Berat badan bertambah puluhan kilo, pipi makin tembem :D |
Assalamu’alaikum… Nggak terasa
kita sudah sampai di penghujung tahun 2015. Sudah banyak waktu yang terlewatkan
umur kita pun semakin berkurang. Apa resolusiku tahun 2016? Nah, itu dia…
sepertinya masih sama dengan resolusi tahun 2015 karena yang dulu itu masih
gagal, hehe…. Sebelum ngomongin resolusi yang gagalnya, lebih baik ngomongin
yang berhasil dulu ya sebagai tanda bahwa kita mensyukuri apa yang sudah
diberikan-Nya.
Pertama, membuka kelas menulis novel
online. Alhamdulillah, resolusi yang ini sudah tercapai dan kelasnya sudah
dibuka sampai angkatan ketiga. Padahal, tadinya saya dan Riawani Elyta hanya
coba-coba, merasa bahwa kami belum terkenal sekali sebagai penulis novel. Bisa
saja kan saat kami membuka kelas menulis
novel itu, ada yang bertanya-tanya, “Ih, siapa pula mereka udah berani
buka kursus novel?” Ternyata, cukup banyak juga peserta yang mendaftar, sampai
kami membuka tiga kali pendaftaran. Untuk tahun depan juga sudah ada yang
bertanya kapan dibuka lagi, tapi nunggu waktunya siap.
Kedua, menang lomba blog. Tetep
ya, masih kepengen menang lomba blog. Alhamdulillah masih dikasih kesempatan
untuk merasakan kemenangan, meskipun yang gagalnya jauh lebih banyak. Menang
lomba blog itu bukan hanya sensasi dapat hadiahnya saja yang menyenangkan, tapi
juga kemenangan tersebut bisa menjadi tambahan portofolio buat saya, siapa tahu
nanti mau melamar pekerjaan di mana gitu, hehe….
Ketiga, lebih banyak waktu untuk
anak-anak. Tahun 2015 ini saya nggak ngoyo menulis, sehingga buku saya pun nggak
ada yang terbit. Memang saya ingin meluangkan lebih banyak waktu untuk
anak-anak. Walaupun saya kerja dari rumah, tetap saja saya sering mengabaikan
anak-anak saking asyiknya menulis. Anak-anak sering protes kalau ibunya pegang
hape dan laptop terus. Kuncinya, saya berlangganan paket internet yang
pas-pasan, jadi nggak sering-sering buka hape. Laptop pun lebih sering dibuka
kalau anak-anak sudah tidur.
Keempat, mengikuti even-even
blogger. Harapan saya memang bisa lebih aktif mengikuti blogger gathering untuk
menambah pengalaman dan portofolio, tapi juga nggak sering-sering. Kalau
keseringan, sama saja saya mengabaikan anak-anak. Biarlah saya dibilang blogger
pemilih, karena memang nggak semua acara bisa diikuti, terutama yang jatuh pada
hari kerja. Saya hanya bisa ikut di hari Sabtu atau Minggu, itupun nggak setiap
minggu. Harus dapat izin suami. Jadi, acaranya pun pilih-pilih juga yang sesuai
dengan isi blog saya (misal, parenting dan ilmu ngeblog). Kalau sekadar launching
produk yang nggak menarik minat saya, akan saya skip.
Mengikuti salah satu even blogger, tambah teman tambah rezeki :D |
RESOLUSI YANG GAGAL???
Ada banyak juga resolusi yang
gagal, mudah-mudahan tahun 2016 saya bisa menggolkannya supaya nggak jadi
pepesan kosong.
Pertama, menurunkan berat badan.
Berat badan saya sudah luar biasa nambahnya. Nggak usah dikasih tahu deh,
malu-maluin aja. Saya sudah pernah mencoba diet mayo dan food combining, juga
berolahraga. Saya juga mencoba minum susu pelangsing dan teh hijau, eh nggak turun satu kilo pun!
Kopi dan kue manis, penyebab gagal diet |
Kedua, menyelesaikan satu novel.
Ada tiga draft novel yang semuanya baru sampai sekitar 80-90 halaman. Susah
sekali meneruskannya sampai akhir. Phiuuh….
