Bulan Ramadan + Musim
Kemarau = Dehidrasi?
Ada yang berubah pada cara saya
berbuka puasa. Tahun ini, saya selalu berbuka dengan segelas air putih. Yap,
air putih. Bukan teh manis, sirup, es buah, atau kolak. Alhamdulillah,
kebiasaan baik itu juga membuahkan hal yang baik. Tubuh terasa segar dan
sanggup beribadah salat tarawih dan tadarus. Bahkan, saya masih sanggup
melakukan pekerjaan lain seperti menulis di blog dan tidak terlambat bangun
sahur. Lho, memangnya tahun lalu tidak bisa?
Betul sekali. Tahun lalu, saya
selalu berbuka puasa dengan air dingin dan manis. Konon katanya berbuka puasa
itu harus dengan yang manis. Kebiasaan saya dari masih kecil pun memang suka
berbuka puasa dengan minuman manis. Tak heran, stok sirup selalu ada di kulkas.
Kalau dulu mungkin tidak terlalu terasa efeknya ya. Setelah usia semakin menua,
saya merasakan perbedaannya. Berbuka puasa dengan minuman manis membuat saya
lemas dan mengantuk! Setiap habis berbuka puasa, saya salat Magrib lalu tidur.
Entah mengapa mata saya berat sekali. Siang hari pun terasa lemas dan mudah
lapar. Alhasil, produktivitas saya selama bulan Ramadan pun menurun.
Yah, wajar dong kalau produktivitas menurun. Namanya juga sedang
berpuasa. Tidak makan dan minum seharian. Bukankah tidur saja termasuk ibadah?
Hm, belum lagi, bulan Ramadan
tahun ini jatuh pada musim kemarau. Selama bulan Ramadan, di tempat saya belum
pernah turun hujan. Matahari bersinar sangat terik. Tanah-tanah pun terlihat
retak-retak. Musim kemarau ditambah dengan aktivitas berpuasa berpotensi
menyebabkan dehidrasi. Kulit kering dan bibir pecah-pecah adalah tanda ringan
dari dehidrasi. Benar-benar ujian yang berat bagi umat muslim yang sedang
berpuasa. Justru di situlah letak keutamaan Ramadan. Mampukah kita tetap
produktif ketika berpuasa di tengah musim kemarau yang mencekik ini?
Insya Allah, mampu! Tahukah Anda,
justru kata Ramadan itu berasal dari akar kata bahasa Arab “ramidha” atau
“arramadh” yang artinya panas terik matahari yang intens dan kering, terutama
tanah. Dari akar yang sama, ada “ramdhaa,” yang artinya pasir terjemur. Kata
“Ramadan” menunjukkan “sensasi panas di perut akibat kehausan.” Subhanallah!
Pantas saja bulan Ramadan itu selalu diiringi dengan panas terik matahari yang
membakar dan rasa haus yang tak terkira. Kalau tidak punya persiapan cukup, kita bisa mengalami dehidrasi
parah. Tentunya, Allah tidak akan menguji seseorang di luar kesanggupannya.
Manusia diberi akal untuk berpikir. Bagaimana supaya bisa tetap menjalankan
ibadah puasa Ramadan di tengah cuaca yang terik ini tanpa mengalami dehidrasi?
Jawabannya: minum air putih yang
cukup pada waktu sahur dan berbuka puasa.
Alhamdulillah ya, kita tidak
disuruh berpuasa sehari semalam. Puasa itu sebenarnya hanya mengganti waktu
makan dan minum, yang biasanya pagi-siang-sore menjadi hanya di malam hari.
Kita masih bisa minum cukup air putih pada waktu sahur dan berbuka puasa. Air merupakan komponen utama dalam tubuh
manusia. Pada pria dewasa, 55% sampai 60% berat tubuh adalah air, dan 50 – 60%
pada perempuan dewasa. Tanpa air makhluk hidup tidak mungkin
tumbuh dan berkembang, seluruh kegiatan manusia tidak dapat berlangsung dengan
baik, serta tidak ada satu pun reaksi kimia dalam tubuh yang dapat berlangsung.
Kurang minum air bisa menyebabkan hipovolemia, lho! Sayangnya, masih
banyak penduduk Indonesia yang belum minum air sesuai ketentuan, yaitu minimal
2 liter per hari, bergantung pada usia dan berat badan. The Indonesian
Hydration Regional Study (THIRST) mengungkap bahwa 46,1% subyek yang
diteliti mengalami kurang air atau hipovolemia (kondisi kekurangan cairan)
ringan. Kejadian ini lebih tinggi pada remaja (49,5%) dibandingkan pada orang
dewasa (42,5%).
