Assalamu’alaikum. Sebenarnya dari awal bulan September sudah mau menuliskan tentang ini, tapi
nggak sempet-sempet karena ada banyak lomba blog (jiyaaah….). Alhamdulillah, di awal bulan
September, blog saya –akhirnya—mendapatkan anugerah “Blog of The Month” dari
Kumpulan Emak-emak Blogger (KEB). Jujur aja ya, siapa sih blogger yang nggak
seneng dapat award begitu? Apalagi dari komunitas kece yang namanya sudah
kondang. Saya juga sudah mengharapkannya dari sejak awardnya bernama Emak of
the Month, karena saya sudah bergabung dengan KEB dari tahun pertama. Ternyata
malah jodohnya di tahun ketiga.
Di situ juga kadang saya merasa
bersyukur karena baru dapat awardnya sekarang. Coba kalau di tahun pertama,
belum pantes kan ya, masih anak bawang. Sekarang pun saya masih harus banyak
belajar, karena modal saya ngeblog ini “hanya” nulis. Saya belum pandai
mengutak-atik blog dari segi teknisnya. Bahkan, mengganti header blog saja
nunggu dapat gratisan dulu dari Mbak Fardelyn Hacky, hehehehe…. Ya, gimana
dong, belum ada modal buat bayar Web Desain yang konon bayarannya dari RP 500
ribu sampai sekian. Ganti ke domain pribadi saja baru kurang lebih dua bulan
lalu. Jadi, sungguh saya berterimakasih
kepada KEB karena sudah menjatuhkan award itu kepada saya. Tentunya banyak emak
lain yang pantas menyandangnya.
Apa sih alasannya KEB memberikan
award itu ke saya? Ngeblog aja belum becus. Kalau menurut penerawangan saya,
kayaknya sih karena saya rutin ngeblog. Biarpun “bodoh”, nulis saja terus. Saya
juga cukup sering menang lomba blog dan selain itu saya masih menulis buku.
Makmin KEB “mungkin” menganggap itu “wow”, dan lagi saya punya tiga anak
kecil-kecil tanpa bantuan pengasuh anak. Kapan nulisnya? Bagaimana cerita di
balik postingan blog saya?
Kemarin, saya ketemu dengan
sahabat yang sudah bersahabat dengan saya dari sejak saya masih menjadi penulis
pemula, Kanianingsih. Yap, Kania ini menyertai saya saat baru merintis karier
di dunia kepenulisan. Saat ngobrol-ngobrol itu, Kania sempat menyinggung soal
lomba-lomba blog, lalu saya cerita deh tentang ngeblog ala saya. Saya bisa bertemu lagi dengan Kania juga karena sama-sama menghadiri sebuah acara blogger. Begini
ceritanya:
Saya: “Sebenarnya aku tuh ngeblog cuma untuk bertahan. Supaya aku
tetap nulis dan kualitas tulisanku nggak merosot gara-gara aku nggak
nulis-nulis.”
Kania: “Masa sih? Udah eksis gitu kok masih bilang ngeblognya cuma
untuk bertahan?”
Saya: “Eksis apa? Belum full
ini eksisnya. Aku nulis tuh sesempatnya aja kok. Nggak ngoyo. Ikut lomba juga
seikutnya, tapi ya itu entah kenapa Alhamdulillah kadang menang juga. Ikut
even-even blogger juga sebulan sekali. Nanti insya Allah makin eksis kalau
anak-anak udah masuk SD semua, hehehe….”
Saya dan Kania berjumpa lagi setelah menjadi blogger :-) |
Mau percaya atau enggak,
kenyataannya memang begitu. Saat kelahiran anak ketiga, saya sempat terpikir
mau berhenti menulis dan ngeblog karena saya kira saya nggak bakal bisa nulis
lagi sambil mengasuh bayi dan dua anak balita. Kemudian, si sulung dan si
tengah masuk SD, saya makin harus fokus mengajari mereka. Saya sempat merasa
bersalah karena sibuk menulis dan kurang perhatian ke anak-anak. Anak-anak
memang bersama saya 24 jam, tapi saya sambi dengan mengetik.
