Di Saung Emak, kita akan merasakan sensasi makan di rumah emak, makan dengan pemandangan alam dan harga makanan yang sangat terjangkau.
Makan di rumah Emak adalah salah satu hal yang dirindukan setiap anak. Terlebih bila rumah Emak ada di kampung yang masih alami suasananya. Seperti rumah Emak Mertua saya di Garut. Mau makan sambil melihat pemandangan hijau royo-royo ya tinggal ke luar rumah. Apalagi masakan Emak Mertua memang juara rasanya, membuat anak-anak tidak pernah lupa untuk pulang.
Di rumah Emak, tentu saja makanannya gratis. Kecuali kalau kita sadar diri untuk menyumbang uang belanja yang jumlahnya tetap jauh lebih kecil daripada makan di restoran. Nah, bagaimana kalau kangen dengan masakan Emak tapi belum sempat pulang? Di Pengasinan, Sawangan Depok, ada rumah makan tradisional dengan menu Sunda: Saung Emak.
Lokasi: pintu masuk Saung Emak |
Dulu saya pernah membaca ulasan teman tentang rumah makan berbentuk saung yang harga makanannya fantastis. Untuk makan 2 orang saja, harus merogoh kocek setengah juta dengan kualitas makanan yang biasa. Tadinya saya juga agak was-was saat suami mengajak mampir ke Saung Emak. Ternyata kekhawatiran saya tidak terbukti.
Rumah makan Saung Emak ini jaraknya hanya sepelemparan batu dari rumah saya, alias tidak jauh-jauh amat. Dekat rumah kok makan di rumah makan? Ya kan saya malas masak, jadi kami suka melipir ke warung terdekat hahaha.... Eh, tapi buat kami, makan di luar saat akhir pekan juga sekaligus rekreasi. Kalau naik motor atau mobil, saya hanya butuh waktu 15 menit untuk sampai di Saung Emak.
Lokasi: Saung Emak |
Lokasinya di Pengasinan, Sawangan, yang masih belum padat penduduk jadi perjalanannya juga tidak macet kalau dari rumah saya di Citayam. Lain halnya kalau dari Kota Depok mungkin macet karena tahu sendiri kan Depok ya begitulah.
Sampai di Saung Emak pas jam makan siang, alias sekitar jam 1. Saya langsung surprised melihat dekorasinya yang instagrammable. Meja-meja makannya memang berbentuk saung, baik yang di dekat danau maupun tidak. Saya langsung minta difoto oleh suami, lumayan untuk menambah feed Instagram @LeylaHana. Uhuk.
Lokasi: Saung Emak |
Tentunya dengan dekorasi yang sungguh-sungguh begini membuat saya makin was-was dengan harga makanannya. Saya cari dulu di google deh siapa tahu ada yang sudah mereview Saung Emak, eh ternyata memang ada. Katanya, harga makanannya relatif murah. Ya sudah, kami berani masuk ke dalam. Jiyaaah.... Yah, kan kalau setengah juta cuma untuk makan di dekat rumah, rasanya kebangetan. Mending pulang sekalian ke rumah.
Suami mengajak ke sini setelah melihat foto-fotonya di internet yang katanya makan di pinggir danau atau tengah danau. Memang ada saung yang agak ke tengah danau, tapi kami memilih yang di pinggir danau saja. Rumah makannya tidak begitu ramai, jadi masih ada saung yang kosong. Jumlah sayangnya juga cukup banyak sih.
Satu saung bisa ditempati untuk 4-6 orang. Pelayan datang membawakan menu makanan. Palayannya tidak seperti pelayan di restoran yang memakai seragam. Pelayannya mirip dengan emak-emak di sekitar kita saja, berpakaian sederhana. Deg-degan membaca menu makanannya, daan kami terkejut dengan harga-harganya.
Harganya cukup murah untuk makanan di ruman makan yang terkonsep seperti ini. Apalagi tempatnya luas dan terbuka. Ada menu seafood dan masakan Sunda. Suami memilih masakan Sunda saja. Untuk menu seafood, harganya agak mahal sih tapi ya namanya juga seafood. Misalnya, satu porsi udang dihargai Rp 70.000.
Menu yang kami pilih beserta harganya:
Paket nasi ayam kremes, lalap, dan sambal Rp 17.000.
Nasi Goreng Rp 15.000
Sayur Asam Rp 6.000
Karedok Rp 12.000
Teh Manis Rp 4.000
Es Jeruk Rp 5.000
Kelapa Hijau Utuh Rp 12.000
Teh Manis Rp 4.000
Es Jeruk Rp 5.000
Kelapa Hijau Utuh Rp 12.000
Cukup terjangkau, kan? Sembari menunggu masakannya siap, kami foto-foto lagi sepuasnya. Tidak lupa salat Zuhur karena disediakan juga fasilitas musala yang lumayan walaupun sederhana. Namanya juga di kampung. Saat kami akan makan, baru deh berdatangan tamu-tamu lain.
