Kasus-kasus bunuh diri yang belakangan ini marak membuat saya prihatin sekaligus khawatir bagaimana anak-anak saya kelak? Sanggupkah mereka menghadapi tantangan zaman agar tidak mudah putus asa ketika sedang mengalami beban berat? Keluarga adalah kunci utama kebahagiaan anak-anak. Orangtua yang utuh saja tidak cukup untuk menguatkan mental anak-anak. Butuh kedekatan yang berkualitas antara orangtua dan anak-anak sehingga anak-anak mendapatkan dukungan dan kekuatan dari keluarga untuk menghadapi kehidupan yang keras.
Menjalin kedekatan antara orangtua dan anak, bukan hanya dari kuantitas waktu tapi juga kualitas. Hari-hari biasa kita sibuk beraktivitas sendiri-sendiri. Anak-anak sekolah sampai sore, orangtuanya mencari nafkah. Sering kali baru bertemu di malam hari dan sudah mau tidur. Waktu bersama hanya di akhir pekan, sehingga tak heran banyak keluarga yang bepergian ke tempat rekreasi, mall, dan tempat hiburan lainnya.
Dulu saya dan keluarga juga sering bepergian di akhir pekan, sekadar jalan ke mall, taman, atau makan di restoran. Sekarang kami harus betah di rumah nih, karena kebutuhan anak-anak terus membengkak. Biaya sekolah dan biaya sehari-hari bikin dompet cepat kosong. Kalau jalan-jalan terus, napas dompet makin pendek karena terkuras untuk biaya transportasi dan makan. Memangnya liburan di rumah nggak bisa? Yang penting kan kebersamaannya.
Jadi, ini tips saya untuk bikin betah penghuni rumah supaya kami tetap bisa berlibur di rumah dan menjalin kedekatan antara orangtua dan anak-anak tanpa harus pelesiran ke mana-mana yang menghabiskan biaya. Ya, sekali-sekali pelesiran nggak apa-apa tapi jangan setiap akhir pekan juga. Bisa sekarat dompet Mamah, ihiks.
Membersihkan dan Menata Rumah
Sumpah, ini pekerjaan yang berat banget untuk ibu-ibu beranak laki-laki semua tiga orang. Rasanya rumah bersih itu hanya 5 menit, nggak lama kemudian akan berantakan lagi oleh mainan anak-anak. Selain itu, kebiasaan menumpuk barang membuat rumah kami terasa sempit. Kardus-kardus, plastik-plastik, sampai mainan yang sudah rusak masih ada di rumah karena sayang kalau dibuang. Kan bisa jadi prakarya.
Tapi kalau mau bikin rumah jadi nyaman ya harus berani membuang barang yang nggak terpakai. Jadilah kami membuang semua barang-barang bekas itu, termasuk sepatu-sepatu yang sudah sobek dan lusuh. Dibuang sajalah, kalau nantinya bermanfaat untuk pemulung kan Alhamdulillah jadi sedekah.
Kursi dan meja yang nggak beraturan juga dikembalikan ke tempatnya. Kalau berantakan, ya dibereskan lagi. Itung-itung olahraga ya kan. Pakaian-pakaian yang disampirkan sembarangan di kursi, juga digantung dan dimasukkan ke kamar. Saya juga sedang mengumpulkan pernak-pernik aksesoris rumah untuk mempercantik rumah. Rumah yang bersih dan tertata rapi akan membuat penghuninya betah. Kalau lelah, nggak perlu ngepel setiap hari. Cukup nyapunya aja yang setiap hari.
Memasak Makanan yang Spesial
Makanan rumahan membosankan karena menunya itu-itu saja. Kita bisa masak makanan dengan menu spesial hasil coba-coba resep atau beli saja supaya praktis. Hah, beli? Ya iyalah. Sekarang kan ada fasilitas ojek online yang bisa order makanan juga. Beli dari restoran yang harganya terjangkau. Sama aja dengan jalan-jalan dong. Ya enggak sih, menurut pengalaman saya tetap lebih murah di rumah walaupun pesan makanan dari luar. Karena kalau di rumah kan nggak kena biaya transportasi, tiket wahana bermain, dan biaya printil-printil yang ternyata kalau dihitung banyak juga.