THIRST juga mengungkap bahwa
prevalensi hipovolemia ringan pada daerah dataran rendah yang panas lebih
tinggi dibandingkan dengan di dataran tinggi yang sejuk. Ironinya, 6 dari
setiap 10 subjek yang diteliti (sekitar 60%) tidak mengetahui bahwa diperlukan
minum lebih banyak bagi ibu hamil, bagi ibu menyusui, bagi orang yang berkeringat, dan bagi orang yang berada dalam lingkungan atau ruang dingin. Hanya sekitar
separuh dari subjek orang dewasa dan remaja yang mengetahui kebutuhan air minum
sekitar 2 Liter sehari. Faktor terjadinya hipovolemia ringan ini adalah
ketidaktahuan dan kesulitan akses secara fisik dan ekonomi dalam memperoleh air
minum. THIRST dilakukan dengan pemeriksaan berat jenis urin (urine specific
gravity) terhadap 1.200 sampel di Jakarta, Lembang, Surabaya, Malang,
Makasar, dan Malino.
Duh, padahal fungsi air sangat penting
bagi tubuh manusia, yaitu: 1) sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh; 2)
sebagai pengatur suhu tubuh; 3) sebagai pelarut; 4) sebagai pelumas dan
bantalan; 5) sebagai media transportasi; 6) sebagai media eliminasi toksin dan
produk sisa metabolisme. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan
kebutuhan air dalam tubuh dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit dan
membuat hidup jadi lebih sehat dan nyaman.
AQUA 242, Resep Jitu Cegah Dehidrasi saat Puasa
Dulu, saya tidak suka minum
banyak air putih. Saya hanya minum air putih setelah makan, itupun hanya
beberapa teguk. Tak heran, bibir saya pecah-pecah dan kulit pun kering sampai
bersisik. Saya tidak tahu bahwa itu diakibatkan oleh kurang minum air putih.
Untuk wanita seusia saya, harusnya saya minum minimal 2 liter sehari, kurang
lebih 8 gelas sehari. Wow! Delapan gelas sehari? Sekadar cerita, saya sudah
mengalami hamil dan melahirkan sebanyak tiga kali. Setiap kali periksa ke
dokter, dokter selalu mengatakan bahwa jumlah air ketuban saya sedikit. Bahkan
nyaris kering. Itu berbahaya bagi janin. Suami juga sudah berkali-kali
mengingatkan agar saya lebih banyak minum air putih. Saya pun makin sadar akan
pentingnya minum air putih sesuai kebutuhan tubuh, yaitu minimal 2 liter
sehari, setelah tetangga saya yang usianya masih di bawah 40 tahun, mengalami
gagal ginjal dan kini harus cuci darah setiap minggunya.
Saya tidak mau dong mengalami
cuci darah setiap minggu, apalagi di usia muda. Bagaimana dengan suami dan
anak-anak kalau ibunya sakit-sakitan? Jadi, saya pun tobat nasuha dari
keengganan meminum air putih. Bulan Ramadan ini menjadi momen di mana saya
lebih teratur meminum air putih sesuai angka kecukupan air bagi orang
Indonesia. Apalagi seperti yang saya sebutkan di atas, puasa di musim kemarau
memperparah risiko dehidrasi kalau kita tidak meminum air yang sesuai kebutuhan
tubuh. Bagaimana caranya minum air putih 8 gelas sehari saat berpuasa? Ikut
rumus 242 dari Aqua. Gampang, kok.
2+4+2
(2 gelas saat
berbuka) + (4 gelas saat malam) + (2 gelas saat sahur)
Saat berbuka: Awali berbuka dengan 1
gelas air putih. Setelah menyantap hidangan berbuka, kembali minum air putih 1
gelas.
Saat malam: Minumlah 4
gelas saat malam hingga menjelang tidur. Pembagiannya bisa dilakukan dengan
minum 1 gelas air putih sebelum makan malam, 2 gelas sehabis makan, dan 1 gelas
lagi menjelang tidur.
Saat sahur: Jangan lupa
untuk menyertakan kembali 2 gelas air putih di kala sahur.
