"Yah, aku dapat hadiah tiket gratis ke Bali nih. Ayah ikut ya?"
"Mamah aja sendiri lah. Aku malas ke Bali."
Akhirnya tiket itu hangus karena saya tidak berani ke Bali sendirian. Di lain waktu,
"Yah, anterin dong ke acara blogger."
"Aku kan mau istirahat. Dari Senin sampai Jumat udah capek ke kantor. Masa Sabtu Minggu harus nganterin Mamah juga? Mama jalan sendiri aja. Masa udah segede ini nggak bisa jalan sendiri. Nggak selamanya Mama harus diantar terus, kan?"
Ucapan suami saya itu membuat saya teringat ucapan sahabat semasa kuliah. Ucapannya sama persis. Yap, saya ini sudah phobia pergi jauh sendirian sejak kecil. Mungkin akibat sering ditakut-takuti oleh orang tua dulunya. Jangan pergi jauh-jauh, nanti nyasar. Alhasil, saya memang sering nyasar kalau pergi jauh sendirian dan itu membuat saya phobia!
Saat kuliah, saya mengandalkan sahabat saya itu. Ke mana-mana minta diantar. Saya sulit mengingat jalan dan trayek angkutan. Padahal sih gampang ya, tinggal nanya. Tapi, gimana kalau dari awalnya sudah takut?
Setelah punya suami, saya pun mengandalkan suami. Ke mana-mana minta diantar, sedangkan suami tidak selalu bisa mengantar. Saya pikir kalau menikah nanti suami akan mengantar saya ke mana-mana. Awalnya sih iya, lama-lama doi capek juga ya.
Apakah saya perempuan manja? Well, ini bukan manja, hanya takut melakukan perjalanan jauh sendirian. Akhirnya saya siasati. Suami tidak bisa mengantar, maka saya selalu mengajak teman. Pernah saya diundang ke suatu acara, lalu saya tanya ke panitianya:
"Boleh ajak teman, gak? Soalnya saya gak tahu jalan. Takut nyasar."
Ha-ha-ha... dipikir-pikir dulu lucu juga ya. Untung panitianya membolehkan. Lama-lama tidak bisa begitu, karena banyak undangan acara yang terbatas. Hanya yang diundang saja yang bisa datang.
Percaya atau tidak, saya takut sekali naik kereta api commuterline. Sumpah, deh. Mustahil saya bisa pergi ke Jakarta dalam waktu cepat kalau tidak menggunakan moda transportasi yang satu itu. Rumah saya di Bogor. Pastinya lebih enak naik kereta kalau mau ke Jakarta.
Belum juga naik kereta, saya sudah deg-degan, gemetaran, panas dingin. Saya khawatir terlewat turun di stasiun tujuan, salah beli tiket, salah naik kereta. Lucu juga kalau diingat lagi.
Ketika kemudian mencoba naik kereta sendirian, saya terus memperhatikan peta stasiun yang ditempel di atas pintu dan mendengarkan suara operator yang memberitahukan sudah sampai di stasiun mana. Takut terlewat.
Omong-omong, kenapa saya jadi mau mematahkan ketakutan pergi sendiri naik KRL? Itu karena saya tidak mau ketinggalan informasi. Saya merasa bahwa saya tidak bisa begini terus. Diam di rumah terus dan tidak bisa mengikuti acara-acara padat ilmu.
Saya tidak bisa harus selalu bergantung dengan suami. Tidak bisa minta diantar terus tiap akhir pekan pakai mobil, karena suami minta uang bensinnya yang mencapai ratusan ribu. Rugi, boo xixixi.... Saya harus berani sendiri.
Oya, bagi yang belum tahu, saya adalah ibu rumah tangga yang sehari-hari di rumah sambil menekuni hobi ngeblog dan menulis. Status tersebut membuat saya susah gerak, ogah move on.
Okelah, saya coba. Bismillah. Sebagai permulaan, ya saya selalu mencari teman jalan. Untungnya saya gabung grup Asinan Blogger, Blogger yang berdomisili di Bogor. Jadi kami sering janjian jalan bareng.
Lama-lama, saya terbiasa naik kereta dan berani pergi sendiri. Tidak perlu lagi janjian, apalagi kalau ternyata teman di Asinan Blogger itu tidak ada yang pergi ke tempat yang sama. Akhirnya saya jadi Anak Kereta juga. Dan ternyata naik kereta itu tidak menakutkan.
Benar seperti artikel di Trivia ini, Perempuan Tidak Boleh Selalu Manja. Ini Alasan Kamu Harus Menjadi Perempuan Tangguh. Memang benar, terlalu manja membuat kita mengalami ketergantungan. Contohnya saya yang bergantung pada teman dan suami.
