Bagaimana mengatasi alergi pada bayi? Pertanyaan ini pasti menghantui ibu-ibu yang punya anak alergi. Reaksi alergi pada si kecil biasanya diperlihatkan oleh kondisi kulit yang gatal-gatal saat terkena makanan atau benda pemicu alergi. Suami dan dua anak saya pernah memiliki alergi yang sempat membuat saya bingung.
Anak
pertama pernah mengalami alergi setelah diberi ASI. Bagian wajah yang
terkena ASI (sekitar mulut) mengalami bintik-bintik kemerahan.
Setelah mulai MPASI, saya pernah memberikan udang dan lagi-lagi
kulitnya berbintik kemerahan. Dia juga sering diare sejak minum susu
formula. ASI-nya terpaksa saya hentikan karena saya hamil lagi anak
kedua. Dulu saya kira dia hanya tidak cocok dengan susunya.
Belakangan saya berpikir jangan-jangan anak saya punya alergi susu
sapi.
Adiknya,
anak nomor dua, juga punya alergi makanan laut dan debu. Dia pernah
menangis semalaman dan besoknya seluruh badannya merah-merah seperti
gatal. Ternyata itu karena saya memakaikan kain bedong yang sudah
lama tersimpan di lemari. Mungkin kainnya harus dicuci dulu sebelum
dipakaikan ke bayi. Tangannya juga pernah bengkak, padahal masih
minum ASI. Setelah saya ingat-ingat, sebelumnya saya makan udang
juga. Untungnya anak kedua ini minum ASI terus, jadi dia tidak
mengalami alergi susu sapi.
Ibu-ibu
yang baru punya bayi dan bayinya sering tantrum, hati-hati lho
jangan-jangan penyebab tantrumnya karena alergi. Kita mengira bayi
menangis hanya karena lapar, haus, atau buang air kecil dan besar.
Setelah mendapatkan pengetahuan dari acara “Special Day for
Royal Mom-Allergy Sharing Session “Jangan Biarkan Alergi
Menghalangi Kesuksesan si Kecil” saya jadi memikirkan saat
anak-anak masih bayi dulu dan sering tantrum, jangan-jangan karena
alergi.
Alhamdulillah,
hari Minggu tanggal 27 Agustus 2017 lalu, saya mendapatkan undangan
spesial dari Nutriclub Indonesia untuk menghadari Expert Talks Show
di Almond Zucchini. Acara ini juga disiarkan secara langsung di
Facebook Nutriclub Indonesia. Wah, acaranya seru banget, apalagi para
ibu di rumah juga mendapatkan kesempatan untuk menyaksikannya dan
dapat hadiah juga.
Untuk
saya pribadi, ini acara yang spesial karena saya dijemput oleh mobil
eksklusif dan pulangnya diantarkan kembali. Sampai di lokasi, saya
dan 9 Royal Mom lainnya dilayani secara spesial juga, diberikan handuk untuk lap tangan, goodiebag tas ransel ekslusif yang cantik, dan photobooth. Kami diberikan
celemek eksklusif bertuliskan nama masing-masing karena acara yang
pertama adalah Royal Cooking Competition bersama Chef Deny Gumilang
dari Master Chef Indonesia.
Royal
Cooking Competition bersama Chef Deny Gumilang
Setelah beristirahat sejenak di sofa yang disediakan serta disambut oleh MC Jessica William, 10 Royal Mom yang diundang e ke acara ini diajak mengikuti Royal Competition bersama Chef Deny Gumilang. Ibu-ibu yang memiliki anak alergi pasti pernah merasakan kebingungan
memberikan makanan untuk si kecil karena takut makanan tersebut bisa
memicu alergi. Seperti saya yang salah memberikan udang untuk
anak-anak karena memicu alerginya. Nah, di sesi Royal Cooking
Competition ini, Chef Deny Gumilang memberikan 3 resep masakan untuk
anak alergi.
Resep
pertama adalah Creamy Omega Pasta. Resep pertama ini langsung
dikompetisikan oleh ke-10 Royal Mom yang berpasangan membentuk 5
grup. Saya berpasangan dengan Mom Yusna. Penasaran seperti apa
resepnya? Ini dia bahan-bahannya:
- Pasta Instan, di resep ini menggunakan Fetucchini. Pastanya bisa dibeli di supermarket.
- Sayuran jamur, wortel, kacang polong, jagung manis.
