Assalamu'alaikum. Halooo... udah ada yang nungguin edisi pertama Bisik-bisik Blogger? Nungguin tulisannya atau merchandisenya nih? Hihihi.... Sebagaimana yang sudah dijelaskan, mulai bulan ini, saya dan Mbak Eni Martini akan berkolaborasi.
Insya Allah, tiap bulan akan ada 2 tulisan. Dari kedua tulisan tersebut, akan dipilih dua komentar yang berhak mendapatkan merchandise dari saya dan Mbak Eni Martini. Jadi, harus komen di blog saya dan Mbak Eni ya.
Setiap pagi, yah sebenarnya nggak cuma pagi sih. Saya membuka Facebook untuk membaca kabar-kabar di dunia maya. Sebenarnya saya ingin lepas dari Facebook, tapi apa daya informasi pekerjaan ada di sana. Makanya saya lebih banyak meniatkan membuka Facebook untuk mengetahui informasi pekerjaan.
Masalahnya, ya pasti tetap terbaca dong status-status teman yang menggelorakan dada. Contohnya, Minggu lalu saya baca status, lebih tepatnya share foto beberapa teman di FB. Foto apaan sih? Foto pernikahan sepasang suami istri. Terus? Apa masalahnya?
Baca Juga: Perlukah Mengetahui Isi Ponsel Pasangan?
Yang bermasalah buat saya adalah komen-komennya. Termasuk komen teman yang juga membagikan foto itu. Seperti ini contohnya:
"Kasihan yang perempuan cemberut. Pasti dijodohin ya nikahnya."
"Makanya kalau nikah jangan cuma karena harta. Nikahnya nggak ikhlas kan."
"Ini pasti yang perempuan dinikahin buat bayar utang orang tuanya."
Alamakjang. Kok komentarnya mirip penonton sinetron? Apakah ada yang salah dengan foto-foto pernikahan tersebut?
Yup, memang sih, pas saya ikut perhatikan fotonya. Jadi itu ada sepasang pengantin yang mana si lelaki sudah terlihat tua dengan rambut memutih sedangkan si perempuan masih terlihat muda. Wajah si perempuan tampak cemberut dan gestur tubuhnya tak bersemangat.
Bagi para pembaca dan penonton sinetron Sitti Nurbaya, melihat gestur tubuh dan wajah si perempuan itu pasti pikirannya mengarah ke nasib Sitti Nurbaya. Si perempuan cemberut karena nikahnya dijodohin untuk bayar utang orang tua. Bwahahaha...
Bisa jadi... Bisa jadi... Tapi kita kan nggak boleh berprasangka apalagi menghujat dan membully seperti itu. Udah gitu pakai dishare pula foto-foto pengantin itu kayak yang bener aja. Emang situ tetangganya atau keluarganya sampai tahu benar masalahnya kenapa si perempuan itu cemberut?
Coba gimana perasaan pengantin itu kalau tahu fotonya jadi konsumsi orang banyak dengan caption yang beraneka ragam dan lebih banyak negatifnya. Padahal bisa aja mereka nikah karena suka sama suka. Urusan beda usia yang jauh karena si lelaki sudah tua, memangnya kenapa? Toh, Nabi Muhammad SAW dulu juga usianya sudah 50 tahunan saat menikahi Aisyah yang usianya baru 9 tahun. Mau membully Nabi Muhammad juga?
Soal wajah pengantin perempuan yang cemberut, saya ada cerita juga. Cerita pernikahan saya sendiri. Suami saya juga dulu pas nikah sama saya, wajahnya di semua foto pernikahan itu cemberut. Sampai-sampai ditegur fotografer.
"Mas, jangan cemberut dong. Masa nikah cemberut? Senyum, dong....."
Setelah fotonya jadi, keluarga besar juga bertanya, "ini kenapa sih fotonya cemberut?"
Coba bayangkan kalau foto itu dibagikan di medsos. Huwaaah.. bisa-bisa saya dibully.
"Itu nikahnya dijodohin ya? Yang laki cemberut terus." --Emang iya dijodohin.
"Itu pasti ceweknya udah hamil duluan dan yang cowok belum siap nikahin." --Naudzubillah!
"Itu pasti si cowoknya nggak suka sama yang cewek, tapi dipaksa nikahin." --anak udah 3, bo!
Nyatanya, saat saya juga ikut mempermasalahkan wajah suami yang cemberut, suami menjawab:
"Belum sarapan. Berangkat dari Garut malam-malam, nggak tidur. Ngapalin kalimat Ijab Kabul supaya nggak lupa. Eh, paginya udah harus nikah tanpa sarapan."
Perpaduan ngantuk dan lapar membuat suami jadi cemberut. Ternyata sampai sekarang pun doi masih suka cemberut kalau difoto karena doi merasa lebih kece dengan muka cool. Jiyaaah.....
Cemberut di foto |
Nah, jadi kalau ada yang membagikan foto begitu, sebaiknya nggak usah ikutan komentar macam-macam. Belum tentu sesuai dengan kenyataan, tapi dosanya sudah kita telan. Ya iyalah dosa, dosa berprasangka, dosa membully, dosa ngomongin orang. Kecuali kalau kita cuek dengan dosa.
Teman-teman punya pengalaman juga soal foto nikah yang cemberut nggak? Hayo berbagi di kolom komentar. Ada hadiahnya lho, xixixi.....
Mbak Eni Martini juga punya cerita sendiri tentang bullying di media sosial ini. Sesuatu dari orang lain yang kita tertawakan, padahal sebenarnya nggak lucu dan nggak semestinya ditertawakan.
