Foto di salah satu rumah adat Studio Alam TVRI |
Berapa lama waktu yang kita habiskan untuk keluarga? Bukankah mereka adalah orang-orang yang paling penting dalam hidup kita? Tetapi, mengapa begitu sulit meluangkan waktu yang berkualitas untuk mereka?
Akhir pekan biasanya menjadi hari kumpul keluarga, setelah lima hari didera kesibukan kerja dan sekolah. Walaupun sehari-hari di rumah, saya tidak 24 jam bertemu anak-anak karena kedua anak saya bersekolah sampai sore. Mumpung anak-anak masih kecil, saat libur sekolah, kami sering jalan-jalan sekeluarga.
Mengapa? Karena jalannya waktu tidak terasa, tahu-tahu anak-anak sudah dewasa dan orangtua tak punya banyak waktu bersama. Mereka akan disibukkan oleh keperluan masing-masing, apalagi kalau sudah punya keluarga sendiri. Hiks, sedih.
Kami bukan keluarga dengan ekonomi lebih sehingga bisa jalan-jalan ke luar kota atau ke luar negeri. Itu bukan berarti akhir pekan kami sepi dari kegiatan bersama. Di rumah juga bisa kumpul keluarga, dan kalaupun jalan-jalan ke luar rumah ya tidak perlu jauh-jauh. Yang penting anak-anak senang dan merasakan keberadaan kami sebagai orangtua.
Salah satu tempat yang beberapa kali kami datangi untuk liburan murah keluarga adalah Studio Alam TVRI di Kampung Cikumpa Jalan Raden Saleh No 90 Sukmajaya Depok. Sudah lama saya dengar tempat ini dari seorang teman yang tinggal di dekat sana, tapi baru beberapa waktu lalu kami datangi.
Dari rumah di Citayam, butuh waktu 1,5 jam (kalau tidak macet) untuk sampai ke Studio Alam TVRI. Teman suami saya punya sekolah alam juga di dekat sana. Tempatnya memang menyatu dengan alam. Jadi siapa bilang di Depok tidak ada tempat liburan keluarga yang asri dan alami?
Membaca namanya, Studio Alam TVRI memang dulunya dipakai untuk syuting acara-acara televisi. Biaya masuknya murah sekali, kalau jalan kaki hanya Rp 1.000, naik motor Rp 5.000, dan naik mobil Rp 10.000. Kami datang menjelang sore, sekitar jam 3-an dan masih ada pengunjung yang beraktivitas di sini walaupun tidak ramai sekali.
Rerimbunan pepohonan memberikan kesejukan di tengah udara Kota Depok yang panas dan gersang. Sebelum mulai jalan-jalan, anak-anak sudah berlarian lebih dulu ke Situ (danau) yang ada di dalam Studio Alam TVRI ini. Di Depok memang ada banyak Situ dan beberapa rumah makan juga memanfaatkan situ-situ ini sebagai daya tarik pengunjung, salah satunya Saung Emak.
Di Situ itu ada bebek-bebekan atau perahu dengan aneka bentuk binatang yang menanti pengunjung. Per orangnya Rp 10.000, satu perahu dinaiki 2 orang. Kami menaiki dua perahu karena berlima. Anak-anak senang sekali menaikinya. Ismail dan Sidiq naik perahu berdua dan terlihat susah payah menggenjot pedalnya. Perahu itu memang dijalankan dengan menggunakan pedal.
Lumayan juga lho, waktunya tidak dibatasi sampai capai sendiri. Ya akhirnya kami selesai deh naik perahunya karena memang capai. Danaunya sendiri tidak begitu luas. Setelah puas naik perahu, baru deh kami menelusuri kawasan Studio Alam TVRI ini walaupun tidak jauh sampai ke belakang karena luas sekali sampai 30 hektar.
Di kawasan ini terdapat kurang lebih 19 rumah adat yang digunakan untuk syuting. Di bagian depannya ada patung penyiar berita yang jadi sasaran anak-anak untuk dinaiki. Kondisi patungnya tidak terawat karena sudah rompal. Beberapa lokasi menjadi tempat asyik untuk pacaran, karena saya menemukan beberapa remaja yang sedang pacaran di belakang bangunan berbentuk Pura.
Agak kurang enak juga sih melihatnya, membayangkan kalau itu anak-anak saya sendiri karena usia mereka masih sangat muda, sekitar usia SMP-SMA tapi pacarannya dekat sekali. Lain dong dengan saya yang pacaran bawa 3 anak hehe.....
Bangunan berbentuk Pura, seperti gerbang kerajaan Majapahit itu memang terlihat eksotis seolah-olah kita sedang berada ke Bali. Di balik bangunan itu ada ruangan semacam ruangan olahraga yang cukup besar. Saya juga melihat kandang kambing.