- Olive oil untuk menumis.
- Margarin.
- Daging ikan kembung, difillet atau diambil dagingnya.
- Jeruk lemon.
- Terigu.
- Smoked Beef.
- Kaldu Ayam.
- Nutrilon Royal Soya.
- Kaldu Sayur dari rebusan wortel, bawang bombay, seledri, dan kentang.
Cara
Memasak:
- Rebus air sampai mendidik, lalu masukkan sedikit olive oil dan garam, kemudian masukkan pasta dan masak sampai setengah matang (aldente). Bagian tengah pasta masih keras. Jadi pastanya jangan lembek sekali ya.
- Potong-potong smoked beef, lalu tumis dengan 1 sendok makan olive oil. Kemudian masukkan potongan wortel, jagung manis, kacang polong, dan jamur. Tumis hingga setengah matang.
- Fillet ikan kembung ditaburi dengan garam dan merica (kalau ingin pedas). Bila anak-anak tidak suka pedas, tidak usah pakai merica.
- Tumis ikan kembung dengan sedikit olive oil hingga matang. Percikkan sedikit perasan jeruk lemon ke daging ikan untuk menghilangkan bau amisnya.
- Untuk saus creamynya, lelehkan 1 sendok makan margarin. Masukkan 1 sendok makan tepung terigu dan aduk-aduk agar tidak menggumpal. Kemudian masukkan sedikit-sedikit kaldu sayur sampai adonan mengental. Tambahkan 3 sendok makan Nutrilon Royal Soya dan aduk lagi hingga tercampur semuanya. Saat menambahkan Nutrilon Royal Soya, matikan dulu wajannya agar kandungan gizi di dalamnya tidak hilang karena pemanasan.
- Masukkan tumisan sayuran ke dalam adonan saus, dan terakhir masukkan pasta setengah matang. Aduk-aduk lagi, kemudian hidangkan di piring. Letakkan potongan daging ikan kembung di atas pasta. Hias dengan tomat cerry.
Masakan
ini mudah dimasaknya dan rasanya enak lho. Walaupun saya tidak
menang, saya sudah senang dengan ilmu memasak yang dibagi oleh Chef
Deny. Ternyata ikan kembung itu memiliki kandungan omega paling
tinggi dibandingkan ikan-ikan yang mahal, seperti Salmon. Jadi, tidak
usah jauh-jauh membeli ikan yang membantu perkembangan otak anak.
Ikan kembung mudah didapatkan di tukang sayur dan harganya
terjangkau.
Untuk
anak alergi susu sapi dan ingin memakan makanan yang mengandung susu,
Nutrilon Royal Soya bisa menggantikannya. Mengapa? Itu akan
dijelaskan dalam sesi kedua.
10 Royal Mom berpasangan menjadi 5 grup diajak untuk mempraktekkan resep di atas selama 45 menit, lalu hasilnya dinilai oleh 3 juri, Chef Deny, Dyah Basorie Brand Manager Nutrilon Royal Soya, dan DR. Dr. Zakiudin Munasir.
10 Royal Mom berpasangan menjadi 5 grup diajak untuk mempraktekkan resep di atas selama 45 menit, lalu hasilnya dinilai oleh 3 juri, Chef Deny, Dyah Basorie Brand Manager Nutrilon Royal Soya, dan DR. Dr. Zakiudin Munasir.
Expert
Talkshow bersama DR. dr. Zakiudin Munasir, SpA9K), Konsultan Alergi
Imunologi Anak.
Dr.
Zaki menjelaskan bahwa alergi adalah respon sistem imun yang tidak
normal di mana penderita mengalami reaksi terhadap bahan yang
sebenarnya tidak berbahaya bagi orang lain. Reaksi itu bisa berupa
gatal-gatal, vertigo, diare, sampai asma. Pada bayi, ada yang namanya
alergi susu sapi, yaitu bayi tidak dapat menerima asupan susu sapi
karena menimbulkan respon negatif pada tubuhnya.
Bagaimana
agar bayi tidak mengalami alergi susu sapi? Tentu saja solusinya
adalah ASI. Bayi yang diberikan ASI tidak akan mengalami alergi susu
sapi. Sayangnya, ada bayi yang tidak bisa mendapatkan ASI karena
berbagai macam permasalahan. Seperti anak pertama saya yang berhenti
minum ASI karena saya hamil lagi. Terpaksa harus diberikan susu
formula. Nah, kalau anak alergi susu sapi, bagaimana?
