Assalamu'alaikum. Makanan yang digoreng, siapa yang tidak suka hayooo... Beberapa hari ini, anak-anak saya sedang suka minta digorengkan kentang seperti di restoran Fast Food. Di satu sisi, itu jenis makanan yang praktis, tinggal goreng. Di sisi lain, duh takut minyaknya itu lho. Bahaya kan kalau terlalu banyak makan gorengan?
Tanggal 25 Januari 2017 lalu, saya menghadiri simposium "Makanan Rumah, The Silent Killer," yang diadakan di Ballroom Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta bekerjasama dengan Minyak Goreng Sunco. Selama ini kita berpikir bahwa makanan yang dimasak di rumah itu lebih baik daripada masakan restoran, karena kita tahu bagaimana penyajian dan pengolahannya. Benarkah demikian?
Ternyata, masakan di rumah juga bisa menjadi "The Silent Killer." Terutama masakan yang digoreng. Saya punya contoh nyata. Salah satu nenek saya, adik dari kakek saya, meninggal karena kanker payudara. Waktu itu saya masih remaja, jadi tidak begitu memperhatikan sebab musababnya. Ibu saya yang cerita penyebabnya. Katanya, nenek suka memasak dengan minyak goreng yang sama berkali-kali!
Yap, minyak goreng dipakai berkali-kali sampai menghitam. Nenek pun terkena kanker payudara. Tidak hanya itu. Bahaya kelebihan minyak di dalam tubuh juga bisa menyebabkan obesitas, penumpukan lemak di hati, dan jantung koroner. Tidak hanya memperhatikan pemakaian minyak goreng (salah satunya, jangan dipakai berulang kali), tapi juga pilih minyak goreng yang hanya #dikitnempel di makanan. Jadi kan tidak menumpuk di tubuh.
Sebenarnya, minyak itu sendiri punya manfaat untuk tubuh, yaitu dapat meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E, dan K, dan menambah kelezatan hidangan. Kita pasti setuju kan masakan yang lezat itu yang digoreng? Boleh-boleh saja menggoreng makanan, asal harus menggunakan #minyakgorengbaik.
Dr. Entos Zainal, DCN, SP. MPHM yang merupakan Sekjen PERSAGI, menjelaskan tentang pentingnya Ibu memperhatikan kebutuhan nutrisi untuk anak sejak dalam kandungan. Ibu harus makan makanan yang bergizi untuk mengoptimalkan perkembangan otak dan tubuh bayi.
Apabila anak kekurangan gizi dari awal kehidupannya, kelak akan berimbas pada kehidupannya di masa dewasa. Anak akan mengalami kegagalan pertumbuhan, kurang produktivitas, dan gangguan metabolisme. Lemak adalah salah satu zat yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan terkandung di dalam minyak.
Namun, jangan sampai kelebihan lemak di dalam tubuh. Ibu Theresia Irawati, SKM, M.Kes. dari Kemenkes menjelaskan aturan PERMENKES No. 30 Tahun 2013, batas konsumsi lemak, gula, dan garam adalah:
Gula: Per orang, Per hari yaitu 50 gram atau 4 sendok makan.
Garam: 2000 mgr natrium/sodium atau 5 gram garam atau setara dengan satu sendok teh.
Lemak: 67 gram atau setara dengan 5 sendok makan minyak.
Lebih dari itu bisa menyebabkan penyakit-penyakit degeneratif seperti serangan jantung, diabetes, hipertensi, dan lain-lain. Waduh, ada tidak nih yang konsumsi gula, garam, dan lemaknya melebihi aturan PERMENKES? Dihitung juga dengan jajanan dan minuman kemasan yang sering kita konsumsi. Wah, kayaknya kelebihan nih. Ngerii.....
Sebagaimana disebutkan oleh Ibu Tirta Prawita, seorang praktisi dan pengamat di dunia kesehatan, penyakit jantung dan diabetes bukan hanya milik orang kaya. Seluruh lapisan masyarakat bisa terkena The Silent Killer ini karena pola makan dan pemenuhan gizi yang salah.
Coba lihat saja makanan-makanan yang dijual di pinggir jalan, begitu mudah dikonsumsi oleh siapa saja. Di rumah, ibu yang memasak sendiri, belum banyak yang menyadari pentingnya pemilihan #minyakgorengbaik dan cara penggunaannya.
Ibu Mulina Wijaya, Deputi Marketing Manager Sunco memberikan tips penggunaan minyak goreng yang tepat. Yaitu, jangan digunakan berulang-ulang, apalagi kalau sudah berubah warnanya. Hindari suhu terlalu panas saat memasak karena dapat membentuk radikal bebas dan merusak kandungan vitamin dalam minyak goreng.
