Pedagang Kupat Tahu |
Assalamu'alaikum. Apa kabar, temans? Tengah malam begini baru update blog. Akhir-akhir ini memang agak sulit menyisihkan waktu untuk menulis. Padahal, banyak sekali yang mau ditulis, salah satunya tentang lima jajanan kaki lima favorit saya yang ada di Garut. Garut, kampung suami saya, memang telah menjadi kota yang paling saya kunjungi sejak menikah dengan suami. Ada mungkin dua atau tiga bulan sekali kami pelesiran ke Garut dan menginap di rumah mertua. Kalau lama nggak ke sana, pasti banyak yang nanyain. Eh, cieeeh....
Beruntungnya, rumah mertua saya itu letaknya di dekat pusat kota Garut. Jadi, kalau kami mau jalan-jalan ke kota, tinggal naik motor atau mobil saja selama lima belas menit, sudah sampai. Kemarin itu saya ke Garut untuk menjahit busana pendamping pengantin. Bulan Mei, insya Allah adik ipar saya mau menikah. Rumah tukang jahitnya itu ada di Kota Garut, sekalian deh jalan-jalan. Suami mengajak anak-anak ke Pemandian Air Panas lagi, karena beberapa minggu sebelumnya, ana-anak terkena penyakit koreng yang cukup banyak. Kata dokternya, mungkin menular dari teman. Pemandian air panas itu kan airnya mengandung belerang yang bisa menghilangkan gatal-gatal. Eh, bener lho, selepas berenang, korengannya menghilan. Memang nggak langsung hilang, tapi sekarang sudah sembuh.
Pulang dari berenang, kami mampir dulu untuk makan-makaan... Nggak perlu di restoran. Di Garut ada banyak pedagang kaki lima. Menjamur bak cendawan di musim hujan. Di kanan dan kiri jalan pasti ada. Tinggal pilih deh. Selama di Garut, kami nggak pernah makan di restorannya. Di kaki limanya saja sudah memuaskan hehe... Harga terjangkau, rasanya pun enak. Kami mampir ke Jalan Siliwangi, Garut dan menemukan deretan pedagang kaki lima. Langsung saja saya putuskan untuk pesan Kupat Tahu dan Es Goyobod, dua dari sekian banyak kuliner khas Garut. Alhamdulillah, kenyang banget. Berikut ini adalah lima jajanan kaki lima favorit saya di Garut:
Kupat Tahu
Kupat Tahu ini kalau di Jakarta mirip Ketoprak. Terdiri dari Ketupat, Tahu, dan Toge yang disiram dengan sambal kacang yang rasanya sedang. Kalau mau pedas, ada sambalnya lagi. Satu porsinya Rp 15.000 dan kenyaang sekali. Yah, sesuailah dengan harganya. Kerupuknya juga banyak.
Es Goyobod
Apa yang membedakan es goyobod dengan es campur biasa? Sepertinya sih makanan sejenis agar-agar tapi berwarna abu-abu itu ya. Rasanya kenyal dan lumer di lidah. Selain agar-agar itu, ada juga alpukat, kelapa muda, es sirup merah jambu, roti tawar, dan tape. Harga per gelasnya Rp 5.000. Jadi, saat makan di Jalan Siliwangi itu, saya dan suami hanya menghabiskan biaya Rp 40.000. Murah, kan? Dibandingkan dengan makan di Food Court yang ada di dalam mall, harga segitu hanya untuk satu orang.
Pedagang Es Goyobod |
Bubur Ayam Cianjur
Bubur ayam ini katanya sih khas Cianjur, tapi kalau kata orang Cianjurnya sih nggak mirip amat dengan bubur ayam Cianjur. Bubur ayam ini dijualnya di depan rumah mertua saya dan biasa saya beli untuk sarapan. Bedanya dengan bubur ayam Jakarta, bubur ini mendapatkan tambahan sayur dengan kuah kuning. Saya lupa apa namanya. Harga per porsi hanya Rp 5.000. Uhuuii... murah syekalee... Apalagi warungnya ini berada di tepi sawah. Jadi, kalau mau romantisan sambil melihat sawah juga bisaaa....
