Sumber Foto: IG @bennyrhamdani_ |
Suami dan Istri yang Dirindukan Surga. Assalamu'alaikum, selamat malam teman-teman semua. Apa kabar? Kemarin, di Instagram, saya mendapatkan kejutan dari editor saya di Dar! Mizan. Beliau mengetag foto buku nonfiksi terbaru saya: Suami dan Istri yang Dirindukan Surga. Alhamdulillah, bahagia rasanya tahun ini dibuka dengan buku baru setelah tahun 2014 lalu vakum karena kesibukan ngeblog hehe.... Untuk buku ini, saya memaksakan menulis selama dua bulan fokus.
Buku ini adalah jenis buku nonfiksi panduan pernikahan. Saya tidak tahu apakah sudah diedarkan di toko buku, karena saya sendiri belum mendapatkan bukti cetaknya. Saya menulis buku ini berdasarkan pengalaman dan referensi. Itu bukan berarti saya sudah jago dalam pernikahan. Buku ini menjadi panduan agar saya dan pembaca bisa mengarungi mahligai pernikahan yang diridoi Allah dan insya Allah bisa masuk ke dalam surga-Nya.
Bagi para lajang, menikah itu kelihatannya menyenangkan ya. Bisa memiliki pasangan yang ke mana-mana selalu berdua dan tidak lagi ditanya-tanya orang "Kapan Nikah?" Beuuh... saya sendiri pernah merasakan masa-masa "suram" itu hehehe.... Jangan ditanya bagaimana perasaan saya. Sakitnya tuh di sini (sambil nunjuk ke kepala saking pusingnya). Sebenarnya, sayanya malah santai. Saya ingin kerja sampai mapan dulu. Ingin bersenang-senang dulu dengan teman-teman. Yah, memang sih kadang-kadang ada terbersit ingin menikah tapi itu sekadarnya saja. Saya lebih suka menikmati kesendirian dan kebebasan.
Nah, yang membuat repot itu kan justru orang-orang di sekitar kita yang sibuk menjodoh-jodohkan. Dari masih skripsi pun, almarhumah ibu saya sudah berniat menjodohkan saya dengan pria pilihannya. Belum guru mengaji. Belum orang-orang lainlah. Hm, sayanya belum mau. Setelah tiga tahun bekerja, baru deh saya berpikir untuk menikah. Itupun lebih karena "janji" bahwa saya akan menikah di usia 25 tahun. Buat saya, usia segitu adalah usia ideal untuk menikah. Saya sudah cukup puas bekerja dan saya juga sudah merindukan anak (ups....).
Lagipula, saat itu saya merasa karir saya stagnan. Gaji tidak memadai. Pekerjaan sebagai penulis pun sudah sampai titik jenuh karena sudah belasan buku yang diterbitkan. Sepertinya hidup saya monoton. Itu karena dulu belum ada blog yah. Makanya sekarang ini saya merasa sedikit menyesal, mengapa blog baru booming setelah saya punya anak banyak. Jadi deh kegiatan saya terbatas hehehe... Coba dulu waktu masih lajang, saya kan bisa wara-wiri ke mana-mana ikut acara blogger. Itu dia anehnya, rezeki justru makin terbuka lebar setelah menikah!
Tidak percaya? Alhamdulillah, setelah menikah, saya memiliki semua yang dulu hanya ada dalam impian. Namun, tentu saja pernikahan tidak semulus yang dibayangkan. Selalu ada aral yang merintang. Ujian pernikahan itu nyata adanya. Yang namanya menikah memang bukan hanya untuk senang-senang. Lebih dari itu, menikah adalah ibadah. Ibadah itu pasti selalu ada yang menghalangi, yaitu setan. Setan akan menggoda keteguhan hati pasangan suami istri. Sering sekali kita lihat pasangan suami istri yang bercerai dengan beraneka ragam alasan, dari mulai hal kecil sampai besar.
Baru kemarin saya mendapatkan cerita, ada istri yang minta cerai hanya karena dilarang memakai celana jeans oleh suaminya. Suami ingin istrinya selalu memakai gamis panjang kalau ke luar rumah. Bayangkan! Bercerai hanya gara-gara hal seperti itu? Yah, kita memang tidak bisa menilai dalamnya lautan. Hal kecil buat kita, boleh jadi besar buat orang lain. Itu kenapa kita perlu berpegang teguh pada komitmen pernikahan. Dulu itu menikah buat apa sih? Kenapa dulu mau menikah dengannya? Apa yang ingin dicapai dari pernikahan?
Nah, barangkali tujuan pernikahan yang satu ini luput dari pemikiran kita. Menikah untuk masuk surga. Menikah itu memang ibadah. Ibadah itu untuk Allah. Sayangnya, kita hanya bisa bertemu Allah di surga. Allah tidak ada di neraka ya. Jadi, sah-sah saja kita bertujuan menikah untuk masuk surga, karena hanya di surgalah kita bisa bertemu Allah. Yang namanya mau masuk surga, pasti banyak godaannya karena surga itu mahal. Godaan dari hal kecil sampai besar untuk menguji kesungguhan kita.
Untuk tujuan itulah, buku ini disusun. Agar suami istri yang sudah menikah bisa lebih mengokohkan ikatan pernikahannya sehingga dapat menjadi ladang amal menuju surga. Dan untuk penulisnya, mudah-mudahan buku ini juga menjadi ladang amal saya. Aamiin.... Kalau sudah menemukan buku ini di toko buku, segera beli yah... Baca berdua bersama suami atau istri sambil ngemil manisan biar tambah manis hubungan suami istrinya hehe....
hebat mbak el produktif bnget, moga ketularan, kan udah jadi tetangga.. haha
ReplyDeleteboleh juga nih nanti beli dibaca berdua ya
ReplyDeletekeren Mba :D alhamdulillah :D selamat ya :D
ReplyDeleteMba Leylaa, selamat yaa atas terbitnyaa buku terbarunyaa. InsyaAllah ingin sekali bisa membeli dan membacanya. Amin
ReplyDeleteMenikah itu amazing sekali, mba. saya belum setaun kayaknya belum ada apa2nya dengan yg sudah nikah 20 taunan..
ReplyDeleteselamat atas terbitnya buku baru ya mbak, semoga barokah dan bermanfaat :)
dulu waktu saya maih kuliah jg dijodoh2in hehe
ReplyDeleteselama ya mbak..
asik promo buku sama ngemil Manisan :D barokallahu mbak Ela :)
ReplyDeleteSelamat, Mbak :)
ReplyDeleteSelamat ya Ela buku barunya dah terbit :) kereeeeen
ReplyDeleteSelamat untuk buku barunya, Mbak. Keren mb leyla... Kapan2 cari di toko buku ah...
ReplyDeleteselamat ya, covernya lucu timbal balik
ReplyDeletekeren mba Leyla selamat ya
ReplyDelete