Punya mobil sendiri? Siapa yang
nggak mauuu? Saya udah tentu mau banget, apalagi menjelang lebaran. Mobil
pribadi akan memudahkan bersilaturahim ke rumah saudara dan kerabat di hari
lebaran. Nggak percaya? Saya punya dua pengalaman yang agak kurang mengenakkan
ketika bersilaturahim ke rumah saudara di hari lebaran dengan menggunakan
angkutan umum.
Pertama, sewaktu masih kecil
bersama orangtua dan adik-adik saya, kami baru bisa bersilaturahim ke rumah
saudara di hari kedua lebaran. Padahal, saudara-saudara kami masih satu
wilayah, Jabodetabek. Hari pertama, setelah salat Ied, kami lebaran di rumah
dan sisanya ya tidur siang. Boro-boro mau jalan-jalan, tukang ojeknya belum
ada! Dari rumah, kami harus naik ojek dulu, lalu dilanjutkan dengan naik bus
atau angkot. Hari kedua lebaran pun, tukang ojeknya masih satu dua, sementara
kami butuh banyak ojek karena jumlah anggota keluarganya cukup banyak. Pernah
juga kami bergantian naik ojek, jadi tukang ojeknya bolak-balik menjemput.
Itu baru ojeknya. Bus dan
angkotnya pun masih sedikit, belum banyak yang beroperasi. Duh, merepotkan
sekali deh. Saya ingat, kami pernah menunggu berjam-jam di perempatan demi bisa
mendapatkan angkot yang kosong, karena rata-rata sudah penuh penumpang. Taksi
juga sama saja. Intinya, permintaan angkutan umum di hari lebaran meningkat
tinggi, sedangkan supir-supirnya juga sedang libur lebaran. Rental mobil? Belum
tentu ada. Banyak juga rental mobil yang sudah kosong semua, karena habis
disewakan.
Kedua, sewaktu saya pulang
kampung ke rumah mertua di Garut, membawa dua anak yang berusia 1,5 tahun dan 6
bulan. Jarak usia kedua anak saya itu memang kurang dari 1 tahun. Saya dan
suami biasa naik bus ke Garut. Nah, tahu sendiri kan gimana kondisi angkutan
umum dari H-3 sampai H+3 lebaran? Penuh dan jaraaang! Kalaupun ada busnya,
pasti penuh. Yang lebih parah lagi kalau nggak kebagian bus. Jadi, masih syukur
deh kebagian bus walaupun penuh sesak. Anak-anak saya memang dapat tempat
duduk, tapi penuhnya bukan main. Mereka kepanasan, rewel, bahkan muntah. Belum
lagi anak yang bayi juga buang air besar di diapers.
Silaturahim kan nggak harus di hari lebaran…. Di hari biasa juga
bisaaa…..
Kalau ada yang bilang begitu, deziiig…!
Memang sih, silaturahim itu bisa
dilakukan kapan saja, nggak perlu nunggu lebaran. Tapi, momen lebaran itu hanya
ada setahun sekali. Barangkali, hanya setahun sekali itu kita ketemu dengan
saudara dan kerabat yang berasal dari mana-mana. Misalnya, ada yang tinggal di
Kalimantan, Surabaya, Semarang, Solo, dan sebagainya, lalu mereka bareng-bareng
pulang ke kampung halamannya di hari lebaran. Itu berarti, kita hanya bisa
bertemu dengan mereka ya di hari lebaran, kecuali kalau kita mau menyambangi
rumah mereka masih-masing, yang belum tentu kita mampu jika tak ada biayanya.
Mau nggak mau, sesusah apa pun, harus diupayakan silaturahim di hari lebaran. Kalau
enggak diusahakan, ya mungkin kita nggak akan bisa ketemu dengan mereka.
Sedangkan di dalam Islam, hukumnya orang yang memutuskan hubungan silaturahim
itu haram. Beberapa hadist Rasulullah Saw menyebutkan bahayanya memutuskan
silaturahim:
Dari Jubair bin Muth’im ra, ia
berkata: “Rasulullah saw bersabda, “Tidak akan masuk surga seorang pemutus,
yaitu pemutus tali silaturahim.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Diriwayatkan dari Abu Bakroh ra,
Rasulullah Saw bersabda, “Tidak ada suatu dosa yang lebih pantas disegerakan
balasannya bagi para pelakunya di dunia ini—di samping dosa yang disimpan
untuknya di akhirat—daripada perbuatan zalim (melampaui batas) dan memutuskan
tali silaturahim (dengan orangtua dan kerabat).” (HR. Abu Daud, At Tirmidzi,
dan Ibnu Majah).
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah
Saw bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah
bersilaturahim. (Muttafaqun’alaih).
Oya, mengenai kata “Silaturahim,”
masyarakat kita terbiasa menyebutnya “Silaturahmi,”sedangkan kata yang benar
adalah “Silaturahim” yang artinya “Menyambung Hubungan Kasih Sayang.”
Keuntungan punya mobil pribadi
itu, diantaranya:
- Fleksibel bepergian kapan saja, nggak takut nggak ada ojek atau kehabisan angkutan umum.