Supaya lebih mantab, tambah konsumsi air dengan banyak
makan buah-buahan dan makan sayuran berkuah. Insya Allah, badan segar sepanjang
hari meskipun sedang berpuasa dan matahari bersinar sangat terik. Saya sudah
membuktikannya. Bibir saya sudah tidak pecah-pecah lagi, kulit juga lebih
lembab.
Eitts… ada tapinya, nih!
Sebaiknya kurangi minum kopi dan teh di bulan puasa, karena dapat meningkatkan
pengeluaran air kemih dan mengundang haus. Begitu juga kalau kita banyak
kegiatan yang menguras keringat, seperti beraktivitas di bawah sinar matahari
dan rajin berolahraga, kebutuhan minum kita harus ditambah. Jadi, tidak ada
alasan untuk tidak berpuasa, yaa… kecuali kalau kita sakit berat atau ada
halangan, baru boleh tidak berpuasa.
Kalau punya masalah bibir kering
pecah-pecah sampai sariawan, bisa campurkan satu gelas Aqua dengan enam buah
tomat, lalu diblender. Gunakan tomat buah yang warnanya merah dan segar ya,
supaya rasanya manis dan enak, tidak terlalu asam. Minum setelah berbuka atau
di malam hari, insya Allah bibir kembali lembab dan sariawan pun hilang.
Mengapa AQUA?
Soal pemilihan air minum, saya
memilih Aqua, sebagai penyedia air mineral yang sudah dikenal dan terpercaya.
Saya tidak mungkin minum air dari sumur rumah saya, karena airnya tidak jernih.
Sejak menempati rumah kami, Aqua juga setia menemani dispenser mungil yang
diletakkan di atas meja makan. Kalau terpaksa buka puasa di jalan, kita bisa
siapkan Aqua botol atau gelas dengan harga ekonomis.
Aqua adalah merk Air Minum dalam
Kemasan (AMDK) dengan penjualan terbesar di Indonesia. Sebagai perusahaan AMDK
No. 1, Aqua berkomitmen meningkatkan kualitas produk, memberikan pelayanan yang
prima, serta berkontribusi dalam pelestarian lingkungan. Sudah banyak
penghargaan yang diperoleh Aqua sejak tahun 2002 sebagai Indonesian Best Brand,
Superbrand, Platinum Brand, Golden Brand, dan lain-lain. Tahun 2014,
penghargaan yang diperolehnya lebih banyak di bidang sosial, pemberdayaan
masyarakat, dan pelestarian lingkungan, sebagai berikut:
Gelar Karya Pemberdayaan
Masyarakat (GKPM) Awards 2014, dari Corporate Forum for Community Development
(CFCD ) untuk 20 program sosial dan lingkungan AQUA Grup.
Indonesia Green Awards 2014, dari
The La Tofi School of CSR didukung Kementerian Kehutanan Kementerian Perindustrian, untuk Program CSR Pabrik AQUA di Ciherang,
Wonosobo, Subang dan Mambal.
Penghargaan dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2014 atas kontribusi AQUA Grup dalam Program
Penanaman 1 Milyar Pohon.
Indonesian CSR Award 2014 untuk
16 Program CSR AQUA serta individu untuk 2 program manager dan 1 program
officer CSRAQUA.
Charta Peduli Indonesia 2014 dari
Dhompet Dhuafa Republika untuk kategori TOP CSR-Urban Community Clinic Program.
Aqua juga telah memperoleh sertifikat SNI dan dipantau oleh Lembaga
Sertifikasi Produk, sehingga aman untuk dikonsumsi.
Ramadan dan Produktivitas
Peristiwa-peristiwa penting dalam umat Islam banyak terjadi di bulan
Ramadan. Diantaranya: diangkatnya Muhammad sebagai Rasulullah Saw, kemenangan
Rasulullah Saw dan kaum muslimin dalam Perang Badr, penaklukan Kota Mekkah,
bulan diturunkannya Al Quran, adanya satu malam yang lebih baik daripada seribu
bulan, semua pahala ibadah dilipatgandakan, dan lain-lain. Itu berarti, sudah semestinya kita
meningkatkan produktivitas, baik dalam kegiatan-kegiatan positif maupun amalan
ibadah, di bulan Ramadan ini. Bukannya malah menurun karena berpuasa.
