Friday, June 6, 2014

Jangan Terlalu Baik kepada Orang Lain, Nanti Dimanfaatkan Lho!

Sumber gambar di sini

Itu adalah bunyi status seorang teman yang muncul di twitter saya. Hmm... saya senyum-senyum sendiri. Saya juga pernah berpikir begitu. Menjadi orang baik belum tentu akan disayangi banyak orang. Lebih seringnya yang terjadi adalah “air susu dibalas dengan air tuba.” Sudah dibaikin eh malah dikhianatin. Pikiran itu membuat saya jadi pilih-pilih untuk berbuat baik. Tapi pada akhirnya saya menyadari bahwa hal itu salah.


Merasa telah berbuat baik kepada orang lain, hanya akan membuat kita kecewa. Siapa tahu orang itu gak sadar kalau kita sudah berbuat baik ke dia. Barangkali karena merasa telah membantu itulah, saya jadi besar kepala. Ketika mereka meninggalkan saya, saya merasa seperti dikhianati dan hanya dimanfaatkan. Saya sempat kesal juga. Tapi, apa gunanya merasa kesal? Barangkali itu hanya pikiran saya saja. Bahwa saya merasa sudah membantu mereka, padahal bisa jadi mereka merasa tidak dibantu. Saya ingat novel anak yang ditulis oleh Enid Blyton. Cerita lengkapnya, juga nama tokoh-tokohnya, saya sudah lupa karena sudah lama sekali membacanya. Intinya, kebaikan yang kita lakukan itu tidak selalu dibalas oleh orang yang mendapatkan kebaikan, tapi bisa jadi balasannya datang dari orang lain. Teruslah berbuat baik, pasti akan mendapatkan balasan kebaikan yang lebih banyak.

Nah, itulah yang saya rasakan saat ini. Saya merasa rezeki menulis tak pernah terputus, baik itu menulis buku maupun blog. Barangkali itu adalah balasan dari kebaikan yang mungkin pernah saya lakukan (walaupun tidak disadari oleh orang yang sudah mendapatkan kebaikan). Balasannya memang bukan datang dari orang yang sudah kita baikin, tapi dari tempat lain yang jauh lebih baik. Saya jadi merasa tidak sia-sia telah berbagi ilmu, waktu, dan tenaga. Sebagai seorang muslim, ini dalil yang saya jadikan pedoman:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad, Thabrani, Daruquthni)

Ayat itu dulu menjadi pegangan para aktivis dakwah di kampus saya, dan dibordir di belakang jaket mereka. Saya bukan bagian dari mereka, tapi pernah bergaul dengan mereka. Saya juga tidak punya jaketnya, tapi sering melihat jaket itu di tubuh para aktivis lengkap dengan tulisan tersebut di belakang jaket. Mau tidak mau, tulisan itu tertanam di dalam otak saya. Mereka memang berbondong-bondong melakukan kebaikan tanpa imbalan apa pun. Menjadi pribadi paling bermanfaat untuk orang lain, walaupun tidak dapat balasan apa-apa. Bahkan, tingkatan yang paling tinggi di dalam kelompok mereka adalah “mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingannya.” Hanya orang-orang istimewa yang bisa melakukannya. Saya belum menjadi orang yang istimewa itu, masih jauh rasanya.

Lalu, bagaimana mungkin saya mau menjadi orang yang egois dan hanya mementingkan urusan sendiri?


Konon Prabowo membantu pendanaan kampanye Pilkada DKI
Jokowi-Ahok, tapi kini Jokowi berhadapan dengan Prabowo
dalam Pilpres 2014. #BukanKampanye #ContohKasus
Sumber gambar di sini.





8 comments:

  1. Ahihihi.... gambar dan kalimat di akhir cerita sangat menarik Mbak :)

    ReplyDelete
  2. hehehehee mbak bisa aja. kunjungan perdana mbak, salam perkenalan, silahkan berkunjung balik ketempat saya, barangkali berminat saya punya banyak vcd pembelajaran untuk anak2, siapa tau mbak mempunyai adik,keponakan atau mungkin anak yang masih kecil, vcd ini sangat membantu sekali dalam mengasah kecerdasan dan kemampuan otak anak, serta bagus untuk membangun karakter dan moral anak sejak usia dini, semoga bermanfaat dan mohon maaf bila tdk berkenan, trm kasih ^_^

    ReplyDelete
  3. berkunjung dijumat sore yang cerah sambil menyimak postingannya, salam

    ReplyDelete
  4. Mbak Ela, ini untuk lmba ya? ada gambar Jokowi dan Prabowo soalnya :D

    ReplyDelete
  5. Yg penting tetap betpikir positif yo, Mba. Btw, saya baru tau tentang pendanaan itu. :D

    ReplyDelete
  6. pernah mbak aku dimanfaatkan orang :)

    ReplyDelete
  7. duh gusti...jaman sekarang ya...penuh intrik

    ReplyDelete
  8. Saya sering di manfaatkan orang.
    Lagi...dan lagi...suah biasa.
    Tp tetep saya berpositif thinking.

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....