“Mbak, aku mau kerja. Enaknya kerja apa ya dari
rumah?”
“Jualan online saja. Coba kamu kulakan di Tanah
Abang, terus jualin di internet.”
“Hmmm….”
Menjadi ibu rumah tangga yang penghasilannya
bergantung kepada suami sepenuhnya adalah pilihan yang sering membuat galau. Saya
pernah berada di posisi yang sama, sewaktu hiatus selama 3 tahun dari dunia
tulis menulis. Penghasilan saya sepenuhnya berasal dari uang gaji suami, dan
itu artinya saya harus super hemat. Seringkali di akhir bulan, suami harus
meminjam uang karena uang belanja yang diberikan kepada saya sudah habis. Jadi,
saya memahami sekali curahan hati adik saya. Adik saya tidak punya keahlian
khusus, seperti menulis. Sebenarnya dia bisa menjadi guru les atau privat
karena dulu pernah bekerja menjadi guru SD. Sayangnya, dia masih sibuk mengurus
bayi dan balita. Dia menginginkan pekerjaan yang mudah dan bisa dikerjakan dari
dalam rumah. Satu-satunya yang terlintas di benak saya ya berdagang via online sebagaimana yang dikerjakan oleh
sebagian besar teman saya.
Survei Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada semester pertama
tahun 2015 mengungkapkan bahwa pengguna internet di Indonesia meningkat sebesar
34, 9% dari total penduduk Indonesia, sebanyak 85% mengakses melalui telepon
seluler (smartphone). Ada sekitar 16% ibu rumah tangga yang mengakses internet
dan media sosial yang paling banyak diakses adalah facebook (sumber:Kompas.com). Ya memang sih,
saya lihat ibu rumah tangga itu banyak yang bergaul di facebook (termasuk saya
sendiri). Jumlah 16% ibu rumah tangga pengguna internet dari total penduduk
Indonesia itu besar juga, lho. Coba kalau kita menggunakan internet bukan
sekadar haha hihi, curhat, dan bergosip di facebook. Sambil haha hihi, sambil
jualan, begitu.
Dan sampai hari ini, adik saya masih belum juga
kulakan ke Tanah Abang dan membuat toko online. Tidak mudah untuk memotivasi diri menjadi pengusaha. Tahu
sendiri, untuk kulakan ke Tanah Abang, adik saya butuh modal. Kalaupun ada
modalnya, adik saya harus jalan ke Tanah Abang untuk kulakan barang yang mau
dijual. Tapi, bagaimana bisa? Dia kan mau kerja dari rumah karena sibuk
mengurus dua balita. Kalau harus mondar-mandir ke Tanah Abang, siapa yang
menjaga anak-anaknya? Memang, kulakan itu cukup seminggu sekali atau sebulan
sekali. Kirim-kirim barangnya? Dia harus bolak-balik ke agen penitipan barang
untuk kirim pesanan pelanggan. Ada tidak sih usaha yang benar-benar bisa
dilakukan dari dalam rumah?
Aplikasi Kudo: Semua Bisa Jadi Pengusaha |
Saya baru tahu jawabannya. Jadi agen Kudo saja. Kudo
adalah Kios untuk Dagang Online. Maksudnya apa? Gini lho, kita sering kan
belanja di warung dekat rumah? Si pemilik warung itu harus punya modal dulu
kalau mau buka warung. Dia harus belanja ke pasar beli ini itu, lalu dipajang
di warungnya. Pelanggan pun datang untuk membeli. Nah, itu kan namanya Kios Offline. Kudo ini kebalikannya. Kudo
adalah Kios Online. Si Agen Kudo
adalah pemilik warung online itu.
Bedanya, agen Kudo tidak perlu punya warung dan belanja barang dulu. Cukup
unduh aplikasi Kudo di Playstore, daftar jadi agen, dan siap jualan. Tawarkan
barang-barang dagangan di Kudo kepada orang-orang di sekitar rumah. Nanti
mereka pesan ke agen Kudo, agen Kudo yang pesan melalui aplikasi Kudo. Pembeli
membayar ke agen Kudo, agen Kudo membayar melalui saldo yang ada di aplikasi.
Barang dikirim oleh penyetok. Selesai, deh. Agen Kudo tidak perlu ke luar rumah
dan tidak perlu kulakan barang.
