Bismillah, sebelum membaca tulisan ini, semoga
tak ada pemahaman yg salah. Tulisan ini dimaksudkan utk curhat, berbagi,
dan menyemangati teman-teman yang juga sedang mencari jodoh untuk
naskahnya. Sekaligus promo novel terbaru saya #SurgaYangTerlarang.
Beberapa kali saya mendapatkan curhat dari
teman-teman penulis yang naskahnya gagal menembus penerbit. Saya akan
menceritakan proses penerbitan naskah Surga yang Terlarang. Mulanya, saya
menulis Surga yang Terlarang, diniatkan untuk mengikuti lomba novel Republika.
Meskipun saya sudah berkorban waktu bermain anak-anak, ternyata saya gagal
mengejar tenggat lombanya. Waktu itu, anak-anak masih umur 3 dan 2 tahun, jadi
masih sedikit anteng. Bisa didudukin di sofa sebelah komputer dan disetelkan CD
film anak-anak. Ini bukan contoh yang baik sih. Saya ngetik sambil melayani
anak-anak, bikin susu, buang air, dan bercerita. Bisa dibayangkan kan bagaimana
situasinya?
Berhubung gagal ikut lomba Republika, saya
mencari sasaran penerbit yang saya tuju. Ada satu penerbit Islam yang menarik
perhatian, saya sudah mempelajari webnya dan membeli buku-buku terbitannya,
juga mengenal orang penerbitannya. Kayaknya sih naskah saya cocok di sana. Tapi
sebelum memasukkan ke sana, ada tawaran kirim naskah dari penerbit yang lebih
besar. Akhirnya malah saya kirimkan ke penerbit besar itu. Saya tunggu sebulan,
imel gak dijawab-jawab. Khawatir imel saya ga diterima, jadi percuma dong saya
nungguin? Saya pun mengirimkan naskah itu ke penerbit yang sudah saya targetkan
itu, sebut saja penerbit A.
Awalnya baik, imel naskah diterima, dan saya
harus nunggu 3 bulan sesuai ketentuan penerbit. Setelah 3 bulan, saya tanyakan
ke orang penerbitannya. Katanya sih kemungkinan naskah akan diterbitkan. Oke
deh, saya tunggu lagi sebulan, tapi kok gak ada kepastian juga ya. Lalu, saya diiminta naskah oleh seorang teman penulis
anak, editor, dan rupanya bekerja di agensi naskah. Ya, saya kirimkan saja
naskah Surga yang Terlarang itu daripada ngegantung. Tentunya saya sudah
konfirmasi ke Penerbit A. Dimintai naskah bukan berarti langsung lolos lho.
Saya pernah dimintai naskah oleh penerbit lain, dan gak lolos karena gak sesuai
visi misinya. Jadi saya masih berdoa supaya naskah itu lolos. Waktu itu belum
ada lomba-lomba novel islami. Kalau ada sih saya kirimkan saja untuk lomba.
Dua minggu kemudian, naskah saya Alhamdulillah
lolos. Ketika saya membaca kontrak penerbitannya, beribu syukur saya lantunkan
karena penerbit saya itu merupakan penerbit dari Malaysia, jadi buku akan diedarkan
sampai ke Mancanegara (minimal Indonesia dan Malaysia). Walaupun saya belum
tahu track record penerbit ini dan bagaimana nanti nasib buku saya di toko
buku, paling tidak saya sudah melewati dua tahap penerbitan buku: menulis dan
menembus penerbit. Dengan naskah yang sedang tidak disukai oleh pasar, Allah masih
memberikan jalan untuk menembus penerbit. Sering sekali kalau saya curhat soal
proses penerbitan buku, banyak yang menganjurkan untuk menerbitkan indie. Saya
akan menerbitkan indie, kalau bisa mencetak minimal 2000 eksemplar dan
diedarkan di toko buku. Kalau belum, ya harus berjuang di penerbit mayor.
Begitulah proses mencari jodoh naskah, sering
kali malah lebih lama daripada menuliskannya. Jadi, kalau kita belum bisa
menyelesaikan novel, berarti jalan masih teramat panjang untuk menerbitkan
buku. Bagi saya sampai saat ini, menulis itu memang hobi, passion, bukan ladang mencari uang. Karena kalau mau
dihitung-hitung, berapa uang yang sudah saya terima? Tidak banyak. Apalagi
menerbitkan buku di tengah persaingan industri penerbitan yang kencang. Kalau
saya mencari uang dari menulis, pasti sudah berhenti sejak dulu. Tapi setiap
kali bilang mau berhenti menulis, kok ya gak bisa? Karena saya menyukai dunia
ini (menulis), dan akan hidup terus bersamanya.
Surga yang terlarang, kalau diceritain dari
sinopsisnya bakal terasa klise. Namanya novel romance, idenya gak ada yang baru
(menurut saya). Perbedaannya akan terlihat pada kepandaian penulis menyusun
cerita. Novel ini bercerita tentang Faisal dan Najma yang jatuh cinta sejak di
kampus, lalu pacaran diam-diam karena keduanya aktivis rohani Islam. Setelah
ketahuan, mereka terpaksa putus, karena Faisal belum siap menikah. Faisal ini
sangat akademisi, tak ingin menikah muda. Dia ingin melanjutkan ke S2, menjadi
dosen, dan terakhir menjadi Bankir di Kuala Lumpur. Ternyata Najma berjodoh
dengan Furqon, kakak Faisal. Padahal Faisal sedang mencari Najma, setelah
merasa siap meminangnya. Furqon adalah dokter umum, yang juga bergelut di LSM
Kemanusiaan. Ketika Najma sedang hamil tua, Furqon diminta ke Palestina. Faisal
sendiri sudah pulang lagi ke Indonesia dan terpaksa serumah dengan Najma yang
masih menumpang di rumah orang tuanya. Lalu, bagaimana? Silakan baca sendiri
ya. Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca notes ini dan bersedia membawa pulang novel ini kalau ketemu di mana gitu :D
Novel Surga yang Terlarang, Pelangi Indonesia |
walaupun aku sudah nikah pingin banget baca mbak bukunya. ada di toko buku ya? beli sama mbak leyla aja deh hehehe lagi gak sempat ke toko buku
ReplyDeleteBoleh Maaaak... Nanti kukabari klo bukunya udah sampe ke tanganku. Makasih atensinya ya, Mak :-)
ReplyDeletembak leyla memang selalu ada saja ide untuk menulis
ReplyDeletetolong ditularkan sedikit ke saya mbak, saya juga pingin banget menjadi seorang penulis :D
Alhamdulillah, Mas Imam bukankah sudah menulis? :D
Deletewah klo gtu saya minta saran mb, saya sedang proses pengetikan dan konsep novel religi. nah, paling enak redaksi penerbit mana ya mb?
ReplyDeletesaya belajar dari tulisan2 bberapa orang dlu kan naskah saya ecek2 dan hanya bisa di publishing.
skrang banyak masukan srtta serng belajar dri rievew mb leyla juga. makannya tertarik buat nulis lagi.
mohon saran orang pintar hehe..
maksa., eh mohon ding :)
oiya mau dunk mba penerbit malaysia mau dunk. siapa tahu kebagian beruntung sama mbak. hehe #semoga ngarep
DeleteSekarang ini penerbit mulai membuka peluang utk naskah religi, bisa dicoba ke quanta-elex media, bunyan-bentang. Infonya bisa melalui facebook fanspage quanta dan bunyan-bentang. Klo penerbitku ini pakai jasa agensi dan mereka yg piih penulisnya.
Delete