Alergi
susu sapi disebabkan oleh Kasein dan Whey, protein yang ada di dalam
susu sapi. Diperantarai oleh IgE dan non IgE di mana bayi akan
mengalami ruam-ruam merah, gatal, dan diare yang tentunya berbahaya
jika konsumsi susu sapinya diteruskan. Bukannya bermanfaat untuk
perkembangan tubuh dan otak anak, justru membahayakan kesehatannya.
Formula
Soya (kedelai) ternyata menjadi salah satu formula alternatif untuk
anak yang alergi susu sapi. Berikan formula soya, bukan susu kedelai
murni, untuk anak yang alergi susu sapi. Alergi susu sapi ini
jumlahnya antara 2%-7,5% dari jumlah bayi yang ada dan akan berkurang
seiring dengan bertambahnya usia. Efek negatif alergi paling banyak
menimbulkan dermatitis atopik atau eksim. Sistem pencernaan bayi yang
belum normal juga menyebabkan alergi susu sapi karena tidak semua
protein susu dapat diserap oleh pencernaan bayi.
Dampak
negatif alergi yang perlu diwaspadai:
Kesehatan:
meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti obesitas,
hipertensi, dan jantung. Anak juga bisa mengalami keterlambatan
pertumbuhna karena berhubungan dengan jenis dan durasi pantang
makanan.
Ekonomi:
Meningkatkan biaya pengobatan dan biaya tidak langsung.
Psikologi:
Menyebabkan stres pada anak dan orangtua dan menurunkan kualitas
hidup si kecil.
Selain
alergi susu sapi, anak-anak juga bisa mengalami alergi terhadap
makanan tertentu, seperti kacang kedelai, kacang, tanah, tree nuts
(kacang-kacangan lainnya), makanan laut, gandum, telur, dan ikan.
Para ibu dengan anak alergi biasanya memantangkan anaknya memakan
makanan tersebut di atas karena khawatir memicu alerginya. Padahal,
ibu harus memeriksakan dulu ke dokter penyebab pasti alerginya. Jadi,
tidak semuanya pantang dimakan anak. Hanya makanan yang menyebabkan
alerginya saja yang dipantang.
Selain
makanan, anak juga bisa mengalami alergi yang disebabkan oleh sesuatu
yang dihirup, seperti debu, jamur udara, serbuk sari tanaman, kecoak,
serpihan kulit binatang, dan lain-lain. Untuk lebih pastinya apa
penyebab alergi anak, periksakan dulu si kecil di dokter ya.
Bagaimana jika penyebab alerginya adalah susu sapi?
Perhatikan
gejala alergi susu sapi yang meliputi gejala ringan/ sedang dan
gejala berat. Untuk gejala ringan, anak akan mengalami diare, muntah,
konstipasi, darah pada tinja, dermatitis atopik, pilek, batuk kronis,
dan lain-lain. Sedangkan gejala berat akibat alergi, anak bisa
mengalami kegagalan tumbuh kembang, dermatitis atopik berat,
kesulitan bernapas, syok, dan anemia berat. Wow, ternyata alergi susu
sapi ini dampaknya berat juga untuk anak.
Nutrilon
Royal Soya, Formula Soya untuk Anak yang Alergi Susu Sapi
Kalau
anak mengalami alergi susu sapi, apakah susunya bisa diganti dengan
susu kedelai? Eit, jangan sembarangan. Susu kedelai murni, alias susu
kedelai yang kita buat sendiri di rumah dengan memeras sari kedelai,
tidak bisa sembarangan diberikan kepada si kecil. Sari kedelai murni
ini masih mengandung tinggi alumunium, isoflavon, dan fitostrogen.
Fitoestrogen adalah hormon kewanitaan yang mempengaruhi genitalia.
Berbahaya untuk anak laki-laki jika terlalu sering mengonsumsi susu
kedelai murni, bisa mengubah genitalianya sehingga berubah
kecenderungan menjadi feminin.
Formula
soya hanya mengambil isolat protein kedelai yang telah difortifikasi
oleh beragam asam amino dan mineral sehingga tetap mendukung tumbuh
kembang si kecil. Formula soya menjadi alternatif bagi si kecil yang
memiliki alergi susu sapi karena terjangkau harganya, tidak ditemukan
efek samping yang berhubungan dengan tumbuh kembang dan hormon,
direkomendasikan oleh IDAI sebagai salah satu alternatif anak alergi
susu sapi usia 0-12 bulan.