Saya inginnya jadi ibu yang fokus
mendidik mereka, mengajari tentang apa saja, mengajak bermain, dan
sebagainya. Bukan ibu yang saat anaknya
bermain, eh ibunya sibuk mengetik. Saat nggak fokus begitu, ada saja yang
terjadi. Terutama, saya lelah harus tegang urat leher karena kesal. Pas lagi
enak-enaknya ngetik, anak-anak menginterupsi. Entah si kecil pipis,
kakak-kakaknya minta makan, kakak-adik berantem, dan sebagainya. Saya bermain bersama
anak-anak, tapi pikiran entah ke mana dan tangan nggak lepas dari gadget.
Sampai anak-anak pernah ngomong, “Mama main hape terus….”
Oke, sip. Saya putuskan untuk
berhenti internetan via hape. Saya harus fokus ke anak-anak. Sudah lama saya berhenti internetan via hape. Saya akan menulis semampu saya, sekadar untuk
bertahan. Itulah tekad saya, setidaknya sampai anak-anak melewati usia emasnya.
Dan ternyata, sungguh nggak disangka, saat kita berhenti mengejar sesuatu,
sesuatu itu justru mengejar kita. Cerita di balik postingan blog saya itu
sederhana saja. Saya menulis ketika anak-anak sedang sekolah atau sedang tidur.
Kadang-kadang memang saya curi-curi waktu saat anak-anak sedang bermain, tapi
itu hanya sesekali, nggak setiap hari seperti dulu.
Biasanya, saya menulis pada waktu
dini hari. Bukan begadang lho ya. Begadang itu nggak bagus. Saya tidur saat
anak-anak tidur, jam 8, 9, 10 malam. Amat jarang saya tidur di atas jam 12.
Nanti bangun lagi jam 1, 2, 3 pagi, lalu menulis. Saya sengaja isi kuota
internet 2 GB untuk siang hari dan 12 GB untuk malam hari (jam 1 sampai 7
pagi). Otomatis, malam hari banyak banget ya kuotanya. Terdorong semangat
internetan malam hari, saya bisa bangun di jam-jam itu. Sebelum menulis, salat
Tahajud dulu supaya dilancarkan pikirannya oleh Allah. Alhamdulillah, saya bisa menyelesaikan satu
sampai tiga postingan.
Salah satu hadiah lomba blog yang saya terima |
Itupun nggak setiap hari bisa
bangun. Kalau anak-anak sedang molor jam tidurnya, otomatis saya jadi susah
bangun juga pada waktu dini hari. Saya sih nothing
to lose saja. Memang, ada banyak lomba blog yang terlewatkan. Kalau
diperhatikan, saya juga lebih sering ikutan menjelang DL, karena memang baru
sempat menulis. Prinsip saya sederhana. Kalau rejeki, pasti Allah kasih jalan.
Misalnya, walaupun kita nggak punya waktu nulis, tapi kalau hadiah lomba blog
itu sudah jadi milik kita, dan kita memang niat mau ikutan, Allah akan kasih
jalan untuk ikutan lomba itu. Sudah beberapa kali terbukti sama saya. Makanya,
saya nggak neko-neko pengen nulis kayak si A atau B atau C yang postingan blognya
keren-keren, nggak hanya tulisannya tapi juga gambarnya.
Untuk bisa bikin gambar ilustrasi
di blog yang keren itu kan butuh skill dan
waktu yang banyak. Bagi saya, yang penting untuk saat ini saya masih bisa
konsisten menulis. Insya Allah, nanti ada waktunya saya punya kesempatan
meningkatkan kemampuan ngeblog, di saat anak-anak sudah nggak mau mengekori
ibunya terus. Ada sih usaha untuk meningkatkan kemampuan ngeblog dengan
memperbaiki kualitas foto, baik itu menggunakan kamera hape yang lebih bagus
dan diedit dengan aplikasi-aplikasi. Berkah ngeblog juga yang membuat saya
bisa memiliki ponsel dengan kamera yang lebih baik dan perlahan belajar
menggunakan aplikasi-aplikasi.
Saya sering memfoto anak-anak
untuk pendukung tulisan di blog, sampai-sampai mereka bosan hehehe… Kadang
mereka suka rela difoto, bahkan menawarkan diri. “Mah, foto dulu, Mah…..” Si
kecil malah keranjingan difoto, kalau ada tempat-tempat dengan latar yang
bagus, dia minta difoto. Ya ampuun.. mirip mamanya banget xixix…. Tapi, kalau
lagi males difoto, susah sekali mengambil gambarnya. Ya, namanya juga model
gratisan.