Biasanya saya pesan martabak, pizza, dan ayam Krispy untuk anak-anak di rumah. Kami santap bersama-sama sambil mengobrolkan kegiatan anak-anak di sekolah. Sesekali menyisipkan pesan-pesan ala orangtua berisi nasihat kebaikan yang dibingkai dengan cerita supaya nggak membosankan.
Menjadi Orangtua yang Bersahabat dengan Anak
Jadi orangtua yang asyik saja, jangan jadi orangtua otoriter dan cuek. Orangtua yang bersahabat dengan anak-anaknya akan membuat anak-anak nggak segan mengutarakan isi hati. Orang tua yang "malesin" akan membuat anak-anak ingin kabur terus dari rumah. Jadi percuma kalau kita sudah membersihkan rumah dan memasak makanan yang enak tapi sikap kita bikin bete anak-anak.
Sering-seringlah memberikan pelukan dan sentuhan untuk anak-anak agar mereka tahu orangtuanya menyayangi. Jadilah "tong sampah" untuk anak-anak, tempat anak curhat lho bukan tempat menghabiskan makanan (sehingga mamanya jadi gendut). Walaupun ramah terhadap anak, tapi nggak berkurang ketegasannya untuk sesuatu yang prinsip seperti agama dan perilaku.
Liburan Asyik di Tempat Tidur
Tempat tidur adalah salah satu spot menarik di rumah yang bikin betah liburan di rumah. Iya kalau kamarnya adem. Kalau panas? Anak-anak pernah tanya kapan ke hotel lagi. Berlibur di hotel termasuk salah satu cara menghabiskan akhir pekan, tapi kami biasanya nginep di hotel kalau sedang ikut ayahnya anak-anak dinas ke Bandung. Ternyata anak-anak betah nginep di hotel karena kamarnya dingin. Ya kan ada AC-nya.
Rumah kami yang di Citayam memang nggak ada AC. Kami cuma pakai kipas angin. Sampai akhirnya kami membeli rumah tante saya di Depok itu dan dapat bonus AC. Udara di Depok luar biasa puanase pol. Kalau masuk ke dalam kamar seperti masuk ke dalam oven. Lingkungan rumah kami yang di Depok itu memang sudah tidak ada pepohonan besar karena padat penduduk dan perumahan. Pakai kipas angin aja nggak mempan.
Begitu masuk ke rumah, tempat pertama yang kami tuju adalah kamar tidur. Kami langsung menyalakan AC, daan.. Whoaaa dinginnya seperti di kulkas. Anak-anak pun betah di dalam kamar, karena AC-nya saat ini baru ada yang di dalam kamar. AC memang membuat kamar menjadi lebih nyaman. Di dalam kamar itu, kami tiduran sambil bercanda. Anak-anak naik ke punggung ayahnya atau saya bercerita dari buku cerita anak-anak.
Pssst.. kadang-kadang kami makan di dalam kamar juga hehe... Ya habis gimana, udaranya panas banget di luar kamar. Yang penting habis makan langsung dibereskan dan dibersihkan supaya nggak ada semut. Kalau ada dana lagi, pengennya sih beli AC lagi agar ruangan lain juga nyaman karena udaranya sejuk. Minimal di ruang keluarga juga dipakaikan AC. Kamar anak-anak juga perlu dipasangkan AC, karena saat ini mereka masih tidur bareng mamanya. Suami yang ngalah tidur di ruang keluarga.
Siapa yang di rumahnya pakai AC juga? Pasti sudah merasakan manfaat AC, terutama kalau lingkungan rumah tinggalnya juga puanas banget. Coba kalau nggak pakai AC, saat tidur pun repot karena kipas angin nggak cukup menyejukkan udara. Udah pakai kipas angin masih harus ngipas pakai tangan juga ke badan anak-anak yang rewel kepanasan.
Apalagi anak bungsu saya, Salim, kulitnya sensitif. Kalau udara panas, kulit Salim itu bintik-bintik merah dan gatal. AC juga menghilangkan nyamuk, sepanjang pengalaman saya. Begitu AC dinyalakan, nyamuknya kabur. Nah, buat teman-teman yang sudah merasakan pengalaman sejuknya rumah ber-AC, ikutan kompetisi ini aja yuk.