Gorengan Combro, Ketan, dan Gehu
Combro Garut ini beda dengan Combro Jakarta, karena jenis oncomnya berbeda. Saat pertama saya mencicipinya, rasanya aneh. Nggak enaklah. Lama-lama enak juga. Oncomnya ada kacangnya dan sedikit pedas. Ketan digoreng, saya juga baru tau adanya di Garut. Kalau Gehu sih sama dengan yang di Jakarta. Gehu itu tahu isi. Semuanya diharga Rp 1.000/ potong. Pedagang gorengan ini ada di sepanjang jalan Kota Garut. Gampang banget deh ditemuinnya. Di mana-mana ada.
Colenak
Malam harinya, ibu mertua membeli colenak. Selama menikah dengan suami, baru kali itu saya mencicipi colenak. Berhubung belinya dalam bentuk bungkusan kertas dan sudah malam, sementara saya nggak punya kamera canggih, jadi fotonya ya begini deh hehehe... Colenak terdiri dari Tape Singkong, Kacang, dan Kuah Gula Merah. Colenak kepanjangan dari Dicocol Enak. Berhubung yang membelinya ibu mertua, saya lupa nanya berapa harganya hehe...
Itu dia lima jajajan kaki lima favorit saya di Garut. Jangan lupa cicipi juga kalau ke Garut yaa....
Wah.. baru tahu ada aneka makanan di Garut seperti ini mba. Terutama colenak, baru tahi saya. Jadi pengen nyoba
ReplyDeleteColenak itu DICOCOL ENAK...
DeleteKuliner di daerah Jawa Barat sepertinya sangat beragam ya... Sudah lama saya penasaran sama es goyobod, kayaknya seger gitu...
ReplyDeleteya Allah, baca ini pagi2 bikin perut krucuk2 haha.. aku suka semuanya nih, kupat tahu ada di pemda, combro favorit dari kecil, bubur ayam khas garut bikin nagih.
ReplyDeleteKalo d tmpat saya, kupat tahu namanya tahu uleg atau tahu masak
ReplyDeletetertarik sama Es Goyobod-nya Mbak :)
ReplyDelete\pasti rasanya nikmat dan segar banget kalo diminum saat terik :)
Es Goyobot sudah banyak dijual di tempat tinggalku Mba.. Bahkan di mall2 pun ada..
ReplyDeleteHm .. ini bisa jadi referensi kalo kapan2 ada rezeki ke Garut ^_^
ReplyDeleteJangan lupa mampir ke Rumah Baca AsmaNadia di Kadungora ya mbak...
DeleteSalam kenal mbak leyla, boleh juga di pasar ceplak mbak aneka jajanan khas garut banyak dan enak2, kebetulan saya lahir di garut, ortu saya juga tinggal di garut, kangen garut deh jadinya, adem cuacanya dan enak makanannya
ReplyDeleteKue kotak ya...asgar
ReplyDeleteGarut emang kaya makanan, mampir juga di Warung Djawara ya..
ReplyDeletewww.gurumuda.web.id
Bubur ayamnya murah banget, cuma 5000?
ReplyDeletePengin kupat tahu sama es nya. Harganya murah-murah ya. Semua makanan ini belum pernah makan kecuali tahu isi :D
ReplyDeleteMampir ke sini mbak, ada ramen paling enak di Garut di Detens
ReplyDeletehallo mba leyla hana, salam kenal😊
ReplyDeletetrimakasih post nya.. kebetulan saya anaknya yg jualan kupat tahu ridho mba.. kapan" mampir lagi ya mba, sekarang buka cabang daerah sukaregang mba. trimakasih udah suka sma jajanan nya..😀😆😄
Sayang sekali sekarang cari kupat tahu ridho sudah gda y 🥲
ReplyDelete