Namanya juga harga segitu ya, setelah kami mencicipi makanannya, ternyata rasanya juga sesuai dengan harganya. Alias: standar. Jadi jangan berharap rasanya ala chef ya, ini rasanya sama seperti masakan Emak pada umumnya. Dari semuanya itu, yang spesial adalah Karedok atau sayuran mentah dengan bumbu kacang. Mirip gado-gado tapi kalau gado-gado sayurannya direbus.
Sayur asamnya terlalu asam tapi saya suka. Sayur asam itu sebenarnya pesanan suami saya, tapi dia nggak suka karena sangat asam. Sedangkan saya suka yang asam begini. Untuk makan berempat, kami hanya merogoh kocek kurang dari 100.000 bonus foto-foto dengan latar caem. Suami jadi ketagihan ke sini, padahal yang banyak difoto kan saya hahahaha....
Sepertinya yang bikin ketagihan adalah suasananya plus harga makanan terjangkau. Jadi kapan ke sini lagi? Tinggal cusss.....
Sayur asamnya terlalu asam tapi saya suka. Sayur asam itu sebenarnya pesanan suami saya, tapi dia nggak suka karena sangat asam. Sedangkan saya suka yang asam begini. Untuk makan berempat, kami hanya merogoh kocek kurang dari 100.000 bonus foto-foto dengan latar caem. Suami jadi ketagihan ke sini, padahal yang banyak difoto kan saya hahahaha....
Sepertinya yang bikin ketagihan adalah suasananya plus harga makanan terjangkau. Jadi kapan ke sini lagi? Tinggal cusss.....
Gamis biru by Yossy Fashion. Baca juga: Nuansa Biru dari Sahabat yang Bikin Terharu.
kangen karedok euy di sby gk ada yg jual, haha
ReplyDeleteADA KAREDOK KOLOR JENGKOL
DeleteGagal fokus sama warna baju mba Leyla, ngejreng euy. Tapi makanan nya sepertinya enak semua. Bolehlah kapan-kapan ajak saya kesana..
ReplyDeleteKaredok dan sayuran mentah bumbu kacang ya yang paling echo maricho? Wiiihh asik ya mbak Leyla.. ada mushola juga penting tuh. Harga makanannya terjangkauuuu bingits.. bawa anak2 pasti happy nih ala kampung lokasinya ya.
ReplyDeleteKeluargaku pasti senang nih kalau diajak makan ke sini. Sambalnya ada pilihan tingkat kepedesan atau nggak, mba?
ReplyDeletebagus banget bisa jadi referensiku kalo ke Depok mba :D
ReplyDeleteasyik, ada tempat baru yang harus dikunjungi didepok
ReplyDeleteRekomended banget nih tempat Saung Emak, buat kumpul2 bareng keluarga besar saya, makanannya pas dan cocok dikantong
ReplyDeleteAih, saya bolak balik depok ga lirik yang satu ini, terimakasih informasinya mba Lelya.
ReplyDeleteLain kali kalau jalan2 ke Depok saya sempatkan mampir tuk icip-icip disini.
Harganya masuk sih ke budget wiskul saya yang penting rasanya enak dan bikin balik lagi
ReplyDeleteAh gak salah. Murah meriah banget. Dan tempat Asik buat selfie
ReplyDeleteWaah ..murah murah. Jadi pengin ke Saung Emak jugaa . Pemandangannya oke ya.
ReplyDeletekalo tempatnya nyaman banget kayak gitu
ReplyDeletepengunjung pasti seneng banget ya
bikin pingin kesana lagi kapan kapan
Mb ela, ke sini yukkk kita foto foto plus makan
ReplyDeleteWah, rekomendasi nih hrs d coba.
ReplyDeletesatu selera ama aku, aku jg suka sayur asem yang asem.. ya namanya jg sayur asem.
ReplyDeletewaj ini harus ditandai nih.. jd ada alternatif rumah makan selain ke arah margonda.. makasih mb ela infonya
Enak makanannya, cuma sayang musholla seperti gudang tak terawat, padahaal hanya space sedikit yg di butuhkan tembok depan masih habel yang tak bersemen,mungkin karena gak pentong jadi terlihat seperti tak tetawat
ReplyDeleteLihat spotnya pengen banget ke sini, tapi makanannya biasa nanget ya, mba? Pas aku browsing saung emak, tulisanmu top one google nih
ReplyDelete