Ada kontes Instagram #BeyondComforting dari Daikin Indonesia. Hanya dengan share foto dan ceritamu dengan tema “Bagaimana AC Membuat Rumah Anda Menjadi Sejuk dan Nyaman” di Instagram (boleh single photo, atau carousel photos) dan tag Instagram @Daikinindonesia. Hadiahnya e-voucher jutaan rupiah untuk 13 orang pemenang. Informasi selengkapnya, langsung baca di sini ya bit.ly/ beyondcomfortingcompetition
sampai tanggal 21 Agustus lho.
sampai tanggal 21 Agustus lho.
Bnr bngt tip semuanya,,, kunci yg Aku pgang cuma satu mndengarkan cerita2 nya InsyaAllah nti kita jd tmn curhatnya smp dia dewasa
ReplyDeleteWah berat bgt buat aku nih, wkwkwk
ReplyDeleteCita cita punya ini utk di ruang sholat. Biar nggak cepet buka mukena, utamanya pas usai sholat zuhur. Trus enak jg bisa berlama lama ngaji di tengah hari.
ReplyDeleteWah rumahny dua ya ela jadi sekarang tinggal di citayam atau depok?
ReplyDeletenyaman itu penting ya mba, suka ih rumahnya.
ReplyDeleteYang penting nyaman ya mbak. Apalagi AC nya ada, makin betah tinggal di kota yg puanaas
ReplyDeleteBetah banget kalau tidur menggunakan AC. Awet nyenyaknyaa. Hehehe
ReplyDeleteAku juga.. kalau dr mana2 yg dituju pertama kamar tidur. Habis selain adeeem empuk bisa rebahan. Tapi AF ga kasih makan di dlm kamar. Bukan cuma semut, tikus juga ikutan masuk. Ngeri.. mending ngalah deh makan diluar. ^_^
ReplyDeleteKedua anakku kalau tidur harus pakai AC. Enggak bisa kalau tak ada AC. Sudah kayak ikan kurang air, megap megap wkwkwk. Jd org tua di zaman milenial ini emang susah susah gampang. Ngga bisa pake kekuatan atau kekuasaan. Harus pintar negosiasi ma anak. Harus jago juga ngatur rumah spy tetap nyaman
ReplyDeleteDah, dg cara begini, anggota keluaga jd betah bgd ngabisin waktu wiken atw liburan di rumah ya mbk,
ReplyDeletePraktekin ah, tengkiu sharenya
aku masih pake ac angin cepoi2 :D
ReplyDeletemakasih tipsnya ya mbk, tp syang banget aku g pake ac. ga kuat dingin mbak hehe.
ReplyDeletePaling suka sih memasak bersama, bisa masak makanan yang unik, atau bikin kue-kue yummy :D
ReplyDeleteRumah adalah tempat berkumpulnya keluarga, jadi membuat rumah menjadi nyaman tentu menjadi prioritas utama ya mbak. Dan tentunya rumah yang nyaman itu yang tidak membuat penghuninya gerah. Tentunya memakai AC
ReplyDeleteKamar juga jadi tempat saya untuk kruntelan bersama keluarga. Abis paling sejuk :)
ReplyDeletehihi aku aja anak 3 yanga ada cewenya tetep mba beraaat kalau beres2, ga ada beresnya... btw, sama ni aku pun menjadikan kamar buat ruang family time, abis sejuk sih ada AC nya, hehe
ReplyDeleteHahaha setuju liburan paling asyik ya di kasur :))
ReplyDelete'Apalagi kalau kamarnya sejuk ya, wes mainan aja di situ ma anak2 deh seharian :))
Mbaaak, sama banget sama aku. Di rumah pun kamar dengan AC jadi tempat ngumpul. Ya buat anak2 main jungkir balik di kasur, emaknya sambil ngetik, dan bapaknya baca buku.
ReplyDeleteDepok kayanya makin lama makin panas deh...
Tempat nyaman di rumah yaitu kamar soale ada AC nya ����
ReplyDeleteAdeeem jadi pengen nginep di rumah,Leyla
ReplyDeletewaduh, mbak mbak semua ni yang komen
ReplyDeleteadeem..