Puasa Ramadan seharusnya bisa menjadikan tubuh kita lebih sehat. Saat
kita berpuasa, organ pencernaan dapat beristirahat dari mengolah makanan,
kemudian fokus pada pembersihan organ-organ tubuh dari racun akibat makanan
yang kita konsumsi (detoksifikasi). Bayangkan kalau organ pencernaan kita harus
terus menggiling makanan siang dan malam? Ibarat mesin yang sering dipakai
tanpa diistirahatkan, pasti akan cepat rusak. Begitu juga organ pencernaan
manusia, sesekali perlu diistirahatkan, yaitu dengan berpuasa. Kecuali untuk
orang-orang yang sedang sakit berat, ibu hamil dan menyusui, anak-anak balita,
orang yang sudah tua renta, orang yang sedang dalam perjalanan jauh dan berat,
tidak diwajibkan berpuasa karena mereka sedang membutuhkan asupan makanan yang
teratur untuk memulihkan staminanya.
Bagi kita yang sedang tidak ada halangan untuk berpuasa, kita wajib
berpuasa. Insya Allah, puasa dapat menjadikan tubuh kita lebih sehat. Namun,
apabila kita tidak mempersiapkan puasa dengan baik, yaitu dengan mengatur
asupan gizi dan minum yang tepat, kita justru akan terserang penyakit-penyakit
seperti sembelit, tekanan darah rendah, kram otot, mengantuk, pusing, muntah,
gemetar, sesak napas, dan sebagainya. Asupan gizi yang tepat dan Aqua 242
adalah resep jitu mencegah dehidrasi dan mendapatkan manfaat kesehatan dari
ibadah puasa Ramadan. Jadi, tidak ada alasan lagi produktivitas menurun selama
bulan Ramadan, bukan?
Sumber Referensi:
www.aqua.com
Lembar Fakta-Puasa Sehat bersama Aqua 2+4+2
Fakta Minuman di Bulan Puasa- Aqua 2+4+2
Sumber foto Aqua 242: https://twitter.com/sehatAQUA/status/618419200097300480
https://www.islampos.com/arti-kata-ramadhan-12337/
Foto-foto lain: Dokumentasi Pribadi
wajib deh kalau minum aqua buat kami mbak
ReplyDeletesaya baru minum satu gelas setelah bangun tidur pas sahur, habis ini minum satu gelas lagi, kalo soal minum saya suka mbak, apalagi air putih
ReplyDeletebanyak minum badan makin fit, kalau habis tarawih saya bisa minum 2 gelas sekaligus :D
ReplyDeleteSiiip, siiipppp... Air mineral emang bikin tubuh makin sehat dan bugar ya mak.
ReplyDeleteDengan pola minum air putih 242 insyaAllah puasa jadi makin menyehatkan ya mak :)
ReplyDeletePas banget nih komposisinya Aqua 242, kebutuhan 8 gelas per hari tercukupi
ReplyDeleteBetul, Mak, Ramadan kali ini lebih berat. Kemarau... bikin haus mulu. Bibir pecah-pecah dan panas dalam jadi mudah dateng. Tapi dengan AQUA242, masalah-masalah seperti itu bisa diminimalkan. Tubuh terhidrasi dengan sehat...
ReplyDeleteSebelum ini, saya sangat getol minum teh saat sahur. Teh mesti ada. Sekarang, udah mulai berubah sedikit-sedikit. Diusahakan untuk minum air putih. Alhamdulillah, tetap fit :D
ReplyDeleteGood luck ya mbak lombanya, semoga kita yang menjadi pemenangnya :D
Itu sama aja kayak 6 gelas setelah berpuasa ya makk.. Memang seberapa malam kita tidur? Kenyang minum air aja kalau aku sih.. Hehehe.. Begah kebanyakan air.. Kenapa gak 3-4 ya.. *ngaco*
ReplyDeleteHttp://beautyasti1.blogspot.com
Sangat dianjurkan untuk minum air putih 2 liter sehari agar bodi tetap sehat.
ReplyDeleteAir mineral memang menjadi pilihan dibanding air sumur
Saya juga mengonsumsi Aqua untuk minuman sehari-hari
Semoga bberjaya dalam lomba
Salam hangat dari Jombang
Bener banget, Mak Ella. Berbuka sama yang manis-manis itu kayaknya udah jadi kebiasaan turun temurun ya. Untung sekarang udah tau tentang trik jitu ini :))
ReplyDeleteuntungnya aku ga suka teh atau kopi...jadi jarang hausnya..etapi minum es juga tambah bikin haus..
ReplyDeletesemoga berkah puasa kita ya mbak