Ketiga, dapat hadiah laptop dari
lomba blog. Sebenarnya sih saya nggak butuh-butuh amat laptopnya, paling-paling
buat ngegantiin laptop ini yang sudah terinfeksi virus. Laptop ini hadiah dari suami dan umurnya sudah dua tahunan. Salah satu tuts keyboardnya sudah hilang dicongkel si bungsu. Laptopnya juga sudah error karena virus, jadi susah buka website atau blog dari laptop. Memiliki laptop dari hasil lomba blog memang obsesi
yang belum kesampaian dari kapan tahu. Saking belum kesampaian, akhirnya suami yang membelikan hehehe.... Susah deh menang hadiah laptop, mana
jarang pula lomba yang kasih hadiah laptop hehehe…
Laptop hadiah suami yang sudah terinfeksi virus |
Mengapa bisa gagal? Pertama,
kurang usaha. Program penurunan berat badan itu rata-rata hanya berlangsung
satu bulan, setelah itu nyerah. Ya gimana mau langsing? Emangnya berat badan
bisa turun hanya dalam waktu sebulan? Saya juga susah mengendalikan nafsu
ngemil dan minum kopi, padahal justru dari situlah timbunan lemak berasal. Kalau
makan nasi sih bisa ngurangi, tapi kalau masih ngemil dan minum kopi manis ya
sama saja bohong.
Saya juga kurang usaha
menyelesaikan satu novel. Malas, itu alasannya. Nulis novel itu butuh
konsentrasi, nah biasanya baru bisa konsentrasi kalau anak-anak nggak
mengganggu. Sering kali anak-anak tidur kalau sudah malam, sementara saya juga
sudah ngantuk. Selain itu, yang kedua, saya juga kurang fokus. Pas ada waktu,
malah nulis untuk lomba blog. Antara menulis novel dan lomba blog itu sama-sama
menarik, tapi akhirnya yang menang ya lomba blog. Pertimbangannya begini, lomba
blog itu cepat dikerjakannya, hanya beberapa halaman. Pengumuman pemenangnya
juga cepat dan hadiahnya pun cepat.
Sedangkan nulis novel itu harus 150 halaman, butuh waktu yang hening, proses di
penerbitnya pun nggak cukup satu bulan. Belum nerima royaltinya juga mesti
sabar.
Jujur deh, nulis fiksi dan
nonfiksi itu lebih gampang nonfiksi. Kalau nulis fiksi itu, diksinya harus
benar-benar dipikir supaya nggak biasa. Belum lagi jalan ceritanya mesti out of
the box. Kalau nulis nonfiksi, kita bisa pakai bahasa sehari-hari. Dalam
kondisi saya sekarang ini yang mana waktu untuk menulis itu hanya beberapa jam
dalam sehari (sering juga nggak bisa nulis sama sekali), saya kesulitan
berpikir lama untuk menulis fiksi. Lain halnya dengan nonfiksi, dalam waktu dua
jam pun sudah bisa selesai satu artikel. Mungkin nanti kalau anak-anak sudah
besar, insya Allah saya bisa punya lebih banyak waktu untuk menulis fiksi. Sekarang
ini saya nyicil sedikit-sedikit nulis fiksi, kalau pikiran sedang fresh dan ada
waktu yang cukup banyak.
Mengapa saya belum bisa dapat
laptop juga dari lomba blog? Ya, mungkin karena Allah melihat saya belum
membutuhkannya. Selain itu, saya sering melewatkan lomba blog yang berhadiah
laptop. Lah, gimana bisa dapat? Apalagi
lomba blog berhadiah laptop itu sangat jarang. Tapi, saya percaya dengan
sugesti, karena sudah beberapa kali
berhasil. Saat kita menginginkan sesuatu, tanamkan dalam hati bahwa kita
menginginkannya. Usaha juga jangan lupa. Tak ada hasil tanpa usaha. Insya
Allah, diperkenankan.
Sudah siap mewujudkan resolusi
2016? Eit, tunggu dulu… kira-kira mau saya tambah nggak ya resolusinya? Nggak
hidup namanya kalau nggak ada tantangan! Ciee…..
