebentar.
Chef Yunita |
Chef Yunita juga mengajak para blogger untuk memasak bersamanya. Ada dua resep yang didemonstrasikan dan blogger mendapat kesempatan untuk mencicipi keduanya pada jam makan siang. Yang pertama adalah Brokoli Saus Telur Asin. Saya ketagihan nih makannya. Saat melihat penampakannya, agak aneh menurut saya karena baru kali itu melihat sayuran disiram dengan kuning telur asin. Walaupun kata Chef Yunita, masakan dengan saus telur asin itu sedang tren, tapi saya baru kali ini mencicipinya. Eit, ternyata rasanya... endeuus banget.... Enak deh. Akan saya coba di rumah. Semoga bisa seenak buatan Chef Yunita.
Resep-resep lainnya bisa didapatkan di www.dapurumami.com. Jangan lupa dipraktekkan lho, Bu Ibu. Insya Allah semuanya enak dan sehat.
Setelah diajari memasak oleh Chef Yunita, giliran blogger nih ditantang memasak resep ketiga dengan hanya bermodalkan kertas resep hehe.... Ibu-ibu blogger dibagi ke dalam kelompok-kelompok, per kelompok 5 orang. Kami ditantang memasak Bayam Mentega. Setelah bersemangat memasaknya, hasilnya... kami tidak menang! Horee... tapi nggak apa-apa. Yang penting keseruannya dan saya jadi dapat 3 menu baru untuk dipraktekkan di rumah. Tentunya supaya lezat, pakai Masako donk.
Serius menghias masakan |
Tim Brokoli |
Terima kasih untuk Masako dan PT Ajinomoto Indonesia yang sudah mengundang saya bersama ibu-ibu blogger lainnya. Bu Ibu, jangan lupa ikuti terus informasi menarik di fanspage ASLI Masako ya... Tak hanya mendapatkan informasi menarik soal gizi dan resep masakan, tapi berkesempatan mendapatkan hadiah-hadiah dari kuis-kuisnya lho.
kalo masak, saya juga selalu pake masako atau ajinomoto :)
ReplyDeleteSama doong
DeleteSuka banget pakai masako, biasanya bungkusnya digunting, terus dicuci. Kan ada resepnya tuh. :D Hehehe
ReplyDeleteMasak nggak pakai masako, rasanya kaya gimanaaaa gitu. :D
ReplyDeletekurang sedap yaa
DeleteUlasanny lengkap bangeeet mbak... Aku jadi makin yakin pake masako karena sampai ke proses penyembelihan nya juga diperhatikan sesuai syariat islam ya... Keren deh...
ReplyDeleteIya betul, Masako halal
DeleteMbak Leyla, duluuu...banget memang pernah ada tuh kabar katanya kalau masakan pake vetsin atau micin, maka 20 tahun kemudian anak atau kita-kita nih bakal jadi bodoh. Tapi dijaman now ini si Mbak gak pernah ketinggalan di dekat tempat garam pasti ada tempat MASAKO. Masakan tanpa masako memang, gimanaa....gitu.
ReplyDeleteKurang enak ya kalo gak pake Masako, Bun
DeleteWah...sampe proses pembuatan bumbu Masakonya juga diperlihatkan ya. Beneran dari daging ayam segar ya mbk, pantas rasa gurihnya karena kaldu dari daging ayam itu sendiri ya. jadi makin yakin nih kalo penggunaan MSG itu tidak berbahaya asal dikonsumsi sesuai takaran seharusnya. Makasih sharing infonya ya mbak.
ReplyDeleteBetul bun, pemakaiannya sesuai aturan yaa..
Deletedlu aku anti tp lama2 pake juga,haha. Tak dipungkiri memang enak :D
ReplyDeleteasal gak berlebihan sih gpp bun
DeleteAsyiknyaaa kalau di rumah punya stok bumbu instan dari Ajinomoto ya. :)))
ReplyDeletestoknya banyak niiih
DeleteAcaranya padat berisi ya...ilmu pun bertambah pulang dari Acara Bicara Gizi Bersama Masako
ReplyDeleteIya seneng ya Bun
DeleteNgomongin obesitas, Indonesia merupakan negara dg penderita obesitas ke10 di dunia. Lumayan banyak tuh berarti org gemuk di Indonesia dan obesitas ini ternyata bisa dikendalikan dengan pola mkn yg tepat dan sesuai. Acara Masako ini pas bgt nih dengan obesitas di Indonesia.
ReplyDeleteiya betul, aku pun harus nurunin BB hehe
DeleteEtapi ya.. keluargaku tuh waktu sebelum menikah pada langsing langsing banget meski banyak makan. Pas dah nikah mulai deh pada gemuk semua.
ReplyDeleteberarti penyebabnya menikah ya?
DeleteBahkan dalam ASI pun ada kandungan MSG alaminya ya, makanya bayi pada suka nge ASI mungkin rasanya ga cuma manis tali ada gurih2 asinnya, heuheuheu.
ReplyDeleteiya pasti ASI ada gurih-gurihnya
DeleteGalfok sm foto2 Selfinya mb leyla, backgroundnya keren2, btw seneng bgt bs ikut acara Masako dpt ilmunya byk
ReplyDeletekantor ajinomoto bisa buat selfie yaa
DeleteWah, kalau Masako sih pastinya udah ga asing buat kita. Aku kalo masak sop, bikin bubur ayam sendiri pun pakai Masako. Lezat, bergizi dan halal itu paling penting. 1 bungkus bisa buat beberapa masakan loh. 500 rupiah murah ya hehehe apalagi belinya rencengan di pasar. Mbak Leyla dapat ilmu juga di di dapur umami gimana caranya supaya anak bisa makan enak tanpa obesitas. Keren!