- Nggak repot bawa anak-anak, apalagi kalau anak-anak masih kecil dan harus digendong-gendong. Bayangkan kalau harus gonta-ganti angkutan umum sambil gendong anak dan bawa barang-barang?
- Bisa bawa banyak barang, karena ada bagasi sendiri.
- Bisa berhenti kapan aja, selama ada tempat pemberhentian. Misalnya, mau beli oleh-oleh di pinggir jalan atau mau buang air kecil. Kalau naik bus, kita nggak bisa sembarangan nyuruh sopirnya berhenti, kan?
- Anak-anak juga bisa lebih nyaman naik mobil sendiri, nggak berdesakan. Kalau rewel pun, nggak mengganggu penumpang lain. Bisa tiduran, kalau kursinya nggak penuh.
- Bisa ngasih tumpangan gratis ke orang lain juga, terutama saudara atau kerabat yang mau ikut jalan-jalan.Termasuk sedekah, kan?
Jadi, nggak salah dong kalau saya
punya mobil impian? Nggak harus mobil baru, mobil bekas pun boleh asal masih
bagus. Alhamdulillah, impian untuk punya
mobil pun sudah terwujud. Sebuah Toyota Rush Silver yang dibeli patungan
bersama suami (tapi banyakan suami saya sih yang bayar :D). Mengapa kami
memilih Toyota Rush?
Sebelum dipakai, dicuci dulu yah.... |
- Sudah ada pengalaman dari saudara dan kerabat yang memakai Toyota Rush, jadi kami bisa pelajari kondisi mobilnya. Menurut mereka sih oke.
- Bisa dipakai untuk perjalanan jauh pulang kampung dan dengan kondisi jalan yang rusak, berliku-liku, curam, bahkan terjal.
- Ada 8 kursi untuk orang dewasa, jadi kalau ditambah dengan anak-anak yang dipangku pun bisa. Otomatis, bisa untuk keluarga besar.
- Bagasi luas, bisa membawa banyak barang, apalagi barang kebutuhan anak-anak kan cukup banyak. belum ditambah dengan oleh-oleh dari kampung. Bapak mertua saya punya lahan pertanian, jadi kalau kami pulang saat panen, bisa bawa macam-macam hasil pertanian dari tomat, timun, cabai, sampai beras. Tuh, kan, coba kalau pakai bus, mana mungkin bisa bawa hasil panen sebanyak itu?
- Tempat servis Toyotanya ada di mana-mana, jadi bisa pakai suku cadang asli Toyota dan nggak takut kena tipu-tipu.
Bagasi luas, sampe bisa bawa kipas juga lho :D |
Yuk, kita jalan-jalan! |
Bayi pun bisa tidur dengan nyaman |
Mau beli mobil, nggak usah
bingung. Cari saja di situs penyedia jual beli mobil. Kita bisa langsung pilih mobil impian
yang sesuai dengan isi kantong, langsung saja cek daftar harga mobil. Kalau isi
kantongnya nggak mencukupi, kita bisa bayar dengan cara mencicil. Mobil murah juga tersedia, pokoknya menyesuaikan dengan keuangan kita. Ada alat
untuk memperkirakan berapa biaya cicilan per bulannya juga, lho. Juga ada
artikel-artikel mengenai berita-berita di dunia otomotif, tips-tips merawat
mobil, daftar showroom mobil, spesifikasi dan komparasi, bahkan bisa menjual
mobil kita lagi siapa tahu mau diganti dengan yang baru. Kalau mau beli mobil bekas, nggak usah takut
kena tipu, karena profil penjual dan alamatnya juga disebutkan. Mobilnya bisa
dibawa ke rumah kita dan nego di tempat.
Asyik, nih. Kalau nanti saya dan suami mau ganti mobil, tinggal jual saja mobil yang lama dan beli lagi mobil baru yang sesuai keinginan ^_^
Aku juga kepengen beli mobil mak, lebih aman dan nyaman ya dibanding naik motor atau angkutan umum. Tapi yg mau diajakin patungan belum ada. hehehe :D
ReplyDeleteMbak...ikutan dong jalan2 pakai mobil baru... Memang gak asyik ya Mba pas acara silatirahmi dgn kerabat pada hari raya kalo mesti naik angkutan umum.. Mereka juga biasanya kan libur juga.. Mau naik ojek tentunya sewanya lebih mahal.. Mdh2 an deh keinginan mbak Leyla pengen ganti mobil yg baru akan terwujud..
ReplyDeleteiih Ela, ada ajaa info lomba teh. sukses yaaa. emang sih kalo mudik mobilnya harus yg bgs yg bisa tahan lama di jalan :)
ReplyDeleteKebetulan nih lg pgn nyari2 info mobil, langsung cus ke situ ah..tengkiu infonya ya mbak :)
ReplyDeleteaku masih pakai mobil dinas :D
ReplyDeletemoga mobil barunya bisa terwujud ya mak.
oia, satu lagi: selamat punya rumah dg cat baru dan domain baru :)
semoga selamat sampai tujuan ya mba hehehe
ReplyDeletesemoga mobil impiannya terkabulkan ya ,,,,