Untuk ide postingan, bisa dari
mana saja, terutama dari lomba blog. APAAH? Iya, soalnya aktivitas menulis ini
sudah saya jadikan profesi. Profesi ya harus menghasilkan. Saya menulis bukan
hanya untuk iseng-iseng, karena nggak ada kerjaan, tapi menulis ini adalah
pekerjaan saya. Makanya saya banyak menulis untuk lomba blog. Lain ya kalau
orang sudah punya profesi lain yang menghasilkan (PNS atau karyawan swasta),
mereka ngeblog untuk senang-senang saja atau berbagi. Itu bagus juga, tapi yang
ngeblog untuk ikut lomba pun bukan berarti nggak bagus dan nggak mau berbagi.
Tulisan buat lomba juga bisa untuk berbagi. Misalnya, lomba review gadget
terbaru. Tulisannya itu kan bisa jadi informasi juga untuk pembaca yang mau
beli gadget baru.
Kadang-kadang saya juga nulis
gratisan, alias bukan untuk lomba atau review berbayar. Apalagi kalau saya baru
mendapatkan inspirasi, seperti tulisan saya yang berjudul “From Allah to Allah:Rezeki itu Milik Allah.” Saya nggak nyangka tulisan itu langsung ngehits dan
banyak dibagikan, terutama di whatsapp. Waduuuh… saya sempat khawatir juga lho,
karena tulisan itu kan terinspirasi dari seorang ustazah yang menggantikan
tugas ustazah saya saat mengisi pengajian di rumah saya. Gimana coba kalau
teman-teman saya juga membaca tulisan itu? Saya kan nggak minta izin sama
ustazah tersebut untuk membagikan ceritanya di blog, toh saya nggak sebut nama
dan identitasnya. Saya hanya terinspirasi dan ingin membaginya ke pembaca.
TERNYATA…. Seorang teman mengaji
saya juga membagikan cerita itu di WA! Aaargggh… rasanya mau tenggelam di dalam
tanah. Tapi.. eh, dia membagikan cerita itu tanpa tahu kalau penulisnya adalah
saya! Memang, di WA, BBM, dan facebook, cerita itu dibagikan tanpa link
blognya. Walaupun akhirnya ada juga teman saya yang sadar kalau penulisnya itu
saya, syukur Alhamdulillah saya nggak digugat sama yang empunya cerita, hehe….
Saya rasa, kalau cerita itu memang bagus dan menginspirasi, kita pasti dengan
senang hati membaginya ke orang lain, bukan?
Ikut lomba blog, bagi saya adalah
salah satu jalan untuk menciptakan peluang. Menjadi ibu rumahan bukan berarti
nggak bisa punya penghasilan. Saya sudah merasakan banyak manfaat dari
mengikuti lomba blog, bukan semata mendapatkan hadiah tapi juga jaringan,
pertemanan, kemampuan ngeblog yang terus bertambah, kemampuan menulis yang
meningkat, trafik blog meningkat, dan sebagainya. Jadi, kenapa harus gengsi
mengikuti lomba blog? Saya suka heran dengan orang yang gengsian. Sepengetahuan
saya, sifat gengsian itu menghambat langkah kita. Sama halnya dengan
berwirausaha. Banyak orang yang rela menganggur daripada berjualan gorengan di
pinggir jalan, padahal pedagang gorengan itu penghasilan bersihnya minimal Rp
300.000 per hari. Itupun sebelum ganti presiden dan dolar melambung. Saya nggak
asal ngomong lho, tapi berdasarkan cerita adik saya yang pernah mengalihkan
modal dagangnya ke pedagang gorengan.
Setelah trafik blog meningkat,
dengan sendirinya kita mendapatkan Job Review. Walaupun saya belum mendapatkan
job review dengan nominal besar, tapi buat saya sih asyik-asyik saja bisa dapat
barang gratisan atau voucher makan gratis. Sampai hari ini saya masih sering
ikut lomba blog, karena saya belum pernah dapat hadiah puluhan juta dan liburan
ke luar negeri (jadi target saya itu, hihihi…..). Buat kamu yang masih bingung
mau nulis apa, ciptakan peluangmu dengan mengikuti lomba blog. Kalah menang
nggak masalah. Kecewa sehari, lalu ikut lagi. Suatu hari nanti insya Allah kamu
pasti bakal ngerasain seperti saya, kecanduan ikut lomba blog.