Ada tiga ciri minyak goreng baik:
1. Karakternya seperti air dan #dikitnempel di makanan. Maksudnya, minyak goreng itu rasanya nyaris seperti air yaitu tawar, bahkan bisa diminum. Juga hanya sedikit menempel di makanan yang digoreng. Tahu sendiri kan, kalau melihat makanan yang digoreng, sering kalinya minyaknya menyerap banyak ke dalam makanan. Hiy, ngeri....
2. Tidak mudah beku. Minyak goreng ini juga tidak mudah beku meskipun berada di dalam suhu minus.
3. Bening. Minyak goreng yang baik dapat dilihat dari penampakannya yang bening, bukan cokelat pekat.
Ketiga ciri tersebut ada pada minyak goreng Sunco, yang diproduksi melalui 5x proses: yaitu 3x pemurnian dan 2x penyaringan. Juga telah difortifikasi dengan Vitamin A. Yang menarik, minyak goreng Sunco juga hanya sedikit menempel pada makanan sehingga kita bisa menghindari penumpukan minyak berlebih di dalam tubuh.
Buktinya langsung diperlihatkan oleh Chef Nanda yang memandu demo masak di akhir acara. Menunya adalah Udang Tempura dan Mayonaise ala Sunco. Mayonaisenya dibuat menggunakan minyak goreng Sunco.
Oya, simposium ini juga menghadirkan Christian Sugiono, selaku Brand Ambassador Sunco yang sudah ditunggu oleh ibu-ibu. Christian mengatakan bahwa saat usia 20-an dia masih makan sesukanya. Tapi di usia menjelang 40 ini, harus sudah pilih-pilih makanan agar tetap bugar dan sehat. Juga diseimbangkan dengan olahraga yang teratur.
Kebetulan banget nih, saya juga mau bikin mayonaise sendiri. Resepnya:
Bahan-bahan:
500 CC Minyak Sunco
1 sdt garam halus
1 sdm susu kental manis
2 sdm gula pasir
3 kuning telur ayam
1 sdm cuka dapur
2 sdm sari jeruk nipis
Cara membuat:
1. Kocok kuning telur, garam, gula pasir, dengan Mikser kecepatan 2.
2. Ambil 200 CC Minyak Goreng Sunco, tambahkan secara bertahap 1 sdm sampai terbentuk campuran yang halus dan menebal kental.
3. Masukkan sedikit-sedikit cuka sampai habis, sari jeruk dan susu kental manis. Lalu, tambahkan secara bertahap lagi sisa minyak 300 CC. Setiap penambahan masing-masing 2 sdm.
4. Kocok terus sampai berbentuk mayonaise yang halus.
Sekarang saya tidak khawatir lagi deh kalau mau menggoreng kentang untuk anak-anak, karena sudah ada Sunco, Minyak Goreng Baik Dikit Nempel di Makanan. Informasi lebih lanjut, langsung lihat saja ke:
Fanspage Sunco Indonesia: https://www.facebook.com/SunCoIndonesia/
Website: www.minyakgorengsunco.com dan www.resepsehat.com
Asiik nih ada resep mayonaise. JAdi biar lebih sehat :)
ReplyDeleteMAkasih mbaa Leyla
ih gak nyangka sunco bisa bikin irit masak dong kalo gini, biasanya klo goreng mesti deh minyaknya kaya ikutan ngumpul
ReplyDeleteWah baru tau kalo ada minyak goreng yang nempel dikit. Coba ah. Selama ini suka sebel kalo goreng-goreng terus minyaknya kayak meresap gitu. Padahal baru sekali pakai. Humm!
ReplyDeleteKifah juga kmrn makan kentang goreng, yeee samaan sama salim.
ReplyDeletemulai baybay sama gorengan sedikit-sedikit... hihihi... nah resep mayonesnya itu berguna banget secara serumah2 pecinta mayones
ReplyDeleteMantep resepnya mbak... jadi, pikir-pikir nih untuk pakai minyak waktu masak.
ReplyDeletewahhh gitu ya mbak cara buat mayones .... mudah banget mbak ,,, insyallah langsung praktik nih ... salam kenal mbak by gus and neng bolang
ReplyDeleteNggak perlu pake tisu lagi ya hehehe untuk nyerap minyak
ReplyDeleteWaduh ternyata dalam acara makan makan juga ada aturan mainnya ya.
ReplyDeleteGorengan sering bgt dimakan yaa mba, supaya jaga ksehatan salah satunya mulai aware dgn penggunaan minyak goreng
ReplyDeleteAku juga pakenya sunco karena suka beningnya,encernya kayak air
ReplyDeleteDirumah juga pakai sunco kok krn bebas kolesterol, harganya juga bersahabat
ReplyDeleteBahaya minyak itu ngeri juga ya, kudu pinter pilih minyak yang baik.
ReplyDeleteBelum bisa lepas dari gorengan..huhuhu...hambar tanpa gorengan
ReplyDeleteemang gorengan bahaya bagi tubuh ya mbak
ReplyDelete