Selain menjual jutaan barang dari mulai kebutuhan
rumah tangga, fesyen, anak, tiket, makanan, asuransi, dan gadget, pembelian
pulsa listrik, PDAM, dan pulsa handphone pun ada di Kudo. Apa bedanya dengan e-commerce lain? Kudo ini bermanfaat
untuk orang-orang yang belum bersentuhan dengan internet atau malas
bertransaksi via online. Contohnya,
mantan pembantu rumah tangga saya. Sewaktu saya perlihatkan gamis-gamis yang
dijual di internet, dia tertarik sekali dan ingin membeli. Masalahnya, dia
belum terhubung dengan internet. Boro-boro mau internetan, hapenya saja cuma
bisa sms dan telepon. Nah, kalau saya jadi agen Kudo, saya bisa pesankan gamis
yang dia inginkan, lalu dia bayar ke saya secara tunai. Ini sesuai dengan slogan Kudo, “Now Everyone
Can Shop Online.” Jadi, walaupun orang itu tidak punya smartphone dan belum
tahu apa itu internet, dia tetap bisa bertransaksi di toko online melalui agen Kudo.
Barang yang Dijual di Kudo |
Tentunya, untuk bisa bertransaksi di Kudo,
seseorang harus menjadi agen Kudo atau melalui agen Kudo. Jadi, kalau kita
bukan agen Kudo, ya kita tidak bisa bertransaksi di Kudo. Otomatis, hanya agen
Kudo yang bisa menjual barang-barang yang ada di aplikasi Kudo.
Lalu, apa keuntungannya menjadi agen Kudo? Dari
setiap transaksi, agen Kudo bisa mendapatkan komisi. Bagi ibu rumah tangga, ini
adalah tawaran pekerjaan yang sangat mudah dan menjanjikan. Selain menawarkan
barang yang ada di Kudo kepada ibu-ibu di sekitar rumah, kita juga bisa belanja
untuk kebutuhan rumah tangga sendiri. Komisinya pun tetap kita dapatkan. Semua
yang dijual di Kudo itu pastinya kita butuhkan sehari-hari. Bayar listrik pun
bisa dapat komisi. Lumayan, kan? Biasanya kita bayar listrik tidak dapat
komisi, lah ini malah dapat komisi. Saldo pertamanya pun hanya Rp 10.000. Pembayaran
pesanan dilakukan dengan memotong saldo tersebut. Berikut saya rinci alasan
mengapa kita harus menjadi agen Kudo:
- Mudah: Kita hanya tinggal mengunduh aplikasi Kudo, daftar, isi saldo minimal Rp 10.000, lalu tawarkan barang ke sekitar atau kita bisa beli sendiri.
- Menguntungkan: Barang-barang yang dijual di Kudo adalah barang kebutuhan sehari-hari, jadi sudah pasti laku. Apalagi Kudo juga melayani pembelian pulsa listrik dan telepon, pembelian tiket perjalanan, dan pembayaran PDAM yang mana tagihan-tagihan itu pasti harus kita bayar tiap bulan.
- Modal Terjangkau: Saldo awalnya hanya RP 10.000 lho! Kita tidak perlu membangun atau menyewa toko dan menyetok barang.
- Semua bisa jadi pengusaha: Tidak hanya ibu rumah tangga, mahasiswa, pelajar, karyawan yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan pun bisa menjadi agen Kudo.
Kudo adalah sebuah perusahaan start up lokal yang didirikan oleh
Albert Lucius (CEO) dan Agung Nugroho (COO) sejak bulan Juli 2014 (sumber: Kudo.co.id). Transaksi jual
beli di Kudo insya Allah aman karena ada fitur rekam jejak transaksi. Untuk
berjualan di Kudo, kita tinggal modal Smartphone yang bisa internetan dan saldo
minimum 10.000. Promosi sederhana dari mulut ke mulut. Pembeli juga mudah
bertransaksi karena mereka hanya tinggal memesan barang kepada kita. Jadi, kata
siapa ibu rumah tangga tidak bisa mendapatkan penghasilan dari dalam rumah?
Dengan menjadi agen Kudo, semua orang bisa menjadi pengusaha! Yuk, gabung jadi
agen Kudo!
*Ketika menulis review ini, saya masih menunggu
verifikasi pendaftaran dari Kudo.
Dengan kudo, semua bisa jadi pengusaha, kudo emang membuka peluang bagi semua orang yang ingin buka usaha, namun terbentur modal
ReplyDeleteSemakin banyak aja pilihan untuk membuka usaha dengan aplikasi yang mudah ya mbak
ReplyDeleteWah..bisa kurekomendasikan pada adikku juga nih.. Adikku agak pemalu orangnya kalo jualan secara offline dia gak bisa katanya..
ReplyDeleteJadi semacam perantara gitu yah. Pembeli kasih uang ke kita sebagai agen Kudo, kita yg membelikan. Asyik juga nih, nggak perlu sewa toko dan nggak perlu stok barang :)
ReplyDeleteJadi pengen pakai aplikasi ini buat dagang ya. Tapi belum tahu mau dagang apa hihi
ReplyDelete