Mana ya jodohku? |
Assalamu'alaikum. Sedang marak perbincangan mengenai Poligami nih. Sebenarnya, tema ini bukan tema yang baru. Dulu pernah meledak juga saat ada kampanye Poligami yang dilakukan pengusaha Ayam Bakar Wong Solo. Semakin marak setelah beberapa Ustaz juga berpoligami. Dan sekarang marak lagi dengan kehadiran sebuah film bertema Poligami.
Uniknya, ada seorang akhwat muslimah yang berteriak minta dinikahi oleh lelaki beristri sambil mengancam-ancam segala. Apa nggak kasian dengan perempuan-perempuan yang masih lajang dan nggak juga mendapatkan jodoh? Jangan tidur di pelukan satu istri saja, bla, bla bla.
Sikap saya terhadap Poligami adalah menerimanya sebagai salah satu kebolehan di dalam Islam. Jika dimaknakan dalam Al Quran surat An Nisa: 3 "Nikahilah wanita-wanita (lain) yang kalian senangi masing-masing dua, tiga, atau empat--kemudian jika kalian takut tidak akan dapat berlaku adil, kawinilah seorang saja--atau kawinilah budak-budak yang kalian miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat pada tindakan tidak berbuat aniaya." Maka, Poligami adalah pilihan.
Sebenarnya, makna dari surat itu sudah gamblang sekali ya. Entah kenapa sampai sekarang masih terjadi perdebatan Pro dan Kontra. Bahkan ada yang mewajibkan Poligami. Subhanallah.. berat sekali jika sampai Poligami diwajibkan. Bukan saja wanitanya yang pasti banyak yang tidak sanggup. Laki-laki pun belum tentu sanggup berbuat adil dengan Poligami, lho. Jadi, sudah benar ketentuan Allah. Allah tidak melarang Poligami, tidak pula mewajibkannya. Bagi yang mau Poligami, silakan saja, asal adil. Bagi yang tidak sanggup, ya tidak apa-apa. Lalu, kenapa pula ada yang seolah mewajibkan dan ada pula yang mengingkari?
Memang banyak akhwat muslimah yang belum juga menikah, sementara usia sudah merambat naik. Begitu juga, banyak laki-laki yang belum menikah di saat kondisi sudah mengharuskan untuk menikah. Jadi, sebenarnya bukan muslimah saja yang cemas perihal jodoh. Muslim juga. Ketika saya menerbitkan buku "Taaruf: Proses Pernikahan Sesuai Syari Islam", saya malah banyak diminta menjadi Mak Comblang, lho. Beberapa ikhwan dan akhwat meminta tolong dicarikan jodoh oleh saya. Saya sih mau-mau saja, tapi setelah dijalani ternyata susaaaaah..... Terutama dari sisi akhwatnya. Ini bukan penghakiman ya (kalau perempuan itu suka milih-milih), tapi kisah nyata. Dari sisi akhwat, mintanya ketinggian. Banyak deh alasan penolakannya, dari mulai fisik yang nggak oke, pekerjaan kurang meyakinkan, pendidikan kurang tinggi, dan sebagainya. Sedangkan para ikhwan lebih bersikap terbuka menerima jodoh yang diajukan. Tapi ya itu, gagal dari pihak akhwatnya yang mintanya ketinggian. Nah, lho!
Pengalaman saya sendiri, memang dulu saya pernah juga bersikap pilih-pilih. Sampai usia 25 (target menikah), saya pun bersikap pasrah. Setelah beberapa kali gagal berjodoh karena pilih-pilih itu, saya memasrahkan pilihan terakhir kepada Allah. Dalam hati saya bertekad, "Siapa pun yang sudah dipilihkan oleh Allah, saya akan terima, walaupun dia mukanya jelek. Nggak apa-apa deh. Saya ikhlas." Alhamdulillah, setelah kepasrahan itu, ternyata saya berjodoh dengan calon terakhir, dan syukurlah dia nggak jelek hehehe....
Daripada meminta lelaki beristri untuk Poligami (yang mana bisa jadi si lelakinya yang nggak siap. Nggak siap kok dipaksa Poligami), lebih baik berusaha mencari jodoh yang masih lajang. Insya Allah masih banyak kok, tenang saja. Berikut ini cara mendapatkan jodoh yang halal dan berkah ala saya:
Berdoa minta jodoh
Jodoh itu siapa yang punya? Allah. Jadi, mintalah kepada Allah. Saran saya, mintalah jodoh yang soleh. Ya, cukup itu saja syaratnya karena di dalamnya sudah terkandung semua kebaikan. Nggak perlulah minta jodoh yang wajahnya mirip Lee Min Ho, kekayaannya sebanyak Raffi Ahmad, kepintarannya seperti Bill Gates, dan sebagainya. Cukup minta "soleh" saja. Syarat lain, Allah sudah tahu kok. Tidak usah mendikte Allah minta yang seperti ini, seperti itu. Kalau kebanyakan, nanti malah nggak terpenuhi. Seperti kisah dalam surat Al Baqarah, ketika Bani Israel diminta mencari Sapi Betina. Terlalu banyak pertanyaan seperti apa Sapi Betina yang diinginkan, akhirnya malah nggak bisa mendapatkan Sapi Betina tersebut saking syaratnya banyak banget.