ReplyDeleteyup, aku jg bikin bubur ayam pakai masako
DeleteProduksi bisa dilihat secara Live itu sesuatu dan jarang banget loh! anakku paling gampang kalo di suruh makan, tp kalo di suruh mandi lamaaanyoooo hehe thanks untuk tips makanan sehatnya ya mba..
ReplyDeletewakakakak... disuruh mandi memang derita anak-anak
DeleteSaya memang masak pakai Masako satu bungkus yang Rp 500 bisa untuk 4 kali masak. Soalnya saya masak ga sekaligus banyak. Seru ya niscaya gizi bersama Masako.
ReplyDeleteiya bun, hemat ya
Deletehuahahaha... aku bukan anti MSG tapi untuk anakku sementara gak boleh pake MSG dulu, tapi untuk makanan mamaknya ya pake MSG soalnya gurih gurih nyoy~
ReplyDeletemamak mah bebas ya
DeleteAnakku belum boleh karena masih MPASI. Tapi klo jajan micin ibunya jalan terus hihi. Makasih infonya mbaaak. :)
ReplyDeleteibunya ngemilnya micin yaa
DeleteAku pake pake aja dari dulu... suka gurih nya susahh move on. Yg penting gak berlebihan.. diingetin ama lemak xixixi
ReplyDeleteiyup, asal gak berlebihan
DeleteAsli lengkap bangeeet ini tulisannya Mak Ela.. :D Kesian amat ya MSG selalu jadi kambing hitam hehe.. Aku juga suka pakai tapi sama mba, satu sachet bisa buat beberapa kali masak.. :D
ReplyDeleteiya jadi kambing hitam padahal dipake terus yaa
Deletemakanan apa pun kalau dimakan berlebihan kan pasti berbahaya, nggak hanya MSG. Takaran di kemasan, gunakan MSG hanya 0,2 - 0,8% dari volume makanan.nah info bagian ini nih yang mungkin jarang dibaca, jadi menggunakannya seenaknya dan segurihnya, semoga ibu ibu jadi melek info soal msg ya.
ReplyDeleteasal sesuai takaran, insya allah aman
Deleteaku pengguna setia saori tiram sedari produknya muncul, baru tau saori ternyata produk ajinomoto ya, btw punya banyak bumbu masako di rumah, tukang sayur klo gak ada kembalian 1000 suka nawarin masako aja tapi jarang pake, karena campuran gula sama garam udah gurih nyess
ReplyDeleteIya Saori juga produk ajinomoto
DeleteWah, ini sih bumbu andalan saya di dapur. Masako ayam dan sapi. Numis atau bikin sop biasa aja, anak-anak lahap makannya. Enak sih...
ReplyDeleteYup, enak yaa
DeleteJadi kalau bilang nggak suka masak dan makanan pakai msg, tapi masih makan di luar percuma aja yaa mba
ReplyDeletebetul mbaa
DeleteEnak pokoke kalau masak pakai MSG haha.
ReplyDeleteYg penting kan semua ada kadarnya, jangan terlalu berlebihan jg krn apa2 yg berlebihan gk bagus :D
nah, kuncinya itu, jangan berlebihan
DeleteAku juga pake MSG, gak anti2 lah. Kalo wajar pakenya ya aman aman aja. Sebungkus bisa 2-3 hr malah baru habis. Produk dr Ajinomoto lengkap banget loh itu, nolong banget buat mamah muda yg repot sm anak bayik jd masak praktis deh
ReplyDeleteiya, sama, aku jg sebungkus bisa beberapa hari baru habis.
DeletePasti hasil masakannya enak yah mba. jadi pengen rasanya nyobain juga
ReplyDeleteyuk mariii
DeleteJadi tambahan menu ya untuk keluarga nplus dapat tips sehat juga
ReplyDeleteresep somaynya udah kupraktekin sendiri hehe
DeleteProduk Masako banyak juga yaa..
ReplyDeleteproduk ajinomoto, tepatnya.
DeleteKalau nggak dikasih garam dan gula, rasanya anyep mba. Aku juga kadang pakai MSG dikit kalau masak, kayaknya kurang nendang rasanya kalau nggak pakai MSG. Apalagi masako murah ya, cuma 500 rupiah per sachet. Pas banget buat kantung emak-emak, yang suka ngirit belanja.
ReplyDeleteiya, kasih masako sedikit aja
DeleteWah, masakan jadi variatif yaa
ReplyDeletedan enaaak
DeleteJadi tambah yakin dengan Masako
ReplyDeleteyakin doong
DeleteWahh seru banget kayaknya ya bisa kesana.
ReplyDeleteseru Meel
Deletelengkap banget penjelasannya. Jadi paham tentang MSG ya intinya gunakan seperlunya. Terlalu gurih juga ga oke, kan. Makasih lho resepnya, mau bikin di rumah ah.
ReplyDeleteiya gunakan seperlunya
DeleteJadi terbuka mengenai MSG..Mkch y Mba Leyla
ReplyDeletesiip
Deletekemarin itu ngerasa tercerahkan banget lah masalah MSG untuk anak2 ini.. tenaaaaang jadinya.
ReplyDeletealhamdulillah ya mbaak
DeleteSehabis ikutan talkshow-nya, saya makin yakin pakai Masako :))
ReplyDelete