Bahagia dan Sedih Bergantian Datangnya

WOW.. surprised saya melihat jumlah peserta lomba novel Bukune. Seribu orang peserta! Dan akhirnya, naskah saya mental, xixixixi.... Gak masalah sih buat saya. Alhamdulillah, kekalahan ini gak membuat saya down, karena sudah terbiasa kalah. Untuk lomba ini memang gak terlalu berharap. Biasa saja. Yang masuk 20 besar itu rata-rata penulis baru.

Naskahnya tergolong ngebut juga nulisnya, wajar sih belum mateng (emangnya kue). Kekalahan lain, saya gak menang-menang juga ikut ngaBLOGburit di Blogdetik, padahal udah ikut 3x. Saya merasa kayaknya mesti refresh otak, karena di rumah terus, jadi pikiran gak berkembang. Mentok. Buntu. Gak ada ide baru. Makanya udah gak sabar lebaran, pengen jalan-jalan. Siapa tau ntar dapat ide lain. Bingung ya, klo di rumah terus tuh, apaaa yang mau ditulis? Itu-itu aja. Suatu hari nanti, saya mau travelling keliling dunia, biar banyak hal yang bisa saya tuliskan.

Kan bisa googling? Hmm.. tetap saja kaku kalo cuman googling. Tapiiiii... alhamdulillah, hari ini dapat dua kebahagiaan. Satu naskah novel diacc, meskipun dengan revisi. Lalu, ada kiriman surat laporan royalti. Pas banget datangnya mau lebaran. Buku TAARUF penyumbang royalti terbanyak. Lumayan buat THR, secara si BOS belum juga ngasih jatah THR saya (dikantongi sendiri).

Eh, kok saya bisa kalah ya dalam lomba novel? Itu menunjukkan bahwa saya masih harus banyak belajar menulis, meskipun sudah banyak novel yang diterbitkan. Kekalahan ini mengajarkan saya untuk terus menunduk ke bawah, bahwa saya belum apa-apa. Ada banyak yang lebih baik dari saya. Saya bersyukur diberikan kekalahan-kekalahan, coba kalau menang terus, pasti saya sudah takabur. Merasa sudah jago.

Saya senang berkompetisi, biarpun dalam even-even kecil. Dari situ saya belajar untuk terus memperbaiki tulisan dan rendah hati. Pengennya sih nulis lagi buat lomba, tapiii... revisi dua novel menunggu, hiks....