Formula
soya juga sudah difortifikasi oleh mineral dan asam amino esensial
untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si kecil. Dan ternyata
tidak ada perbedaan antara anak yang diberikan susu sapi dengan anak
yang diberikan formula soya, keduanya sama-sama mengalami pertumbuhan
dan perkembangan yang wajar.
Jadi,
Nutrilon Royal Soya bisa diberikan sebagai alternatif susu untuk anak
alergi. Apalagi kalau kita bergabung dengan Nutriclub, kita bisa
mendapatkan poin Royal Rewards yang bisa ditukarkan dengan berbagai
hadiah menarik seperti peralatan memasak, voucher belanja, sampai
mainan anak. Caranya mudah.
Daftarkan
diri ke website www.nutriclub.co.id
pilih menu membership. Atau SMS ke Nutrilon Royal Rewards dengan
format: NUTRICLUB JOIN Nama#Nomor HP#Tanggal Lahir Anak.
Kumpulkan
Poin dengan membeli Nutrilon Royal Soya 3 & 4, upload struknya
melalui website pada menu upload struk, facebook messenger Nutriclub
Indonesia, atau kirim melalui pos ke PO. BOX 95899 JKT 10000.
Informasi
lebih lanjut, bisa telusuri di media sosial Nutriclub Indonesia
sebagai berikut:
Website:
www.nutriclub.co.id/allergyexpert
Instagram:
@Nutriclub_ID
Youtube:
Nutriclub Indonesia
wah sampai begitu ya alergi susu sapi pada anak, sampai muntah dan anemia. Untungnya ada formula soya ya sekarang, jadi anak-anak gak kurang gizi meskipun alergi
ReplyDeleteIya, harus diperhatikan betul oleh orangtua supaya tidak menghambat tumbuh kembangnya.
DeleteIya alergi berat biasanya bisa sampai bikin sesak napas ya. Untung anakku alerginya masih ringan, paling bengkak, tapi ga sampai bengkak parah
ReplyDeleteIya anakku juga masih ringan. Kalau alergi berat itu bahaya.
DeleteMerah merah di sekitar mulut dan pipi setelah minum ASI itu setahuku bukan alergi ASI tapi alergi makanan atau minuman yang dikonsumsi ibu. Mungkin mbak Sebelumnya makan udang terus anaknya minum ASI. Si anak kena efek merah-merah itu deh.
ReplyDeleteYup betul. Solusinya memang si ibu harus menghentikan makan makanan yg memicu alergi itu, karena akan terbawa ke ASI-nya.
DeletePonakan saya juga alergi susu sapi dan kata dokter coba konsumsi susu soya. Alhamdulillah baby nya suka. ^^
ReplyDeleteMemang solusi alternatifnya yang direkomendasikan IDAI adalah susu formula soya Mbak.
DeleteSusunya bisa buat dibikin resep ya,boleh juga ni dicoba
ReplyDeleteIya, resepnya pake susu
DeleteThanks for sharing, mbak. Bisa aku kasih liat ke adikku nih yang udah punya baby.
ReplyDeleteSama2 mba
DeleteSaya juga suka lho susu soya, eh 😊
ReplyDeleteSaya juga 😁
DeleteDulu keponakanku alergi susu sapi hingga sesak nafas, dan minimnya pengetahuan orangtua membuat mereka biasa saja.. Thx infonya mba
ReplyDeleteAlhamdulillah gak kenapa-kenapa ya Mak. Serem juga kalo sampe gagal napas gegara alergi.
DeleteSamaan mbak, Si Dema dulu ASIX juga bruntusan, akibatnya aku diet bbrp makanan. Tapi aku beraniin makan, ora tahan lha, org busui disuruh puasa banyak makanan.
ReplyDeleteUdah bikin pastanya lagi blm buat anak2 di rumah?
Jd pengen bikin kebetulan ada pasta di rumah :D
Anakku ini masih kadang alergi. Peer banget nih, kasian liatnya kalau lagi kambuh :(
ReplyDeleteAnakku ga ada yang alergi parah, mba. Malah aku yang pernah alergi telur dan udang. Menyiksa banget
ReplyDelete