Apresiasi itu melegakan... seperti ketika buku saya dibeli oleh Nia Ramadhani, eh maksudnya Riawani Elyta, penulis yang wajahnya konon mirip Nia Ramadhani, dan dikomentari se-panjang ini oleh Hairi Yanti (Blogger):
"Abis selesai baca Frankfurt to Jakarta. Sukaaaa banget ama novel ini.
Saya diserbu rasa penasaran di tiap lembar halamannya. Penasaran apa
hubungan antara Rianda dan Andini. Setelah mengetahui ada seorang pria
yang bernama Fedi yang menghubungkan mereka, saya penasaran kenapa kok
bisa Fedi yang sudah melamar Rianda malah menikah dengan Andini?
Penasaran dengan pernikahan yang dijalani Andini dan Fedi. Kemudian
penasaran saat Fedi dan Rianda bertemu kembali. Penasaran bagaimana
tanggapan Andini terhadap Rianda dan semua yang terjadi di novel ini
bikin penasaran melulu. Saya terjerat masuk dalam kehidupan Fedi, Andini
dan Rianda.
Tidak berlebihan
kalau di covernya tertulis 'Sebuah Novel Inspiratif' karena ada beberapa
hal yang menginspirasi saya setelah membacanya
Suka semangat Rianda untuk move on dengan kata-katanya : Aku patut untuk disanjung, bukan untuk dicampakkan.
Membaca novel ini juga membuat saya ternganga akan kenyataan kalau
memang benar pria itu lebih memikirkan logika daripada perasaan. Beda
banget deh sama wanita. Heuheu... Suka dengan kata-kata Fedi yang ini :
Kau punya dunia yang tak bisa kujangkau, dan aku punya harapan yang
mungkin tak bisa kaupenuhi.
Ini novel duet, dan ada perbedaan
PoV. Bagian yang bercerita tentang Andini memakai PoV orang ketiga. Yang
Rianda pakai PoV orang pertama. Seingat saya baru sekali ini menemukan
novel dengan beda PoV kayak gini. Tapi tetap asyik kok novelnya buat
diikuti."
|
Frankfurt to Jakarta di tangan Hairi Yanti |
|
Riawani Elyta dan Frankfurt to Jakarta |
Aku lagi baca mbak nanti aku review ya :)
ReplyDeleteWaaaah.. makasih Mbak Lidyaaa. Semoga suka yaa :-)
DeleteJd penasaran :). Iya ya mirip sama nia ramadhani :)
ReplyDeleteHehehe.. konon katanya memang mirip, mba :-)
DeleteSaya belum pernah membaca dan memiliki Bukunya Mbk, doakan saja saya bisa cepat membuat reviewnya nantinya.
ReplyDeleteMakasih kisah inspiratifnya Mbk.
Salam persahabatan dari Kota Jember.
aaaamiiin...
Deletesalam jg dari bogor ya mas imam :-)
Waah pengen baca jugaaa...
ReplyDeletesemoga tercapai yaaa
Deletetantee gag bagi2 gratis bukunya? hehehe
ReplyDeletesudah terpikir, tp entah kapan ehehehe
DeleteAku belum sempat baca mbak... Masih ribet ama urusan kantor
ReplyDeleteInsya Allah kalo aku udah kelar baca, akan aku buatkan resensinya juga.
Doakan aja mbak.. :)
ok mbaaa, ditungggu yaaaa makasiih
Delete