ReplyDeleteYa ampun, sama dong, masuk kamar kek masuk oven Tangerang panas euy
ReplyDeleteYang penting anak-anak nyaman di rumah ya. Entah itu rumah lagi berantakan. Lalu ngademnya di kamar. Asyik!
ReplyDeleteBener banget bunda. Saya pun khawatir dengan maraknya kasus bunuh diri sekarang. Iya memang benar kita harus menjaga anak kita dimulai dari pendekatan di dalam rumah. Oh ya smga sukses lombanya ya bun 😃
ReplyDeleteHehe...nanti akan ada masanya "kangen" dengan rumah yang bentar-bentar berantakan sama mainan anak-anak :)
ReplyDeletemenata rumah, lagi anak kecil jarang menata rumah, skrg setelah anak dewasa mulai deh menata rumah jd rapih, tp mungkin kl sdh ada cucu datang, gak bisa lagi rapih ya, nah kalau yg tiduran di kasur itu hoby klg aku , tdran sambil ngobrol
ReplyDeletebeneer, udara kudu sejuk supaya hati dan pikiran sejuk ^^
ReplyDeletenah memang kamar bagi sy tempat yg nyaman buat ngobrol bareng anak-anak, di kamarku semua ngumpul sambil tiduran dan bercerita itu momen yg paling yahud deh, dan skrg setelah anak merantau semua sangat kehilangan momen ini
ReplyDeleteKruwelan (ngumpul bareng) emang jadi salah satu kegiatan yang mengasyikkan ya mbak.. Hehehe
ReplyDeleteKomunikasi selalu menjadi hal penting dalam menjalin keharmonisan dengan siapa pun termasuk dengan keluarga ya mbak.
ReplyDeleteyup enak ada ACny tapi klo salah pilih AC dan tagihan listrik membengkak jadinya "panas" juga hehe
ReplyDeleteTips perlu ducoba mih mba, biar nggak kelusr bajet lebih keluar rumah
ReplyDeleteDi rumah juga banyak barang barang yang perlu di buang biar ga menuh menuhin rumah. Masalah nya, barang barang itu punya pak Suami hihihi mau buang buang nunggu yg bersangkutan punya waktu, dan itu yg bikin kesel...
ReplyDeleteTank you tips nya yang lain mbak, bisa dicoba...
aku banget nih ga di depok ga di jogja pakai AC
ReplyDeleteAku juga nih kayaknya harus sortir2 lagi barang2 di rumah, penuh euyy
ReplyDeleteSetuju sama semua pointnya, mb. Ngegoler di kamar yabg sejuk sama anak dan suami pas liburan bisa bikin tambah dekat. Komunikasi pun terjalin intim
ReplyDeleteKalau ada AC gini kamar rasanya nyaman banget ya mbak. Kapan yaa bisa pasang AC di rumah~ hehehe
ReplyDeletewellnoted tipsnya, praktekkin ah
ReplyDeleteWaktu tinggal di Depok, kosanku dilindungi pohon gede jadi lumayan adem. Tapi risikonya ada laba-laba dan nyamuk kebon. Kalau daerah Margonda ampun deh panasnya.
ReplyDeleteNyaman ya kalau seluruh keluarga berperan aktif dalam legiatan keluarga.
ReplyDeleteMbak Leyla Hana, strategi yang ciamik nih. Coba ya, anak-anak bunda blogger, pasti bisa baca strageti untuk menghemat dalam berlibur dan menghabiskan akhir pekan tanpa mengurangi kedekatan antar ortu dan anak dan tak menipiskan ikatan batin. Bravo Mbak Hana.
ReplyDeletenayaman sekali di rumah, keren nih tipsnya mbak
ReplyDeleteliburan di tempat tidur paling menyenangkan untuk sekarang ini, apalagi kalo udah punya bayi kecil yang bisa di ajak bermain
ReplyDeletepengen tinggal di daerah jadi bisa mengajarkan keluarga mengenai indahnya pemandangan di indonesia
ReplyDeleteKarena aku sekarang masih ngontrak di Cijantung dan masih berdua juga sama suami, jadinya belum pasang AC mba. Semoga kami bisa segera menemukan rumah di sekitar wilayah Depok dan nantinya kalau ada rejeki, mau juga dipasangin AC. Biar betah gegulingan seharian di rumah.
ReplyDelete