Perbanyak Salat Tahajud, Hajat, dan Istikharah
Bangunlah di sepertiga malam dan laksanakan salat-salat Sunah seperti di atas itu. Allah dekat pada hamba-Nya di sepertiga malam. Allah akan mengabulkan semua doa yang dipanjatkan pada waktu-waktu itu. Nggak percaya? Coba rutin laksanakan dan rasakan manfaatnya. Salat Hajat dikhususkan untuk meminta apa yang diinginkan. Kalau minta jodoh, ya mintalah. Salat Istikharah dikhususkan agar kita mantap dalam menentukan pilihan. Jadi, kalau ada jodoh yang datang, kita bisa mantap, nggak ragu-ragu. Sanggup bangun malam dan melaksanakan salat-salat di atas?
Rutinkan Salat Dhuha
Di waktu pagi, pada sekitar jam 8 sampai 11 pagi, ada sunah Salat Dhuha untuk memperlancar rezeki. Jodoh itu juga rezeki, bukan? Maka, rutinkan salat Dhuha pada jam-jam itu, yaa....
Puasa Senin-Kamis
Rajinlah puasa sunah Senin-Kamis, karena saat berpuasa, doa-doa kita cenderung makbul.
Tingkatkan Kualitas Diri
Kita ingin jodoh yang seperti apa? Jadilah seperti jodoh yang kita inginkan itu, karena jodoh itu sekufu (sepadan, sama). Kalau mau yang soleh, maka kita harus jadi solehah. Mau yang baik, ya kita harus jadi baik dulu. Mau yang ini, yang itu, dan sebagainya? Jadilah seperti itu. Kalau enggak, ya nggak ketemu, karena jodoh itu sekufu.
Carilah Jodoh dari Jalan Mana Saja
Nggak usah gengsi bila orang tua mau menjodohkan. Jalani saja dulu, siapa tau cocok. Begitu juga kalau ada tawaran dari kerabat, teman, dan sebagainya. Nggak perlulah kita bilang, "Emangnya sekarang zaman Sitti Nurbaya?" Pada zaman Sitti Nurbaya, cari jodoh nggak sesulit sekarang karena orang-orang pada masa itu lebih bersikap menerima dan terbuka. Cari jodoh lewat Biro Jodoh? Boleh juga lho! Asal Biro Jodohnya terpercaya dan sesuai syariah.
Perbanyak Silaturahim
Silaturahim akan membuka pintu rezeki, termasuk juga jodoh. Semakin banyak ketemu orang, peluang jodoh akan terbuka lebar.
Tawakal (Pasrah kepada Allah)
Setelah ikhtiar (usaha) dan doa, selanjutnya ya tawakal. Memasrahkan hasilnya kepada Allah. Pernah merasa nggak, "Pas usaha mati-matian kok nggak dapet-dapet ya. Begitu udah pasrah, eh malah dapat." Nah, itu bener banget. Tutuplah usaha dan doa kita dengan tawakal.
Berjodoh secara Halal
Kalau sudah dapat calon jodohnya, perkenalan sudah oke, rencana pernikahan sudah di depan mata, tetaplah menjaga interaksi sesuai syariat yaaa.... Sebelum ijab kabul, pasangan calon pengantin masih haram lho. Jadi, jangan berdua-duaan, karena yang ketiganya kue nastar, eh setan.
Saya turut mendoakan, semoga para lajang yang masih dan sedang mencari jodoh, segera mendapatkan jodohnya yang halal dan berkah. Tidak sampai merusak rumah tangga orang. Tidak sampai menzalimi siapa-siapa. Tidak melewati batas-batas syariat. Aaamiin....
Ikhwan mah yg penting cantik, masalah pekerjaan bahkan oon pun (sorry...) gak masalah. Akhwat memang lebih 'pemilih', bukannya apa-apa.. kualitas calon suami mempengaruhi kualitas anak juga. #eh. bener gak? Ini asumsi saya aja loh...
ReplyDeleteSepakat.. Sejalan dengan buku "Jomblo Jatuh Tempo" :D
ReplyDeleteaku juga ikut mendoakanbuat temen-temen yang sedang mencari jodoh
ReplyDeleteduh teh yg mirip lee min ho, sampai umur 22 ini aku masih ngarepnya begitu teh wkwkwk
ReplyDeletelucu-lucuan aja tapi ya kali aja gitu :v
dan sebagai akhwat, aku juga merasa kalau aku ini suka (sok) pilihpilih >.<
makasih teh tipsnya :D
Jazakillah tips dan sharing nya Bunda Leyla... :*
ReplyDeletejadi inget masa-masa pasrah dua tahun yang lalu..
ReplyDeleteAamiin :D
ReplyDeleteYg ke empat rengginang ya bun? *eh
Shalat hajat memang bagus banget. Banyak doa yang cepat dikabulkan. Hehe