Saya dan salah satu novel saya |
Ketika pertama kali membuka blog ini, niatnya hanya ingin mendokumentasikan tulisan-tulisan saya, berbagi informasi kepada penulis lain, juga kalau ada yang tanya-tanya soal tulis menulis atau buku terbaru, bisa langsung menengok blog saya ini. Sampai kemudian saya bergaul dengan emak-emak blogger dan kecanduan ikut lomba blog plus giveaway. Setelah kelahiran anak ketiga, saya jadi lebih banyak nulis untuk lomba. Ya, mau bagaimana, waktu untuk menulis sangat terbatas sedangkan lombanya banyak banget. Itupun gak semuanya bisa saya ikuti. Barangkali pembaca blog saya berpikir, kenapa sih kok tulisan di blog ini jadi banyak lombanya? Kesannya, penulisnya matre banget ya, haghaghag.....
Selain menulis untuk lomba, saya juga masih menulis novel walaupun lambat sekali menurut ukuran saya. Saya juga masih menengok grup menulis yang saya buat, @BAWCommunity. Grupnya ada facebook, dan sekarang berkat bantuan rekan-rekan di BAW, grupnya telah dibuka untuk umum. Iya, dulu memang BAW hanya menampung kurang lebih 100 anggota, karena saya belum mampu mengurusi ribuan anggota seperti grup menulis lain. Nah, sekarang bala bantuan sudah datang, grup BAW di facebook pun dibuka untuk umum. Silakan cari di facebook dengan nama grup: BAW Community, lalu klik "join" dan tunggu approval.
Status saya adalah ibu rumah tangga, sebuah profesi yang masih dipandang miring oleh banyak orang, bahkan oleh saya sendiri tanpa saya sadari. Kalau saya membaca tulisan emak yang cerdas, saya sering mencaritahu statusnya, dan kebanyakan mereka adalah ibu bekerja. "Oh, pantas, dia kerja sih, jadi wawasannya lebih luas." Iya, benar, saya masih suka berpikir begitu. Bahwa ibu bekerja lebih cerdas daripada ibu rumah tangga karena perbedaan lingkungan pergaulan dan wawasan. Ibu bekerja bertemu dengan banyak orang dengan strata pendidikan setara, bahkan jauh di atasnya, sedangkan ibu rumah tangga bertemu dengan tukang sayur, tukang nasi uduk, dan tukang-tukang lainnya.
Namun, kejadian kemarin membuka mata saya. Adik ipar saya yang ibu bekerja, baru saja melahirkan dengan dicaesar. Saat menjenguk, saya ngobrol-ngobrol biasa saja sampai pada pembicaraan, "Eh, nanti jangan minum obat cina ya buat ngeringin bekas jahitannya. Obat cina itu bisa ngeringin ASI juga." Saya bicara begitu ya sekadarnya saja, karena saya pernah membaca cerita tentang itu di facebook. Ternyata, adik ipar saya tidak tahu dan dia baru saja diberi obat cina oleh saudaranya. Semua orang yang ada di situ, tidak percaya begitu saja dengan kata-kata saya. Saya memang hanya ibu rumah tangga yang sehari-hari di rumah, tapi saya sudah dibekali internet dan buku-buku. Saya ibu rumah tangga yang mengisi waktu luang dengan blogging, menulis, dan membaca buku. Suami pun mencaritahu di google dan dia menemukan cerita serupa seperti yang saya ceritakan. Lalu, saya bilang saja adik ipar, "Kalau mau, tanya dulu ke dokter, boleh gak diminum obat cinanya itu. Pasti gak boleh deh." Ternyata benar. Ketika dia tanyakan itu ke bidan yang membesuk (masih adik ipar juga), bidannya langsung melarang.
