Assalamualaikum. Bagi saya, traveling memiliki banyak manfaat dari sekadar untuk refreshing, sampai menambah wawasan dan pengetahuan. Di blog ini juga ada label traveling, meskipun masih seputar Jakarta, Depok, Bogor, Bandung, dan Garut. Insya Allah, saya bercita-cita menjejakkan kaki di seluruh hamparan bumi Allah, termasuk Banyumas.
Banyumas? Apa yang pertama kali tersirat ketika mendengar nama kota itu? Bahasa ngapaknya. Dulu saya pernah kuliah di Semarang dan bergaul dengan mahasiswa dari Banyumas. Bahasa mereka memang memiliki ciri khas tersendiri. Bahasa Jawa tapi agak kasar di telinga. Walaupun begitu, justru keunikannya membuat bahasa Banyumas dijadikan salah satu logat pemain sinetron.
Industri pariwisata Indonesia terus berkembang, terlebih dengan kehadiran para blogger yang turut mempromosikan tempat-tempat wisata yang pernah dikunjungi. Keuntungannya bagi daerah yang menjadi destinasi wisata itu tentu saja bisa menambah pemasukan daerah. Kondisi perekonomian di sekitar tempat wisata pun meningkat, karena para warganya jadi memiliki lahan penghasilan baru, yang berhubungan dengan pariwisata.
Obyek wisata di Banyumas yang paling terkenal adalah Baturaden. Ternyata Banyumas juga memiliki obyek wisata lainnya yang harus didatangi. Beberapa waktu lalu saya diundang oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Banyumas sebagai blogger yang diharapkan dapat ikut memperkenalkan Banyumas kepada para pembaca. Bertempat di Rumah Makan Handayani, Matraman, Jakarta, saya mendengarkan penuturan dari bapak-bapak Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Banyumas mengenai kabupaten yang masih menjadi bagian dari Propinsi Jawa Tengah ini.
Kabupaten Banyumas dengan luas +1.327,60 km2 atau 132.759,56 ha ini berada di wilayah daratan dan pegunungan. Pegunungannya sendiri memiliki sebagian lembah serayu untuk tanah pertanian, sebagian dataran tinggi untuk pekarangan dan pemukiman, dan sebagian pegunungan untuk perkebunan dan hutan tropis yang terletak di lereng Gunung Slamet.
Tak heran jika di Banyumas itu udaranya sejuk, karena berada di kaki Gunung Slamet. Banyak obyek wisata alam yang memanjakan mata, melegakan rongga paru-paru yang selama ini terkontaminasi asap kendaraan, juga obyek wisata buatan yang unik dan patut dikabarkan kepada dunia.
Berikut 5 alasan berwisata ke Banyumas:
Berikut 5 alasan berwisata ke Banyumas:
Lokawisata Baturaden
Obyek wisata yang satu ini sudah tidak asing lagi. Belum ke Banyumas kalau belum ke Baturaden. Berada di lereng Gunung Slamet pada ketinggain 640 m di atas permukaan laut. Jaraknya hanya 14 km dari Kota Purwokerto dengan suhu udara 18-25 derajat selsius yang berarti dingin. Selain fasilitas wisata alami berupa air terjun, wisatawan juga diajak menikmati fasilitas buatan seperti kolam renang, teater alam, sepeda air, dan sebagainya.
Sekitar 2,5 km ke arah Barat Baturaden ada Pancuran Tujuh yang bisa dicapai dengan jalan kaki atau naik kendaraan. Memiliki 7 pancuran alami dengan air yang panas dan mengandung belerang. Bermanfaat untuk mengobati sakit kulit, termasuk jerawat lho.
Curug
Banyumas disebut juga negeri 1001 curug, tapi ada tiga curug atau air terjun yang terkenal di Banyumas, yaitu Curug Gemawang, Curug Cipendok, dan Curug Ceheng. Curug Gemawang ketinggiannya hanya 25 meter dengan air yang jernih dan membentuk telaga di bawahnya. Anak-anak pun bisa terjun dari atas ke bawah. Sedangkan Curug Cipendok tingginya 80 meter, dapat ditempuh dalam waktu 30 menit dari Kota Purwokerto. Curug Ceheng, tingginya 30 meter, berada di kecamatan Sumbang.