Baca Tulisan Eni Martini: Ikan Tongkol yang Membully
Jadi pengin lihat lagi foto2 nikah. Hehehe... Tapi benar, Mbak. Kadang sesuatu itu tidak seperti kelihatannya.
ReplyDeletewkwk..berasa keren kalau cool. uhuk! Tapi bener loh, sosmed itu jadi nyinyir akut karena setiap individu bebas nyinyiiir tanpa kendali. coba kalau di dunia nyata, seribu satu berani langsung nyinyir. Apalagi nyinyir ketemu model aku, kalau ga makan sandal seketika.
ReplyDeleteitu bukan cool Mbak kalau yang difoto itu, itu beneran cemberut, hehehe :).
ReplyDeleteNyahahaaa. Ngakak gemes di bagian ‘lebih kece dengan muka cool’, Mbak Leyla. Emang sih ada beberapa kaum adam merasa gak gagah kalo foto sambil senyam senyum. Terserah sih sebenernya. Gak salah. Yang salah itu kalo gampang banget ngebully. Padahaaaal.. belum tau kebenarannya. Cuma lihat sepintas doang udah sok paling ngerti. :D
ReplyDeletefoto saya malah kebanyakan sayanya yg cemberut mbak. ahahaha
ReplyDeleteWuih makasih Sharing nya, kadang kita juga ikut coment di status orang. Padahal kita ga tahu masalah sebenarnya.Tanpa sengaja coment kita melukai hati orang yang di tuju. #eh pengalaman pribadi. Curhat dong.
ReplyDeleteSeru banget kolaborasinya mak... Aku sih lebih milih tidak ngomenin status atau foto orang lain tanpa kita tau yang sebenarnya. Dibaca dan dipandang2 aja mendingan heheheh.. Thanks sharingnya
ReplyDeletePasaaaaang... Pasaaaaang fotonya
ReplyDeletefotonya dipasang donk
ReplyDelete"Dijodohin buat bayar utang orang tua", ini sinetron banget Mbak :)
ReplyDeleteKalau foto nikahan saya dulu ga ada senyumnya karena tegang, gugup, perut begah karena pakai jarik dan takut kejlungup (eh apa ya namanya?) karena pakai sendal hak tinggi. Secara saya dulu tomboy tingkat akut terus tiba2 didandani ala putri keraton yang lemah lembut #eaaaa
Aku lihat itu photo perempuan yang pas nikah nggak senyum..trus yang komen aneh2...dibilang kayak nggak ikhlas :D
ReplyDeletememang banyak orang yang sulit senyum ya, spt ayahku kalau difoto pasti dg wajah galaknya. Nah kalau aku difoto sanati malah bisa ngakak dan tertawa narsis. kalau serius spt nikah jadi jaim akhirnya malah fotonya tanpa senyum, malah jelek tapi kalau gaya naris apa akta orang ya, ih yang nikahan lebay
ReplyDeleteBerita yang ini nggak muncul di TL saya, jadi penasaran..iya ya mba..kadang suka gemes lihat orang share sesuatu yang nggak ada urusan sama hidupnya dan nggak ada benefitnya juga..malah namba dosa...hadeuuh..
ReplyDeleteUntung berita yang ini nggak muncul di TL saya Mba', jadinya nggak ikutan nyinyir.. :)
ReplyDeleteSosmed ini memang cepat nyebar informasi ya, mulai dari yg penting sanpe nggak terlalu penting, :)
Cowok sejati mah gaya fotonya gitu, muka datar tanpa ekspresi.
ReplyDeleteSamaa mbak..foto suami pas akad juga cemberut karena semalam gak tidur..ngapalin kalimat ijab kabul dalam bahasa arab (request saya)..jadi matanya merah
ReplyDeleteHihihihi ... Aku senyam senyum sendiri baca cerita ini, soalnya aku pernah punya foto bareng-bareng trus mukaku cemberut, trus dikomen buanyaaak orang ... Yang mereka gak tau, fotografernya gak ngitung pas mau njepret dan aku belum senyum :(((
ReplyDeletesuamiku fotonya malah terlihat tegang.. hehehe
ReplyDeleteHihihihi, iya, ya, Mbak? Tapi mungkin emang sifat dasarnya manusia yang lebih suka berprasangka. :v
ReplyDeleteKalau suamiku malah senyum2 trs aku yang gak senyum e mbak, grogi he
ReplyDeletefoto nikahan? dikomentarin karena ada yg dirasa gak pas, gak senyum bahagia, gt y? Aku sich gak. Kasihanlah, mungkin pas dijepret lagi laper, lupa gt buat senyum. Positif thinking dan bijak berkomentar. Komentar yang lain aja, misalnya waaah dekornya meriah, jd penganten terlihat cool. Kwkwkwk, aku mau lihat poto nikahanku... kangen juga masa itu,
ReplyDeleteKalau aku ama suamiku nikah fotonya senyum terus mba. Ketahuan kan kalau bahagia. Hheheh :P
ReplyDeletebanyak yg bilang 'jari'lebih jahat dari lidah sekarang ini
ReplyDeletepembullyan di medsos ibarat konsumsi sehari2 yg berseliweran
*mirsss
Saya ngerti banget rasanya. Waktu nikahan kakak dari pagi juga gak makan, saya juga cemberut walau bukan yang nikah. XD
ReplyDeletefoto nikah aku pada bahagia semua ekprseinya :)
ReplyDeleteEmang ada ya yang ngomongin foto pernikahan orang? Kurang kerjaan amat yak? Duh, kudet nih.
ReplyDelete