Bener jg sih mba.. blog itu salah satu pelampiasan biar tulisan ga merosot... meski hanya dari opini2 pribadi yg tercurah.. #eaaaa
ReplyDeleteSalut sama mbk leyla, anak 3 masih bisa nulis, sedangkan saya baru satu aja udah keteteran hehe
ReplyDeletenulis juga karena dapat job review hihihi
Jazakillah khair sharingnya Mba :D
ReplyDeleteLuar biasa mak, ngeblog jam jamnya abis sholat tahajud, kayanya kudu dicoba soalnya blm pernah aku mak hehe, biar lancar gitu inspirasinya ^_^
ReplyDeleteXoxo,
www.leeviahan.com
Berbagi pengalaman dan juga ilmu di blog ya, mba
ReplyDeleteKeren mba solat tahajud dulu.. Lanjutkan ;)
ReplyDeleteKereen Mak, nulis habis tahajudan. Pengen niru tp blm bisa huhuhu
ReplyDeleteSaya abis tahajud malah tidur lagi, kecuali kalo bangunnya sejam sebelum subuh :)
ReplyDeleteMba Leyla emang keren, punya balita aja bisa ngeblog tiap hari.
Kalo aku Sabtu dan Minggu waktunya nulis di blog krn pas libur.. Aku gak kuat lagi nulis sampe malam.. Kalaupun terjadi pasti besok paginya aku ngantuk banget pas di kantor...
ReplyDeletewah mbak leyla mah bukan hanya peluang baru, peluangnya banyak di blog soalnya back ground sebagai penulis sangat mendukung so sayang jika tidak dikmbangkan namun dikau sudah terlihat sekali mbak memanfaatkan peluangnya
ReplyDeletewaaah..perjuangan nulisnya keren banget mak. siang gak bisa,malampun jadi.
ReplyDeletegak heran deh dinobatkan jadi blog of the month..
:)
Udah mulai nih Mba.. saya udah mulai kecanduan ikut lomba blog.. tapi yaituitu.. kadang susah bagi waktu sama anak-anak dan ide nya itu lhooo.. susah amat ya munculnya :)
ReplyDeleteOooo jadi targetnya mau halan-halan keluar negeri gratis ya, Mbak ^_^
ReplyDeleteaku susah tidur cepat mbk paling cepat setengah 12 setelah pekerjaan usai, kecuali maling2 tidur sambil momong aisyah tidur. rumahku harus beres sebelum jam cinderella hihihi jadi ngeblog asal aja :) belum ada jadwal :)
ReplyDeleteaku smepat pengen ngeblog aja lho ela, cape pisan nulis buku tapi dipikir2 sayang juga ya hehe, mencoba seimbang aja semuanya nulis, ngeblog, anak2, ngga ngoyo..kayak lomba2 aku angkat tangan hihihi kalau muluu...salut sama ela yang sering jadi jawara lomba...
ReplyDeleteWaduh ada foto saya...kapan ya ikut acara blogger lagi
ReplyDeleteWaaa jadi pengen 'ngembangin' diri ke ranah tulis menulis cetak. Buku gitu misalnya. hihihihi kali kali kan itu jadi salah satu peluang terbaikku.. *terus mikir* *terus mikir doang udah enggak ngapa-ngapain lagi* wkwkwkwk
ReplyDeleteSalut dengan semangatmu ikutan lomba mba, aku tau effortnya ga sembarangan itu :)
ReplyDeleteSemoga aku juga bisa makin konsisten ngeblog seperti dirimu ya mba.
Terima kasih sudah ikutan giveawayku....keep blogging...
keren uiiii
ReplyDeleteVery inspiring artikelnya mbak. sukses terus ya. Mudah-mudahan cita2 halan-halan gretongnya dikabul Allah SWT. amiin.....
ReplyDeletebetul mb Hana. salam kenal ya mb... saya juga lagi belajar hehe
ReplyDeletesalut ya sama mbak ela
ReplyDelete