Bayangkan kalau saya masih manja dan tidak bisa mandiri, khususnya saat bepergian. Berapa banyak ilmu dan kesempatan yang saya lewatkan? Banyak sekali, tentunya.
Nah, kalau kamu punya ketakutan yang sama seperti saya yang membuatmu tidak bisa mandiri. Ayo atasi dari sekarang. Pasti kamu bakal jadi lebih keren!
Bayangkan kalau saya masih manja dan tidak bisa mandiri, khususnya saat bepergian. Berapa banyak ilmu dan kesempatan yang saya lewatkan? Banyak sekali, tentunya.
Nah, kalau kamu punya ketakutan yang sama seperti saya yang membuatmu tidak bisa mandiri. Ayo atasi dari sekarang. Pasti kamu bakal jadi lebih keren!
Waaah di.kereta sempet2nya selfie wahahaha. Itu.bukan.manja sih ya tapi takut.aku dr dulu kemana2 sendiri, tp.msh suka manja hahaha
ReplyDeleteAku dlu juga prnah takut gimana mau ke kota naek angkot sendirian. Etapi berhasil dan aku brani mlakukan prjalanan itu hhee
ReplyDeleteKalau di kota besar Memnag butuh pendamping ya mba ketika bepergian jauh, Jaminan keamanan juga buat kita cewe di tengah keramaian.
ReplyDeleteAlhamdulillah fobianya sudah hilang ya Mba :)
ReplyDeleteDi antar suami biar bisa bermanja ria ya Mba Leyla. Hihii
ReplyDeleteAku juga termasuk org yang gak berani naik CL. Yah bukan takut nyasar, takut copet aja sih sebenernya.
ReplyDeleteThats why aku kemana2 naik mobil. Dan menjadikan aku mandiri. Krn keadaan.
Sama...akupun juga lebih seneng klo pergi2 ada temennya :) Jauh lebih nyaman drpd sendirian sih menurutku, jalan yang jauh aja juga nda berasa klo smbil ngobrol sm teman haha
ReplyDeletekalua bawa anak naik CL aku masih phobia, dikit sih
ReplyDeleteGak beda jauh dengan saya hahaha. Suami saya orangnya juga suka banget ngantar ke mana2. Gak pernah bilang capek, malah. Jadinya saya mikir sendiri, besok2 kalo harus pergi sendiri, saya bisa tidak ya .. soalnya saya orang nya suka ceroboh. Pernah, nebeng teman, turunnya bukan dekat rumah malah agak jauh dikit. Jadi harus jalan kaki sendiri malam2, mana sudah sepi lagi jalannya. Mana pula di sekitar sini ada cerita2 begal wiih horor deh.
ReplyDeleteSaya dulu waktu masih single, kemana-mana sendiri. Naik KRL deesak-desakan Jakarta-Bogor juga oke-oke aja.. bawa motor Depok-Bogor juga berani. Sekarang...mending ngga kemana-mana drpd harus kemana-mana sendiri, hehe..
ReplyDeletesempat juga selfie di KRL yang padet ya...
ReplyDeleteSaya sebenarnya pede kemana-mana sendiri, terkadang suami yang malah pengen nganter.
Aku juga takut pergi sendirian kok. Kapan hari mau ke jakarta nggak jadi, diminta naik pesawat sendiri, lha sekalipun aku belum pernah naik pesawat :)
ReplyDeleteDari baca cerita artikel ini, dan komen para emak-emak di atas, plus cerita seorang teman dan saya sendiri yang ngalamin:
ReplyDeleteWanita itu sebenarnya memiliki kekuatan yang LEBIH, tetapi sering dikondisikan oleh keadaan, status, lingkungan, terutama suami (hahahaah) menjai pribadi yang disebut mba ela 'phobia'. aku dulu leader buat masuk Baduy, jam 10 malam blusukan hutan, jam 12 malam baru turun gunung tiba di Kampung rambutan, jam 6 pagi udanh ngopi di terminal Garut...tetapi setelah nikah..hatsyiiim!!!! gue jalan dikit aja bawaan ga nyaman, dll. Sampai berpikir, kenapa?Apa faktor usia? sampai suatu hari haru pulang Jakarta-Depok pukul sepuluh malam, daerahku gada angkot, naik ojek umum gtu dah..ternyata dlam hati aku membatin: Tidak ada yang berubah padaku, hanya aku terbiasa dimanja suami
Mbak Leyla kebalikan dari aku malahan. Aku dulu malah mandiri banget kemana-mana biasa sendiri, nyasar pun sudah biasa. Pas udah nikah kemana-mana diantar suami. Pas disuruh sendiri malah jadi keder.
ReplyDeleteSaya gk brani padahal saya cowo
ReplyDelete