Ya, saya tahu soal obat cina itu dari internet, dari bergaul dengan ibu-ibu yang saling membagi pengetahuannya di internet. Berada di rumah bukan berarti kehilangan wawasan dan informasi. Mengikuti lomba blog juga merangsang saya untuk mencari referensi-referensi yang mendukung, dan itu berarti menambah wawasan. Sungguh tak disangka jika blog yang sekarang lebih banyak untuk lomba ini masih menginspirasi pembacanya. Saya terkejut membaca tulisan dua emak blogger ini, yang sebenarnya tidak terlalu dekat dengan saya (makanya saya terkejut). Bertegur sapa tentu saja pernah, tapi bukan teman maya yang sering diajak berbincang. Mak Yuni menulis tentang saya dalam tulisan berjudul "Semangat Kartini di Dada Leyla Hana." Mak Yuni ini adalah salah satu pemenang giveaway novel Perjanjian yang Kuat yang pernah saya adakan. Membaca tulisannya itu membuat dada saya buncah oleh bahagia. Ternyata tulisan saya yang sederhana, mampu menggugah hatinya. Saya sadar bahwa gaya menulis saya ini biasa saja, relatif sederhana. Makanya kalau ikut lomba yang temanya berat, pasti gak menang.
Belum habis rasa bahagia, malamnya, Mak Harie Khairiah juga menulis tentang saya di blognya dengan judul "Leyla Hana, Ibu Rumah Tangga dengan Segudang Prestasi Nyata." Rasanya judul itu terlalu berlebihan buat saya. Saya ingat Mak Harie ini pernah komen dalam satu link lomba blog yang saya posting ke Facebook. Dia menunjukkan rasa ingin tahu mengenai lomba-lomba yang saya ikuti. Tak disangka, dia mengikuti jejak saya. Padahal, saya ikut lomba untuk mendapatkan hadiahnya hehehehe.....
Tulisan kedua emak itu membuat saya semakin yakin, sesederhana apa pun tulisan kita, yakinlah bahwa dia akan tetap menginspirasi pembaca ketika dilemparkan ke publik. Blog sudah menjadi media yang paling mudah untuk mempublikasikan tulisan, karena tidak perlu melalui seleksi editor. Bahkan, blog bisa dibukukan karena sekarang ini ada tim redaksi penerbit yang memantau media sosial, termasuk blog, mencari blog-blog yang bisa dibukukan. Teruslah menulis dan menginspirasi, sekuat apa pun badai menerjang langkah kita. Terima kasih Mak Yuni dan Mak Harie yang tulisannya telah menjadi penyemangat bagi saya untuk meneruskan jejak pena ini.
Waaa mak Leyla Hana emg tulisannya banyak inspirasi kok mak. Hm.. betul sih karena label irt kadang dianggap sebelah mata, kadang aku pun mengalami. Justru seperti mak leyla ini menunjukan bahwa irt itu bisa keren, apalagi ngelakuin apa yg dicintai dr rumah, pdhl ribet sama anak2 dan suami. Hehehe.. semoga jadi bisa membuka mata masyarakat bahwa irt juga smart. Tetep menginspirasi yah mak ^
ReplyDeleteAamiin.. makasih Mak Mia bikin mata saya berkaca-kaca :')
Deletehidup mak leyla hana...buat inspirasinya:-)
ReplyDeleteJadi ikutan terharu mak, tapi Bener kok mak Hana sangat menginspirasi semua wanita. Dan satu hal yang bisa saya jadikan quote disini bahwa wanita pintar itu bukan dilihat dari profesinya, karena bnyak juga mereka yang bekerja msh minim wawasan. Namun wanita pintar itu dilihat dr wawasan dan pengetahuan yang dikuasainya. Siapapun berhak pintar tak terkecuali ibu rumah tangga
ReplyDeletejadi inget aku belum review bukunya mbak Leyla nih
ReplyDeletedan dari tulisan ini pun saya jadi terinspirasi mak,
ReplyDeleteSaya juga sering ngerasa minder karena engga kerja >.< tapi lagi coba ngeikir rasa itu lewat blogging.
mksih ya mak untk tulisannya :)
Alhamdulillah sudah menginspirasi orang2, mbak.
ReplyDeleteTtg tdk bisa lepas dari menulis ...
Saya saja yang keraningan menulisnya sudah setua ini tidak bisa lepas menulis sehari2nya apalagi mbak Leyla ya :)
Moga selalu diberi kekuatan untuk menulis ya :)
makasih mbak hana,,,sudah memberikan motivasi :)
ReplyDeleteLuar biasa ya mbak, tidak mudah untuk seperti ini ;)
ReplyDeleteLes Privat Kerumah SD,SMP & SMA Se – Indonesia bersama smartsukses