Di depan bangunan Pura ada semacam hutan kecil dengan rimbun Pohon Pinus yang bisa menjadi lokasi foto. Buktinya, saya dan suami juga asyik foto-foto meskipun outfitnya kurang mendukung karena tidak ada persiapan. Tadinya ke tempat ini memang hanya untuk menemani anak-anak bermain, eh ternyata tempatnya oke juga buat foto-foto.
Masih di bagian depan Studio Alam TVRI, ada makam keramat Mbah Genthong. Saya kurang tahu sejarahnya karena coba googling kok tidak menemukan informasi mengenai malam ini. Keberadaan makam ini membuat aura Studio Alam TVRI ini agak mistis, apalagi saya menemukan berita tentang kisah-kisah horor di dalamnya.
Konon katanya di lokasi ini ada penunggunya. Hiy... Alhamdulillah sih selama kami di sana tidak ada kejadian aneh-aneh. Lagipula, tempat ini sering dijadikan lokasi outing sekolah alam. Saya tak menemukan tempat salat tapi sebelum memasuki Studio Alam TVRI ini (sebelum pos jaga) ada sebuah musola kecil. Kami pun salat di sana.
Sayangnya, kami tidak meneruskan perjalananan sampai ke belakang karena hari sudah sore dan harus cepat pulang. Mungkin kalau kemalaman, hantunya muncul hehe becanda. Nah, buat teman-teman yang mau kumpul-kumpul dengan biaya murah meriah di lokasi yang luas, bisa ke sini saja. Bagaimana dengan makanan atau tempat makan?
Saya tidak menemukan ada restoran atau rumah makan, tapi ada penjual mie instan dan minuman ringan. Tukang bakso dan somay juga bisa masuk, sayangnya mereka hanya sebentar singgah, padahal saya mau beli. Eh baru nengok sebentar, sudah hilang. Mungkin mereka juga tidak mau lama-lama karena takut yang belinya penunggu tempat itu. Hadeeh.
Jadi kalau mau kumpul-kumpul sepertinya harus membawa makanan dan minuman sendiri asal sampahnya tidak dibuang sembarangan ya. Lokasi tempat ini sudah bebas sampah lho, walaupun tidak terlihat ada penjaga tapi tidak ada sampah yang berserakan. Mudah-mudahan sih semua pengunjung menjaga kebersihan tempat ini, karena sayang sekali kalau tempat ini juga dicemarkan oleh sampah.
Bangunan berbentuk Pura, seperti gerbang kerajaan Majapahit itu memang terlihat eksotis seolah-olah kita sedang berada ke Bali. Di balik bangunan itu ada ruangan semacam ruangan olahraga yang cukup besar. Saya juga melihat kandang kambing.
Danau atau Situ |
Di depan bangunan Pura ada semacam hutan kecil dengan rimbun Pohon Pinus yang bisa menjadi lokasi foto. Buktinya, saya dan suami juga asyik foto-foto meskipun outfitnya kurang mendukung karena tidak ada persiapan. Tadinya ke tempat ini memang hanya untuk menemani anak-anak bermain, eh ternyata tempatnya oke juga buat foto-foto.
Masih di bagian depan Studio Alam TVRI, ada makam keramat Mbah Genthong. Saya kurang tahu sejarahnya karena coba googling kok tidak menemukan informasi mengenai malam ini. Keberadaan makam ini membuat aura Studio Alam TVRI ini agak mistis, apalagi saya menemukan berita tentang kisah-kisah horor di dalamnya.
Konon katanya di lokasi ini ada penunggunya. Hiy... Alhamdulillah sih selama kami di sana tidak ada kejadian aneh-aneh. Lagipula, tempat ini sering dijadikan lokasi outing sekolah alam. Saya tak menemukan tempat salat tapi sebelum memasuki Studio Alam TVRI ini (sebelum pos jaga) ada sebuah musola kecil. Kami pun salat di sana.
Sayangnya, kami tidak meneruskan perjalananan sampai ke belakang karena hari sudah sore dan harus cepat pulang. Mungkin kalau kemalaman, hantunya muncul hehe becanda. Nah, buat teman-teman yang mau kumpul-kumpul dengan biaya murah meriah di lokasi yang luas, bisa ke sini saja. Bagaimana dengan makanan atau tempat makan?
Rumah adat Betawi |
Saya tidak menemukan ada restoran atau rumah makan, tapi ada penjual mie instan dan minuman ringan. Tukang bakso dan somay juga bisa masuk, sayangnya mereka hanya sebentar singgah, padahal saya mau beli. Eh baru nengok sebentar, sudah hilang. Mungkin mereka juga tidak mau lama-lama karena takut yang belinya penunggu tempat itu. Hadeeh.
