Assalamu’alaikum. Hai, temans,
ada yang suka jajan sembarangan? Itu tuh, jajan di pinggir jalan. Hati-hati ya,
jajan sembarangan bisa menyebabkan penyakit tipes. Tidak percaya? Saya dan
suami sudah mengalaminya. Saya masih semester dua di bangku kuliah di sebuah
PTN di Semarang. Saya dan seorang teman sedang jalan-jalan ke mall untuk cuci
mata. Serius, memang sekadar cuci mata berhubung mallnya dekat dari kampus.
Kami jalan kaki malah dari kampus ke mall. Saat itu sedang tanggal tua dan kami
belum dapat kiriman uang dari orangtua. Nekat banget ya, kantung sedang kering
eh jalan-jalan ke mall. Saya ingat, waktu sudah menunjukkan pukul dua siang dan
jam makan siang kami sudah lewat.
Lapar? Sudah tentu! Perut sudah
kriuk-kriuk minta diisi. Berhubung kami tipe mahasiswa kere, saya dan teman
memilih makan di pinggir jalan. Ada seorang penjual nasi pecel yang sedang
mangkal di depan mall. Bukan dalam bentuk warung tenda dan semacamnya ya, tapi
memang si mbok pecel itu hanya membawa dagangannya dengan digendong. Dia
jongkok di pelataran mall dan meletakkan dagangannya begitu saja di bawah. Nasi
beserta sayur mayur sebagai lauk pecel dibiarkan terbuka tidak ditutup plastik.
Di Semarang, banyak mbok-mbok nasi pecel yang berdagang dengan cara seperti
ini, dan bisa kita temui di masa saja.
Si mbok-mbok pecel ini juga menyambangi rumah-rumah penduduk sambil berteriak,
“Peceeeel….!”
Barangkali karena si mbok berdagang di tepi jalan dengan duduk di
pelataran mall di samping jalan raya, dagangannya pun tidak ditutup plastik,
kuman dan debu bisa menempel. Saya dan teman pun belum memikirkan soal
kebersihan makanan. Namanya juga mahasiswa kere, yang penting harganya murah.
Kami pun memesan nasi pecel yang langsung dimakan di sana, sambil duduk
mengampar di samping si mboknya. Sambal pecelnya memang pedas juga. Setelah perut kenyang, baru deh kami
masuk ke mall sekadar cuci mata, kemudian pulang ke kos. Malam harinya, petaka
itu dimulai.
Entah mengapa, tubuh saya mendadak
demam tinggi. Perut pun melilit. Saya menggigil tak karuan. Esoknya, saya tak
sanggup ke sekolah. Mulut terasa pahit. Teman kos membelikan makanan, tapi saya
tidak bisa makan. Bayangkan, sakit tanpa didampingi keluarga, sungguh tidak
enak. Ya, memang teman kos membantu, tapi kan setelah mereka pulang kuliah. Mulanya,
saya berobat di dokter rumahan. Melihat kondisi saya tidak juga baik, esok sorenya teman kos saya itu mendampingi ke
rumah sakit. Itulah kali pertama saya dirawat di rumah sakit! Tak disangka,
keesokan harinya, teman kos yang makan nasi pecel bersama saya, juga sakit!
Awalnya dia bersikeras tidak mau dirawat sampai sakitnya bertambah parah dan
dia pun menyusul dirawat seperti saya.
Tanggal tua, dirawat di rumah
sakit pula. Walaupun sudah memilih kamar paling murah, satu kamar ada delapan
orang, tetap saja saya sudah menyusahkan orangtua. Ibu saya datang dari Jakarta
ke Semarang dan mengeluhkan biaya rumah sakit. Kami datang dari keluarga ngepas
dan belum ada satu anggota keluarga pun yang pernah dirawat di rumah sakit,
kecuali ibu saya ketika melahirkan anak-anak. Saya pun jadi membayangkan betapa
mahalnya biaya menginap di rumah sakit bagi ibu saya. Ah, ini gara-gara nasi
pecel itu. Ya, apa lagi? Biasanya kami makan di warung-warung sekitar kampus,
tidak terjadi apa-apa. Dokter mengatakan bahwa kami terkena penyakit tipes yang
disebabkan oleh bakteri salmonella. Bisa jadi karena kami jajan sembarangan.
Setelah saya menikah, kejadian
serupa juga menimpa suami saya. Dia membeli gorengan di tepi rel kereta api.
Gorengan itu tidak ditutup, sementara kereta lalu lalang di depannya. Dulu,
pedagang masih diijinkan berdagang di dalam stasiun kereta api Jabodetabek.
Sekarang sih sudah tidak boleh. Suami saya sudah kelaparan dan belum makan
malam, jadi dia beli gorengan untuk pengganjal perut. Esoknya, dia sakit dengan
gejala mirip penyakit yang pernah saya alami. Saat diperiksa di dokter, dokter
pun mengatakan suami saya terkena penyakit tipes. Sejak itu, suami saya tidak
mau jajan sembarangan. Minimal kalau jajan itu di warung yang tertutup ya. Berapa
banyak dari kita yang suka jajan sembarangan? Pasti banyak, deh. Jajan di pinggir
jalan bukannya haram, tetapi perhatikan kebersihannya. Lihat apakah makanannya
itu ditutup atau dibiarkan terbuka sehingga kuman dan debu mudah menempel?
Tentu saja, penyakit tipes bukan saja disebabkan karena jajan sembarangan. Coba baca di www.futuready.com di sana ada banyak informasi mengenai kesehatan. Selain artikel kesehatan, juga ada artikel keuangan, asuransi dan proteksi, futureators (simulator atau kalkulator yang membantu Anda lebih mengerti tentang kebutuhan dan keadaan Anda), futureexpert (artikel tanya jawab dengan ahli yang terpercaya di bidang masing-masing), dan Futurepedia (arti istilah-istilah di asuransi atau buku polis dalam bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti). Gunanya agar kita bisa lebih cerdas merencanakan masa depan. Menjaga kesehatan dengan baik, adalah salah satunya.
Tentu saja, penyakit tipes bukan saja disebabkan karena jajan sembarangan. Coba baca di www.futuready.com di sana ada banyak informasi mengenai kesehatan. Selain artikel kesehatan, juga ada artikel keuangan, asuransi dan proteksi, futureators (simulator atau kalkulator yang membantu Anda lebih mengerti tentang kebutuhan dan keadaan Anda), futureexpert (artikel tanya jawab dengan ahli yang terpercaya di bidang masing-masing), dan Futurepedia (arti istilah-istilah di asuransi atau buku polis dalam bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti). Gunanya agar kita bisa lebih cerdas merencanakan masa depan. Menjaga kesehatan dengan baik, adalah salah satunya.
serem banget kalau udah opname..bisa berjuta juta habisnya
ReplyDeleteiya memang bahaya baget kalo kita jajan sembarangan, makanya kita sebagai orang tua hrus bener-bener bisa jaga anak kita dngan baik
ReplyDeleteMba Lelya saya pernah.. harus bedrest dua pekan. Cuti deh. Habis itu bener2 kapok ga mau jajan sembarangan lagi. Mending nahan lapar daripada harus bed rest lagi..
ReplyDeleteAnakku udah pernah deh opname di RS 2 minggu, pdhl itu baru gelaja tipes. Jangan smp tipes beneran.
ReplyDeleteWah betul harus jaga kesehatan nih, tipes bikin badan meriang dan malas makan, aku pernah deh
ReplyDelete