Kurang lebih cerita kita sama xixixi
ReplyDeleteayo, semangat mba.tahun 2016..kuncinya yakin dan disiplin
apapun tantangannya
aku pikir sudah agak kegedean, Pendar bisa kuduakan buat ngeksis eeeh ternyata oh ternyata dia makin jago gaet emaknya
sudah mulai cinta laptop buat ngeliat aneka animal
sudah bisa nyeret emaknya buat bacain buku
kalau ga diturutin guling di lantai wkwkwkkwwk
Emm.. 2015 sy gak ngapa2in (untuk urusan nge-blog), bahkan blognya hampir mau ditutup menjelang akhir tahun, selama-lamanya, :p. Tapi, gak jadi, dn malah diseriusin dgn ganti domain. Jadi... Harapan sy di 2016, smg bs 'istiqomah' ngeblognya. :D. Oh ya Mbak Leyla, istiqomah jg kunci sukses diet, :). Sy cb yg FC itu, dua bulan turun 5 kg.. Spertinya mau ngelakuin apa aja emang kudu istiqomah ya, kudu rutin. :)
ReplyDeleteSemoga novelnya lekas rampung ya. Memang nulis fiksi itu susah, sy ga bisa deh diksi-diksi gitu. Dan smg jg resolusi lainnya tercapai. Aamiin.
ReplyDeleteNdak papa mak, berisi yg penting sehat ^^ Semoga sukses di tahun depan yaaa
ReplyDeletePenurunan berat badan? Langsung nengok pinggang, hadeeeh, bertambah lebar rupanya.
ReplyDeleteWah ini, resolusi tahun depan, mengecilkan garis pinggang.
Sukses ya, Mak. Keyboard lepiku lebih parah dari itu, Mak
ReplyDeleteMoga kesampaian ya maak apa yg diharapkan di tahun depan, btw bener yg dirimu blg kerja di rumah bukan jaminan waktu brkualitas dgn anak, seringkali saya jg mengabaikan anak kalo pas asik nulis Sama kaya mba ela aku jg pgn brusaha memprioritaskan anak.
ReplyDeleteWah draft novelnya sudah sampe halaman 90. Keren banget, mbaaaaa ....
ReplyDeletebelum ngikut ga ini.. lg sibuk pindahan,biar 2016 fix jd tetangga mbak leyla.. haha
ReplyDeleteHihihi... Senyum2 deh Mbak saya begitu liat foto paling atas ituuu... Yg pas anak 2 cantik banget euy. Yg pas anak 3... Endut :D
ReplyDeleteBtw semoga di 2016 resolusi2nya tercapai ya, Mbak :)
Ngomongin resolusi dari tahun ke tahun memang mirip ya, ada yang tercapai juga ada yang gagal. Tapi Mbak Leyla tetap bergerak maju nih.. Semoga 2016 makin berjaya ya mbak, 3 draft novelnya berhasil terbit semua. ^^d
ReplyDeleteSukses ya mba. Semoga resolusi 2016 bisa terwujud. Doa yang sama untuk kita semua
ReplyDeleteSaya penasaran 2016 nanti tambah langsing apa malah tambah berisi mbak,, hehehe,,,
ReplyDeletesaya doain mbak semoga tercapai resolusi 2016.
semangaat mbak..saya juga mau diet lagi di 2016 ini
ReplyDeleteDari 4 resolusi hanya 1 resolusi saya yang tercapai. Hehehe... 2015 tahun yang sibuk
ReplyDeletepencapaian 2015 nya keren mbak..
ReplyDeletesmoha resolusi 2016 tercapai semua yak, amiinn
Salam kenal mba,
ReplyDeletehehe...memang kalau urusan berat badan itu penuh lika likunya ya...btw, semangat mbak! semoga keinginan dan segala cita2 segera terkabul.Aamiin...
ReplyDeletesekarang saya masih suka menghibur diri saja. Terutama tentang BB ituh..Ah, biar gendut tpi seksih dan smart! Mari, makan :D