Jadi kalau mau kumpul-kumpul sepertinya harus membawa makanan dan minuman sendiri asal sampahnya tidak dibuang sembarangan ya. Lokasi tempat ini sudah bebas sampah lho, walaupun tidak terlihat ada penjaga tapi tidak ada sampah yang berserakan. Mudah-mudahan sih semua pengunjung menjaga kebersihan tempat ini, karena sayang sekali kalau tempat ini juga dicemarkan oleh sampah.
Hutan Pinus |
Ssst... ini rahasia yang akhirnya saya beberkan ke publik. Sewaktu ke tempat ini, saya sedang marahan dengan suami. Tipsnya kalau suami istri sedang marahan, jangan ada yang pergi, pisah ranjang, apalagi pisah rumah. Sebaliknya, luangkan waktu untuk berjalan-jalan berdua. Kalau anak-anak masih kecil, ya tidak apa-apa bersama anak. Pokoknya jangan sampai putus komunikasi. Kelihatan nggak dari foto di atas kalau kami sedang marahan? Hehehe.... Sepulang dari tempat ini, kami baikan lagi. Bukan karena pengaruh jinnya lho, tapi memang begitulah salah satu cara yang kami lakukan untuk memperbaiki hubungan suami istri.
Nyaman dan asri ya lokasinya. Mau mampir ahh nanti kalau ayahnya libur kerja ajak kesana.murah meriah
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletewaw, bermanfaat. terutama tips di paragraf terakhir, good lah tipsnya. hehehehe.....
ReplyDeleteAku lihat suasananya terus inget sinetron2 jadul gitu mbak hhehe. Wah tipsnya untuk baikan sama suami boleh juga nih :)
ReplyDeleteHalo mbak Leyla...itu HTM nya murce ya. Yang bawa diri byr 1000 hihi motor 5000 dan mobil 10.000. Oh ya makam keramat mbah Genthong keliatan spooky kayaknya apalagi kalau malam2 hihihihihi...
ReplyDeleteWah ternyata kita boleh masuk kesana ya, mb? Kayaknya adem. Enak buat jalan-jalan
ReplyDeleteHahaha.. kirain mo kasih tau mitos kalau yg marahan dibawa ke mbah gentong jadi baikan. Kayak mitos kebun raya bogor. Ternyata.. ��
ReplyDeleteBelum pernah sama sekali nih aku ke Studio Alam ini. Tempatnya asri nih ya. Tapi agak keder juga kalau agak mistis. Hahaha
ReplyDeletengga kelihatan, aktingnya bagus, hihihi.... pasti baikanlah, tempatnya enak buat 'pacaran', ehem
ReplyDeletesering lewat, tapi belum pernah mampir
ReplyDeleteadem banget tempatnya, enak buat piknik gelar tiker nih
Suasananya spooky spooky gimana gtu ya, apalagi pas banget sore ke sana.
ReplyDeleteCakep juga ya studio alam tvri. Aku br tau fotonya. Blm pernah ke sana. Lewati doang seringnya
ReplyDeleteSering untuk lokasi syuting yak. Tapi kalau aku pribadi agak ngeri ngeri sedap kesitu huahahaha. Pernah lihat sesuatu di foto yang diambil di tempat itu wkwkwk.
ReplyDeleteGalfok sama ending storynya mba. Hhh. Benee juga, dibawa jalan bareng sm anak2 bikin lumer suasana yg dingin jd hangat lg. Aku jg pernah. Wkwk *,curcol deh
ReplyDeleteBtw, belom pernah ke studio alam TVRI nih, udah males sama Depok yg macet. Tapi kapan2 boleh dicoba, mungkin gak sore juga anak2ku masih piyik, lah sawan nanti. Hihi
asik buat kumpul kumpul keluarga nih. tempatnya juga luas ya
ReplyDeleteGak keliatan lagi marahan kok Mba Leylaaa.. hihi Itu difoto happy2 aja keliatannya.. :D Luas banget ya ternyata, aku udah lama banget gak ke sana.. Anak-anakku pasti seneng ada patung-patung.. Banyak juga rumah adatnya sampe 19.. Puas foto-foto kalo ke sana, yaa.. Eh, baru tau aku ada makam keramatnya juga..
ReplyDeleteWah pengen naik bebek2an :D
ReplyDeleteKalau wiken rame gk yaaaaa.
Ooo jd dulu suka dipakai shooting? Kalau skrng masih dipakai mbak studio alamnya?
Sekali masuk sini pas perpisahan anak sekolah, emang spooky, aku sampe di wanti-wanti awasin anak yang bener, takut di umpetin penghuni di sana katanya.. hh serrem
ReplyDeleteAku baru tau euy ada yg beginian di Depok... ini mah must try. tempat se-cozy ini sayang banget kalau dianggurin *eh 😂😅
ReplyDeleteSaya sudah lama tinggal di Depok tapi belum pernah mengunjungi Studio Alam TVRI Depok, syedih
ReplyDelete