Taqobbalallahu Minna Wa Minkum

Sudah dari kemarin saya mau memposting ini, tapi flunya kambuh lagi. Badan menggigil dan meriang, sehingga hanya bisa bergelung di dalam selimut. Sekarang juga menunggui bayi yang kembali kambuh panasnya. Seminggu menjelang lebaran, memang saya dan anak-anak terkena flu berat dan memaksakan diri untuk tetap mudik ke Garut. Walhasil, lebarannya gak maksimal. Saya jadi gak bisa ikut silaturahim ke rumah keluarga besar suami. 

Ternyata sebelum saya memposting tentang ini, sudah ada yang mengucapkan duluan di postingan saya yang belakangan, walau gak ngomongin soal lebaran. Malam lebaran, saya sudah pasrah saja kalau gak jadi lebaran lagi gara-gara pemerintah galau. Alhamdulillah, dari balik selimut, saya mendengar suara takbir bersahut-sahutan dari masjid di sebelah rumah dan mengikutinya dalam hati, saking badan menggigil dan gigi sakit. Saya diberikan penyucian dosa melalui dua penyakit yang kedengerannya sepele tapi cukup membuat diri tak berfungsi. 

Malamnya, badan saya sudah mendingan, tapi bayi saya yang gantian tepar. Idul Fitri tahun ini hampir mirip dengan tahun lalu, di mana Allah menguji saya melalui sakit. Semoga dengan begitu, dosa-dosa saya terhapus dan kembali fitri. Dosa kepada Allah mungkin bisa terhapus dengan musibah sakit, tetapi dosa kepada sesama manusia hanya bisa terhapus melalui ucapan maaf. Di dunia digital pun, kata-kata yang tertulis di blog ini, barangkali ada yang pernah menyinggung hati para pembaca. Maka, mengikut jejak Rasulullah dan para sahabat, saya mengucapkan:

Taqobbalallahu minna wa minkum

siyamana wa siyamakum

semoga Allah menerima amal ibadah kita dan puasa kita

mohon maaf lahir dan batin.

semoga kita kembali bersih seperti bayi yang baru dilahirkan.