Small World
Ini dia obyek wisata buatan yang unik, berada di Ketenger Baturaden. Memiliki 150 miniatur bangunan bersejarah terkenal yang ada di dunia. Jadi, kalau cuma mau foto-foto dengan latar belakang bangunan terkenal di dunia, tidak perlu keluar uang banyak mendatangi asal negaranya satu per satu. Ke Banyumas saja dulu, tepatnya ke Small World.
Untuk anak-anak, tentunya obyek wisata ini akan memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai bangunan bersejarah di dunia, seperti Menara Eiffel, Patung Merlion, Patung Liberty, dan sebagainya. Luas obyek wisata ini 4 hektar dengan skala bangunan 1:25. Ukurannya memang mini, tapi cukup memberikan rasa pas berfoto dengan latar bangunan bersejarah di dunia.
Festival Rakyat
Festival Rakyat
Selain objek wisata di atas, juga ada wisata museum, seperti Museum BRI, Museum Jend. Sudirman, dan Museum Wayang Sendang Mas yang menyimpan berbagai koleksi wajang dan benda purbakala. Kita juga bisa menyaksikan keunikan Masjid Saka Tunggal dan Taman Kera Wango di Kecamatan Wangon yang dihuni oleh kera-kera jinak.
Bagi umat katolik, pasti tidak asing dengan Goa Maria di Desa Kaliori sebagai tempat ziarah. Pada waktu tertentu, kita bisa menyaksikan Kirab Hari Jadi Kabupaten Bayumas setiap tanggal 22 Februari yang diawali dengan ziarah ke makam Raden Joko Kaiman, Bupati Banyumas pertama, lalu syukuran dan ruwat wayang kulit di pendopo duplikat si Panji. Diteruskan dengan Kirab Pusaka dan pesta rakyat.
Ada juga Festival Serayu Banyumas setiap bulan Juli, yaitu balapan perahu pasir dan festival perahu hias. Banyumas Extravaganza merupakn event unggulan tahunan berupa karnaval seni dan budaya Banyumas, dengan menampilkan berbagai jenis kesenian khas Banyumasan serta produk kerajinan lokal.
Oleh-oleh Khas Banyumas
Belum lengkap rasanya berkunjung ke Banyumas kalau tidak membawa oleh-oleh. Banyumas juga memiliki batik khas Banyumas yang khas dengan warna pekat dan tandas. Beberapa motifnya: lumbon, babon angrem, pring sedapur, jahe serimpang, kanthil, dll. Proses pembuatannya dapat dilihat di Jl. Mruyung Banyumas.
Jangan lupa bawa pulang juga makanan khasnya, seperti nopia, getuk goreng, kripik, jenang jaket, dan lain-lain. Makanan yang bisa dimakan di Banyumas diantaranya Soto Sukaraja, Ssate Bebek, dan Tempe Mendoan.
Jangan khawatir kalau ke Banyumas, karena sekarang tranportasi dan akomodasinya sudah sangat mendukung. Tersedia hotel, villa, restoran, terminal bus, stasiun kereta api, angkutan kota, dan fasilitas lainnya. Informasi lebih lanjut, bisa menghubungi:
Pemerintah Kabupaten Banyumas
Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata
Jl. Prop. Dr Soeharso No. 45 Purwokerto 53114. Telp/ Fax: 0281-637629.
Banyumas..kapan ya saya bisa bisa jalan-jalan ke sana, pengen jenangnya.
ReplyDeleteAku juga pengen, Uni
DeleteSaya juga pingin ke Banyumas..itu kuenya enak mba yang bulet-bulet,...Nopia
ReplyDeleteSemoga kesampaian diajak ke sana ya mba
DeleteBanyumas memang keren, mba. Semoga kesampaian ke Banyumas ya mba Leyla
ReplyDeleteAamiin
Deletewah baru baturaden saja yang pernah kayaknya yang lain belum
ReplyDeleteWah asik dunk Bunda udah pernah ke Baturaden
DeleteSemoga dengan reportase ini, bisa mengundang banyak wisatawan domestik dan mancanegara datang berkunjung sesuai harapan dinas pariwisata setempat...
ReplyDeleteAamiin
Deleteindahnya Pesona Indonesia di Banyuman ya.
ReplyDeleteWah banyumas keren ya. semoga kesampaian jalanin semua tempat - tempat itu
ReplyDeleteHayooo pilih yang mana? penasaran sama small world nya ihh semuanya nampak seperti asli hanya beda size ya mbak hehe. Bener juga kalau logat bahasa ngapaknya sampai ditonjolkan juga di sinetron2 ya
ReplyDelete